Anda di halaman 1dari 20

Rotary Hearth Process

Kelompok 8 (Reguler)
Arya Abietta I.
Pritamara W. (1406606631)
Rayhan Hafiz S.
Reza Fawazul
Outline
Perkembangan Proses Pembuatan Besi Baja

Perkembangan Proses Rotary Hearth

Prinsip Rotary Hearth Process

Prinsip & Skema RHF

Flow Process

Input Output Proses

Perbandingan Efisiensi Input Output RHF vs Blast Furnace

Reaksi Proses

Keunggulan & Kelemahan Proses


Perkembangan Proses Pembuatan Besi Baja

Blast Furnace salah satu alat terkait pembuatan besi baja


terus mengalami pengembangan

Hal ini dikarenakan dari segi ekonomi blast furnace yang


membutuhkan penunjang yang costly butuh pre-treatment
yang menggunakan kokas dan pembuatan sinter sebagai
umpan dalam pembuatan besi dan baja nantinya

Pada perjalanannya dikembangkan ialah Midrex dan Rotary


Hearth Furnace yang merupakan generasi ke-dua dari proses
pengolahan besi.
Perkembangan Proses Rotary Hearth

Pada awal tahun 1990, perusahaan Midrex dan Kobe Steel


menggunakan teknik Heat Fast Process untuk memproduksi Direct
Reduced Iron yang merupakan teknologi pertama dalam menggunakan
batu bara sebagai pereduksi bijih besi tersebut.
Cara tersebut menggunakan prinsip Rotary Hearth dengan proses
Fastmet. Pada tahun 1996, Kobe Steel melakukan suatu penelitian
terhadap pengembangan suatu proses pembuatan besi baja generasi ke
tiga, yaitu ITmk3 yang menggunakan prinsip rotary hearth furnace.
Proses penelitian yang dilakukan terdiri dari dua bagian, yaitu:

Bagian 1 Bagian 2
September
(Juli 1996 (setelah
2001,
Juni 1998) bagian 1 Pabrik 2009
perusahaan
Mempelajari selesai) didirikan di Operasi
Mesabi
mekanisme Membuat & Minesotta, dengan
Nugget
reaksi dan menkonstru USA dengan proses
menjalankan
teknologi ksi suatu produksi ITmk3
pabrik
dasar yang pabrik 500.000 tpa dimulai.
percontohan
dipergunaka percontohan
tersebut.
n. .

RHF

RHF bukan teknologi baru melainkan teknologi yang


sudah dipakai beberapa dekade kebelakang. RHF
digunakan pada aplikasi industri yang bervariatif
seperti heat treating, kalsinasi pada kokas,
pengolahan limbah dan sebagainya.
Prinsip Rotary Hearth Process
Rotary hearth furnace terdiri dari hearth refraktori datar yang
mengalami rotasi dengan temperatur tinggi di tunnel klin.

Burners terletak di bagian atas untuk memancing feed


aglomerat feed agar mencapai temperatur reduksi.

Burner dipanaskan dengan natural gas, fuel oil, waste oil, or


pulverized coal, disuplai dengan combustion dari volatile
products dan combustion dari oksida.

Aglomerat diumpankan dan berada di hearth pada satu kali


revolusi/perputaran proses (tergantung umpan)

Pada RHF, besi oksida tereduksi lapisan tipis pada


bagiantungkuperapian (FurnaceHearth).

Bijihbesidapatberbentuk pelletataupun fine ore.


Prinsip & Skema RHF
RHFdapatdibagimenjaditigazona,yaitu:

1. Pre-heating zone, di mana material yang ada di bagian


bawah dipanaskan dari temperatur kamar hingga 600 OC.

2. Pre-reductionzone, pada zona ini besi oksida tereduksi


menjadi FeO.

3. Final reduction zone, di mana FeO tereduksi menjadi


Fe.
Skema RHF
Flow Process
Flow Process (cont.)
Reduksi fine ore oleh batu bara yang telah dihancurkan
(konsumsi sebesar 500 kg/t).

1. Feed fine ore ditambahkan dengan batu bara


yang telah dihancurkan

2. Proses aglomerisasi antara ore & batu bara + binder


composite pellet.

3. Pengeringan pellet, lalu dilewatkan ke mesin


screening pellet ukuran 17-19 mm.

4. Bijih dengan ukuran > 19 mm dan < 17 mm di


sirkulasikan kembali ke dalam pelletizer.

5. Setelah kering, pellet didistribusikan ke dalam mesin


Flow Process (cont.)

6. Pellet dipanaskan pada temperature 1350-14000C.

7. Batu bara mengalami devolatilisasi besi oksida


mengalami reduksi. (Pemanaskan gangue dan debu
meningkatkan kelembutan dari hasil)

8. Setelah pemanasan di RHF biasanya akan terbentuk


rongga dan akan terbentuk metalised iron shell serta
pada bagian bawah pada rongga terdapat butir-butir
terak cair.

9. Produk yang panas (hot product) dimasukkan ke


melter untuk memisahkan iron nuggets dari
terak/slag.
Input Output Proses
INPUT OUTPUT
Sistem RHF ini akan menghasilkan:
Feed: Aglomerat
Iron nuggets dengan kemurnian
yang merupakan tinggi & konten FeO sisa sangat
campuran dari sedikit
oksida logam Iron nuggets menjadi pengganti
dan sumber yang baik untuk pig iron dalam
proses pembuatan baja dengan EAF
karbon seperti
Slag
coal, kokas,
charcoal,dll.
Input - Output Prosess (cont.)
INPUT Contoh Komposisi Raw Material (tergantung
input yang dikehendaki industri tersebut)

OUTPUT - Komposisi Iron Nugget


Output Proses (cont.)
Distribusi Ukuran Iron Nugget
Perbandingan Efisiensi Input Output RHF vs
Blast Furnace

Perbandingan Konsumsi Perbandingan Emisi CO2


Energi
Skema Input- Output Balance Proses
Reaksi Proses
Pada saat proses berlangsung terjadi beberapa reaksi
yaitu:
Gas dioksidasi dengan panas dan katalis
2 CH4 + O2 2 CO + 4H2

Gas ini akan direaksikan dengan bijih besi, yang nanti akan
menghasilkan besi spons
Fe2O3 + O2 + 2 H2 2 Fe + CO2 + 2H2O
dari rumus reaksi dasar:

Selain itu terjadi pula reaksi:


Keunggulan Rotary Hearth Furnace

Laju pemanasan dapat dikontrol

Proses pengerjaan dilakukan secara otomatis

Aman saat pengoperasian

Servis dan maintenance yang mudah

Part memiliki kualitas tinggi

Kebutuhan energi lebih efisien

Emisi CO2 yang lebih sedikit


Kelemahan Rotary Hearth
Furnace
Biaya modal tinggi per unit produksi

Efisiensi area hearth (perapian) rendah

Dinding refraktori pada bagian hearth


butuh maintenance
Referensi

http://www.tlzjchina.com/product_yjhzy.html (diakses
tanggal 11 Maret 2017 Pukul 16:30)
www.kobelco.co.jp/english/ktr/pdf/ktr_29/077-084.pdf
(diakses tanggal 11 Maret 2017 Pukul 17:00)
www.midrex.com/uploads/.../MidrexITmk3brochure1-
13.pdf
(diakses tanggal 11 Maret 2017 Pukul 17:30)
https://www.slideshare.net/sateeshin/production-of-di
rect-reduced-iron-in-rotary-hearth-
furnace (diakses tanggal 11 Maret 2017 Pukul 17:30)

Anda mungkin juga menyukai