Anda di halaman 1dari 2

PELITA

(LUKAS 11:33-36)

Tujuan Khusus :

1. Anak dapat mengerti bahwa mereka harus menjadi terang bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk sesama.
2. Anak dapat bersaksi tentang cahaya dari terang yang sudah mereka terima.
3. Anak dapat mengerti bahwa terang yang dipancarkan dapat membawa sukacita.

Cerita Pengantar :

Pak Edi mempunyai 3 orang anak laki-laki yang bernama Rio, Andi, dan Doni. Di suatu pagi yang cerah Pak Edi
memanggil ketiga orang anaknya dan memberikan tugas kepada mereka untuk mengisi gudang milik ayah mereka
dengan suatu barang sampai gudang itu terisi penuh. Nah, untuk mengisi gudang itu Pak Edi memberikan uang
Rp.10.000,- kepada ketiga orang anaknya. Setelah menerima uang itu ketiganya langsung bergegas untuk membeli
barang yang akan diisi kedalam gudang milik ayah mereka. Rio membeli jerami tetapi gudang itu belum terisi penuh juga
sementara uangnya sudah habis. Andi membeli balon, tetapi gudang itu belum terisi penuh juga sedangkan Doni
membeli beberapa lilin. Ketika sampai dirumah Doni langsung menghadap ayahnya dan memberikan uang kembalian.
Tentu saja, Pak Edi menjadi bingung, katanya Apa yang kamu lakukan nak? jawab Doni, Ayah, aku hanya memakai
Rp.1.000,- untuk membeli beberapa lilin saja, ketika di bakar cahayanya memenuhi dan menyinari kegelapan dalam
gudang! Mendengar hal itu, Pak Edi langsung tersenyum dan memeluk Doni : Terimakasih nak, kamu sudah
menyelesaikan tugas yang ayah berikan untuk mengisi gudang itu sampai penuh

Penjelasan Teks :

1. Sejak zaman perunggu masyarakat di Palestina, sudah menemukan mangkuk-mangkuk yang terbuka dengan
bibir yang tipis untuk dipakai sebagai lampu atau pelita (dalam bahasa Ibrani: Ner sedangkan dalam bahasa
Yunani: Lampas). Pelita tersebut di buat dari tanah liat dengan menggunakan bahan bakar minyak zaitun.
2. Minyak zaitun ini berasal dari buah zaitun yang ditumbuk atau digiling kemudian diperas. Hasil perasan pertama
sampai ketiga digunakan sebagai minyak goreng dan mentega, obat oles untuk luka dan memar, membalur
seluruh badan setelah mandi dan untuk mengurapi kepala pada pesta. Selanjutnya hasil perasan keempat atau
kelima itulah yang dipakai sebagai bahan bakar untuk pelita.
3. Pelita yang berbahan bakar minyak zaitun ini tidak berasap dan tidak berbau bahkan agak sedikit wangi. Minyak
yang terdapat dalam pelita ini akan mengalir melalui sumbu, sehingga ketika sumbu itu dibakar pelita dapat
menyala selama 6 sampai 8 jam. Biasanya masyarakat Palestina meletakkan pelita itu diatas kaki dian untuk
dipakai sebagai alat penerang dalam rumah.
4. Pelita diatas kaki dian merupakan perumpamaan yang menggambarkan tentang cara Allah bertindak dengan
mengirimkan Yesus Kristus ke dunia, tetapi banyak orang tidak melihat cahaya pelita itu. Artinya bahwa orang-
orang tidak menyadari akan makna kedatangan Yesus dan pekerjaanNya di dunia.
5. Kaki dian adalah kaki pelita yang berhias yang terbuat dari emas dan bercabang 7.
6. Mata digambarkan sebagai pelita tubuh itu berarti bahwa mata tersebut berfungsi sebagai penerima cahaya.
Karena itu setiap orang harus yakin bahwa terang yang mereka terima adalah benar-benar terang bukan
kegelapan. Jika mata seseorang itu baik maka ia dapat melihat cahaya dan hidup dalam terang, tetapi jika mata
seseorang itu sakit maka tidak ada lagi terang didalamnya, seperti pelita yang padam ia pun hidup dalam gelap.

Ayat Hafalan :

Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan (Amsal 6:23)

Mari Bernyayi :

Matahari bersinar terang


Dari terbit matahari
Yesus berpesan
Aku anak Tuhan jaman sekarang

Doa Penutup :
DAFTAR NAMA PEMBAGIAN SHARING

NAMA KELOMPOK NAMA GURU

MUSA IBU FIFI

HARUN P WELEM

YOSUA P RIAN

ABRAHAM IBU DIANA

MARIA PAK SEM

SALOMO IBU OLVI

YUSUF IBU EVI

ESAU IBU WLLY

YAKUB IBU ITHA

DAUD IBU MELI

ELISABETH IBU WASTI

SAUL IBU YULI

YONATAN PAK JEMS

ELIA IBU RIA

YOHANES IBU IDA

Anda mungkin juga menyukai