Anda di halaman 1dari 10

Konsep Gaya Kepemimpinan

Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik
yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya
kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang
pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya.
Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi
dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin
ketika ia mencoba memengaruhi kinerja bawahannya. Gaya kepemimpinan
terbaik bersyarat adalah gaya pemimpin yang menggunakan kombinasi perilaku
komunikatif yang berbeda ketika menanggapi keadaan sekelilingnya; dalam
keadaan tersebut pemimpin berusaha membantu yang lainnya untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Beberapa gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Demokratis (Democratic Leadership)
Yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya atau
cara memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara
demokratis. Gaya yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin
memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya
untuk mengemukakan pendapatnya, saran dan kritikannya dan selalu berpegang
pada nilai-nilai demokrasi pada umumnya. Gaya kepemimpinan demokratis
adalah gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung
terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan
orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.
Pemimpin dengan gaya ini berkonsultasi dengan kelompok mengenai
masalah yang menarik perhatian mereka. Bawahan berpartisipasi dalam
menetapkan sasaran dan memecahkan masalah. Pemimpin gaya ini menciptakan
situasi dimana individu dapat belajar, mampu memantau kinerja sendiri, mengakui
bawahan untuk menentukan sasaran yang menantang, menyediakan kesempatan

1
untuk meningkatkan metode kerja dan pertumbuhan pekerjaan serta mengakui
pencapaian dan membantu pegawai belajar dari kesalahan.
Menurut Wursanto (2002:203), kepemimpinan demokratis mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut :
1) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
2) Bersifat terbuka
3) Bawahan diberi kesempatan untuk memberikan saran ataupun ide-ide baru
guna pencapaian tujuan organisasi.
4) Dalam mengambil keputusan lebih mengutamakan musyawarah untk
mufakat, daripada keputusan yang bersifat sepihak. Apabila musyawarah
untuk mufakat tidak berhasil maka cara yang ditempuh dengan jalan lain
yang sesuai dengan demokratis, misalnya voting.
5) Menghargai potensi setiap individu.
6) Berlangsung dengan mantap, yang dapat dilihat dari unit-unit organisasi
yang berjalan lancar sesuai dengan fungsi masing-masing, pendelegasian
kepada bawahan, bawahan merasa senang dan tentram, semangat kerja
yang tinggi, baik ada pimpinan maupunn tidak ada pimpinan.
7) Pimpinan sering turun ke bawah melakukan pembinaan dan penyuluhan,
yang sekaligus melakukan pengamatan terhadap hasil yang telah dicapai,
serta kelemahan-kelemahan atau kekurangan dan kesulitan yang dicapai
para bawahan.

Kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan demokratis


Kelebihan :
Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga
bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan
pendapat dan saran
Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan
sejalan

2
Kelemahan :
Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil
secara musyawarah
Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang
jelas berbeda
Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai
dan apabila ego masing-masing anggota tinggi
Menurut Goleman (dalam Arfan dan Masaong 2011:189) gaya
kepemimpinan demokratis memiliki kelemahan jika seorang pemimpin
terlalu mengandalkan bisa saja rapat tiada akhir dan keputusan yang samar.
Seorang pemimpin yang menunda keputusan penting, dengan berharap
mendapatkan hasil dari strategi kesepakatan, bisa memunculkan resiko
terhadap organisasi.
Bentuk kekurangan dari kepemimpinan demokratis dapat dilihat
pada saat seorang pemimpin memberikan kesempatan dan hak yang
seluas-luasnya kepada para stafnya, maka mereka memiliki banyak sekali
pendapat yang berbeda, sehingga pemimpin sulit menentukan pendapat
yang sesuai dengan anggota yang tidak menyetujui kesepakatan forum
yang ada, maka terkadang terjadi suatu konflik atau perdebatan antara
anggota forum dengan sehingga proses pengambilan keputusan akan
memakan waktu yang lebih banyak serta sulitnya pencapaian kesepakatan.

2. Otoriter (Authoritarian Leadership)


Kekuasaan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang berdasarkan pada
kekuasaan yang mutlak dan penuh. Artinya segala ketentuan dan keputusan berada
di tangan si pemimpin. Pemimpin dengan gaya ini membuat keputusan sendiri. Ia
memikul tanggung jawab dan wewenang penuh. Pengawasan bersifat ketat,
langsung dan tepat. Keputusan dipaksakan, dan bila ada komunikasi, maka hanya
bersifat top down (atas-bawah), bawahan ditekan, karena itu menjadi takut dan
tidak leluasa dalam berprakarsa.
Menurut Hasibuan (2007:170) Kepemimpinan Otoriter adalah jika
kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan

3
atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan
keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan
tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan. Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk
peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan kurang memperhatikan
perasaan dan kesejahteraan bawahan.
Kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otoriter
Kelebihan :
Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin,
tak ada bantahan dari bawahan
Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila
terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk
menegur
Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan :
Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari
pemimpin
Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan
kesempatan mengajukan pendapat.
Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan
pemecatan dari atasan
Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah
yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

3. Kepemimpinan Partisipatif

4
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya
dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi
bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Bawahan harus berpartisipasi
memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan
mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan selalu membina
bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.
Kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai persamaan kekuatan dan
sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan dengan melakukan konsultasi
dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Kepemimpinan partisipatif
berhubungan dengan penggunaan berbagai prosedur keputusan yang
memperbolehkan pengaruh orang lain mempengaruhi keputusan pemimpin. Istilah
lain yang biasa digunakan untuk mengacu aspek-aspek kepemimpinan partisipatif
termasuk konsultasi, pembuatan keputusan bersama, pembagian kekuasaan,
desentralisasi, dan manajemen demokratis.
Ciri-ciri kepemimpinan partisipatif, antara lain :
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak;
2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada
bawahan;
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan;
4. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara
pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;
5. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
para bawahan dilakukan secara wajar;
6. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;
7. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran,
pertimbangan atau pendapat;
8. Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat
permintaan dari pada intruksi;
9. Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya
saling percaya, saling menghormati.

Kelebihan dan kelemahan kepemimpinan partisipatif

5
Kelebihan :
Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas
Bawahan mudah mengeluarkan semua kemampuannya (their power)
yang telah dimotivasi, serta berjuang untuk, tujuan yang telah di
ciptakan sendiri (melalui keputusan bersama)
Kelemahan :
Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian
sehingga dapat menimbulkan ketidakcocokan pendapat.
Waktu yang kurang efisien, sehingga dapat mengakibatkan
kehilangan kendali managerial.

4. Kepemimpinan Bebas (Laisez Faire Leadership)


Dalam kepemimpinan jenis ini, sang pemimpin biasanya menunjukkan
suatu gaya dan perilaku yang pasif dan juga sering kali menghindari dirinya dari
tanggung jawab. Dalam praktiknya, si pemimpin hanya menyerahkan dan
menyediakan instrumen dan sumber-sumber yang diperlukan oleh anak buahnya
untuk melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
pimpinan. Pimpinan yang memiliki gaya ini tidak memberikan motivasi,
pengarahan dan petunjuk, dan segala pekerjaan diserahkan kepada anak buahnya.
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus
dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian
petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari
tugas pokok organisasi.
Kelebihan dan kekurangan kepemimpinan Laisez Faire
Kelebihan :
Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap
mandiri dan memiliki inisiatif
Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
Terciptanya hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan
bawahan

6
Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas
Kelemahan :
Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena
tidak ada kontrol
Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki
inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi
Pemimpin membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan berbagai
masukan dan saran dari bawahan, sehingga berdampak pada kurang
sesuainya waktu pelaksanaan pekerjaan dengan rencana sebelumnya

Kriteria pemimpin ideal menurut saya, yaitu :


1) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
2) Terbuka
3) Memberikan kesempatan anggota untuk memberikan saran ataupun ide-ide
baru guna pencapaian tujuan organisasi
4) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
5) Menghargai potensi setiap individu
6) Disiplin
7) Tegas tapi tidak kaku
8) Saling menghormati dan saling percaya
9) Memiliki kestabilan emosi
10) Dapat membimbing anggota organisasi tanpa bersifat mengguruinya
11) Mendahulukan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi
12) Bersikap adil dan bijaksana
13) Bertanggung jawab terhadap tugas dan perannya
14) Semangat kerja yang tinggi

Beberapa penilaian teman saya terhadap kriteria pemimpin ideal yang saya buat :
1. Menurut Yeni F. O
Menurut saya anda memiliki sebagian besar kriteria pemimpin ideal yang
anda buat, seperti dapat menerima saran dari orang lain, mendiskusikan
masalah dengan musyawarah, memberi teladan, jujur, adil, dapat dipercaya,
menghargai potensi orang lain, disiplin dan bertanggung jawab serta dapat
mengontrol emosi dengan baik. Namun anda juga memiliki kekurangan
dalam memimpin seperti halnya terkadang dalam memempin kurang tegas
namun mungkin sikap itu karena sulitnya permasalahan yang akan

7
diselesaikan sehingga anda ingin lebih melihat saran dari semua anggota
sehingga tidak akan ada yang merasa keberatan dalam pengambilan
keputusan. Tetapi hal tersebut dapat dicapai dengan adanya pengalaman
dengan seiring berjalannya dalam memimpin.
2. Menurut Siska H. F
Menurut saya, gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh saudara binti adalah
gaya kepemimpinan demokratis. Karena selalu melibatkan orang lain dalam
mengambil keputusan. Ia selalu menerima pendapat dari orang lain untuk
mencapai tujuannya, jadi tidak memutuskan secara pribadi. Dalam
mengambil keputusan dilakukan untuk mencapai mufakat dan juga secara
terbuka sehingga semua anggota mengetahui. Saudara binti juga selalu
menghormati dan menghargai apapun pendapat dari orang lain, tidak
memaksakan kehendak orang lain. Dalam dirinya kenyamanan orang yang
dipimpinnya sangatlah diutamakan, sehingga ia selalu menerima saran, ide,
dan kritik dari bawahannya tanpa ada rasa marah. Baginya kritik dan saran
merupakan suatu perbaikan bagi dirinya untuk menjadi pemimpin yang lebih
baik lagi. Namun kelemahan darinya adalah kurang ada ketegasan. Tegas
sangat perlu dalam diri pemimpin. Karena bawahan menjadi lebih disiplin,
tidak menunda-nunda tugas yang diberikan, dan lebih memiliki tanggung
jawab dengan tugasnya. Tegas bukan berarti marah, namun harus tetap
dimiliki, agar kita sebagai pemimpin lebih dihargai dan tidak dianggap remeh
sekaligus sistem kerja yang kita buat dapat dicapai sesuai waktu yang
ditetapkan.
3. Menurut Adilla Y. F
Menurut saya binti dapat menjadi pemimpin yg baik menurut kriteria yang
telah disebutkan. Karena binti mempunyai kepribadian yang sesuai dan cocok
dengan kriteria yang telah dia tentukan. Binti mempunyai jiwa periang jadi ia
dapat terbuka dengan bawahannya sehingga bawahannya dapat memberikan
saran dan ide yang mendukung. Lalu binti juga mempunyai kepribadian yang
tenang sehingga dapat mendukung kestabilan emosinya. Serta binti
mempunyai pribadi yang bertanggung jawab sehingga dia dapat bekerjasama
dengan bawahannya tanpa menyuruh bawahan seenaknya sendiri.
4. Menurut Putri R. A

8
Menurut saya binti memiliki sikap terbuka terhadap saran, ide, dan kritikan
dari orang lain dan melakukan musyawarah untuk mengambil keputusan.
Binti menghargai kemampuan orang lain, dapat mengontrol emosi, adil dan
bertanggung jawab. Tetapi kurang bisa memanajemen waktu dengan baik,
lebih mengedepankan perasaan dalam memimpin sebuah organisasi sehingga
dinilai kurang tegas oleh anggotanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arfan & Masaong, A.K. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence.


Penerbit Alfabeta : Bandung
Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Rivai, Veithzal, dkk. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2014
Wursanto. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Penerbit Andi : Yogyakarta
https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/ diakses tanggal 28 Juli 2017 pukul 11:00
WIB

10

Anda mungkin juga menyukai