Rilis Pers - Persatuan Perjuangan Mahasiswa Unpad
Rilis Pers - Persatuan Perjuangan Mahasiswa Unpad
Negara berperan penuh untuk menjamin pendidikan yang berkeadilan, sebagaimana yang terdapat di dalam
UUD 1945. Hari Pendidikan Nasional sudah seharusnya kita peringati bukan hanya dengan kegiatan seremonial
semata, tetapi juga untuk mengkritisi penyelenggaraan pendidikan oleh Universitas Padjadjaran. Unpad didirikan
dengan cita-cita agar pendidikan dapat dijangkau oleh semua golongan rakyat dan tentunya dapat membebaskan rakyat
dari belenggu kemiskinan dan kebodohan sudah seharusnya menjadi tolak ukur melihat berbagai kebijakan pemerintah
dan rektorat saat ini. Setidaknya masih terdapat beberapa permasalahan sistem pendidikan di Unpad yang terkait
dengan mahasiswa dan menejerial dosen serta karyawan.
3. Birokratisasi Dosen
Ketiga, fenomena tumpulnya daya nalar atau daya kritis mahasiswa. Tumpulnya daya nalar atau daya kritis
mahasiswa dalam proses belajar mengajar maupun dalam melihat kondisi sosial disebabkan para dosen menemui
masalah dengan sistem kebijakan kontrak kinerja individu (KKI) untuk mendapatkan insentif atau remunerasi. Hari
ini telah terjadi birokratisasi terhadap dosen. Para dosen lebih disibukkan dengan laporan-laporan administratif untuk
pemenuhan poin kinerja individu dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Belum lagi
dosen-dosen yang mendapatkan tugas tambahan dengan jabatan-jabatan pengelola BLU seperti Dekan, Koordinator
Prodi, Sekretaris Prodi dan sebagainya. Kondisi ini berdampak kepada tergerusnya esensi dari pendidikan di perguruan
tinggi antara dosen dengan mahasiswa itu sendiri. Seperti kurangnya inovasi/ pengembangan materi perkuliahan,
terhambatnya ruang dialektika di kelas, kurangnya upaya memperkaya buku-buku di perpustakaan apalagi untuk
memecahkan fenomena sosial secara langsung di masyarakat.
Jika selama dua bulan setelah Nota Kesepahaman ini ditandatangani belum ada itikad dan
upaya konkret untuk memenuhi tuntutan yang dinyatakan dalam Nota Kesepahaman ini, maka
Persatuan Perjuangan Mahasiswa Universitas Padjadjaran siap untuk mengingatkan dan menegur
kembali Rektor Universitas Padjadjaran.
Ditandatangani dalam rangkap dua di Jatinangor, Kab. Sumedang, pada hari Selasa,
tanggal 2 Mei 2017.
Koordinator Umum
Rektor Universitas Padjadjaran Persatuan Perjuangan Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
Jika selama dua bulan setelah Nota Kesepahaman ini ditandatangani belum ada itikad dan
upaya konkret untuk memenuhi tuntutan yang dinyatakan dalam Nota Kesepahaman ini, maka
Persatuan Perjuangan Mahasiswa Universitas Padjadjaran siap untuk mengingatkan dan menegur
kembali Rektor Universitas Padjadjaran.
Ditandatangani dalam rangkap dua di Jatinangor, Kab. Sumedang, pada hari Selasa,
tanggal 2 Mei 2017.
Koordinator Umum
Rektor Universitas Padjadjaran Persatuan Perjuangan Mahasiswa
Universitas Padjadjaran