Anda di halaman 1dari 92
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TB) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Monimbang : a. behwa penyakit Tuberkulesis (TB) morupakan Mengingat menular yang masih menjadi masalah Kesehatan masyarakat, den salah” salu penyebab kemaian sehingga peli dilaksanakan program penanggulangan TB secara berkesinambungen; b. behwa berdasarkan perimbangan sebagaimana huruf a, erlu dictapkan Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (7S) dengan Keputusan Mente Kesehatan 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit. Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nommor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Thun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Prabtik Kedokieran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, ‘Tarrbahan Lembaran Negara Nomor 4431); 4. Undang-Undang —Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemeriniahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Norror ssebegalmane diubah terakhir dengan Undang-Undang Nornor ‘12 Tahun 2008 tentang Perubanan Kedua Atas Uncang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Nagara Repubik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perlmbangan Keuangen Antara Pemerintzh Pusat dan Pemeriniah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Neneiapkan Kesatu kedua 6. Peraturan Pemerinteh Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangen Wabah Penyekit Menuar (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambzhan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447); 7. Pereturan Pemerntah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembara Negara Republi Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 8. Peraturan Pemerinteh Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara’ Pemerintah, Pemeriniahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kebupatenfkota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indenasia Nomor 8737): 9. Kepulusan Menteri Kesehatan Nomor 209Menkes/SKiIl/ 1999 tentang Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tubertulosis; 40. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 11/Menkes/SKiIU/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional; ‘11. Peraturan ‘Menteri Kesehatan Nomor 1S75/MenkesiPer/KI/ 2005 tentang Organisasi_ dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah ciubzh dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nemor 1295/Menkes/Per/XIW/ 2007; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TB) Pedomen Penanggulangan Tuberkuloss (TB) _sebagalmana dmaksud pads Dikium Kesaiu telampir dalam Lampiran Keputuean in Fedomen sebagaimena dimaksud dalem Dikum Kedua merupakan aouan bagi petugas Kesehatan dalam melaksanakan peranggulangan TB, Keerpat Fembinaan dan pengawasan pelaksanaan_penanggulangan TB Gilaksanakan oleh Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesahalan _Kabupaten’Kola, dengan mengkutsertakan instiusi dan organisasi profes! terkait sesua’ ‘ugas dan fungsi masing-masing kelima Keputusan ini mulal berlaku pada tanggal dletapkan. Ditetapian oi Jakerta pada tenggal 13 Mei 2009 MENTERI KESEHATAN, td Dr. dr. SIT FADILAH SUPARI, Sp. JP(K) Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 364/Menkes/SK/V/2009 ‘Tanggal : 13 Mei 2009 PEDOMAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TB) 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dperkrakan soktar sepertga penduduk dunia elan iennfeks! len Mycobacienum ‘wberculosis, Pada tahun 1995, diperkiakan ada 9 juia pasion TB baru dan 3 jula Kematian ‘akbat TB disalurun cunia. Diperkrakan 96% asus TB dan 98% kematian akbat TB diduni, {erjadi pada nagara-negara berkemoang Soktar 75% pasion TB adalah Kelompck usia yang paling produkt secara ekonomis (15-50 tahun}, Diperkrakan seorang pasien TB dewasa, alan ketilangan rataata waktu kerjanya 3 sempai 4 bulan. Hal tersebut berakbat pada ketilangan_penéapatan tahunan rumah tangganya selliar 20.20%. Jka ia meninggal akbat 7B, maka akan ‘ahilngan pendaparannya sekiar 15 tahun. Selain merugitan socara akonomis, TB juga mamiboritan

Anda mungkin juga menyukai