METODOLOGI
metode penelitian cross-sectional dipilih karena sampel diambil dalam satu waktu
yang kemudian dilakukan analisis untuk mencari hubungan antara variabel bebas
Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan mewawancara kader secara dalam dan
Populasi dalam penelitian adalah semua kader yang bertugas pada setiap
persetujuan/informed concent.
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah kader yang tidak hadir saat
pengambilan data.
Pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan dengan seluruh anggota populasi yang
penelitian analitis korelatif (Dahlan, 2010a), sehingga rumus yang digunakan adalah :
(+)
n={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]
Keterangan :
Dengan demikian,
(+)
n={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]
(+)
={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]
(1,64+1,28)
={ }2 + 3
0,5[(1+0,4)/(10,4)]
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah keadaan stunting pada balita
Narmada
2. Keterampilan kader mengenai pengisian KMS di wilayah Puskesmas
Narmada
3.6.1 Hubungan
Hubungan merupakan keadaan saling terkait atau ada sangkut paut (KBBI,
2008). Dalam penelitian ini, hubungan yang dimaksud adalah keadaan saling terkait
atau ada sangkut paut antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang
kejadian stunting pada balita dan hubungan antara keterampilan kader mengenai
3.6.2 Pengetahuan kader mengenai cara mengisi KMS pada Balita 0-24 bulan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan tahu terkait bagaimana cara
Jumlah pertanyaan mengenai pengetahuan cara mengisi KMS pada balita 0-24
bulan berjumlah
1. Baik
2. Buruk
3.6.3 Keterampilan kader mengenai cara mengisi KMS pada Balita 0-24 bulan
bulan berjumlah
Baik : jika responden meraih > 75 % dari total poin maksimal yakni lebih
Buruk : jika responden meraih < 75 % dari total poin maksimal yakni lebih
1. Baik
2. Buruk
Gizi Buruk pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan masyarakat
di Indonesia. Data kejadian gizi buruk pada balita 0-24 bulan didapat dari data
yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Kuisioner ini terbagi dalam empat bagian,
genitalia eksterna, dan lembar checklist penilaian keterampilan kader dalam mengisis
KMS pada balita 0-24 bulan. Namun demikian, sebelumnya telah diberikan pula
1. Uji validitas
Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dan
Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item
dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas data yaitu dengan mencari
teknik korelasi pearson product moment corelation confecient (r), dengan ketetuan :
2. Uji reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas
Jenis data yang digunakan untuk pengetahuan dan keterampilan kader dalam
mengisi KMS pada balita 0-24 bulan adalah data primer. Pengumpulan data ini
melalui kuisioner dan observasi langsung yang pada responden. Untuk kejadian gizi
buruk pada balita 0-24 bulan, data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang
1. Penyuntingan (Editing)
dalam kuesioner sudah terisi semua dan lembar observasi juga perlu dilakukan
pengolahan data.
Memberikan skor pada setiap poin jawaban responden sesuai dengan skala
variabel.
agar data dapat dianalisis, entry data dilakukan secara bertahap dan melalui proses
komputerisasi.
5. Tabulation
sebuah tabel induk yang memuat semua jawaban responden. Jawaban responden akan
selanjutnya.
6. Out put
Out put adalah upaya prosesor data untuk menampilkan hasil pengolahan data
1. Analisis univariat
Analisis univariat ini dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian. Dalam
analisis ini, akan dihasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,
2005).
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
dengan uji Lambda. Uji korelasi lamda digunakan untuk mengetahui hubungan antara
satu variabel bebas dengan satu variabel tergantung yaitu hubungan antara
pengetahuan maupun keterampilan kader dalam mengisi KMS pada balita 0-24 bulan
dengan angka kejadian gizi buruk. Pemilihan uji korelasi lambda juga berdasar pada
menyebar instrumen penelitian pada siswi yang tidak termasuk dalam sampel
Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data. Untuk menjaga kualitas dari data
yang diambil, maka peneliti secara langsung memimpin penelitian sejak tahap
Sampel
Pengolahan data
Instrumen penelitian
(kuesioner)
Analisis data
Penyusunan laporan
September 2016.