Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah mixed metode dengan menggunakan

indepth interview untuk penilaian kualitatif dan pendekatan cross-sectional untuk

penilaian kualitatif. Metode penelitian indepth interview dipilih karena.. dan

metode penelitian cross-sectional dipilih karena sampel diambil dalam satu waktu

yang kemudian dilakukan analisis untuk mencari hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung (Sastroasmoro,2011).

Subjek penelitian ini adalah kader posyandu wilayah puskesmas Narmada.

Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan mewawancara kader secara dalam dan

observasi dilakukan dengan pengisian kuesioner terpimpin yang telah diujicobakan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di posyandu-posyandu wilayah kerja puskesmas Narmada.

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2016.

3.3 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah semua kader yang bertugas pada setiap

posyandu di wilayah kerja puskesmas Narmada pada bulan Agustus-September 2016.

3.4 Sampel Penelitian


Sampel penelitian adalah semua kader posyandu wilayah kerja Puskesmas

Narmada yang memenuhi kriteria inklusi.

3.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain:

1. Kader posyandu wilayah kerja Puskesmas Narmada

2. Bersedia diikutsertakan dalam penelitian dengan menandatangani lembar

persetujuan/informed concent.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah kader yang tidak hadir saat

pengambilan data.

3.4.3 Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.

Pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan dengan seluruh anggota populasi yang

memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai sampel (Notoatmodjo, 2005).

3.4.4 Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus untuk

penelitian analitis korelatif (Dahlan, 2010a), sehingga rumus yang digunakan adalah :

(+)
n={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]
Keterangan :

: derivat baku alfa = 5% = 1,64

: derivat baku beta = 10 % = 1,28

: korelasi minimal yang dianggap bermakna = 0,4

Dengan demikian,
(+)
n={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]

(+)
={ }2 + 3
0,5[(1+)/(1)]

(1,64+1,28)
={ }2 + 3
0,5[(1+0,4)/(10,4)]

= 50,51 (dibulatkan menjadi 51)

Maka, didapatkan besar sampel minimal adalah 51 orang.

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah keadaan stunting pada balita

usia 0-24 bulan

3.5.2 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi:

1. Pengetahuan kader mengenai pengisian KMS di wilayah Puskesmas

Narmada
2. Keterampilan kader mengenai pengisian KMS di wilayah Puskesmas

Narmada

3.6 Definisi Operasional

3.6.1 Hubungan

Hubungan merupakan keadaan saling terkait atau ada sangkut paut (KBBI,

2008). Dalam penelitian ini, hubungan yang dimaksud adalah keadaan saling terkait

atau ada sangkut paut antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang

dicari hubungannya adalah pengetahuan kader mengenai pengisian KMS terhadap

kejadian stunting pada balita dan hubungan antara keterampilan kader mengenai

pengisian KMS terhadap kejadian stunting pada balita.

3.6.2 Pengetahuan kader mengenai cara mengisi KMS pada Balita 0-24 bulan

Pengetahuan adalah hasil tahu terhadap sesuatu (KBBI, 2008). Pengetahuan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan tahu terkait bagaimana cara

mengisi KMS pada balita 0-24 bulan.

Jumlah pertanyaan mengenai pengetahuan cara mengisi KMS pada balita 0-24

bulan berjumlah

Baik : Jika responden menjawab > 75 % pertanyaan dengan benar, dengan

perolehan poin lebih tinggi atau sama dengan 15 poin.

Buruk : Jika responden menjawab < 75 % pertanyaan dengan benar, dengan

perolehan poin lebih rendah dari 15 poin.

Pengukuran menggunakan skala nominal, dengan klasifikasi:

1. Baik
2. Buruk

Alat ukur : Kuesioner

3.6.3 Keterampilan kader mengenai cara mengisi KMS pada Balita 0-24 bulan

Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan

kreatifitas untuk mengerjakan, mengubah, ataupun membuat sesuatu menjadi lebih

bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

Jumlah pertanyaan mengenai keterampilan mengisi KMS pada balita 0-24

bulan berjumlah

Baik : jika responden meraih > 75 % dari total poin maksimal yakni lebih

tinggi atau sama dengan 21 poin.

Buruk : jika responden meraih < 75 % dari total poin maksimal yakni lebih

tinggi atau sama dengan 21 poin.

Pengukuran menggunakan skala nominal, dengan klasifikasi:

1. Baik

2. Buruk

Alat ukur : Kuesioner

3.6.4 Kejadian Gizi Buruk pada Balita 0-24 Bulan

Gizi Buruk pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan masyarakat

di Indonesia. Data kejadian gizi buruk pada balita 0-24 bulan didapat dari data

sekunder Puskesmas Narmada.


3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Kuisioner ini terbagi dalam empat bagian,

yaitu: identitas responden, lembar kuisioner aspek pengetahuan mengenai kebersihan

genitalia eksterna, dan lembar checklist penilaian keterampilan kader dalam mengisis

KMS pada balita 0-24 bulan. Namun demikian, sebelumnya telah diberikan pula

pengantar berupa lembar permintaan dan persetujuan menjadi responden.

1. Uji validitas

Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dan

mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang disusun benar-benar dapat

mengukur apa yang akan diukur.

Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item

dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas data yaitu dengan mencari

korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus

teknik korelasi pearson product moment corelation confecient (r), dengan ketetuan :

1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas

yaitu dengan menggunakan metode Cronbachs Alpha, yaitu menganalisis realibilitas

alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan :

1. Jika nilai r Alpha > r tabel, maka dinyatakan reliabel

2. Jika nilai r Alpha < r tabel, maka dinyatakan tidak reliabel

3.8 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan untuk pengetahuan dan keterampilan kader dalam

mengisi KMS pada balita 0-24 bulan adalah data primer. Pengumpulan data ini

melalui kuisioner dan observasi langsung yang pada responden. Untuk kejadian gizi

buruk pada balita 0-24 bulan, data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang

didapat dari Puskesmas Narmada.

3.9 Rencana Pengolahan dan Metode Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer, tahap-tahap

pengolahan data meliputi:

1. Penyuntingan (Editing)

Mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui. Dilakukan untuk kegiatan

pengecekan terhadap kuesioner untuk mengetahui apakah jawaban yang terdapat

dalam kuesioner sudah terisi semua dan lembar observasi juga perlu dilakukan

pengecekan, apakah semua item yang ada telah terisi.

2. Pengkodean data (Coding)


Mengelompokan dan memilah data berdasarkan klasifikasi tertentu. Semua

keadaan dikonversi kedalam angka atau kode sehingga memudahkan dalam

pengolahan data.

3. Pemberian skor (Scoring)

Memberikan skor pada setiap poin jawaban responden sesuai dengan skala

variabel.

4. Pemasukan data (Entry)

Entry merupakan kegiatan memasukan data dari kuesioner ke dalam komputer

agar data dapat dianalisis, entry data dilakukan secara bertahap dan melalui proses

komputerisasi.

5. Tabulation

Tabulation merupakan kegiatan meringkas jawaban dari kuesioner menjadi

sebuah tabel induk yang memuat semua jawaban responden. Jawaban responden akan

dikumpulkan dalam kode yang disepakati untuk memudahkan pengolahan data

selanjutnya.

6. Out put

Out put adalah upaya prosesor data untuk menampilkan hasil pengolahan data

dalam bentuk lembar cetak (print out).

3.9.2 Analisis Data

1. Analisis univariat
Analisis univariat ini dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian. Dalam

analisis ini, akan dihasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2005).

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

dengan uji Lambda. Uji korelasi lamda digunakan untuk mengetahui hubungan antara

satu variabel bebas dengan satu variabel tergantung yaitu hubungan antara

pengetahuan maupun keterampilan kader dalam mengisi KMS pada balita 0-24 bulan

dengan angka kejadian gizi buruk. Pemilihan uji korelasi lambda juga berdasar pada

variabel yang dicari hubungannya yakni variabel kategorik nominal dengan

kedudukan keduanya adalah tidak setara (Dahlan, 2010b).

3.10 Prosedur Penelitian

3.10.1 Pra Penelitian

1. Menentukan subjek penelitian, besar sampel, dan pemilihan sampel dengan

teknik total sampling.

2. Meminta persetujuan penelitian kepada komisi etik penelitian.

3. Penyusunan surat perizinan yang mendukung jalannya penelitian.

4. Menyiapkan instrumen penelitian.

5. Uji validitas dan realibilitas instrumen penelitian dengan sebelumnya

menyebar instrumen penelitian pada siswi yang tidak termasuk dalam sampel

yang telah dipilih.


3.10.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data. Untuk menjaga kualitas dari data

yang diambil, maka peneliti secara langsung memimpin penelitian sejak tahap

awal/persiapan sampai dengan tahap analisis data dengan rangkaian kegiatan :

1. Peneliti memberi penjelasan mengenai penelitian yakni latar belakang,

tujuan, manfaat, pelaksanaan, kerahasiaan data yang dikumpulkan, serta

memastikan pemahaman setiap responden untuk pertanyaan dalam

kuesioner yang diajukan dan kemudian meminta informed consent.

2. Meminta subjek penelitian untuk menjawab pertanyaan dengan apa adanya

agar data yang diterima sesuai dengan keadaan sebenarnya dan

mempengaruhi validitas hasil penelitian.


3.11 Alur Penelitian

Seluruh kader posyandu wilayah kerja Puskesmas Narmada

Kriteria inklusi dan


eksklusi

Sampel

Uji validitas dan


realibilitas instrumen
pada selain sampel Pengambilan data
penelitian terpilih

Pengolahan data
Instrumen penelitian
(kuesioner)
Analisis data

Penyusunan laporan

3.12 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiaatan penelitian, baik penyusunan proposal, pengambilan data,

hingga penyususnan laporan dilakukan selama 2 bulan yakni Agustus hingga

September 2016.

Anda mungkin juga menyukai