Anda di halaman 1dari 6

Said Azhari Mustafa

PPAk (Program Profesi Akuntansi) kelas B


Personal Assignment Business and Professional Ethics, Chapter 2, page: 91

1. Berdasarkan pendapat dan pemikiranmu apakah kejadian atau skandal yang dibicarakan dalam
chapter ini merupakan hal berupa pelanggaran dalam bisnis yang berdiri sendiri, atau hal tersebut
masih berhubungan dengan system bisnis dunia yang sedang berjalan?

Tanggapan
Skandal dan pelanggaran dunia bisnis yang berlangsung sejak dahulu sampai sekarang ini
merupakan rentetan fenomena dan kejadian yang tidak berdiri sendiri namun merupakan dampak
atau efek negative dari system bisnis global yang berjalan. Persaingan dan self interest telah
merubah pandangan dan pola pikir pelaku dan pendukung dalam dunia bisnis jauh dari nilai-nilai
moral dan etika. Pihak manajemen dan professional melakukan berbagai macam pelanggaran fatal
hanya untuk meningkatkan laba dan harga saham perusahaannya dengan berbagai manipulasi dan
kecurangan alhasil berbagai pihak yang tak bersalah ikut merasakan dampak buruk dari hal
tersebut.
Sebagaimana kasus-kasus yang dibicarakan dalam chapter ini seperti kasus enron dan worldcom.
Kedua perusahaan itu melambangakan suatu system bisnis yang korup, selfish dan penuh
manipulative, akhirnya kedua perusahaan tersebut berakhir dengan kehancuran (setelah diambil
alih oleh lehman brother worldcom dapat kembali bangkit beberapa saat kemudian jatuh kembali
seiring dengan bangkrutnya Lehman Brother pada tahun 2008). Dari sisi professional akuntan,
kehancuran AA (Arthur Andersen) merupakan suatu bukti bahwa telah rapuh dan hancurnya etika
dan moral para professional, mereka ikut serta dan mempertahankan suatu system bisnis yang cacat,
menipu para stakeholder serta merupakan salah satu dalang utama kehancuran ekonomi Amerika
pada awal abad 21. Para akuntan dan auditor rela manggadaikan etika professionalnya
(integritas,independensi, objektivitas) demi tambahan dolar. Pada akhirnya AA harus menerima
konsekuensi mutlak berupa pencabutan izin dan hukuman terbesarnya adalah hilangnya
kepercayaan public kepada mereka.
Sejalan dengan persaingan global yang semakin kompetitif terutama pada perusahaan besar yang
telah listing di pasar bursa, telah merubah jalannya system bisnis global. Bisnis-bisni yang
dibangun tanpa adanya pedoman moral dan etika dalam operasionalnya akan menghalalkan
berbagai macam metode tanpa memikirkan apakh itu benar ataupun salah demi keuntungan serta
kepentingan bisnisnya alhasil skandal dan kasus tersebut terjadi.

2. Kejadian yang dipaparkan dalam chapter ini telah membawa reformasi perundang-undangan
yangmana lebih focus dan memperhatikan kepada bagaimana eksekutif bisnis,direktur dan akuntan
berprilaku. Dalam kasus ini apakah perundang-undangan yang terlalu sedikit menjadi alasan
telatnya dalam menaggulangi kegagalan bisnis?

Tanggapan
Kendala sedikitnya perundang-undangan yang berfokus dalam penegakan etika profesi pada saat
kasus-kasus ini dapat dikatakan merupakan salah satu factor penyebab. Sebelum mencuatnya kusus
AA dan koleganya, perundang-undangan bisnis khususnya di Amerika sangat bersifat teknis dan
kurang memperdulikan isu-isu yang berkanaan dengan etika dan moral hal ini membuka peluang
yang besar bagi terjadinya penyimpangan etika dalam bisni. Perusahaan-perusahaan yang
merupakan bentuk usaha private yang tentunya berorintasi kepada untung/laba (profit oriented)
bebas melakukan berbagai metode-metode yang dianggap sah menurut hukum dengan
mengenyampingkan apakah metode atau tindakan tersebut benar atau salah dari sudut pandang
etika/moral. Setelah mencuatnya kasus enron, hal ini merupakan pukulan yang berat bagi regulator,
mulai saat itu aspek kode etik dan moral mulai dianggap menjadi suatu hal yang amat penting
dalam menjalankan suatu bisnis. Adanya aturan etika yang jelas menjadi suatu hal yang urgent
yangmana kepatuhan terhadap aturan tersebut merupakan tolak ukur kompetensi dan integritas
suatu entitas busnis.
Setelah terjadinya serangkaian kasus yang didalangi oleh AA dan koleganya pada awal abad 21,
mengakibakan anggota kongres segera mensahkan SOX (Sarbanes-Oxley Act). SOX memiliki 3
area utama yakni; tanggung jawab manajemen; konflik kepentingan; dan tanggung jawab auditor
serta komite audit perusahaan. Pada SOX prinsip-prinsip etika, nilai moral dan kepentingan public
jauh lebih diperhatikan alhasil pelanggaran-pelanggaran atau penyimpangan-penyimpangan yang
merugikan kepentingan public dapat diminimalisasikan. Walaupun setelah disahkannya SOX
masih terjadinya pelanggaran-pelanggaran didunia bisnis hal ini bukanlah semata-mata
dikarenakan oleh kesalahan dalam perundang-undangan namun disebabkan oleh keterbatasan
informasi dan actualnya data-data didalam perundang-undangan yangmana belum dapat mencover
berbagai permasalahan yang akan tejadi dimasa yang akan datang, apa penyebab utama
pelanggaran-pelanggaran tersebut? Tidak lain adalah factor manusianya atau mereka yang
menjalankan entitas bisnis dan berbagai macam professi pendukungnya, masih kurangnya
kepatuhan dan kesadaran akan pentingnya penerapan kode etik baik professi maupun bisnis akan
membuat mereka untuk terus mencari celah pelanggaran yang masih terbuka untuk melakukan
maneuver-manuver yang tidak benar secara etika. Pada akhirnya, sebaik apapun perundang-
undangan yang dibuat jika selama yang menjalankan aturan tersebut masih belum konsisten dan
sadar akan pentingnya penegakan dari UU tersebut maka pelanggaran pasti masih akan terus
terjadi, oleh karena itu pentingnya penanaman dan pembentukan kedisiplinan terhadap kode etika
profesi di dalam diri para calon professional khususnya akuntan akan menjadi cara yang paling
efektive dalam menanggulangi permasalahan ini.

3. Apakah ada hal lainnya selain peraturan (undang-undang) yang dapat membatasi penyimpangan
dan pelanggaran perilaku bisnis?

Tanggapan
Ya, menurut saya ada 2 hal penting lainnya selain dari undang-undang yang dapat membatasi
pelanggaran perilaku bisnis, yakni pengawasan dan pengendalian diri/pribadi (personal control and
oversight) dan pengawasan public (stakeholder oversight). Kedua pengawasan tersebut diarahkan
agar lebih concern terhadap isu-isu yang berkenaan dengan kedisiplinan terhadap penegakan kode
etik. Pengawasan dan pengendalian diri diharapkan dapat menumbuhkan rasa akan pentingnya
peraturan serta takut atau mawas terhadap kemungkinan penyimpangan yang akan dilakukan
sehingga meningkatkan kepatuhan dan disiplin dari para pelaku bisnis dan professi secara individu,
dengan control diri yang baik manusia akan cenderung preventif dalam bertindak terutama
melakukan tindakan-tindakan yang terdapat indikasi negative di dalamnya. Bagaimana cara agar
pengendalian dan pengawasan diri dapat berjalan? Jalan terbaiknya adalah ajaran agama, setiap
agama di dunia terutama islam mengajarkan hal-hal yang mengedepankan aspek-aspek moral yang
sangat luhur. Jika ajaran agama benar-benar dipatuhi dan dijalankan dengan baik dan benar, bukan
saja mempelajari dan memiliki tanpa mangamalkannya, maka orang atau pribadi tersebut akan
memiliki pengawasan dan internal control yang baik.
Definisi public pada pengawasan public yang dimaksud di sini memiliki arti atau cakupan yang
sangat luas termasuk dan terutamanya adalah pihak-pihak cerdik pandai yakni para pengamat
ekonomi, social dan hukum, kontribusi mereka sebagai kaum intelektual sangat diharapkan dalam
proses pengawasan aktivitas bisnis dan aktivitas pendukungnya. Jika telah terjadi suatu
penyimpangan atau pelanggaran maka suara merekalah yang akan menjadi masukan yang paling
didengarkan dan memiliki pengaruh yang besar untuk perubahan kedepan.
Pengawasan yang diikuti oleh hukuman public (mosi tidak percaya atau boikot/embargo usaha)
menjadi hukuman yang jauh lebih efektif dan berat bagi para pelanggar dibandingkan
hukuman/sanksi dari perundang-undangan.

4. Banyak masalah mengenai pelanggaran keuangan melibatkan penyajian/penjabaran yang keliru


yang berujung kepada penyesatan baik pada dewan direksi dan/atau investor. Dalam persoalan ini
identifikasi apasaja yang merupakan kekeliruan penyajian yang terjadi pada kasus Enron dan
WorldCom. Siapa yang menerima manfaat? Dan siapa yang disesatkan dalam kasus ini?

Tanggapan
Kekeliruan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah; untuk AA (Arthur Andersen), firma
ini telah memberikan opini audit yang tidak objektif pada kedua perusahaan tersebut sehingga
berdampak kepada penipuan public secara besar-besaran, AA tidak melaksanakan fungsinya
sebagai firma Akuntan yang professional dengan lebih memprioritaskan keuntungan pribadi berupa
penghasilan yang besar dengan membantu pihak manajemen perusahaan coleganya melakukan
tindakan manipulative dari pada kepentingan public yang merupakan orientasi utama bagi firma
professional. Enron dan WorldCom untuk meningkatkan nilai sahamnya di pasar bursa melakukan
metode-metode manipulative dan penipuan-penipuan yang memperlihatkan kepada investor dan
calon investor seolah-olah perusahaan mereka mengalami pertumbuhan yang outstanding
kemudian Menghilangkan kerugian perusahaanya dengan cara yang abnormal (menyesatkan) yang
berujung kepada penyesatan public secara besar-besaran.
Siapa yang menerima manfaatnya? Pihak-pihak yang menerima manfaat dari kekeliruan ini tidak
lain adalah mereka yang berada pada lapisan top manajemen perusahaan-perusahaan tersebut
seperti David Duncan (AA Head of Audit Departemen), Ferdianand Benardindo (AA CEO), Ebbers
(WorldCom CEO), Scott Sullivan (WorldCom CFO) and keempat anggota tim ahlinya, Kenneth
Lay (Enron CEO), Andrew Fastow (Enron CFO), David Deleiney (Enron head of retail and
wholesale energy department), Ben Gilsan(Enron treasurer), Michael Kopper (Fastow Assistant)
and Richard Causey (Enron Chief Accountant under Fastow).
Siapa yang disesatkan? Yang disesatkan tidak lain adalah seluruh lapisan stakeholder termasuk
para stockholder dan calon stockholder di dalamnya.

5. Analisis kasus Enron dan Worldcom pada chapter ini dengan menggunakan Jennings Seven Sign
Framework?

Tanggapan
Berikut adalah outline dari tujuh penyebab permasalahan etika dalam suatu organisasi versi
Jenning:
1. Tekanan dalam menggapai tujuan, terutama yang berkaitan dengan keuangan. Apapun
caranya.
Dalam kasus Enron dan Worldcom, ambisi untuk memperbesar usaha mereka
demimeningkatkan laba terlihat dengan jelas, sebagaimana kasus Enron dengan SPEs (Special
purpose entities) nya dan Worldcom dengan agresif akuisisnya merupakan perwujudan
kerakusan kedua perusahaan raksasa tersebut. Bukan hanya itu, untuk meningkatkan citra dan
harga saham di Bursa efek kedua perusahaan tersebut menggunakan manipulasi-manipulasi
keuangan seperti yang dilakukan enron contohnya dia menggunakan lebih dari 500 SPEnya
untukmeningkatkan jumlah asset perusahaan namun perushaan tersebut menyembunyikan
kerugian lebih dari US$ 500 juta kedalam SPE-SPE tersebut, dengan menggandeng AA sebagai
partner Audit perusahaan maka kerugian tersebut tidak diketahui oleh public, sampai akhirnya
ketahuan pada permulaan abad 21. Hal yang sama namun berbedak coraknya dilakukan oleh
Worldcom, akibat kegagalan akuisisi terbesarnya terhadap Sprint Coorporation, untuk menjaga
harga sahamnya di pasaran bursa menggunakan pendekatan-pendekatan akuntansi yang
abnormal untuk meningkatkan penerimaannya. Beberapa pelanggaran lainnya juga dilakukan
oleh worldcom salah satunya menggunakan metode akuntansi abnormal yang mencatat
pengeluaran tertentu yang seharusnya biaya menjadi asset.

2. Budaya organisasi tidak membantu perkembangan keterbukaan dan komunikasi serta


diskusi yang berterus terang.
Pada kasus enron karakteristik di atas jelas terlihat melalui dikeluarkannya Carl Bass (kepala
audit quality AA untuk Enron) dari jabatanya oleh CEO AA, karena memperotes David Duncan
(Kepala Auditor AA untuk Enron) yang dianggap mengacuhkan penggunaan prinsip-prinsip
akuntansi yang tidak sesuai dalam pernyataan keuangan enron. Untuk WorldCom karakteristik
ini dapat dilihat melalui pernyataan Sullivan kepada para hakim dipengadilan, dia menjelaskan
bahwa dia dan timnya terpaksa melakukan pelanggaran-pelanggaran akuntansi tersebut karena
desakan dan perintah dari Ebber. Ebber dengan kekuasaan mutlaknya tak pernah
mendengarkan masukan dari bawahannya untuk hal yang berkenaan dengan keuangan
worldcom, tidak ada seorangpun di perusahaan tersebut yang dapat menyaingi kekuasaannya,
sehingga Ebbers melalui Sullivan dan timnya melakukan fraud terbesar disepanjang sejarah
Amerika.

3. Seorang CEO yang dikelilingi dengan orang-orang selalu setuju/sependapat dan


memujinya, sepanjang reputasi dari CEO tersebut diluar kritik.
Untuk kasus enron terutama worldcom, karakteristik ini jelas terlihat dengan tidak ada satupun
dari jenjang manajemen yang memberikan masukan yang berusaha menasehati pelanggaran
yang dilakukan oleh CEO mereka namun malahan mereka memberikan ide-ide yang semakin
memperburuk kondidi untuk memperoleh pengakuan dan promosi, hal ini terlihat jelas bahwa
asalkan CEO tersebut mampu membawa perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang
lebih banyak maka baik karyawan maupun para manajer akan selalu memuji dan setuju dengan
segala macam terobosannya tanpa mempertimbangkan aspek benar atau salah atau hal tersebut
patut atau tidak. Kasus CEO Enron yang menggantikan CFO lamanya karena kurang mampu
menghasilkan untung bagi perusahaan dengan fastow, pada awalnya keputusan pergantian
tersebut dipandang merupakan keputusan yang paling tepat dan dipuji dikalangan manajemen,
namun pada akhirnya keputusan itu merupakan keputusan yang paling fatal sepanjang sejarah
enron dan membawa kehancuran bagi perusahaan mereka.

4. Hanya dewan direksi lemah yang tidak melatih menggadaikan tanggung jawabnya
dengan penuh keyakinan.
5. Organisasi yang mempromosikan orang-orang di dalamnya dengan berlandaskan
kepada Nepotism dan favouritism
Khususnya pada kasus enron hal ini jelas terlihat dimana fastow mengangkat anggota keluarga
dan coleganya menjadi manajer pada SPEs Enron (Nepotism) tanpa memperhatikan kelayakan
mereka, pengangkatan fastow sendiri sebagai CFO dilandasi oleh favouritism yang mana
fastow dianggap jenius keuangan yang akan membawa enron menuju suksesnya.

6. Hubris, tipe sombong yang mempercayai peraturan itu dibuat untuk orang lainbukan
untuk mereka.
Berdasarkan penjelasan tersebut saya berpendapat bahwa tipe ini merasa bahwa peraturan tidak
berlaku bagi mereka apabila terjadi kesalahan mereka mampu untuk menanggulanginya hal
tersebut berakibat tanpa merasa takut dan terbebani mereka mencari celah untuk mengelabui
hukum atau perundang-undangan yang terkait. Sebagaimana kasus enron, pada dasarnya SPE
tersebut dibenarkan pelaksanaannya namun enron menyalahgunakan fungsi dari SPE tersebut
sebagai kedok untuk menyembunyikan kerugian/kegagalan bisnis mereka. Pihak enron tanpa
ragu-ragu membawar AA untuk memberikan opini unqualified pada pernyataan keuangannya
yang tidak beres. Untuk kasus Worldcom hampir sama dengan kasus enron namun berujung
kepada fraud yang dilakukan oleh CEOnya, mereka menggunakan praktek-praktek akuntansi
yang abnormal untuk meningkatkan penghasilan dan Asset mereka, mereka juga menyuap AA
untuk memberiakan opini Unqualified pada pernyataan keuangan mereka yang tidak beres.
Jika hal tersebut tidak muncul kepermukaan bisa dipastikan mereka masih akan terus
menggunakan trik-trik kotor tersebut. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Tidak lain karena
kesombongan yang beranggapan bahwa mereka adalah perusahaan-perusahaan raksasa kelas
dunia yang tidak akan collapse karena hal-hal kecil seperti itu.

7. Perilaku Biaya/untung yang cacat menyarankan bahwasanya etika yang kurang baik
pada suatu bidang dapat ditutupi kerugiannya melalui etika yang baik pada bidang
lainnya.
Melalui karakteristik di atas tersebut kita dapat melihat bahwa enron dan worldcom menurut
mereka memang melakukan pelanggaran fatal yang membawa kerugian bagi sebagian terbesar
stakeholdernya namun disisi lain mereka melakukan itu agar perusahaannya dapat terus
berkembang dan memberikan kontribusi kepada Negara dengan dibukanya banyak lapangan
kerja yang baru, mereka merasa bahwa jika masalah pelanggaran tersebut tidak muncul ke
permukaan enron dan worldcom akan semakin besar dan mampu menyerap tenaga kerja yang
jauh lebih besar lagi sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di USA. Namun apa
yang terjadi, hal tersebut jelas tidak benar dan malahan yang terjadi justru sebaliknya.
Pelaksanaan etika yang baik pada satu bidang itu baik secara langsung maupun tidak langsung
berimplikasi pada perilaku etika di bidang lainnya.

6. Urutkan tiga penjahat yang paling bermasalah pada film Wall Street: Money Never Sleeps (2010).
Berikan penjelasannya mengapa diurutkan seperti itu?

Tanggapan
1. Gordon Gekko
Dia adalah dalang dibalik semua kecurangan yang dilakukan di pasar saham, dihukum 8 tahun
penjara.
2. Bretton James
Orang kedua dalam film ini, banyak ide-ide yang berasal dari orang ini. Salah seorang broker
saham senior dan sangat berbakat, sahabat Gordon gekko. Walaupun tidak bertanggung jawab
penuh namun dia adalah salah seorang dalang dari kasus di film ini.
3. Jake Moore
Dia yang paling muda di antara 3 sekawan ini, memiliki hubungan dengan putri Gordon gekko,
membantu gecko dalam pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di pasar bursa. Seorang
broker saham junior yang merupakan tangan kanan Gordon.

7. Dalam chapter ini kasus-kasus tersebut didiskusikan cukup panjang- enron, worldcom, Arthur
Andersen, dan Barnie Madoff- permasalahan atau pelanggaran tersebut diketahui oleh yang
namanya Whistle-blowers. Haruskah mereka (Whistle-Blowers) berusaha lebih keras lagi agar dapt
didengar (digubris)? Bagaimana?

Tanggapan
Seharusnya memang mereka, para whistle-blowers pada masing-masing kasus ini lebih berusaha
agar pendapat dan intruksinya didengar. Tentu saja mereka memiliki alasan yang kuat untuk itu,
tidak lain adalah karena menyangkut penyesatan informasi kepada public, dimana shareholder juga
masuk didalamnya. Bagaimana caranya? Apabila pihak manajemen tidak menggubris masukan
mereka, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengirimkan surat peringatan, jika tidak digubris
juga maka kirimkan mosi tidak percaya akan kualitas dan integritas manajemen. Apabila hal
tersebut tidak didengarkan maka sudah sepantasnya mereka melaporkan perusahaannya ke masing-
masing pengadilan atau lembaga yang berwenang pada masing-masing Negara bagian dimana
perusahaan atau firma tersebut berlokasi atau bisa juga bisa langsung dilaporkan ke pemerintah
federal jika dianggap berdampak secara nasional ataupun global. Metode lainnya yang juga sangat
efektif adalah menggunakan pemberitaan media baik elektronik maupun cetak. Kedua metode
terakhir sangat dibutuhkan informasi dan data-datayang valid dan konkret untuk menguatkan
pernyataan mereka dan yang terpenting segera dilakukan sebelum semuanya terlambat. Namun
pada kenyataanya semua yang dilakukan oleh para whistle-blower terlalu terlambat, sehingga efek
negative dari kasus-kasus tersebut tidak dapat dibendung.

Anda mungkin juga menyukai