Kemajuan teknologi saat ini di bidang kloning dan inseminasi buatan telah membuat harapan
baru dalam menghadapi berbagai masalah. Kloning dan inseminasi berartikan membuat satu
individu baru tanpa melalui proses alami, dengan artian inseminasi buatan adalah membuat
individu baru dengan mempertemukan sel sperma dan ovum tanpa melalui hubungan seksual,
sedangkan kloning artinya proses pembuatan sejumlah besar sel atau molekul aslinya yang
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui
proses yang aseksual. Teknologi tingkat tinggi dalam hal ini seperti kloning dan inseminasi
buatan menimbulkan banyak perdebatan terkini dalam hal etika terutama dalam hal
miskonsepsi. Terdapat beberapa pandangan dan persetujuaan terhadap peran kloning maupun
inseminasi buatan dalam kehidupan manusia.
ABSTRACT
The technological improvements nowadays in human cloning and artificial insemination have
made a new hope to face many problems. Human cloning and artificial insemination is to
make a new individu without natural growth and developments, it means the artificial
insemination is to make a new individu through sperm and ovum fusing asexually, whereas
human cloning is a process to duplicate several amount of cells or molecules become an
organism asexually. High-level technology such human cloning or artificial insemination
inflict some debates in ethical consent recently. There is some viewpoint and agreement to
the role of human cloning and artificial insemination for human life.