Anda di halaman 1dari 4

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-4 1

PENGENDALIAN REAKTOR PRENEUTRALIZER PADA PABRIK


PUPUK NPK DENGAN MENGGUNAKAN PID CONTROLLER
Laorencia W. Praptiwi, Jeffry Pradana, dan Prof. Ir. Renanto, MS, PhD
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: renanto@chem-eng.its.ac.id
Di dalam suatu industri pupuk kimia terdapat berbagai macam perlu dipasang sistem pengendali untuk menjaga komposisi
unit operasi salah satunya adalah reaktor. Pabrik pupuk NPK produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu
melibatkan reaktor Preneutralizer yang berguna untuk pemasangan sistem pengendali dapat menjaga keamanan
menghasilkan Diammonium Phosphate (DAP) sebagai senyawa dari proses tersebut.
utama sumber unsur N dan P. Sedangkan sumber unsure K
Tujuan dari penelitian ini adalah : Membuat konvergensi
didapatkan pencampuran KCl pada granulator. Inti dari reaktor
Preneutralizer adalah untuk memproses NH3 dan H3PO4 menjadi
Simulasi Steady State dan Dynamic pada Reaktor
Monoammonium Phosphate (MAP) yang selanjutnya menjadi Preneutralizer, Membuat sistem control Reaktor
DAP. Proses reaksi di reaktor Preneutralizer melibatkan feed yang Preneutralizer dengan menggunakan pengendali PID,
dapat berubah sehingga perlu dipasang sistem pengendali untuk Mengevaluasi kinerja dari system pengendali PID pada
menjaga komposisi produk keluar reaktor. Dalam penelitian ini Reaktor Preneutralizer dengan menggunakan metode
kinetika reaksi diasumsikan setimbang yang berarti bahwa ketika Integral of The Absolut Error (IAE).
terjadi perubahan suhu tidak mempengaruhi kinetika reaksinya. Manfaat dalam penelitian ini adalah : Mengetahui cara
Pengendalian ini melibatkan 3 variabel yang dikendalikan, yaitu permodelan yang sesuai dengan kondisi lapangan pabrik
suhu reaktor, level reaktor dan komposisi produk keluar reaktor.
pupuk NPK, Mengetahui cara pengendalian pada reaktor
Dengan menggunakan sistem pengendalian ini diharapkan
kemurnian produk dapat dijaga. Pada penelitian dilakukan
Preneutralizer dengan menggunakan PID controller, serta
pengendalian terhadap 3 variabel tersebut menggunakan PID Mengetahui kinerja dari sistem pengendali PID pada reaktor
Controller. Dari pengendalian ini dapat dilihat respon yang Preneutralizer dengan menggunakan metode Integral of The
dihasilkan ada pemberian gangguan laju alir H3PO4 masuk sebesar Absolut Error (IAE).
10 % untuk mengetahui kinerja konfigurasi pengendali terbaik.
Kinerja pengendali terbaik ditetapkan menggunakan metode IAE
(Integral of The Absolute Value of The Error). Simulasi steady II. URAIAN PENELITIAN
state dan dynamic mode dilakukan dengan Aspen Plus Simulator. Proses pembuatan pupuk NPK menggunakan prinsip
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa penerapan
reaksi menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor
pengendalian dengan PID Controller dapat mengendalikan reaktor
preneutralizer dengan kinerja yang baik. (CSTR), merupakan salah satu jenis reaktor tangki
berpengaduk.
(Rahul Updahyay dan Rajesh Singla, 2010)
Kata Kunci Reaktor Preneutralizer, Pabrik Pupuk NPK, Kompunen utama dari pupuk NPK adalah senyawa
Proportional Integral Derivative (PID)controller, Integral of The Monoammonium Phosphte (MAP) dan Diammonium
Absolute Value of The Error (IAE), Aspen Plus Phosphate (DAP). Monommonuim Phosphate adalah salah
satu jenis pupuk yang memiliki kandungan nutrisi bagi
I. PENDAHULUAN tumbuhan. Reaksi dari asam phosphate dan amoniak dengan
Di dalam suatu industri kimia mengontrol dan pH 4,4 atau 8,8 yield MAP yang menghasilkan 12,2 % N dan
mengendalikan suatu unit adalah salah satu bagian penting. 51,7 P2O5. Pupuk NPK umumnya diproduksi melalui
Proses pengendalian adalah salah satu dasar engineering, Ammoniation of Wet Process dari asam phosphate.
dan pengendalian merupakan penentu dari kualitas, kuantitas (Slack dan James, 1979)
dan kehandalan suatu proses serta keamanan dari proses
tersebut. Proses reaksi pembuatan MAP dan DAP dilakukan pada
Produk utama dari pabrik pupuk NPK adalah pupuk NPK reaktor preneutralizer yang selanjutnya diproses pada
granul. Pupuk NPK adalah pupuk majemuk dengan kadar granulator dan dikeringkan di rotary dryer. Dengan reaksi
unsur hara N,P, dan K berbasis urea dengan kadar sebagai berikut :
perbandingan N, P, dan K sekitar 15%:15%:15 %. NH3 + H3PO4 NH4H2PO4
Secara umum tahapan dari pembuatan pupuk NPK dimulai NH3 + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4
dari reaksi pembuatan Monoammonium Phosphate (MAP) Feed dari proses ini berupa NH3 cair, asam phosphate
dilanjutkan sintesis Diammonium Phosphate (DAP) pada pada 40-54 % P2O5, air untuk scrubber, dan N booster serta
reaktor preneutralizer, dilanjutkan dengan pencampuran Urea, NH4NO3, (NH2)SO4 dan H2SO4.
KCl dan granulasi pada granulator, kemudian dikeringkan di (Aimin Xu dkk, 2004)
rotary dryer dan dilakukan pendinginan pada cooler untuk
selanjutnya diberi warna pada proses coating.
Reaktor preneutralizer merupakan salah satu unit penting Beberapa sifat, manfaat, dan keunggulan pupuk
dalan sintesis pupuk NPK untuk membentuk Diammonium phonska adalah :
Phosphate (DAP) sebagai sumber Nitrogen (N) dan Sulfur - Higroskopis
(P). Feed masuk pada reaktor ini berupa amoniak (NH3), - Mudah larut dalam air
asam fosfat (H3PO4), dan asam sulfat (H2SO4). Kondisi - Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
feed masuk reaktor preneutralizer dapat berubah sehingga
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 2

- Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata dimasukkan ke granulator elevator bersama-sama dengan
- Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman bahan padat dari recycle conveyor.
- Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
- Meningkatkan produksi dan kualitas panen Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi
- Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, Peralatan utamanya adalah Plug Mill berupa
penyakit dan kekeringan double srew conveyor tang berfungsi mencampur bahan
- Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak baku dan bahan padat daur ulang hingga homogeny. Asam
mengandung butir hijau daun sulfat, steam dan amoniak bias ditambahkan sehingga terjadi
- Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang proses granulasi awal untuk menaikkan produkstivitas unit
baik granulasi. Produksi Pug Mill masuk granulator secara
- Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan gravitasi melalui chute dumana sebagian besar proses
menambah kandungan protein granulasi akan berlangsung. Reaksi netralisasi antara asam
- Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat fosfat dan amoniak utamanya terjadi di pipe reactor yang
mengurangi risiko rebah terpasang pada sisi inlet granulator sehingga slurry
- Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian (ammonium fosfat) suhu 120-150 0C tertuang langsung ke
- Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan lapisan bahan padat di dalam granulator.
penyim-panan. Reaksi yang terjadi :
- Memperlancar proses pembentukan gula dan pati. NH3 (l) + H3PO4 NH4H2PO4 + Q
(http://www.petrokimia-gresik.com/default.asp) NH3(l) + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4 + Q
Proses yang digunakan adalah menggunakan pipe
reactor berukuran kecil untuk netralisasi asam fosfat dengan Granulasi
amoniak sesuai dengan teknologi dari incro S.A. kapasitas Alat utamanya adalah granulator yang berfungsi
produksi pada unit ini sebesar 300.000 ton/tahun. untuk membuat granul phonska akibat terjadinya reaksi
Bahan Baku kimia dan fisis antara bahan baku yang berbeda-beda
A. Asam Fosfat karakteristiknya dan senyawa P2O5 selalu berasal dari asam
- Kadar P2O5 50% min fosfat. Semua bahan baku dan daur ulang diumpankan ke
- Padatan 2% max granulator. Asam sulfat diumpankan juga ke granulator pada
- Suhu 33 oC lapisan padatan yang beraksi dengan sebagian amoniak cair.
- Tekanan 5 kg/cm2 Reaksi yang terjadi :
NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4 + Q
B. Amoniak Cair
- Kadar NH3 99,5 % min Pengeringan
- H2O 0,5 % max Alat utamanya adalah dryer untuk mengeringkan
- Suhu -33 oC produk dengan kadar air 1-1,5% dengan media udara panas
- Tekanan 12 kg/cm2 suhu 150-170 oC aliran searah. Udara keluar dryer
C. Asam Sulfat mengandung amoniak dan uap air yang akan dihisap oleh
- Kadar H2SO4 98% min dryer exaust fan untuk dibawa ke dryer scrubber, sedangkan
- S.g 1,84 debu produk dipisahkan di cyclone untuk dikembalikan ke
- Suhu 33 oC granulator.
- Tekanan 5 kg/cm2 Pemilahan dan Penghancuran Produk
D. Amonium Sulfat Produk dari dryer dikirim ke double deck screen
- Kadar N 21% berat min untuk dipilah-pilah sesuai dengan ukurannya. Produk
- Moisture 0,15% max oversize didaur ulang ke dalam pug mill. Produk yang
- Granul 0,5-1,2 mm, 90% min onsize ukuran 2-4 mm min 90% dicurahkan ke regulator bin.
E. Kalium Clorida
- Kadar K2O 60% min Perlakuan Produk Akhir
- Moisture 1% max Produk onsize diumpankan ke polishing screen
- Granul 0,15-1,2 mm, 90% min untuk memisahkan produk halus dengan suhu 70-90 oC.
- Bulk Density Selanjutnya produk masuk fluid bed cooler untuk mencapai
F. Filler suhu < 45 oC. Produk ini kemudian diumpankan ke coater
- Moisture 4% max untuk pelapisan produk dengan coating agent agar tidak
- Granul 0,15-1,15 min, 90% min menggumpal, yang selanjutnya dikirim ke gudang produk
- Bulk density 1000 kg/cm2 dengan spesifikasi bentuk granul 2-4 mm 90%, kadar air
1,5% max.
Pengumpulan Bahan Baku Penyerapan Gas
ZA, KCl, Filler diumpankan dari gudang ke Peralatan menggunakan srubber 4 tahap untuk
hopper dengan pay loader, selanjutnya dengan conveyor membersihakan gas buang dan menangkap unsur hara
diumpankan ke masing-masing bin dalam unit produksi. sebagai daur ulang. Pada pencucian tahap pertama
Semua bin dilengkapi dengan big blaster yang bekerja digunakan granulator pre scrubber untuk menangkap gas
dengan menggunakan plant air, untuk menghindari dari granulator. Pencucian tahap kedua berupa 2 ventury
terjadinya gumpalan dan akumulasi bahan baku dalam bin. scrubber yang fungsinya mencuci gas daru dryer cyclone,
Bahan baku padat dari feeder jadi satu di conveyor dan granulator, dan dedusting sistem. Tahap pencucian
ketigaberupa gas scrubber yang fungsinya mencuci gas dari
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 3

dua sistem scrubber sebelumnya. Tahap pencucian keempat Salah satu metode tunning untuk sistem multivariabel
berupa Tower Scrubber untuk menangkap gas buang yang adalah metode yang dikembangkan oleh Luyben pada tahun
lolos dari 3 sistem scrubber di atas. 1986. Metode yang disebut Biggest Log-Modulus Tunning
(BLT) memberikan metodologi tunning standar untuk
system multivariabel. Tunning BLT terdiri dari empat tahap
sebagai berikut :
1. Menghitung setting Ziegler-Nichols untuk tiap-tiap loop
individual.
2. Mengasumsikan factor detuning F. nilai F seharusnya
lebih besar dari 1 untuk memberikan hasil yang lebih
konservatif dibandingkan dengan setting Ziegler-Nichols.
Nilai yang biasa digunakan antara 1,5 sampai 4. Gain
dari semua pengendali feedback Kci dihitung dengan
membagi gain Ziegler-Nichols KZNI dengan factor F.
K ZNi
K ci (2.15a)
F
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan NPK Plant
Kui
Dimana : K ZNi (2.15b)
2,2
KCl
ZA
Filler Kemudian semua reset time pengendali feedback
Plug Mill
AS. SULFAT dihitung dengan mengalikan reset time dari Ziegler-
STEAM
Nichols dengan factor F.
PIPE REACTOR
GRANULATOR AMONIAK
Ii ZNi .F (2.16a)
2
ZNi
PR VESSEL

Dimana : (2.16b)
AS. FOSFAT

1.2ui
DRYER
GRAN PRE SC

PROC. SCREEN 3. Mendefinisikan fungsi Wi


Wi 1 det I Gi Bi
GRAN & DEC SC

(2.17)
CRUSHER

DRYER SC Dimana B = matriks diagonal pengendali feedback SISO.


Menghitung log modulus closedloop, Lcm
POLISHING SC. VESSEL
SCREEN

TAIL GAS SC
W
FINAL TAIL GAS SC Lcm 20 log (2.18)
F.B COOLER
1W
Puncak dari plot Lcm dalam keseluruhan jangkauan
WATER
GAS TO ATM

max
COATER PHONSKA/NPK
frekuensi adalah log modulus maksimum Lcm
Gambar 2.Detail Diagram Alir Pembuatan NPK Plant
(Luyben, 1986)
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk
melakukan setting atau tunning parameter alat pengendali Aspen Plus merupakan software yang handal,
adalah metode Zieglers Nichols Tunning (1942). Tunning yang akan memudahkan tiap orang untuk memodelkan
adalah suatu cara untuk menentukan parameter-parameter proses-proses industri kimia seperti salah satu contoh proses
pengendali dari alat pengendali yang dipasang. dalam pengolahan minyak bumi. Proses-proses ini memiliki
Metode ini digambarkan sebagai metode close loop karakter yang unik yang membedakannya dengan proses
karena Ziegler dan Nichols tidak menyatakan bahwa kimia lainnya, antara lain :
ultimate gain, Kcu dan ultimate period, Pu dapat dihitung a. Umpan proses, yang mengandung campuran
dari perhitungan response frekuensi dari model proses hidrokarbon yang kompleks dengan kisaran titik
secara open loop tetapi menyatakan bahwa Kcu dan Pu didih yang luas, yang komposisi eksaknya tidak
didapatkan dari test closed loop proses sebenarnya (actual diketahui.
process) secara dinamis. Dari harga Kcu dan Pu dapat b. Unit-unit kolom pemisah yang saling berhubungan
ditentukan parameter alat pengendali untuk masing-masing satu sama lain, yang digunakan untuk memisahkan
kontroller, seperti tabel 1. minyak bumi menjadi beberapa jenis produk yang
Tabel 1.
Detail Diagram Alir Pembuatan NPK Plant
memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
c. Adanya open steam dan air pendingin untuk
stripping dan mengambil kembali panas,
meningkatkan kemungkinan adanya pemisahan dua
fase dalam proses pengolahan minyak bumi.
d. Derajat pemisahan tergantung pada temperatur
kolom destilasi, gaps, overlaps, dan properti
lainnya.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 4

e. Spesifikasi produk diberikan dalam bentuk properti [6] Slack, A. V. and G. Russell James. 1979. Fertilizer Science
aliran seperti flash point, pour point, kandungan and Technology Series. Alabama : SAS Corporation Wilson
sulfur, kandungan logam dan angka oktan. Aspen Lake Shores Sheffield.
[7] Smith, Carlos A. 2002. Automated Continuous Process
Plus menyiapkan bagian khusus untuk menangani
Control. New York : John Wiley & Sons, Inc.
karakteristik-karakteristik yang unik pada aplikasi [8] Tunks, S Donal. 2010. Diammonium Phosphate (DAP) Plant
proses pengolahan minyak bumi. Dengan Aspen Optimization. Florida : Clearwater Convention.
Plus, kita dapat mengembangkan model simulasi [9] Tushar, Jain and M.J Nigam. 2008. Optimization of PD-PI
proses untuk proses pengolahan minyak bumi yang Controller Using Intelligence. International Journal of
kita miliki, kemudian menggunakan model ini Computational Cognition, Vol.6 No. 4 December 2008.
untuk mempelajari beberapa alternatif kondisi atau [10] Upadyyay, Rahul and Rajesh Singla. 2010. Analysis of
mengoptimasi proses yang telah ada. CSTR Temperature Control with Adaptive and PID
(Aspen Plus, 2006) Controller. International Journal of Engineering and
Technology, Vol.2, No.5, October 2010.
Dalam penelitian, begitu juga dengan simulasi, untuk
[11] Van, E Ave. 2000. Production of NPK Fertilizers by The
mendekati kondisi simulasi dengan kondisi lapangan sangat Nitrophosphate Route. Brussels : European Fertilizer
diperlukan pemilihan model termodinamika yang paling Manufactures Association.
akurat. Sebagai acuan pemilihan model termodinamika [12] Xu Aimin. 2004. Disertasi : Chemical Production Cmplex
ditampilkan pada tabel pemilihan model termodinamika Optimization, Pollution Reduction and Sustainable
yang digunakan dalam industri proses yang dkutip dari Chen Development. Tianjin, China : Tianjin University
dan Mathias. [13] http://www.petrokimia-gresik.com/default.asp. Selasa, 7
(Chen dan Mathias, 2002). Februari 2012
Dalam tabel pemilihan model termodinamika
dipengaruhi oleh sistim kimia. Untuk mendapatkan model
yang paling akurat pemilihan juga dipengaruhi oleh kondisi
operasi (tekanan dan temperatur) terutama untuk proses
dalam fasa gas.
Metode termodinamika yang digunakan untuk
menghitung properti dalam Aspen Plus terutama untuk
industry petrokimia yang berhubungan dengan
kesetimbangan uap-cair menggunakan metode
termodinamika Peng-Robinson. Sedangkan yang berfasa
padatan dapat menggunakan termodinamika Solids.
(Aspen Plus, 2006).

UCAPAN TERIMA KASIH


Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya. Tidak ada kata yang paling banyak kami ucapkan
kecuali terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam kesempatan ini kami
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua serta
saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, perhatian dan
kasih sayang yang selalu tercurah selama ini serta Bapak
Prof. Ir. Renanto, MS, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing atas
bimbingan dan saran yang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonyms. Data Desain Departemen Produksi I Unit Pupuk


Urea PT. Petrokomia Gresik. 2003. Gresik : PT Petrokimia
Gresik..
[2] Levenspiel Octave. Chemical Reaction Engineering 3rd
edition. New York: John Wiley & Sons.
[3] Luyben, L.M. 2007. Chemical Reactor Design and Control.
Environmental Engineering and Management Journal. Vol.6,
No.6. December 2007
[4] Mahoney, Svrcek and B. R Young. 2006. A Real Time
Approarch to Process Control, second edition. New York :
John Wiley & Sons, Inc.
[5] Seborg, Dale E., Thomas F. Edgar and Duncan A.
Mellichamp. 2004.Process Dynamic and Control, second
edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai