Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I

TEKNIK MENGHITUNG MIKROBA

Nama : Debby Tamara

Delia Setiawati (2014210059)

Frans

Kelas :F

Kelompok : 11

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2015
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri, tentu harus
mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah
bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah
sel bakteri, antara lain hitungan langsung dengan menggunakan mikroskop, dan hitungan tidak
langsung dengan metode hitung cawan baik dengan metode cawan tuang maupun metode cawan
sebar.
Kehadiran mikroba pada makanan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.
Ada beberapa cara untuk mengukur atau menghitung mikrobia yaitu dengan perhitungan jumlah
sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan massa sel secara tak langsung.
Perhitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu dengan hitungan mikroskopik,
MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan. Dari ketiga metode tersebut metode
hitungan cawan paling banyak dan mudah digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana cara menghitung bakteri dengan metode angka lempeng total ( ALT ) ?
1.2.2 Bagaimana cara menghitung bakteri dengan metode most probable number ( MPN ) ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Melakukan teknik serial dilution ( serial pengenceran ).
1.3.2 Untuk mengetahui teknik menghitung bakteri dengan metode angka lempeng total
(ALT).
1.3.3 Untuk mengetahui teknik menghitung bakteri dengan metode most probable number
(MPN).

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat melakukan teknik serial dilution ( serial pengenceran ).
1.4.2 Dapat mengetahui teknik menghitung bakteri dengan metode angka lempeng total
(ALT).
1.4.3 Dapat mengetahui teknik menghitung bakteri dengan metode most probable number
(MPN).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Analisis pengenceran bakteri / lempeng tuang

Metode ini melibatkan pengenceran berseri suatu suspens bakteri di dalam blangko air steril, yang
berperan sebagai pengencer dengan volume yang diketahui. Setelah diencerkan suspensi digunakan
pada media nutrient yang sesuai. Agar yang dicairkan, didinginkan hingga 45oC, dituangkan ke cawan
petri yang berisi sejumlah tertentu sampel yang diencerkan. Setelah penambahan agar yang dicairkan
kemudian didinginkan tersebut, cawan ditutup kembali, dan lempeng digoyangkan perlahan dengan
gerakan melingkar untuk mendapatkan distribusi mikroorganisme yang homogen. Prosedur ini
diulang untuk semua pengenceran yang akan dipindahkan ke lempeng. Semua pengenceran harus
dipindahkan ke lempeng secara duplo untuk akurasi yang lebih besar, diinkubasi selama semalam dan
dihitung dengan penghitung koloni Quebec, baik secara manual maupun dengan versi alat yang
dimodifikasi secara elektronik.

Lempeng lempeng yang sesuai untuk perhitungan harus mengandung tidak kurang dari 30 dan tidak
lebih dari 300 koloni. Jika lebih dari 300 koloni dinyatakan dengan TNTC ( too numerous to count )
atau TBUD ( terlalu banyak untuk dihitung ), dan jika kurang dari 30 dinyatakan dengan TFTC ( too
few to count ) atau TSUD ( terlalu sedikit untuk dihitung ). Hitungan total suspensi diperoleh dengan
mengalikan jumlah sel per lempeng dengan faktor pengenceran yang merupakan kebalikan dari nilai
pengenceran. Keuntungan teknik ppengenceran berseri agar lempeng adalah hanya sel yang hidup
yang dihitung, dan memungkinkan isolasi koloni koloni berbeda yang dapat disubbiakkan menjadi
biakan murni, yang kemudia dapat diteliti dan diidentifikasi dengan mudah. Sedangkan kekuranggan
metode ini adalah memerlukan inkubasi selama satu malam sebelum koloni koloni terbentuk pada
permukaan agar, memerlukan peralatan gelas yang lebih banyak untuk melakukan prosedur ini, dan
kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat pengenceran atau pemindahan ke lempeng.

2. Metode Langsung ( Direct Count Procedure )

Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah
bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau
Haemocytometer. Jumlah cairan yang terdapat antara cover glass dan alat ini mempunyai volume
tertentu sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu. Ruang hitung terdiri
dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm. Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang
dengan panjang 0,2 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu
kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Tinggi contoh
yang terletak antara gelas objek dengan gelas penutup adalah 0,02 mm

3. Metode Turbidimetri

Peningkatan kekeuran suatu bahan bukan merupakan indeks pertumbuhan yang lain. Dengan alat
pengukur kekeruhan (turbidimetri), jumlah cahaya yang ditransmisikan berkurang seiring dengan
meningkatnya populasi sel, dan penurunan energi radian diubah menjadi energi listrik dan ditunjukan
pada suatu galvanometer. Metode ini cepat, tapi terbadas karena sensitivitasnya terbatas pada suspensi
mikroba 10 juta sel atau lebih.
4. Metode Angka Paling Mungkin

Metode Angka Paling Mungkin (MPN) adalah suatu metode statistik berbasis teori
probabilitas/kemungkinan. Teknik memperkirakan jumlah mikroorganisme viabel dalam suatu
sampel/contoh. Teknik MPN didasarkan pada statistik kemungkinan (probabilitas) dan hasil analisis
MPN secara langsung berkaitan dengan frekuensi/banyaknya seri hasil pengujian yang positif (sampel
menunjukkan adanya pertumbuhan mikroorganisme). Teknik ini dilakukan dengan membuat seri
pengenceran suspensi bakteri bertingkat dalam sejumlah tabung berisi media cair. Untuk mendeteksi
hasil pengujian yang positif dapat diamati dari timbulnya kekeruhan/turbiditas, terjadinya
pembentukan produk metabolit akhir seperti adanya gas dalam tabung Durham, pembentukan
asam/basa, dan lain-lain. Deteksi ini dilakukan setelah masa inkubasi berakhir. Pola positif/negatif
dari hasil uji digunakan untuk memperkirakan konsentrasi bakteri dalam sampel dengan cara
membandingkan pola tersebut dengan suatu tabel statistik probabilitas jumlah paling mungkin untuk
hasil tersebut.

5. Metode kimia

Meskipun tidak dimaksudkan untuk analisis kuantitaif langsung, metode metode kimia dapat
digunakan untuk mengukur peningkatan konsentrasi protein dan produksi DNA secara tidak langsung.
Selain itu, massa sel dapat diperkirakan dengan menghitung berat kering suatu alikuot biakan yang
spesifik. Pengukuran parameter parameter metabolik tertentu dapat juga digunakan untuk
menghitung populasi bakteri. Jumlah oksigen yang dikonsumsi (ambilan oksigen) berbanding lurus
dengan peningkatan pertumbuhan sel sel aerob yang tumbuh dengan cepat, sedangkan laju produksi
karbon dioksida berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan organisme organisme anaerob.

6. Filtrasi Membran

Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu system filter membrane dengan bantuan vacuum. Bakteri
yang terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada media yang sesuai dan jumlah koloni dihitung.
Keuntungan metode ini adalah dapat menghitung sel hidup dan system perhitungannya langsung ,
sedangkan kerugiannya adalah tidak ekonomis.

7. Penghitung sel Eletronik

Penghitung coulter merupakan suatu contoh alat yang dapat menghitung dengan cepat jumlah sel sel
yang tersuspensi dalam suatu cairan penghantar yang melewati lubang kecil tempat arus listrik
mengalir. Sel sel yang bukan konduktor, meningkatkan hambatan listrik cairan penghantar.
Hambatan ini direkam secara eletronik dan menghitung jumlah organisme yang mengalir melalui
lubang tersebut. Selain ketidakmampuan alat ini untuk membedakan antara sel sel hidup dan sel
sel mati, alat ini juga tidak mampu membedakan antara bahan partikulat inert dan bahan seluler.

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

James G. Cappuccino, dkk. Manual Laboratorium Mikrobiologi.


LAMPIRAN

Gambar 1. Blangko

(2) (3) (4)

Gambar 2. Hasil pengenceran10-1 setelah diinkubasi

Gambar 3. Hasil pengenceran10-2 setelah diinkubasi

Gambar 4. Hasil pengenceran10-3 setelah diinkubasi


METODE ALT

10-1 10-2

10-3 10-4

10-5 10-6

Anda mungkin juga menyukai