Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

SUSITO, SKM,M.Kes

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH
KELAS KARYAWAN KELOMPOK I

ADE SURYANI DEWI


AGUSTINA
ANIK ANDAYANI
ARIANTO
BENEDIKTA YENI
BUGIONO

PRODI D - III JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
2015
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah,
sehingga kami menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Susito, SKM.M.Kes selaku
dosen pembimbing Mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan tentang FALSAFAH DAN
PARADIGMA KEPERAWATAN.

Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih banyak kekurangan
sehingga membutuhkan saran serta kritik yang membangun agar nantinya juga dapat
menambah ilmu pengetahuan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin yarobbal allamin.

Pontianak , Oktober 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

BAB II MATERI

A. Falsafah Keperawatan
1. Pengertian Falsafah Keperawatan
2. Tujuan Falsafah Keperawatan
B. Paradikma Keperawatan
1. Pengertian Paradikma Keperawatan
C. Komponen Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
2. Konsep Keperawatan
3. Konsep Sehat Sakit
4. Konsep Sehat

BAB III PENUTUP

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta
pengendaliannya melalui perundangundangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun
perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan
dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual
dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek
keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat
dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.

Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan


perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh sungguh dan nyata
keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
BAB II

MATERI

A. Falsafah Keperawatan
1. Pengertian Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-
sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

2. Tujuan Falsafah Keperawatan

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang


dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu
kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti


menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien
serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.

Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin,
usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan
adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari
realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada
alasan logis daripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :Roy memiliki delapan
falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan
prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia
dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa
menghargai.

Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :

1) Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2) Pertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi
3) Memiliki holism intrinsik
4) Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia
mendefinisikan veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas
tujuan umum keberadaan manusia.

Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini
Individu dipandang dalam konteks

1) Tujuan eksistensi manusia


2) Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3) Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4) Nilai dan arti kehidupan

Bagian integral dari pelayanan kesehatan, keperawatan menganggap klien sebagai


pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian
asuhan keperawatan.

B. Paradikma Keperawatan
1. Pengertian Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).

Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas
dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia.

Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari
pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan
terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas
ilmuwan yang masing-masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya
menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu
pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian
paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan
praktek keperawatan yang bersifat professional.

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial
dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek
penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan
mental murni. Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar
pemikiran manusia.

Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1) Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan
diobservasi.
2) Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri
manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)

Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya
tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak
memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama
membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 :
53).

C. Komponen Paradigma Keperawatan


1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien, dalam konteks paradigma keperawatan
ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat daam suatu sistem yang meliputi:

a. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan di pengaruhi oleh lingkungan


baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c. Sistem personal,interpersonal dan sosial, manusia memiliki persepsi,pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga
atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memandang
bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan
tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang
diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
4. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998) :

a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan


b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial
tertinggi untuk sehat
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah
putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, here and now.
d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar.
e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

1) Rentang sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan
sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual. Maka dapat diketahui
karakteristik sehat sebenarnya adalah, pertama memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia. Kedua, memiliki
pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan dan ketiga, memiliki
hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah
pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan
terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi,
pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan
terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan
tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan
klien.

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara


lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi
seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan
persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat yang
positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

a) Perkembagan

Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang


mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh
faktor usia.
b) Sosial dan Kultural

Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan
seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga
dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.

c) Pengalaman masa lalu

Hal ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu


jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam
kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutya.

d) Harapan seseorang tentang dirinya

Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan


perubahan status kesehatan kearah yang optimal.

e) Keturunan

Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan


seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki
melalui faktor genetik.

f) Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

g) Pelayanan

Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang


dapat mempengaruhi status kesehatan

2) Rentang sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan


kematian. Tahapan-tahapan proses sakit adalah :

a) Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan


ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala.

b) Tahap asumsi terhadap sakit


Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau
gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.

c) Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan


dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.

d) Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya


kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan
seperti sebelum sakit.

e) Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang


bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan
keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
PENUTUP

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan


yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan , baik kepada
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat,memikirkan,member makna,menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.Dengan demikian, paradigm
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktik
keperawatan.
Paradigma keperawatan terbentuk atas empat unsur,yaitu keperawatan, manusia,sehat-
sehat dan lingkungan.Keempat unsur inilah yang membedakan paradigm keperawatan
dengan teori lain.
Keperawatan merupakan unsur pertama dalam paradigm keperawatan,berarti suatu
bentuk layanan kesehatan yang didaarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Unsur kedua dari paradigm keperawatan adalah manusia, dalam konsep paradigma
keperawatan,manusia dipandang sebagai individu yang utuh dan kompleks (makhluk
holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual.
Konsep sehat sakit unsure ketiga dari pardigma keperawatan diartikan suatu rentang
atau skala ukur hipotesa untuk mengukur keadaan sehat-sakit seeorang.
Lingkungan adalah unsure keempat dalam paradigm,lingkungan diartikan
agregatandari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme.Untuk memahami hubungan lingkungan dengan
kesehatan dapat digunakan odel segitiga yang menjelaskan hubungan atara
agens,hospes dan lingkungan yang mempengaruhi satus kesehatan seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat.Aziz.Alimul. Pengantar Konsep DasarKeperawatan.Palembang Medika : Jakarta.


Potter.N Ferry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC : Jakarta.Budiono dan
SumirahBudi Pertami, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Penerbit Bumi Medika:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai