Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yudha Abdullah

NIM : 13.01.011.031
GAMBARAN UMUM TUGAS AKHIR
JUDUL PENGARUH PERBEDAAN SCREEN FEED TERHADAP EFISIENSI SCREEN /
PENGARUH GRAISIZE TERHADAP RECOVERY

PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) merupakan perusahaan pertambangan multinasional di


Indonesia yang beroperasi di Batu Hijau, Pulau Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Kegiatan pertambangan
PT NNT meliputi eksplorasi, eksploitasi (penambangan), dan pengolahan bahan galian. Dalam mengolah
bijih, PT NNT mengusahakan agar mineral berharga setinggi mungkin diperoleh pada produk konsentrat
akhir sekaligus menekan kehilangan mineral berharga tersebut kedalam sisa produksi yang disebut tailing.
Selain perolehan, kadar mineral berharga yang didapat pada konsentrat akhir juga diusahakan setinggi
mungkin. Pabrik pengolahan bijih PT NNT didesain dengan kapasitas pengolahan sampai 120.000 ton bijih
perhari dan beroperasi pada kapasitas pengolahan kurang lebih 110.000 hingga 120.000 ton bijih per hari.
Berangkat dari hal itu, untuk mencapai target produksi maksimum,maka diperlukan pengecekan atau
menaganlisa pengaruh perbedaan screen feet terhadap efisiensi screen, ini merupakan bagian proses ayakan
(vibrating screen) feet product crusher dari proses pengolahan bijih.
Vibrating Screen sendiri merupakan alat yang digunakan untuk pemilahan ukuran butir material dengan
cara melewatkan material dari atas ayakan, material yang lebih kecil dari lubang ayakan dapat lolos
kebawah ayakan sebagai produk halus (undersize) sedangkan partikel yang lebih kasar dari ukuran ayakan
teratahan di atas ayakan sebagai produk kasar (oversize) yang dikembalikan lagi ke proses reduksi ukuran
(Crusher)
Tujuan dilakukannya proses screening adalah :
1) Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.
2) Meningkatkan kapasitas unit operasi lainnya.
3) Mencegah undersize masuk ke dalam mesin crusher.
4) Mencegah oversize masuk ke proses pengolahan selanjutnya.
5) Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding

Tujuan
1. Menganalisis pengaruh screen feet (pada tonase 300 tph,600 tph dan 800 tph ) terhadap recovery
2. Mengetahui % P80 pada feed, oversize dan Undersize pada tonase 300 tph,600 tph dan 800 tph
3. Mengetahui pada ukuran berapakah fracksi < 12 mm, >12 mm dan % Oversizenya pada tonase 300
tph,600 tph dan 800 tph
Pebble Screen Oversize Sampling

1. Buka penutup akses pengambilan sample


2. Letakan cutter pada titik point pengambilan sample
3. Swing cutterr dari kiri ke kanan dan kembali ke kiri lagi untuk 1 pengambilan sample
4. Keluarkan cutter dari titik point pengambilan sample
5. Sample diletakan di ember yang sudah disediakan
6. Re-sampling untuk 3 kali pengambilan sample pada masing-masing tonase 300 tph, 600 tph da 800 tph

1. PREPARASI SAMPEL
A. Pengukuran Berat Awal
- Menyiapkan sampel yang dibutuhkan,jumalah 6 sample dari (300 tph,600 tph dan 800 tph) pada masing-
masing sample undersize dan oversizenya
- Mengukur berat awal masing- masing sampel menggunakan neraca massa

B. filter pressure guna untuk mengurangi kadar air pada masing-masing sample
C. Oven guna untuk menghilangka kadar air pada masing-masing sample
D. Timbang guna untuk mengetahui berat kering
E. Lab Screen
a) Sampel di screen menggunakan Labtech Essa dari ukuran screen +63mm-(-1180)
b) Hasil di screen ditimbang untuk mengetahui berat per ukuran
c) Split sample menggunakan gilson spliter jika pada ukuran 13,2 mm > 10kg dan pada
ukuran -1180 micron >500 gram
d) Wet screen diukuran 38 micron
e) Kerigkan sampel oversize dari hasil Wet Screen
f) Screen menggunakan Rotap dari Ukuran screen besar ke kecil (+850-(-38))
g) Timbang dan record data dari tiap fraksi
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Proses (1999). Trainers Manual or Process Plant Overview Manual. PT Newmont Nusa
Tenggara Training and Development Department.
Gupta, A. dan Yan, D.S. (2006). Mineral Processing Design and Operation An Introduction. Perth,
Australia.
Kawatra, S. K., Eisele, T. C., dan Walqui, H. J. (2002). Optimization of Comminution Circuit Throughput
and Product Size Distribution by
Simulation and Control. Michigan Technological University. Houghton, Michigan Kawatra, S. K. (2009).

CM3820: Sampling. Michigan Technological University, Houghton, Michigan.


Kelsall, D.F. (1952). A Study of the Motion of Solid Particles in a Hydrauliccyclone. Atomic Energy
Research Establishment; Harwel, Berks.
Liow, J. L., Zhu, G. F.,dan Neely, A. J. (2012). Experimental Study ofthe Causes of the Fishhook Effect in
a Mini-Hydrocyclone. SEIT, UNSW,Canberra, Australia.
Metcom Consulting (2005).The Metcom Engineering and Management System for Plant Grinding
Operations, Module #7. Metcom Consulting, LLC.
Merks, J. W. (2002).Mineral Processing Plant Design, Practice, and Control Proceedings: Sampling in
Mineral Processing. Society for Mining,
Metallurgy, and Exploration (SME), Inc. Publisher. Molly Cop Tools (2016).Software for The Analysis of
Mineral Grinding Process,Molly Cop, LLC.
Napier-Munn, T. J., Morrell, S., Morrison, R. D., dan Kojovic, T. (1996). Mineral Comminution Circuits,
Their Operation and Optimisation. Julius
Kruttschnitt Mineral Research Centre (JKMRC), The University of Queensland, Australia.
Svarovsky, L. (2000). Solid-Liquid Separation, 4th Ed. Oxford: ButterworthHeinemann. Wills, B. A. dan
Napier-Munn, T. J. (2006). Mineral Processing Technology: An
Introduction to Practical Aspects ofOre Treatment and Mineral Recovery. Seventh Edition, Elsevier
Science & Technology Books Publisher.

Anda mungkin juga menyukai