EVAPORASI
A. Pre-lab
1. Apa yang dimaksud dengan evaporasi? Jelaskan pula tujuan evaporasi!
Evaporasi merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan
atau menguapkan pelarut. Proses evaporasi akan menurunkan aktivitas air dalam
bahan hasil pertanian, penurunan aktifitas air ini akan membuat bahan lebih awet
karena proses pertumbuhan pada mikroba akan terhambat. Bahan hasil pertanian
merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena
itu butuh penanganan lebih lanjut seprti evaporasi. Contoh produk hasil evaporasi
adalah jam, jelly, gula pasir, kecap dan susu kental manis. Proses evaporasi selain
berfungsi menurunkan aktivitas air, evaporasi juga dapat meningkatkan
konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan memperkecil volume
larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, dan
transportasi (Praptiningsih, 2009).
Adapun pendapat lain, menurut Frayekti (2014) evaporasi adalah proses
pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di
dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk,
meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan,
menurunkan aktivitas air Aw.
Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk:
1. Meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih
lanjut. Sebagai contoh pada pengolahan gula diperlukan proses
pengentalan nira tebu sebelum proses kristalisasi, spray drying, drum
drying dan lainnya
2. Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan,
penyimpanan dan transportasi
3. Menurunkan aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid terlarut
sehingga bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental manis
2. Evaporasi Atmosferik
Evaporator atmosferik adalah evaporator yang bekerja pada tekanan
atmosfer (1 atm). Pada tekanan 1 atm, evaporator harus dioperasikan pada
suhu tinggi agar mampu menguapkan air dalam bahan. Pada bahan makanan
yang sensitif terhadap suhu tinggi akan mudah mengalami kerusakan nutrisi,
fisik, dan sensori. Oleh sebab itu evaporasi atmosferik ini tidak cocok untuk
bahan yang tidak tahan panas. Pada umumnya evaporasi atmosferik ini
bekerja dengan tumpuan utama berupa suhu penguapan yang diberikan
(Badger, 2006).
2. Evaporasi Atmosferik
Evaporasi atmosferik adalah suatu proses pemekatan cairan menjadi produk
yang lebih tinggi viskositasnya menggunakan evaporator yang menggunakan tekanan 1
atm sehingga titik didih cairan akan lebih tinggi dan meningkatkan resiko kerusakan
pada bahan. Evaporator atmosferik adalah evaporator yang bekerja pada tekanan
atmosfer (1 atm). Pada tekanan 1 atm, evaporator harus dioperasikan pada suhu tinggi
agar mampu menguapkan air dalam bahan. Pada bahan makanan yang sensitif
terhadap suhu tinggi akan mudah mengalami kerusakan nutrisi, fisik, dan sensori. Oleh
sebab itu evaporasi atmosferik ini tidak cocok untuk bahan yang tidak tahan panas.
Pada umumnya evaporasi atmosferik ini bekerja dengan tumpuan utama berupa suhu
penguapan yang diberikan (Badger, 2006).
Gula pasir
Hasil
Whey dan larutan gula konsentrasi 0,5; 0,4; dan 0,3 (gr/ml) volume 500 ml
Ditempatkan sampel pertama pada feeder hingga sampel pada feeder habis
Hasil
Whey dan larutan gula konsentrasi 0,5; 0,4; dan 0,3 (gr/ml) volume 250 ml
Didinginkan sampel
Hasil
http://danang-kurang-kerjaan.blogspot.co.id/2011/05/evaporasi.html
Sampel 2:
Sampel 3:
Sampel 4:
Suhu (C) T
Bahan/t(menit)
0 5 10 15 20 25 30 (C)
whey
Sampel 2:
Sampel 3:
Sampel 4:
4. Jelaskan pengaruh jenis larutan terhadap kenaikan suhu selama proses evaporasi!
KESIMPULAN