Diagram alir/flowchart
1. Pasteurisasi
Pengadukan (Homogeny)
Pendinginan
Perlakuan analisa akhir: berat,
warna (CR, visual),
penampakan, pH
Hasil
Sampel susu
Didinginkan
Hasil
5. Apakah suhu dan lama pasteurisasi yang digunakan pada praktikum ini telah sesuai untuk
setiap produk yang dicoba? Jelaskan alasannya!
Pasteurisasi dilakukan pada suhu 63 oC-66oC selama minimal 30 menit (Tjahjadi,
2011). Jika pasteurisasi dilakukan pada suhu 72oC selama minimum 15 menit, maka suhu
dan lama waktu pasteurisasi yang digunakan pada praktikum ini telah sesuai.
Namun suhu dan lama waktu pasteurisasi harus disesuaikan dengan karakteristik
serta suhu optimum yang dimiliki masing-masing bahan (Desrosier, 2008). Hal ini
disebabkan karena setiap bahan memiliki karakteristik dan suhu optimum yang berbeda
sehingga kebutuhan suhu dan juga lama waktu pasteurisasinya pun juga berbeda-beda.
Seperti contohnya susu yang memiliki suhu dan lama waktu minimum untuk pasteurisasi
adalah 71,5C selama 15 detik dan jus buah yang umumnya menggunakan suhu
pasteurisasi berkisar 700C selama 1 menit (terutama pada buah yang tingkat
keasamannya tinggi dan yang cepat mengalami reaksi browning) (Tjahjadi, 2011).
6. Apakah terjadi perubahan warna pada produk berikut dan apa penyebabnya
a. Susu segar
Berdasarkan hasil pengamatan, secara visual tidak terjadi perubahan warna pada
susu yang telah dipasteurisasi. Namun pengamatan warna menggunakan colour
reader menunjukkan perubahan nilai warna namun tidak begitu signifikan atau
perubahan nilai warna cukup kecil baik dengan suhu 70 0C, 800C, maupun 900C.
Perbedaan warna susu sebelum dan sesudah pasteurisasi dapat disebabkan oleh
proses homogenisasi sebelum pasteurisasi (Estiasih, 2014).
b. Santan
Berdasarkan hasil pengamatan, secara visual tidak terjadi perubahan warna pada
santan yang telah dipasteurisasi. Warna santan tetap putih setelah dilakukan
pasteurisasi. Namun pengamatan warna dengan menggunakan colour reader
menunjukkan perubahan nilai warna namun tidak begitu signifikan atau perubahan
nilai warna cukup kecil baik dengan suhu 70 0C, 800C, maupun 900C. Hal ini
menunjukkan bahwa suhu dan lama waktu pasteurisasi yang digunakan pada
santan ini sudah tepat sehingga tidak terjadi perubahan yang signifikan pada
santan setelah di pasteurisasi.
c. Jus apel
Berdasarkan hasil pengamatan, secara visual tidak terjadi perubahan warna pada
jus apel yang telah dipasteurisasi. Warna jus apel tetap coklat/krem setelah
dilakukan pasteurisasi. Namun pengamatan warna dengan menggunakan colour
reader menunjukkan perubahan nilai warna tetapi tidak begitu signifikan atau
perubahan nilai warna cukup kecil baik dengan suhu 70 0C, 800C, maupun 900C.
Perubahan nilai warna ini dapat disebabkan karena pemberian suhu panas saat
pasteurisasi yang menyebabkan degradasi pigment pada jus apel. Selain itu dapat
juga terjadi karena aktiivitas enzimatis yang berasal dari fenolase pada apel
(Hadiwianto, 2009).
d. Sari wortel
Berdasarkan hasil pengamatan, secara visual terjadi perubahan warna pada sari
wortel yang telah dipasteurisasi. Warna sari wortel orange muda dan berwarna
orange lebih muda setelah dilakukan pasteurisasi. Kemudian pengamatan warna
dengan menggunakan colour reader menunjukkan perubahan nilai warna namun
tidak begitu signifikan atau perubahan nilai warna cukup kecil baik dengan suhu
700C, 800C, maupun 900C. Hal ini dapat terjadi karena pencoklatan enzimatis yang
diakibatkan oleh aktivitas enzim polifenoloksidase. Aktivitas enzim tersebut
meningkat dengan adanya oksigen (Hadiwianto, 2009).
7. Apakah terjadi perubahan penampakan pada produk berikut dan apa penyebabnya?
a. Susu segar
Berdasarkan hasil pengamatan, secara visual tidak terjadi perubahan penampakan
pada susu yang telah dipasteurisasi. Warna dan bentuk susu tetap dan tidak
Susu pasteurisasi
80oC
Susu pasteurisasi
90 C
o
B. Suhu 80oC
Waktu T T 65,5
No suhu T-65,5 10(T-65,6)/Z F 10(T-65,6)/Z
(menit) konversi z
1 0 80 0 14,4 2,16 144,54 0 72,27
2 1 82 1 16,4 2,46 288,48 216,47 216,47
3 2 85 1 19,4 2,91 812,83 550,62 550,62
4 3 86 1 20,4 3,06 1148,15 980,49 989,49
5 4 87,5 1 21,9 3,29 2290,87 1548,99 1548,99
6 5 88 1 22,4 3,36 2290,87 2120,335 2120,335
7 6 88 1 22,4 3,36 2290,87 2290,87 2290,87
8 7 88 1 22,4 3,36 2290,87 2763,41 2763,41
9 8 89 1 22,4 3,51 3235,94 3235,95 3235,95
10 9 89 1 22,4 3,51 3235,94 3235,95 3235,95
11 10 89 1 22,4 3,51 3235,94 3235,94 3235,94
C. Suhu 90oC
Kurva
Suhu 700C
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan
Kurva Suhu 70OC
4000
3000
10^(T-65,6)/Z
Suhu 800C
2000 10(T-65,6)/Z
1500 Linear (10(T-65,6)/Z)
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
Suhu 900C
20000 10(T-65,6)/Z
f(x) = 318.56x + 17183.58 Linear (10(T-65,6)/Z)
10000 R = 0.01
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
KESIMPULAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan
Pasteurisasi merupakan proses termal dengan suhu sedang (mild heat treatment)
yang diberikan pada produk pangan, biasanya di bawah suhu 100oC. Daya simpan produk
pangan yang diawetkan dengan pasteurisasi beragam, mulai dari beberapa hari seperti susu
sampai beberapa bulan seper jus buah. Tujuan dari pasteurisasi adalah membunuh mikroba
vegetative tertentu, terutama pathogen dan untuk inaktivasi enzim. Pengawetan pangan
terjadi akibat inaktivasi enzim dan dekstruksi mikroba yang peka terhadap panas seperti
bakteri bukan bukan pembentuk spora, kapang dan khamir.
Dari hasil praktikum didapatkan data yaitu Pada pasteurisasi dengan suhu 70C
didapatkan hasil perhitungan jumlah F0 adalah sebesar 11127,652 sedangkan hasil luasan
kurva adalah 4531,03125. Pada pasteurisasi dengan suhu 80 didapatkan hasil perhitungan
jumlah F0 adalah sebesar 20179,025 sedangkan hasil luasan kurva adalah 2363,784667. Dan
pada pasteurisasi dengan suhu 90C hasil perhitungan jumlah F 0 adalah sebesar 188494,84
sedangkan hasil luasan kurva adalah 4635,2.
DAFTAR PUSTAKA
PENILAIAN
Sangat
Nilai Baik Cukup Kurang
NO KOMPETENSI Baik Jumlah
maks. (75%) (50%) (25%)
(100%)
1. Mampu menjelaskan tujuan dan 10
jenis-jenis pasteurisasi
TOTAL NILAI
Diagram Alir 10
Pembahasan laporan 70
Kesimpulan 10
TOTAL 100