Menurut tujuannya :
Kimia analisis kualitatif (identifikasi elemen, spesies, senyawa yang ada dalam sampel)
Kimia analisis kuantitatif (menentukan jumlah/ kadar absolut atau relatif dari suatu elemen/ spesies
dalam sampel)
Kimia analisis struktur (penentuan letak dan ruanng atom dalam suatu molekul)
gravimetri Berat senyawa yang telah Analisa kuantitatif komponen mayor dan
diketahui stoikiometrinya minor
Titrimetri Volume larutan baku yang Analisis kuantitatif komponen mayor dan
bereaksi dengan analit minor
Spektrometri Berat analit atau fragmen- Analisis kualitatif komponen minor sampai
massa fragmennya sekelumit; informasi struktur kimia
Kromatografi dan Berbagai sifat fisika kimia analit Analisis kualitatif dan kuantitatif dari level
elektroforesis yang terpisah mayor sampai sekelumit
Analisis termal Perubahan fisika kimia dalam Karakterisasi komponen mayor atau minor
suatu analit ketika dipanaskan dalam bentuk tunggal atau campuran
atau didinginkan
elektrokimia Sifat-sifat elektris analit dalam Analisis kualitatif dan kuantitatif dari level
larutan mayor sampai sekelumit
Neraca
- Neraca digunakan untuk mengukur massa sejumlah kuantitas zat
- Jenis neraca :
- Konvensional :
analitikal/makro (kapasitas 100 200 g, sensifitas 0,1 mg)
semi mikro (sensitifitas 0,01 mg)
mikro (sensitifitas 1 g)
- elektrik :
analitical/makro (kapasitas 160 g, sensitifitas 0,1 mg)
semimikro (kapasitas 30 g, sensitifitas 0,01 mg)
ultramikro (sensitifitas 1g)
Penimbangan
- Penimbangan adalah proses pengukuran massa sejumlah kuantitas zat
- Jenis penimbangan :
o rough weiging / timbangan kurang lebih
penimbangan kira-kira
batas toleransi 10 % (90 110 %)
o accurate wiging / timbangan seksama
penimbangan tepat
batas toleransi 0,1 % (99 101,1 %)
Pengukur volume
- Pipet - Buret
- pipet volume - macro buret (kapasitas 10, 25, 50, 100 ml; increments 0,1 ml)
- pipet ukur - micro buret (kapasitas 2 ml; increments 0,01 ml)
- micro pipet - ultra micro buret (kapasitas 0,1 ml; increments 0,001 ml)
- syringe pipet
Satuan konsentrasi
- Molar (M) --- molar = mol / volume (liter)
- Normal (N)
- normal = gram / (bobot equivalen x liter)
- normal = molar x nr
- Formal -- seperti molar tetapi digunakan untuk garam ionik yang tidak ada dalam bentuk molekul
- Molal (m)
- molal = mol / 1000 gram solvent
- % kadar (b/b, v/v, b/v)
- % kadar = analit / sampel x 100 %
- ppt = % x 10 ; ppm = % x 104 ; ppb = % x 107
Analisis Spektroskopi
- Metode analisis didasarkan pada interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi
- Komponen spektroskopi:
o Radiasi Eelektromagnetik
o Materi
o Interaksi
Spektroskopi
Radiasi pada rentang panjang gelombang 200-700 nm dilewatkan melalui suatu larutan senyawa. Elektron-
electron pada ikatan di dalma molekul menjadi tereksitasi sehingga menempati keadaan kuantum yang lebih
tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energy yang melewati laruutan tersebut. Semakin longgar
electron ditahan di dalam ikatan molekul, semakin panjang radiasi yang diserap.
Kekuatan:
- Metode yang mudah, murah, terandalkan memberi presisi yang baik untuk melakukan pengukuran
kuantitatif obat-obat dalam formulasi
- Metode rutin untuk menentukan sifat fisikokimia obat, yang harus diketahui untuk tujuan formulasi
- Spektroskopi
Keterbatasan
- Selektivitas rendah
- Tak mudah diterapkan pada analisis campuran
Atomic absorption spectroscopy (AA or AAS) is one of the commonest instrumental methods for analyzing
for metals and some metalloids.
Metal/Logam : Al. Ba, Cr, Hg, K, Mn, Ni, Sr, Zn
Metalloids : Sb, As, Se, dan Te
Metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada penyerapan/absorpsi radiasi (sinar) oleh atom
Akibat absorpsi : Transisi elektron dari ground state ke excited state
Transisi ---- Energi yang diserap sesuai dengan perbedaan energi transisi dari GS ke ES
Prinsip dalam AAS
Proses :
- Atomisasi
- Penyerapan/absorpsi energy
- Deteksi energi yang diabsorp
Fungsi masing-masing komponen alat
1. Sumber Sinar/Radiasi
Didesain setiap lampu hanya untuk satu jenis unsur yang sesuai (Lampu Na analisis Na)
The hollow cathode lamp (HCL) or electrodeless lamps (EDL)
Cara kerja
Saat arus dialirkan ke dalam lampu, atom-atom gas argon terionisasi dan menghasilkan energi kinetik :
Ar Ar+ + e + Ek
Ek yang besar menghasilkan pelepasan atom-atom dari katoda (M) = sputtering
Atom-atom tereksitasi kemudian relaksasi sambil emisi energi (cahaya) keluar tabung mengenai
sampel
Optimasi arus pada lampu HCL
Arus << intensitas lemah terdeteksi sebagian sensitivitas rendah
Arus >> sensitivitas tinggi
Arus >>> banyak atom katode yang tereksitasi emisi tinggi diserap oleh atom yang tak tereksitasi
(self absorption) sensitivitas turun
2. Unit Pengatoman :
Tempat pembentukan atom logam dari ion yang terlarut (larutan)
Jenis :
- Flame
- Flameless
o Hidrida
o Pembentukan uap dingin (Cold Vapor-generation)
o Tungku grafit
Flame AAS :
Atomisasi : larutan sampel diaspirasikan ke dalam nebulizer dengan adanya gas pembakar dan oksidan
sehingga terbentuk aerosol
Fungsi api
- Destroy any analyte ions and breakdown complexes
- Create atoms (the elemental form) of the element of interest
- i.e.Fe0, Cu0, Zn0, etc.
Temperature nyala
- Tergantung pada kombinasi oksidan dan bahan bakar
- Bahan bakar : Asetilen, gas alam, hydrogen
- Oksidan : Udara/oksigen , N2O
3. Specific light measurement - Includes several components:
a) a monochromator to disperse several wavelength of lights that are emitted from the light source
to isolate a particular line of interest,
b) a detector to produce an electrical current that is dependent on the light intensity. This electrical
current is amplified and processed by the instrument electronics to produce a signal, which is a measure
of the light attenuation occurring in the sample cell and,
c) this signal is further processed to generate an instrument readout in concentration units.
Dasar Analisis Kuantitatif
Hukum Beer :
Jika Io dilewatkan larutan dengan konsentrasi C maka intensitas berkurang menjadi It yang sebanding dengan
C
Io/It = k. C
Hukum Lambert-Beer ;
Jika Io dilewatkan larutan setebal b maka intensitas berkurang menjadi It yang sebanding dengan b Io/It =
k.b
Menyatakan hubungan linier antara serapan dan panjang jalan melewati medium yang menyerap, dan
hubungan antara konsentrasi spesies penyerap dan tingkat absorbansi.
Absorban zat terlarut adalah proporsional terhadap konsentrasi A = abC = b. C
It/Io x 100 % = T %
log Io/It = log I/T = A
Applications of Atomic Absorption Spectroscopy
water analysis (e.g.Ca, Mg, Fe, Si, Al, Ba content)
food analysis; analysis of animal feedstuffs ( e.g. Mn, Fe, Cu, Cr, Se, Zn)
analysis of additives in lubricating oils and greases (Ba,Ca, Na, Li, Zn, Mg)
analysis of soils
clinical analysis (blood samples: whole blood, plasma, serum; Ca, Mg, Li, Na, K, Fe)
Spektrofluorometri
- TEORI
- Dasar analisis :
o Pengukuran intensitas cahaya fluoresensi yang dipancarkan oleh zat uji.
o Interaksi REM-materi :
Absorpsi, diikuti emisi
o Pemancaran :
Fluoresensi
Fosforesensi
- Proses fluoresensi :
- Untuk molekul dwiatomik :
o S: tingkat singlet : mempunyai elektron berpasangan
o T : tingkat triplet : 2 elektron berlawanan arah spin
o So : tingkat dasar yang merupakan tingkat singlet
o Tingkat energi S > T
Fluoresensi
- Pada saat molekul mengabsorpsi sinar visibel, elektron ikatan tereksitasi dari S0 ke S2
- Elektron dalam S2 bervibrasi dari 2 ke S1.
- Elektron dalam S1 kembali ke So sambil emisi radiasi Fluoresensi
- Ada sebagian elektron yang tidak mengemisikan radiasi, namun mengalami internal conversion (IC)/
pembalikan internal nonradiative/radiationless : melepas panas
Fosforesensi :
- Pada saat molekul mengabsorpsi sinar visibel, elektron ikatan tereksitasi dari S0 ke S2
- Elektron dalam S2 bervibrasi dari S2 ke S1.
- Elektron dalam S1 mengalami intersystem crossing (ISC) : penyilangan antar sistem pembalikan
spin elektron menempatkan elektron pada T2
- Elektron pada T2 : relaksasi vibrasi ke T1
- Elektron pada T1 relaksasi ke So sambil emisi radiasi Fosforesensi
- Ada sebagian yang mengalami radiationless/nonradiatif
- waktu pemancaran lebih lama
Absorptivitas suatu senyawa berkaitan dengan intensitas fluoresensinya. Molekul seperti hidrokarbon jenuh
yang tidak menyerap sinar uv-vis tidak akan berfluoresensi dan sebaliknya senyawa yang berfluoresensi akan
menyerap sinar uv-vis. Hal ini disebabkan karena peristiwa fluoresensi selalu didahului oleh penyerapan atau
absorpsi energi cahaya.
SENYAWA BERFLUORESENSI
1. Senyawa berfluoresensi intrinsik/natif: Senyawa yang secara alami mampu berfluoresensi.
Contoh: Asam salisilat dalam pelarut air pada pH 10, Piridoksin HCl dalam pelarut etanol
2. Senyawa yang berfluoresensi setelah direaksikan dengan reagen tertentu.
Contoh: metildopa dan difenilhidantoin
Senyawa yang berfluoresensi setelah direaksikan dengan reagen tertentu bisa dengan cara:
1. Metode induksi kimia dengan cara: radiasi menggunakan sinar UV, hidrolisis dan dengan dehidrasi
menggunakan asam kuat. Contoh: klorokuin, reserpin.
2. Metode pengkoplingan atau penggabungan reaksi antara molekul obat dengan reagen fluorometrik
yang sesuai membentuk spesies berfluoresensi (fluorofor). Contoh: reaksi asam amino dengan dansil
klorida
Gugus fungsi tersebut dapat mendorong transisi elektron dari keadaan tereksitasi singlet kekeadaan
tereksitasi triplet (syarat terjadi fosforesensi)
Spektrofluorometer memiliki dua monokromator dimana salah satu digunakan untuk panjang gelombang
eksitasi dan yang lainnya digunakan untuk panjang gelombang emisi.
Perbedaan dengan spektrofotometri
1. Kepekaan analisis pada spektrofluorimetri dapat dipertinggi dengan menaikkan intensitas sumber
cahaya
2. Analisis spektrofluorimetri lebih selektif dan lebih sensitif
Kelebihan --- Kepekaan yang baik karena :
1. Intensitas dapat diperbesar dengan menggunakan sumber eksitasi yang tepat
2. Detektor yang digunakan seperti tabung pergandaan foto sangat peka
3. Pengukuran energi emisi lebih tepat daripada energi terabsorbsi
4. Dapat mengukur sampai kadar 10-4 -10-9 M
5. Catatan
Pada larutan dengan konsentrasi tinggi,sebagian besar cahaya diserap lapisan larutan yang paling dulu
kontak dengan radiasi eksitasi, sehingga fluoresensi hanya terjadi pada bagian yang menyerap cahaya
tersebut.
Dengan demikian, pada analisis kuantitatif harus digunakan larutan yang encer (serapan tidak lebih dari 0,02)
supaya dapat memenuhi persamaan fluoresensi.
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik,
biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel Elektrokimia
Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi spontan (G < 0) untuk membangkitkan energi listrik, selisih
energi reaktan (tinggi) dengan produk (rendah) diubah menjadi energi listrik. Sistem reaksi melakukan kerja
terhadap lingkungan
Sel Elektrolisa memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (G > 0) lingkungan
melakukan kerja terhadap sistem
Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu zat yang menghantarkan listrik antara sel dan lingkungan dan
dicelupkan dalam elektrolit (campuran ion) yang terlibat dalam reaksi atau yang membawa muatan
Sel Galvani / Volta
Yaitu : perubahan energi kimia menjadi listrik Terdiri dari 2 elektroda dan larutan elektrolit
Katoda elektroda positif Reduksi
Anoda elektroda negatif Oksidasi
Elektrolisis
Yaitu : perubahan energi listrik menjadi kimia.
Sel Elektrolisis : alat-alat untuk elektrolisis
Elektroda : Penghantar listrik masuk ke dalam dan keluar dari zat yang bereaksi
Perpindahan elektron diantara elektroda dan zat-zat dalam sel menghasilkan reaksi, terjadi pada permukaan
elektroda. Zat yang dapat dielektrolisis adalah leburan Ion dan larutan yang mengandung ion terlarut.
Anoda elektroda positif Oksidasi
Katoda elektroda negatif Reduksi
Elektroda
Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda
Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa teroksidasi (zat pereduksi) dan
meninggalkan sel melalui anoda
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan
masuk sel melalui katoda
Kelemahan
Arus, tegangan, dan daya hantar listrik dapat digunakan untuk secara sendiri-sendiri, atau secara kombinasi.
Kelemahan penggunaan alat analisis ini (elektrokimia) adalah pada daya resoslusi yang rendah. Paling
baik dikombinasikan dengan KCKT.
Alat banyak digunakan dalam analisis baik untuk senyawa organik maupun anorganik, misalnya
potensiometer, voltameter dan konduktometer