Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek,
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
dalam tiga domain (ranah/kawasan), yang terdiri dari ranah pengetahuan (knowlegde),
1. Pengetahuan (Knowlegde)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
masalah yang dihadapi. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung atau
1. Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat,
kondisi fisik.
2. Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.
3. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode
dalam pembelajaran.
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang didapat dari pendidikan
(Notoatmodjo, 2003).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap berasal dari pengalaman, atau dari
orang yang dekat dengan kita. Mereka dapat mengakrabkan kita dengan sesuatu, atau
1. Pemikiran dan perasaan (Thoughts and feeling), hasil pemikiran dan perasaan
2. Adanya orang lain yang menjadi acuan (Personal reference) merupakan faktor
penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu pada
pertimbangan-pertimbangan individu.
positif atau negatif terhadap objek atau stimulus tertentu dengan pertimbangan
2007).
5. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas
Menurut sebagian psikolog perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada
dalam diri manusia dan dorongan ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi
kebutuhan yang ada dalam diri manusia dan dengan adanya dorongan tersebut
atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
dengan :
Menurut Karl dan Cobb yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) membuat
perbedaan di antara tiga tipe yang berkaitan dengan perilaku kesehatan, yaitu :
1. Perilaku kesehatan yaitu suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu yang
hal ini mencakup mendapatkan pengobatan dari ahli terapi yang tepat.
Kesehatan adalah suatu konsep yang telah sering digunakan namun sukar untuk
setuju bahwa defenisi kesehatan apapun harus mengandung paling tidak komponen
Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit sifatnya tidaklah selalu
oleh unsur pengalaman masa lalu, di samping unsur sosial budaya. Sebaliknya
Namun pengertian sehat yang sering digunakan adalah definisi sehat menurut WHO
yakni sehat adalah Keadaan sejahtera fisik, mental, dan spiritual tidak hanya bebas
sakit, cacat dan kelemahan tetapi juga harus berproduktifitas (Sarwono, 2005).
sangatlah bervariasi. Gagasan ini dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai dan
mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan kebugaran yang mereka perlukan
Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat
dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai
Personalistik adalah suatu sistem dimana penyakit disebabkan oleh intervensi dari
suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau
dewa), makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh leluhur, atau roh jahat)
dalam istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi, di sini agen yang aktif tidak
menjalankan peranannya. Dalam sistem ini keadaan sehat sesuai dengan model
keseimbangan : apabila unsur-unsur dasar dalam tubuh humor, yin dan yang,
serta dosha dalam Ayurveda berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan
terganggu dari luar maupun dalam oleh kekuatan-kekuatan alam seperti panas,
dingin, atau kadang-kadang emosi yang kuat, maka terjadilah penyakit (Anderson,
2009).
Menurut Jordan dan Sudarti yang dikutip Sarwono (2005), mengatakan bahwa
kesehatan di propinsi Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat pada tahun 1990,
sakit jika menangis terus, badan berkeringat, tidak mau makan, tidak mau tidur,
rewel, kurus kering. Bagi orang dewasa, seseorang dinyatakan sakit kalau sudah
tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, tidak enak badan, panas-dingin, pusing, lemas,
kurang darah, batuk-batuk, mual, diare. Sedangkan hasil diskusi kelompok di Nusa
Tenggara Barat menunjukkan bahwa anak sakit dilihat dari keadaan fisik tubuh dan
tingkah lakunya yaitu jika menunjukkan gejala misalnya panas, batuk pilek,
mencret, muntah-muntah, gatal, luka, gigi bengkak, badan kuning, kaki dan perut
serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit
ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak ada nafsu makan.
Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu
Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua,
dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi
penyakit itu bersifat objektif. Sebaliknya, sakit (illness) adalah penilaian individu
terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Menurut Von Mering, studi yang
benar mengenai makhluk manusia yang sakit berpendapat bahwa setiap individu
sakit terlibat dalam serangkaian proses pemecahan masalah yang bersifat internal
Tingkah laku sakit, yakni istilah yang paling umum, didefinisikan sebagai
individu yang mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi
Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa adanya peranan sakit. Misalnya seorang
dewasa yang bangun dari tidurnya dengan leher sakit menjalankan peranan sakit, ia
atau memanggil dokter. Namun hal ini bukanlah tingkah laku sakit, hanya
apabila penyakit itu telah didefenisikan secara cukup serius sehingga menyebabkan
berarti mengurangi dan memberikan tuntutan tambahan atas tingkah laku peranan
melakukan peranan sakit. Sebagaimana dikatakan Jaco, ketika tingkah laku yang
berhubungan dengan penyakit disusun dalam suatu peranan sosial, maka peranan
sakit menjadi suatu cara yang berarti untuk bereaksi dan untuk mengatasi
2009).
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Dalam hal ini bila
seseorang sakit maka ia akan mengalami beberapa tahapan yang dimulai dari
olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat ini dipertunjukkan oleh individu-
individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka
terjadi proses dalam diri individu sebelum dia menentukan untuk mencari upaya
antara lain :
c) Dampak gejala itu terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan
e) Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu atau kemungkinan individu
tersebut.
tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak sosial
Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis
ditentukan oleh :
Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum
1. Pelayanan kedokteran
sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan
3. Mudah dicapai
4. Mudah dijangkau
dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya
5. Bermutu
yang diselenggarakan dimana di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap negara tidaklah sama, namun
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health services), yang sangat
kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out
yang lebih lanjut yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan
rawat inap (in patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah
1996).
kesehatan adalah setiap upaya yang dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama
Menurut Notoatmodjo (2003), respons seseorang apabila sakit adalah sebagai berikut:
1. Tidak bertindak atau tidak melakukan kegiatan apa-apa (no action). Dengan
a. Bahwa kondisi yang demikian tidak akan mengganggu kegiatan atau kerja
mereka sehari-hari.
b. Bahwa tanpa bertindak apapun simptom atau gejala yang dideritanya akan
telah diuraikan. Alasan tambahan dari tindakan ini adalah karena orang atau
masyarakat tersebut sudah percaya dengan diri sendiri, dan merasa bahwa
diperlukan.
b. Struktur sosial, seperti : tingkat pendidikan, pekerjaan, hobi, ras, agama, dan
sebagainya.
penyakit.
golongan, yaitu :
ada, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia dalam wilayah tersebut, rasio
semakin bertambah.
dari dokter yang merawatnya, yang tercermin antara lain dari hasil
Health belief
(Andersen, 1975)
1. Pengetahuan
adanya kepercayaan dan keyakinan bahwa jasa pelayanan kesehatan tidak dapat
2. Jarak
hanya untuk pengobatan ringan. Lama berpergian dan jarak juga mempengaruhi
3. Persepsi Sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain juga disebabkan persepsi dan
pelayanan kesehtan bila mengalami sakit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
4. Kualitas Pelayanan
bahwa kualitas fisik, kualitas pelayanan, dan kualitas informasi yang diberikan
karena merasa kurang dihargai, sulit menemui dokter, dan kurang bebas
Jenis pelayanan yang disediakan oleh Poliklinik sampai saat ini berupa
pelayanan berobat jalan oleh dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis Mata, THT,
Kulit dan kelamin juga Anak, Laboratorium klinik, dan apotik dan juga berbagai
dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak poliklinik. Jadwal tersebut dapat
biaya yang relatif terjangkau dan lebih murah dibanding pelayanan kesehatan di luar
Poliklinik USU.
Faktor Predisposisi
- Jenis Kelamin
- Umur
- Pengetahuan tentang Poliklinik USU
- Sikap terhadap Poliklinik USU
-
Faktor Kemampuan
- Jarak fakultas dengan Poliklinik USU Pemanfaatan
- Persepsi tentang tindakan petugas kesehatan
Poliklinik USU
- Sumber informasi
- Kelompok referensi
Faktor Kebutuhan
Persepsi Sakit
Kerangka konsep yang tertera di atas sesuai dengan teori Andersen (1975) yang
tentang Poliklinik USU, dan sikap terhadap poliklinik), faktor kemampuan (jarak
fakultas dengan Poliklinik USU, persepsi tentang tindakan petugas kesehatan, sumber