Pemberian Asuhan*)
Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM
PENDAHULUAN
PENGERTIAN KOMUNIKASI & JENIS KOMUNIKASI
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
PRINSIP KOMUNIKASI
TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
METODE KOMUNIKASI DENGAN ISBAR
KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Patient- and family-centered care is a change in thinking from serving
patients and families to partnering with patients and families. And thats
a very big difference.
(Senior Vice President, Patient and Family Centered Care, MCG Health System. Strategies for Leadership, ADVANCING THE PRACTICE OF Patient- and Family-Centered Care, A
Resource Guide for Hospital S enior Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American Hospital Association and Institute for Family Centered Care, 2004)
Komunikasi
Efektif
(Partnering with patients to drive shared decisions, better value, and care improvement. INSTITUTE OF MEDICINE, 2014)
Nursing as a health care science, focuses on serving the
needs of human as a biopsychosocial and spiritual being.
Its practice requires not only scientific knowledge, but also
interpersonal, intellectual and technical abilities and skills.
Leddy & Peppers, 2014
N Environment
D
Spiritual
A
H Physica
Human Cultural Teaching and Learning
Family l Family Nursing
U Psychological
L Medical Environment
U Community
Love
A
Health Illness
N
Tindakan
Pemeriksaan
General Instruksi Medik Pemberian Obat Instruksi Medik
Consent Resume Medik
Rencana Edukasi Rencana
Identifikasi dan Discharge
Perawatan Perawatan
Kebutuhan Rencana Planning
Terintegrasi Terintegrasi
Perawatan Rencana Pulang
Registrasi Rencana
Implementasi Rencana
Perawatan Perawatan
Asuhan
PRAKTIK LEGAL
PERENCANAAN PENGKAJIAN
EVALUASI IMPLEMENTASI
KESELAMATAN LINGKUNGAN
Pesan Nonverbal
Ekspresi wajah
Posture
Gestures
Leddy & Peppers, 2014
Non-Verbal Expectations
SENYUM (Smile)
KONTAK MATA
(Use direct eye contact when communicating with all
patients, visitors, and guests)
1.Jarak
2.Sentuhan
3.Gestures
4.Kontak Mata
5.Diam
6.Gerakan Tubuh
JARAK
- Intim : 0 - 18 inches, sekitar 50 cm
- Pribadi : 1.5 - 4 feet, sekitar 50 - 120 cm
- Konsultasi sosiial : lebih dari 8 feet,
sekitar > 250 cm
SENTUHAN
- Bersalaman
Tidak tepat untuk:
- Menepuk bahu - Pasien curiga
- Korban aniyaya
- Mengangkat jempol - Larangan budaya
- Tepuk tangan
- Memegang tangan pasien yang sedang sedih
GERAKAN TUBUH
1. Ekspresi wajah
2. Tersenyum
3. Kontak mata
4. Tidak melipat tangan
5. Tidak menyilangkan kaki
6. Tidak memasukkan tangan ke
kantong
7. Sedikit membungkuk
DIAM
- Mendengar aktif
- Kontak Mata
Jujur dan konsisten, pasien akan merasa bahwa perawat dapat dipercaya.
Peplau (1952)
1. Orientation Stranger ( someone who may or may not be trusted)
2. Identification Unconditional mother surrogate, resource person, teacher,
3. Exploitation counselor
4. Resolution The above role plus that of support person coach
Primarily a support person as client has attained independence
in managing own health.
Hemes & Joseph
(1980) Stranger
1. Trust formation Counselor
2. Resistance Caregiver, counselor, facilitator, leader, resource person, coach,
3. Working support person, client advocate, change agent
Counselor, support person
4. Termination
Northouse ( 1998)
1. Preparation Critical thinker in deciding how to prepare self and setting for client
2. Initiation Stranger, Counselor
3. Exploration Caregiver, Counselor, resource person, coach, support person, client
advocate, change agent, teacher
4. Termination Counselor, support person
Pra Interaksi
Perkenalan / Orientasi
Kerja
Terminasi
32
Fase 1 : PRA INTERAKSI /
PREPARATION
2. Penampilan Diri
2. Penampilan Diri
Percaya Diri
Sopan santun
Cepat
Handal
Ceria
Tanggap
Rapih & Bersih
35
PERSIAPAN DIRI
Rencana Interaksi
Evaluasi Diri Pertemuan
Kemampuan keberapa
yang dimiliki Tujuan pertemuan
Kelemahan yg Tujuan tindakan
dimiliki provider
Strategi komunikasi
Sumber: Prof Budi Anna Keliat
pelaksanaan
tindakan perawat.
37
FASE 2 : PERKENALAN / ORIENTASI
Kontrak YAD:
Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan dilakukan
beberapa asuhan untuh panas ibu
44
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
ORIENTASI
SALAM : Selamat pagi saya Budi yang merawat ibu. Nama lengkap
ibu siapa? Nama panggilannya? Tanggal lahir (2 aspek safety
penting: Nama Lengkap dan tgl lahir atau Nama Lengkap dan No RM)
EVALUASI: Apa keluhan Ibu Ani, Sudah berapa lama?
VALIDASI: Apa yang sudah ibu lakukan di rumah untuk mengurangi
panasnya? Apa obat yang sudah ibu makan (Asesmen fokus kepada
keluhan dan kebutuhan pasien)
KONTRAK/KEMITRAAN:
TOPIK: Baiklah saya akan memeriksa ibu dulu, dan setelah itu
kita akan tahu jelas masalah ibu dan akan kita lakukan asuhan
agar dapat teratasi
LAMA: Kira-kira 10 menit ya bu (Di IGD segera koor TIM)
POSISI: Ibu sambil tiduran saja
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
KERJA:
Asesmen Bio
H to T (dari kepala ke kaki) sambil bicara
Asesmen fokus sesuai keluhan
Asesmen sosial: Sekolah, Pekerjaan, Perkawinan, Anak, Ekonomi
(asuransi untuk berobat), Suku & Agama (termasuk pantangan dan
kebiasaan terkait)
Asesmen psikologis: persepsi terhadap penyakit, ansietas
(kecemasan)
KESIMPULAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN: Minimal 2 diagnosis:
Bio dan Ansietas
MELAKUKAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN SESUAI SAK DAN
SPO
PENKES: PASIEN DAN KELUARGA Sumber: Prof Budi Anna Keliat
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
TERMINASI:
EVALUASI SUBJEKTIF:
Bagaimana perasaan ibu setelah diperiksa dan dilakukan
beberapa tindakan
Apakah masih ada yang akan ditanyakan ?
EVALUASI OBJEKTIF:
Jadi apa saja tadi yang perlu dilakukan? ..
Betul baik sekali ..ulang apa yang perlu dilakukan
PLANNING UNTUK PASIEN/PR PASIEN SELF CARE:
jadi selama saya tinggalkan jangan lupa lakukan: ..
RENCANA TINDAK LANJUT
Dirawat : Segera ibu akan kita kirim ke ruang..
Pulang : 2 hari lagi/1 minggu lagi ibu kontrol ke..,
tetapi jikasegera datang kembali ke
Improvements in patient safety culture
Teamwork training
Executive walk rounds
Unit-based safety teams
SBAR and other structured communication methods are
unproven but being used to improve communication
48
Tools and Interventions: SBAR
SBAR is communication tool designed to support staff
sharing clear, concise, and focused information. SBAR
stands for Situation Background Assessment
Recommendation.
Situation
- Identify yourself the site/unit you are calling from
- Identify the patient by name and the reason for your report
- Describe your concern
Background
- Give the patients reason for admission
- Explain significant medical history
- You then inform the consultant of the patients background: admitting
diagnosis, date of admission, prior procedure, current medication,
allergies, pertinent laboratory, result and other relevant diagnostic
results
Royal College of Nursing, 2015
Tools and Interventions: SBAR
SBAR is communication tool designed to support staff
sharing clear, concise, and focused information. SBAR
stands for Situation Background Assessment
Recommendation.
Asessment
- Vital signs
- Contraction pattern
- Clinical impression, concerns
Recommendation
- Explain what you need be specific about request and
time frame
- Make suggestions
- Clarify expectation
Royal College of Nursing, 2015
CONTOH ISBAR: HIPERTERMI
panas
KETERKAITAN KOMUNIKASI
DALAM AKREDITASI RUMAH SAKIT *)
Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM
Seiring waktu, rumah sakit akan menjadi semakin
efektif dalam
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Merancang sistem manajemen informasi
Mendefinisikan dan memperoleh data dan
informasi
Menganalisis data dan mengubahnya menjadi
informasi
Transmisi dan pelaporan data dan informasi
mengintegrasikan dan menggunakan
informasi.
53
Komunitas Masyarakat ( MKI 1 )
Pasien dan Keluarga ( MKI 2 - 3 )
Antar Praktisi Kesehatan di dalam dan
luar Rumah Sakit ( MKI 4-8 )
55
56
Materi komunikasi
Informasi
Edukasi
INFORMASI
Standar Elemen Penilaian
PAB 7.1 Informasi tentang risiko, manfaat, komplikasi yang potensial serta
alternatif yang berhubungan dengan prosedur bedah yang 59
direncanakan
60
61
Standar MKI. 8
Informasi yang berkaitan dengan pelayanan pasien
ditransfer bersama dengan pasien.
Elemen Penilaian MKI. 8
1. Berkas rekam medis atau resume/ringkasan informasi
pelayanan pasien ditransfer bersama pasien ke unit
pelayanan lain di dalam rumah sakit.
2. Resume/ringkasan berisi alasan masuk rawat inap
3. Resume/ringkasan berisi temuan yang signifikan
4. Resume/ringkasan berisi diagnosis yang telah ditegakkan
(dibuat)
5. Resume/ringkasan berisi tindakan yang telah diberikan
6. Resume/ringkasan berisi obat- obatan atau pengobatan
lainnya.
7. Resume/ringkasan berisi kondisi pasien saat dipindah
(transfer)
Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital
Temuan Klinis (Clinical Findings)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Imajing
Diagnosis (Dx Utama dan Komorbiditas)
Indikasi Dirawat
Terapi dan Tindakan
1) Identitas pasien
PMK 269/2008
MKI 8
Lengkapi
67
I. Komunikasi dgn Komunitas Masyarakat
Rumah
Populasi
Sakit
STRATEGI KOMUNIKASI
MENYEDIAKAN INFORMASI
1. Jenis Pelayanan
2. Jam Pelayanan
3. Proses Untuk Mendapatkan Pelayanan
4. Kualitas Pelayanannya.
II. KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN PASIEN
DAN KELUARGA
1. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Saat
Penerimaan (Admission)
Menginformasikan pada pasien tentang hak-hak mereka.
Mengenali bahasa pilihan pasien untuk mendiskusikan
perawatan kesehatan.
Mengenali apakah pasien memiliki kebutuhan sensorik
atau komunikasi.
Tentukan apakah pasien perlu bantuan mengisi formulir
pendaftaran.
Kumpulkan data ras dan etnis pasien dalam catatan
medis.
Mengenali jika pasien menggunakan perangkat
bantu.
71
2. Meningkatkan komunikasi efektif selama
proses asesmen
Mengidentifikasi dan mengatasi kebutuhan
komunikasi pasien selama asesmen.
Memulai proses asesmen dengan pengenalan.
Mendukung kemampuan pasien untuk
memahami informasi kesehatan yang diberikan.
Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
mobilitas pasien selama asesmen.
Mengidentifikasi budaya, agama, nilai atau
keyakinan pasien yang mempengaruhi
perawatan.
Mengidentifikasi kebutuhan makanan pasien
atau pembatasan yang mempengaruhi
perawatan.
Meminta pasien untuk memperkenalkan
pendamping selama perawatan.
Berkomunikasi mengenai kebutuhan khusus
pasien pada tim asuhan.
73
3. Meningkatkan komunikasi efektif pada
pasien dan keluarga selama perawatan
Mengatasi kebutuhan komunikasi pasien selama
perawatan.
Memantau perubahan status komunikasi pasien.
Melibatkan pasien dan keluarga dalam proses
pengobatan.
Sesuaikan proses persetujuan informasi dan
pendidikan pasien.
Memberikan pendidikan pasien yang memenuhi
kebutuhan pasien.
Mengatasi kebutuhan mobilitas pasien selama
perawatan.
74
Mengakomodasi kegiatan budaya, agama, atau
keyakinan spiritual pasien.
75
4. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada
pasien Perawatan akhir/ Terminal
Memenuhi kebutuhan komunikasi pasien selama
perawatan akhir kehidupan.
Memantau perubahan status komunikasi pasien
Libatkan pasien dan keluarga dalam membuat keputusan
pada saat perawatan akhir kehidupan.
Memenuhi kebutuhan mobilitas pasien selama
perawatan akhir kehidupan.
Mengidentifikasi budaya, agama, atau spiritual keyakinan
dan praktik pasien pada akhir kehidupan.
Pastikan pasien memiliki akses ke dukungan yang dipilih
nya .
5. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada saat
pemulangan dan pemindahan pasien
Komunikasikan alamat pasien selama proses
pemulangan dan transfer.
Libatkan pasien dan keluarga dalam proses
pemulangan dan transfer dalam perencanaan
dan instruksi.
Memberikan instruksi pemulangan yang
memenuhi kebutuhan pasien
Mengidentifikasi tindak lanjut penyedia yang
dapat memenuhi kebutuhan pasien yang unik
6. KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT
DAN PASIEN
3. Penyampaian informasi
*Materi informasi apa yang disampaikan
*Siapa yang diberi informasi
*Berapa banyak atau sejauh mana
informasi diberikan
*Kapan menyampaikan informasi
*Dimana menyampaikannya
*Bagaimana menyampaikannya 80
III. KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI LAYANAN