Anda di halaman 1dari 6

VALUSI SAHAM

1.1 Valuasi Saham Biasa


Dalam praktiknya, saham biasa lebih sulit untuk ditentukan nilainya disbanding dengan
harga obligasi setidaknya karena tiga alas an berikut : pertama, pada saham biasa arus kas
yang dijanjikan tidak diketahui saat saham hendak dibeli. Kedua, umur investasi saham
biasa pada intinya berlangsung selamanya karena saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
Ketiga, tidak ada cara mudah untuk mengetahui tingkat imbal hasil yang diharapkan oleh
pasar. Meski demikian, terdapat beberapa kasus yang dapat memunculkan nilai sekarang
dari arus kas di masa depan untuk lembar yang berasal dari saham biasa sehingga nilainya
dapat ditentukan.

Arus kas
Bayangkan, hari ini anda berpikir untuk membeli saham. Anda berencana untuk menjual
saham tersebut satu tahun kemudian. Entah bagaimana, anda dapat mengetahui bahwa
saham tersebut akan bernilai $70 satu tahun kemudian. Anda memperkirakan bahwa saham
tersebut juga akan membaya dividen $10 per saham pada akhir tahun. Jika anda
mengharapkan imbalan atas hasil investasi anda sebesar 25%, berapakah harga tertinggi
yang bersedia anda bayar untuk saham tersebut? Dengan kata lain, berapah nilai sekarang
dari dividen sebesar $10 dan harga saham satu tahun kemudian sebesar $70 pada tingkat
imbal hasil 25% ?
Jika anda membeli saham tersebut hari ini dan menjualnya satu tahun kemudian, anda akan
memiliki uang tunai sebesar $80. Pada tingkat imbal hasil 25% :

Nilai sekarang = (10$ + 70)/1,25 = $64


Oleh karena itu, $64 adalah nilai yang akan anda tetapkan untuk saham tersebut hari ini.
Anggap P0 adalah harga saham saat ini, dan P1 adalah harga saham dalam periode satu. Jika
D1 adalah dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode, maka :
P0 = (D1+P1)/(1+R)
Dengan R adalah tingkat imbal hasil investasi yang dipersyaratkan dalam pasar.
Jika kita ingin menentukan nilai lembar saham saat ini (P0) kita terlebih dahulu harus
mencari nilai saham dalam satu tahun mendatang (P1). Hal tersebut justru lebih sulit
dilakukan.
Berapakah harga saham satu periode, P1 ? Pada umumnya, kita tidak mengetahuinya.
Seandainya, kita mengetahui harga pada priode kedua , P2. Dengan diberikan perkiraan
dividen pada periode kedua, D2, harga saham periode pertama adalah :
P1 = ( D2+P2)/(1+R)
Pertumbuhan Saham
Anda mungkin bertanya Tanya tentang saham perusahaan seperti yahoo yang saat ini tidak
membayar dividen. Apakah saham tersebut tidak bernilai sama sekali ? jawabannya,
tergantung. Ketika kita mengatakan bahwa nilai sebuah saham sama dengan nilai sekarang
dari dividen-dividen dimasa depan , kita tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa
beberapa dividen mungkin akan bernilai nol. Meski demikian, tidak semua dividen akan
bernilai nol.
Bayangkan, suatu perusahaan yang memiliki provisi dalam anggaran dasar perseroan yang
melarang pembayaran dividen sekarang atau sebelumnya. Perseroan tidak pernah
meminjam uang , tidak pernah membayar uang kepada para pemegang sahamnya dalam
bentuk apapun, dan tidak pernah menjual asetnya. Perseroan seperti ini tidak benar benar
ada karena inland revenue tidak akan meyetujuinya, dana para pemegang saham selalu
dapat suara untuk mengubah anggaran dasar, jika mereka menghendakinya. Seandainya
perusahaan seperti itu benar benar ada, berapakah nilai sahamnya ?
Tentu saja saham nya menjadi tidak bernilai. Perusahaan tersebut adalah black hole
dalam keuangan. Uang mengalir masuk ke perusahaan tetapi tidak ada hal berharga yang
mengalir keluar. Karena tidak ada seorangpun yang akan memperoleh tingkat imbal hasil
atas investasi tersebut, maka investasi menjadi tidak bernilai.

1.2 Karakteristik Saham Biasa Dan Saham Preferen


Dalam membahas karakteristik saham biasa, kita akan menitik beratkan pada hak hak
pemegang saham dan pembayaran dividen. Untuk saham preferen, kami akan menjelaskan
apa yang dimaksud dengan kata preferen, dan kami juga akan membahas apakah saham
preferen termasuk komponen utang atau ekuitas.

Karakteristik saham biasa


Istilah saham biasa ( common stock) memiliki arti berbeda beda , tetapi biasanya diterapkan
pada saham yang tidak memiliki keistimewaan khusus, baik dalam menerima dividen
maupun dalam keadaan pailit.

Hak hak pemegang saham


Struktur konseptual dari perseroan terbatas mengansumsikan bahwa para pemegang
saham memilih para direksi. Komisaris memberikan arahan kepada manajemen untuk
dilaksanakan. Oleh karea itu, pemegang saham mengendalikan perseroan melalui hak untuk
memilih komisaris. Pada umumnya, hanya pemegang saham yang memiliki hak tersebut.
Direktur dipilih setiap tahun dalam rapat tahunan. Meskipun terdapat pengecualian, tetapi
gagasan umumnya adalah satu lembar saham, satu hak suara. Demokrasi pada perseroan
sangat bebeda dengan demokrasi poliitk yaitu satu orang satu hak suara. Demokrasi
perseroan menganut golden rule atau prinsip dasar.
Direktur dipilih dalam rapat tahunan pemegang saham berdasarkan suara dari pemegang
saham mayoritas yang hadir dan berhak untuk memilih, tetapi mekanisme baku untuk
memilih para direktur berbeda beda disetiap perusahaan. Perbedaan yang terpenting
adalah apakah saham saham akan melakukan pemungutan suara secara kumulatif atau
melakukan pemungutan suara secara langsung.
Untuk mengilustrasikan dua prosedur pemungutan suara tersebut, anggap suatu perseroan
memiliki dua pemegang saham : smith dengan 20 lembar saham dan Jones dengan 80
lembar saham. Keduanya ingin menjadi direktur, namun Jones tidak menginginkan Smith.
Kita mengasumsikan terdapat total empat direktur yang akan dipilih.
Pengaruh pemungutan suara kumulatif adalah memungkinkan partisipasi para pemegang
saham minoritas. Jika pemungutan suara kumulatif yang dilakukan, total jumlah suara dari
masing masing pemegang saham yang akan dimasukkan akan ditentukan terlebih dahulu.
Hal ini biasanya akan dihitung dengan mengalikan jumlah lembar saham ( yang dimiliki atau
dikendalikan) dengan jumlah calon direktur yang akan dipilih.
Dengan pemungutan suara kumulatif, semua direktur akan dipilih sekaligus. Pada contoh
kita hal tersebut berarti bahwa empat orang yang memperoleh hak suara tertinggi yang
akan menjadi direktur baru. Pemegang saham dapat mendistribusikan hak suara, namun
berdasarkan keinginannya.
Akankah Smith memperoleh kursi dalam dewan direktur ? jika kita mengabaikan adanya
kemungkinan aturan mengikat, jawaban nya adalah dapat. Smith akan memasukkan 20 x 4
= 80 hak suara, dan Jones akan memasukkan 80 x 4 = 320 hak suara. Jika Smith
menggunakan seluruh hak suaranya untuk dirinya sendiri, dia pasti dapat menjadi direktur.
Alasannya adalah Jones tidak dapat membagi 320 hak suara untuk keempat orang calon
dengan masing masing calon medapatkan maksimal 80 hak suara. Sehingga kemungkinan
terburuknya, Smith menjadi calon ke empat.

Pemungutan suara melalui proksi


Proksi (proxy) adalah pemberian wewenang dari seorang pemegang saham kepada orang
lain untuk memberikan suara atas saham yang dimilikinya. Untuk alasan kemudahan,
kebanyakan pemungutan suara diperusahaan besar terbuka sebenarnya dilakukan melalui
proksi. Tentu saja, manajemen selalu berupaya untuk memperoleh sebanyak mungkin
proksi. Namun, jika para pemegang saham merasa tidak puas dengan manajemen,
kelompok orang luar dari para pemegang saham dapat berupaya untuk memperoleh hak
suara melalui proksi. Mereka dapat memperoleh suara dengan proksi dalam upaya untuk
mengganti manajemen dengan memililih jumlah direktur yang memadai. Perseteruan yang
terjadi disebut perseteruan proksi (proxy fight).
Golongan dalam saham
Beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu golongan saham biasa. Sering kali
penggolongan tersebut dibuat dengan hak suara yang tidak sama. Sebagai contoh, Ford
Motor Company memiliki saham biasa golongan B, yang tidak diperdagangkan di public (
dipegang oleh keluarga Ford atau perwalian). Golongan ini memiliki hak pemberian suara
sebesar 40%, meskipun hanya memiliki kurang dari 10% total jumlah lembar saham yang
beredar.
Pada sebagian besar kasus, alasan utama penciptaan golongan saham ganda atau jamak
dikaitkan dengan pengendalian perusahaan. Jika saham saham tersebut ada, manajemen
perusahaan dapat menghimpun modal saham dengan menerbitkan saham yang tanpa hak
suara atau saham dengan hak suara yang terbatas dan tetap mempertahankan
pengendalian.

Hak hak lainnya


Selain hak untuk memilih direksi, para pemegang saham biasanya memiliki hak-hak berikut
ini :
1. Hak untuk mendapatkan sebgaian dari dividen yang dibayarkan secara proporsional
2. Hak untuk mendapatkan bagian asset yang tersisa secara proporsional setelah liabilitas
dibayarkan ketika terjadi likuidasi
3. Hak untuk memberikan suara atas permasalahan yang penting, misalnya merger.

Selain itu, para pemegang saham terkadang memiliki hak untuk memperoleh saham baru
yang diterbitkan secara proporsioanal, yang disebut dengan hak untuk memesan efek
terlebih dahulu (preemptive right). Pada intinya, hak untuk memesan efek terlebih dahulu
mengharuskan perusahaan yang ingin menjual sahamnya untuk terlebih dahulu
menawarkannya ke para pemegang saham yang ada sebelum menawarkannya ke public.
Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada para pemegang saham yang telah ada utuk
melindungi proporsi kepemilikan mereka didalam perseroan.

Dividen

Karakteristik pembeda dari perseroan adalah perseroan diberikan kewajiban oleh undang
undang untuk membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya. Dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham mewakili imbal hasil atas modal yang secara
langusung atau tidak langsung diberikan oleh para pemegang saham kepada perseroan.
Pembayaran dividen adalah kebijakan dari direksi. Beberapa karakteristik penting dari
dividen adalah sebagai berikut :
1. Kecuali jika dividen telah diumumkan oleh dewan direksi perseroan, dividen tersebut
bukan merupakan liabilitas perusahaan. Perseroan tidak dapat mengalami gagal bayar
atas dividen yang belum diumumkan
2. Pembayaran dividen oleh perusahaan tidak termasuk dalam beban usaha. Dividen tidak
dapat dikurangkan untuk tujuan pajak.

1.3 KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN

saham preferen (preferred stock) berbeda dari saham biasa karna saham preferen memiliki
priorotas pembayaran dividen dan distribusi aset perseroan saat perusahaan dilikudasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan saham biasa.

saham preferen merupakan bentuk ekuitas dari sisi hukum dan perpajakan. hal penting yang
harus diperhatikan adalah pemegang saham preferen terkadang tidak memiliki hak suara.

Nilai Yang Dinyatakan ( stated value), saham preferen memiliki nilai likuiditas yang
dinyatakan, biasanya $100 per lembar. Dividen tunai dinyatakan dalam dolar per saham preferen.
Misalnya, saham "preferen $5" general motor ditranslasikan kedalam dividen yield sebesar 5%
dari nilai saham preferen yang dinyatakan.

Dividen kumulatif dan dividen nonkumulatif

dividen preferen tidak sama seperti bunga pada obligasi. dewan direksi dapat memutuskan untuk
tidak membayar dividen saham preferen, dan keputusan mereka tidak ada kaitannya dengan laba
bersih terkini perusahaan.

utang dividen pada saham preferen dapat bersifat kumulatif maupun nonkumulatif, tetapi
sebagian besar saham preferen bersifat kumulatif. misalnya, pada april 2011, Hyflux, perusahaan
pengelolaan air yang terdaftar di bursa saham singapura, menjual saham preferen yang bersifat
kumulatif senilai $400 juta. saham tersebut dijual pada harga $100 per lembarnya dengan tingkat
dividen sebesar 6% per tahun. saham tersebut tidak memiliki fitur konversi dan bersifat
perpetual, yang berarti saham saham tersebut tidak memilii tanggal jatuh tempo. Hyflux dapat
membeli kembali saham saham tersebut pada 25 april 2018. jika Hyflux tidak melakukan
pembelian kembali saham tersebut, tingkat dividen akan naik sebesar 8% setahun. sebanyak 50%
dari saham preferen Hyflux akan ditawarkan kepada para investor rite, $10 juta pada komisaris,
direksi, dan karyawan, serta $190 juta sisanya akan ditawarkan kepada investor institusi.
penawaran publik menghasilkan tingkat pemesanan sebanyak lima kali. jika dividen preferen
bersifat kumulatif dan tidak dibayarkan pada tahun tertentu, dividen preferen yang dibayarkan
tersebut akan dibawa ke tahun tahun berikutnya sebagai arrearage. umumnya, dividen saham
preferen tahun tahun sebelumnya yang belum dibayar dan dividen terkini harus dibayarkan
terlebih dahulu sebelum para pemegang saham biasa dapat menerima dividen.
dividen preferen yang tidak dibayarakan bukan merupakan hutang bagi perusahaan. para direktur
yang dipilih oleh para pemegang saham biasa dapat menangguhkan pembayaran dividen preferen
sampai dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. dalam kasus kasus tersebut, para pemegang
saham biasa juga tidak akan menerima dividen. selain itu, para pemegang saham preferen
biasanya diberikan hak suara dan hak hak lainnya jika tidak menerima dividen selama beberapa
periode.

Apakah saham preferen sebenarnya adalah hutang ?

kasus yang baik dapat membuktikan bahwa saham preferen sebenarnya merupakan hutang yang
tersembunyi, sejenis obligasi ekuitas. pemegang saham preferen hanya menerima dividen yang
telah ditetapkan saja, dan jika perseroan dilikuidasi, para pemegang saham preferen akan
memperoleh sebesar nilai yang ditetapkan. saham preferen terkadang memiliki pringkat kredit
seperti obligsai. selain itu, saham preferen terkadang dapat dikonversi menjadi saham biasa, dan
saham preferen sering kali dapat dibeli kembali.

selain itu, banyak penerbitan saham preferen yang diwajibkan untuk memiliki dana pelunasan.
keberadaan dari dana pelunasan tersebut secara efektif menimbulkan adanya waktu jatuh tempo
karena hal ini berarti bahwa seluruh saham preferen yang diterbitkan akan dihentikan.
berdasarkan alasan alasan tersebut, saham preferen menjadi sangat mirip dengan utang, tetapi
untuk keperluan perpajakan, dividen saham preferen diperlakukan seperti dividen saham biasa.

Anda mungkin juga menyukai