Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Yacob Ibrahim (2009,p1), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan


untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan
usaha/proyek. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012,p7), Studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Menurut Subagyo (2008,p6), Studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan yang dilakukan
untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha. Menurut Umar (2005,p8), Studi
kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis
layak atau tidaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan Dari
pengertian beberapa ahli, penulis dapat simpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah
langkah pertama dalam menjalankan bisnis yaitu menganalisis faktor- faktor bisnis dalam
menentukan rencana bisnis tersebut harus dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda.
arti sempit:
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis.
Pengertian tersebut mempunyai tendensi bagi pelaku bisnis yaitu profit. Artinya, jika hasil
penelitian dari bisnis yang akan dilakukan memberikan tambahan kekayaan bagi pelaku
bisnis, maka bisnis dianggap menguntungkan dengan demikian ia akan mengambil
(menjalankan) bisnis tersebut. Sebaliknya, jika hasil penelitian cenderung menunjukkan
pengurangan kekayaan bagi pelaku bisnis, maka ia akan meninggalkan bisnis tersebut, karena
bisnis tersebut tidak menguntungkan.

Arti luas:
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya proyek investasi
dilaksanakan secara menguntungkan dengan indikasi adanya: penyerapan tenaga kerja,
pemanfaatan sumber daya yang melimpah di lokasi tersebut, penambahan atau penghematan
devisa bagi pemerintah, membuka peluang usaha lain akibat adanya proyek investasi tersebut.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa
pihak menurut Umar (2005,p19), yaitu:
Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal
yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya
memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan
bisnis yang ada.
Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek di masa
yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan- kebijakan yang telah
diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di dapat dan
biaya yang akan timbul oleh proyek terhadap perekonomian nasional.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p12-13), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa
sebelum suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :
Menghindari resiko kerugian,
Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan
datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang
dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah
untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang dapat kita kendalikan
maupun yang tidak dapat kita kendalikan.

Memudahkan perencanaan,
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, maka akan
mempermudah kita dalam melakukan perencanaan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah
dana yang diperlukan, kapan
usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya,
bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh,serta
bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
Mempermudah pelaksanaan pekerjaan, Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun
akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis
tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada
tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik.
Mempermudah pengawasan, Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai
dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan
hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
Mempermudah pengendalian, Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan
pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan
tertentu.

Analisi B/C
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara pendapatan (Benefit = B)
dengan Total Biaya produksi (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C dapat diketahui
apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya
perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan
perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya
jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya
jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.
Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati. Nilai
benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu
tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai dibuat
senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak hanya
mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan
kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost.
Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen semua
benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan
salah satu dari beberapa analisis. Contohnya :

Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat
nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.
-Jika B/C 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima
-Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible)

I. Sumber-Sumber Ide Bisnis


Terdapat jutaan pengusaha di dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat banyak sumber
ide bisnis yang berpotensi. Beberapa sumber yang berguna akan dijabarkan di bawah ini :
a. Ide dari Pekerjaan dan Keterampilan.
Keterampilan yang sudah kita miliki dan kembangkan dan pekerjaan telah sekian lama kita
tekuni dan jalankan merupakan sumber yang kaya akan ide bisnis yang tepat untuk kita.
Alasannya? Dari sinilah insting bisnis kita dibentuk dan dipupuk. Banyak orang memilih ide
usaha dari pekerjaan yang pernah mereka tekuni dan keterampilan yang sudah mereka miliki.
Misalnya seseorang karyawan yang pernah bekerja di sebuah travel agent dan menjadi
operasional manager di perusahaan tersebut sebelum akhirnya terjun untuk membangun travel
agentnya sendiri. Dari pekerjaannya ini, ia mengembangkan keterampilan teknis dan
manajemen, serta mengembangkan jaringan perkenalan dengan orang-orang yang tepat yang
harus dihubungi di bisnis yang ia tekuni tersebut. Contoh lain, ada orang yang juga pernah
bekerja di pabrik roti, sehingga ia mempunyai keahlian membuat segala jenis roti dan
mempelajari manejemen bisnis tersebut, sehingga memutuskan untuk membuat pabrik roti
sendiri. Coba Anda renungkan kira-kira bisnis apa yang sesuai dengan pekerjaan dan
keterampilan Anda saat ini dan sekiranya cocok untuk Anda jalankan di lingkungan Anda.

b. Ide dari Minat dan Hobi.


Ide usaha juga bisa dimulai dari sesuatu yang Anda akrabi baik minat atau hobi yang Anda
miliki. Kedua hal ini merupakan sumber yang memiliki kekuatan yang ampuh dalam
membangun keyakinan serta motivasi bagi kita untuk memulai usaha. Umumnya orang tidak
merasa terbeban untuk melakukan yang ia senangi dan akrabi. Ini merupakan modal kuat bagi
seorang pengusaha yang menekuni dunia yang memang ia cintai. Kalau dari kecil suka bikin
kue atau memasak, bisa bikin usaha seputar makanan, kalau suka musik dan pandai
memainkannya, bisa buka sekolah musik dan studio musik. Beberapa olahragawan nasional
seperti Susi Susanti, Elfira Nasution, dan Ade Rai, mengembangkan usaha mereka di jalur
yang sesuai dengan minat, hobi, dan pengalaman kerja: menjadi pelatih, membuka sekolah
olah raga, toko peralatan olah raga dan pusat kebugaran. Bahkan kalau Anda hobi cuap-cuap
dan suka bergaul kenapa tidak membuat even organiser, kini banyak perusahaan atau individu
yang memanfaatkan jasanya.
c. Ide dari Pengalaman.
Pengalaman dan pengetahuan yang ditimba sebelumnya memberikan landasan yang kuat
untuk melahirkan ide dan mewujudkannya ke dalam bisnis, serta cara-cara penanganannya
mulai dari memproduksi barang sampai memasarkannya ke konsumen. Tidak hanya
pengalaman diri sendiri, tapi juga pengalaman orang lain selain merupakan guru yang baik,
juga merupakan sumber ide bisnis yang kaya. Jika pengalaman tersebut adalah pengalaman
buruk, maka tentunya kita tidak ingin pengalaman tersebut terulang lagi. Kita akan berusaha
mencari jalan baru untuk menghindari kesulitan dan masalah yang pernah kita alami. Jalan
baru inilah yang memacu munculnya ide-ide bisnis yang brilian. Contoh, taruh kata Anda
seorang karyawan kontraktor sipil yang sering berhubungan dengan pemasok material dan
para mandor pekerja. Mengapa tak menggunakan pengalaman dan jaringan Anda untuk
membikin usaha kontraktor kecil-kecilan yang melayani pembangunan rumah di sekitar
Anda?

2). Amati Kebutuhan Lingkungan Terdekat


Selain pengalaman, pengamatan ternyata juga adalah sumber ide bisnis yang tak habis-
habisnya. Dari pengamatan akan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, kita bisa
menemukan kebutuhan-kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, ataupun sudah terpenuhi tapi
belum memuaskan konsumen, yang bisa kita jadikan peluang bisnis. Bahkan, pengamatan ini
merupakan keterampilan yang wajib dimiliki seorang pengusaha. Pada prinsipnya, identifikasi
kebutuhan yang belum terpenuhi merupakan konsep dari upaya membangun usaha. Dari
pengamatan ini, banyak ide bisnis dan peluang bisnis yang bisa terus digali untuk
dikembangkan. Misalnya dari hasil pengamatan terhadap masyarakat, kita bisa lihat dan
mengidentifikasi kesibukan orang tua banyak yang tidak memungkinkan mereka untuk
mengantar-jemput anak-anak mereka sekolah sehingga kebutuhan pelayanan antar jemput
anak sekolah merupakan suatu peluang bisnis yang dapat dijalankan.
Para pengusaha sukses banyak yang mendapatkan ide usaha dari mengetahui
kebutuhan dirinya sendiri serta lingkungan terdekatnya. Pengusaha kuras WC dan saluran air
memulai usahanya karena ia melihat peluang itu dari kebutuhannya dahulu yang tidak
terpenuhi. Pengusaha salon kecantikan banyak memulai usahanya karena kebutuhan dirinya
sendiri dalam merawat tubuhnya, sehingga menjadikannya sebagai ide bisnis. Pengusaha
warung nasi, juga mengawali usahanya karena kebutuhannya dan orang-orang di sekitar
perumahannya akan makanan siap saji kurang terpenuhi.
Kalau Anda tinggal dalam lingkup perumahan, tentu Anda amati bahwa kebutuhan hiburan
bagi anak-anak begitu tinggi. Tapi sejauh ini belum ada tempat yang menyediakan fasilitas
semacam itu, adanya hanya di supermarket dan mall yang jauh dari lingkungan perumahan.
Kalau anda mempunyai modal untuk membuat tempat hiburan anak atau taman bermain
dengan fasilitas lengkap, pastilah banyak anak-anak dan orangtuanya yang datang untuk
bersenang-senang. Merekapun tak perlu pergi jauh untuk menyenangkan anak-anaknya.
3). Gagasan dari Media Massa
Kalau Anda tengah mencari ide usaha, media massa bisa menjadi sumber gagasan bisnis.
Dengan menyimak prakiraan cuaca, misalnya, mungkin terbetik ide di kepala kita untuk
memproduksi mantel sepeda motor yang murah. Saat mengetahui jalanan Jakarta semakin
macet gara-gara penambahan jalur busway, bisa jadi muncul ide bagi anda untuk menjual
sarapan siap saji yang bisa disantap para pengemudi mobil sembari bermacet-ria.
Contoh lain, berita kenaikan harga BBM dan rencana peningkatan tarif listrik sudah
dimanfaatkan pengusaha yang jeli untuk memasarkan produk-produk penghemat energi.
Maraknya pencurian sepeda motor juga sudah dimanfaatkan para pakar elektronik untuk
memproduksi dan menjual sistem pengaman sepeda motor tambahan.
Hematnya, bisnis ini berhubungan dengan ketepatan timing dalam memulai suatu
usaha yang merupakan suatu komponen penting sukses tidaknya bisnis. Tentu saja kita tidak
akan menjual perahu karet atau jas hujan di musim kemarau atau sebaliknya menjual es teler
pada musim dingin atau musim hujan.
Tapi, ada satu hal yang mesti Anda ingat kalau hendak mencari ide dari media
massa. Jangan gampang terpengaruh dengan artikel-artikel yang bercerita tentang peluang
bisnis sendiri. Soalnya, cerita tentang peluang seperti itu pasti juga dibaca banyak orang yang
sebagian juga tertarik untuk menirunya. Akhirnya, peluang ini tak menjadi peluang lagi
karena terlalu banyak pasokannya.
5). Ide Bisnis Dari Kegagalan dan Kesuksesan Orang Lain.
Orang bijak mengatakan Belajarlah dari kegagalan orang lain. Tidak ada salahnya belajar
bisnis dari yang gagal. Mengapa? Karena ada kemungkinan kita bisa memulainya dengan
kesuksesan. Kegagalan bisnis yang dilakukan orang lain, merupakan pelajaran penting bagi
Anda untuk mengoreksi jalan yang salah menjadi benar dan lebih baik lagi. Namun demikian,
belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan, karena dengan demikian Anda telah belajar
memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.

6). Ide Dari Buku, Majalah dan Tabloid.


Sumber pengetahuan dan pengalaman bisnis bukan hanya kita dapat dari bekerja pada
perusahaan tertentu saja, karena saat ini banyak sekali sumber pengetahuan dan pengalaman
bisnis yang bisa kita dapatkan. Kalau Anda rajin ke toko buku, atau lapak majalah, cukup
banyak buku-buku, majalah-majalah dan tabloid terbitan yang membahas mengenai
kewirausahaan dan serta menyajikan informasi-informasi mengenai peluang usaha,
pengalaman wirausahawan, berbagai tips dan kiat usaha yang dapat menyegarkan pikiran
Anda, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang sesuai dengan karakter
dan kemampuan Anda. Beberapa rekomendasi untuk Anda, dan patut dibaca adalah: Tabloid
Peluang Usaha, Majalah Pengusaha, Majalah Duit, Tabloid Kontan. Dari tabloit dan majalah
tersebut Anda akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani kebutuhan, menjual
eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual ketrampilan, usaha pelatihan, usaha
keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan, bisnis MLM, membeli waralaba, membeli
usaha prospektif, membeli usaha yang bangkrut, membuka kios, atau pun usaha bersama.

Faktor- faktor yang menyebabkan kegagalan usaha


Dalam melakukan suatu kegiatan usaha, sekalipun sudah dilakukan
penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap pebisnis atau usaha yang
dijalankan tidaklah menjamin 100 persen bahwa bisnis tersebut dapat berhasil.Ad
banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan
dapat dimulai dari kesalahan si penstudi dalam melakukan perhitungan sampai
kepada faktor-faktor yang memang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Pada akhirnya
kegagalan ini menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Resiko kerugian yang timbul dimasa datang yang akan disebabkan karena di masa
yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Yang paling
penting disini untuk diperhatikan adalah memprediksi resiko yang bakal terjadi nantinya.
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai
sekalipun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan sempurna seperti telah
diuraikan diatas sebagai berikut :
Data Informasi yang tidak lengkap
Pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang
lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Kemudian, dapat
pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau palsu. Karena itu, sebelum
melakukan studi kelayakan sebaiknya kumpulkan informasi selengkap mungkin,
melalui berbagai sumber yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tidak Teliti
Kegagalan juga dapat pula disebabkan oleh orang yang melakukan studi kurang teliti
dalam meneliti dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam hal ini tim studi kelayakan bisnis
perlu melatih atau mencari tenaga yang benar-banar ahli dibidangnya, sehingga faktor
ketelitan ini menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apapun dapat berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
Salah Perhitungan
Kesalahan juga dapat dilakukan oleh orang yang melakukan studi dalam
melakukan perhitungan. Misalnya dalam hal penggunaan rumus atau cara
menghitungsehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat. Dalam hal ini juga perlu disikapi
dengan menyediakan tenaga ahli yang handal dibidangnya
Pelaksanaan Pekerjaan salah
Para pelaksana bisnis sangan memegang peranan penting dalam
memegang keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Apabila para pelaksana di
lapangan tidak melaksanakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman
yang sudah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar.
Kondisi lingkungan
Kegagalan lainnya adalah adanya unsur yang terjadi yang memang tidak
dapat kita kendalikan. Artinya, Pada saat melakukan studi penelitian dan pengukuran
semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan akibat
terjadinya perubahan lingkungan akhirnya berimbas pada hasil penelitian dalam studi
kelayakan bisnis. Perubahan lingkungan seperti perubahan ekonomi, politik, hukum,
sosial, dan prilaku masyarakat, atau karena bencana alam.
Unsur sengaja
Kesalahan yang sangat apatal adalah adanya faktor kesengajaan untuk
berbuat kesalahan. Artinya peneliti sengaja menbuat kesalahan yang tidak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab atau para pelaksana
dilapangan juga melakukan perbuatan yang tercela, sehingga menyebabkan
gagalnya proyek atau usaha.
Oleh karena itu, sebelum studi kelayakan bisnis dijalankan tim yang akan
menangani studi kelayakan bisnis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kelengkapan dan keakuratan data informasi yang diperoleh
Tenaga ahli yang dimiliki studi kelayakan bisnis benar benar tangguh
Penentuan metode dan alat ukur yang tepat.
Loyalitas tim studi kelayakan bisnis.
Apabila kita melakukan studi kelayakan secara benar, paling tidak setiap resiko dapat
diminimalkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Akhirnya usaha yang dijalankan
dapat memberikan berbagai keuntungan atau manfaat, baik untuk perusahaan, pemerintah,
maupun masyarakat umumnya.

Anda mungkin juga menyukai