Arti luas:
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya proyek investasi
dilaksanakan secara menguntungkan dengan indikasi adanya: penyerapan tenaga kerja,
pemanfaatan sumber daya yang melimpah di lokasi tersebut, penambahan atau penghematan
devisa bagi pemerintah, membuka peluang usaha lain akibat adanya proyek investasi tersebut.
Memudahkan perencanaan,
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, maka akan
mempermudah kita dalam melakukan perencanaan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah
dana yang diperlukan, kapan
usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya,
bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh,serta
bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
Mempermudah pelaksanaan pekerjaan, Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun
akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis
tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada
tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik.
Mempermudah pengawasan, Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai
dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan
hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
Mempermudah pengendalian, Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan
pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan
tertentu.
Analisi B/C
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara pendapatan (Benefit = B)
dengan Total Biaya produksi (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C dapat diketahui
apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya
perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan
perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya
jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya
jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.
Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati. Nilai
benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu
tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai dibuat
senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak hanya
mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan
kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost.
Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen semua
benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan
salah satu dari beberapa analisis. Contohnya :
Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat
nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.
-Jika B/C 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima
-Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible)