Anda di halaman 1dari 5

BAB II PERSYARATAN CALON PENERIMA

BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA

Bantuan peralatan pelatihan kerja merupakan bantuan


yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan
untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pelatihan di
LPKS/LSM/Yayasan/Organisasi kemasyarakatan yang bergerak
dibidang SDM, dalam rangka penyediaan tenaga kerja yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Lembaga Pemohon hanya dapat mengusulkan satu paket


peralatan pelatihan dari jenis kejuruan yang telah ditetapkan
dalam petunjuk teknis ini. Prioritas bantuan peralatan pelatihan
kerja tahun 2017 ditujukan kepada Lembaga Pemohon yang
belum pernah mendapatkan bantuan peralatan pelatihan kerja
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun periode 2014 2016.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh lembaga pemohon dalam
mengajukan permohonan bantuan peralatan pelatihan kerja
meliputi:

A. Persyaratan administrasi.
1
2. Fotokopi terbaru akta pendirian lembaga pemohon
sebagai badan hukum yang disahkan oleh instansi
yang berwenang;
3. Fotokopi izin penyelenggaraan pelatihan kerja yang
masih berlaku dari Dinas Kabupaten/Kota atau
Instansi pelayanan terpadu satu atap bagi LPKS;
4. Fotokopi Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) yang
masih berlaku bagi LSM yang bergerak dibidang
pengembangan SDM;
5. Fotokopi surat keterangan domisili lembaga pemohon dari
kelurahan/desa setempat yang masih berlaku dan
dilegalisir terbaru oleh kepala kelurahan/desa;
6.
7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung
jawab lembaga pemohon disertai nomor telepon dan
handphone penanggung jawab;
8=
9.

B. Persyaratan teknis.
1. Visi dan Misi
Pernyataan dan penjelasan visi dan misi lembaga
pemohon terkait dengan pengembangan SDM yang
mencerminkan pentingnya program pelatihan kerja
yang akan dikembangkan oleh lembaga tersebut.
2. Struktur Organisasi
Lembaga pemohon mempunyai struktur organisasi
kepengurusan yang ditunjukkan dalam bagan struktur
organisasi disusun dengan mengacu pada Format 4 .
3. Instruktur dan Tenaga Pelatihan
Lembaga pemohon mendeskripsikan instruktur dan
tenaga pelatihan yang meliputi Instruktur dan tenaga
pelatihan dengan mencantumkan daftar personil
tersebut. Ketersediaan instruktur, dan tenaga
pelatihan harus sesuai dengan program pelatihan
kerja dan melampirkan ijazah pendidikan atau
sertifikat pelatihan kerja disusun dengan mengacu
pada Format 5.
4. Program Pelatihan Kerja
Lembaga pemohon menjelaskan tentang rencana
program pelatihan Kerja yang akan dilaksanakan
dalam 1 (satu) tahun ke depan terkait dengan
penggunaan peralatan pelatihan kerja yang diajukan.
Program pelatihan kerja yang dikembangkan didasari
oleh kebutuhan pasar kerja dan pengembangan
ekonomi masyarakat dengan melampirkan kurikulum
dan silabus.
5. Sarana dan Prasarana
Lembaga pemohon menjelaskan sarana dan prasarana
pelatihan kerja yang dimiliki dengan bukti
melampirkan foto disusun dengan mengacu pada
Format 6 dan Format 7.
Sarana dan prasarana minimum yang sudah dimiliki
antara lain:
1) ruang kantor beserta perlengkapannya;
2) ruang belajar/workshop yang akan digunakan
untuk menempatkan peralatan pelatihan kerja dan
pelaksanaan pelatihan kerja;
3) peralatan pelatihan kerja yang telah dimiliki.
6. Sertifikat Akreditasi
Melampirkan sertifikat akreditasi LPKS yang
diterbitkan oleh Lembaga Akreditasi Lembaga
Pelatihan Kerja (LA-LPK) yang masih berlaku.

Anda mungkin juga menyukai