Tugas Sisken
Tugas Sisken
Cara Pengoperasian
Pada dudukan kipas angin biasanya terdapat tombol pengatur kecepatan motor, tombol on-off,
dan swing. Guna tombol pengatur kecepatan motor ini ialah untuk menentukan seberapa besar
hembusan angin yang consumer inginkan. Tombol on-off untuk menghidupkan dan mematikan
kipas angin. Dan tombol swing untuk memperbesar sudut hembusan arah angin. Biasanya pada
kipas angin sekarang ini sudah dilengkapi remot untuk mengendalikan dari jarak agak jauh.
Kendali elevator ini berfungsi untuk kendali agar pesawat mendongak keatas atau
kebawah. Pada saat pesawat meninggalkan landasan kendali ini digunakan untuk tinggal
landas atau take-off. Kendali ini berada ekor pesawat dibagian horisontal. Terdapat bilih
yang berada dibagian ekor horisontal ini, bisa ditekuk keatas atau kebawah. Jika bilih ini
mendongak keatas mengakibatkan hidung pesawat akan mendongak keatas, karena aliran
udara dari depan menerpa bilih ini yang mengakibatkan ekor menjadi turun dan hidung
akan mendongak. Demikian sebaliknya.
c. Kendali Ruder
Kendali ruder ini berada di ekor juga, namun berada pada posisi tegak atao vertikal.
Adapun fungsi ruder ini untuk menggerakkan pesawat berbelok kekiri atau kekanan
secara horisontal, tidak berguling seperti halnya kendali aileron.
d. Kendali Throttle
Kendali throttle ini menggunakan motor servo ketika motor pendorong pesawat
menggunakan motor bakar berbahan gasoline. Disini throttle berfungsi untuk mengatur
banyaknya gasoline yang masuk ke dalam ruang bakar.
Cara Pengoperasian
Untuk mengendalikan seberapa besar sudut yang dihasilkan oleh servo maka digunakan remot
control yang terdapat tx dan rx dalam sistemnya. Tx sudah tertancap pada Remotnya dan RX
atau yang biasa disebut receiver terhubung dengan control actuator pada pesawat RC. Untuk
menyetting awal seberapa besar sudut maksimum yang dihasilkan maka dibutuhkan trimming
pesawat.
Cara Kerja
Pada motor ini terdapat enam bagian penting yang bisa kita ingat :
Rotor, Commutator, Brushes, Axle (sumbu), Field Magnet (medan magnet) dan DC power
supply (arus DC). Motor menggunakan magnet untuk menghasilkan gerakan (putaran).
Mungkin jika kita ingat dulu pernah bermain dengan magnet maka masih ingat hal mendasar
dari sifat magnet itu sendiri : kutub yang sama akan saling tolak menolak dan yang berlainan
akan tarik-menarik. Jadi jika kita punya dua buah magnet dan menandai satu sisi magnet
tersebut dengan "north" (utara) dan yang lainnya dengan "south" (selatan), maka bagian sisi
"noth" akan coba menarik "south", sebaliknya sisi "north" magnet yang pertama akan
melawan/menolak sisi "north" magnet kedua dan seterusnya. Di dalam sebuah elektrik motor
kondisi saling "tarik-menarik" dan "tolak-menolak" ini akan menghasilkan gerakan berputar
atau sering disebut sebagai rotational motion. Pada gambar ini kita dapat melihat dua buah
magnet pada motor. Rotor adalah sebuah elektro magnet (magnet yang dihasilkan dari
arus listrik) sedangkan sebagai medan magnet digunakan magnet yang permanen.
Jika arus DC mengalir, maka rotor akan berputar 180 derajat karena perbedaan kutub antara
"electro-magnet" dan "permanent-magnet". Untuk membuat agar "rotor" tetap berputar maka
kutub di elektro-magnet perlu diubah, hal ini akan dilakukan oleh "brushes". Bagian "brushes"
ini menempel pada dua buah elektroda yang berputar pada "rotor" dan mengubah polaritas
magnet pada elektro magnet pada saat berputar. Permanen magnet pada dasarnya tetap pada
posisinya dan tidak berubah, oleh karena itu disebut sebagai "Stator", sedangkan elektro-
magnet berputar, maka disebut "Rotor".
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi dari motor
akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo
merupakan salah satu jenis motor DC. Berbeda dengan motor stepper, motor servo beroperasi
secara close loop. Poros motor dihubungkan dengan rangkaian kendali, sehingga jika putaran
poros belum sampai pada posisi yang diperintahkan maka rangkaian kendali akan terus
mengoreksi posisi hingga mencapai posisi yang diperintahkan. Motor servo banyak digunakan
pada peranti R/C (remote control) seperti mobil, pesawat, helikopter, dan kapal, serta sebagai
aktuator robot maupun penggerak pada kamera.
Servo Amplifier
Servo amplifier merupakan salah satu bagian dari sebuah sistim rangkaian tertutup yang
mengontrol sistim penempatan posisi dengan ketepatan yang tinggi. Sebuah servo driver yang
ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:
Setiap sistem servo dengan pengendali tertutup, baik itu analog maupun digital, akan
membutuhkan sebuah penalaan. Penalaan merupakan suatu proses penyetelan untuk membentuk
karakteristik pada servo sehingga dapat menghasilkan keluaran sedekat mungkin dengan
parameter input yang dimasukkan.
Pada kenyataanya servo driver adalah sebuah driver yang selalu memiliki kesalahan(selalu eror).
Hal ini normal dan memang harus demikian adanya agar antara masukan dan keluaran memiliki
selisih. Namun bersamaan dengan itu, dia juga berusaha selalu mendekatkan keluaranya dengan
sinyal masukanya untuk menghasilkan kesalahan yang sekecil mungkin. Faktor penguatan atau
Gain, merupakan seberapa besar usaha servo driver dalam mengurangi kesalahan/eror. penguatan
yang besar dapat menghasilkan torsi yang besar meskipun eror yang terjadi kecil sekali.
pengiatan yang besar dibutuhkan apabila antara masukan dan keluaran memerlukan ketepatan
yang sangat tinggi. Namun pada motor dan beban itu sendiri memiliki sebuah momen inersia,
dan servo arus mempercepat dan memperlambat putaranya mengikuti input. Inersia tersebut
menyebabkan terjadinya koreksi berlebih sehingga kesalahan justru semakin besar. Sebenarnya
hal ini bisa diredam, tetapi redaman yang terlalu besar dapat menurunkan respon. Ketika
melakukan penalaan, kita mencoba membuat servo memiliki respon yang secepat mungkin
dengan sedikit mungkin hentakan (pergerakan berlebih).
Penalaan servo driver biasanya dengan melakukan penyetelan potensiometer pada servo driver
analog atau nengubah nilai parameter pada sistem digital. Agar dapat lebih memahami mengenai
penalaan pada sistem servo, maka marilah kita mempelajari beberapa teori mengenai servo
system. saya akan mencoba menjelaskan sederhana mengenai penalaan pada servo analog.
Servo merupakan suatu sistem pengendali tertutup dengan umpan balik negatif. Jika kita
memasukan umpan balik positif,maka rangkaian ini akan menjadi oscillator. Agar servo dapat
bekerja dengan baik maka umpan balik yang diberikan harus selalu negatif, jika tidak servo akan
menjadi tidak stabil. Didalam prakteknya servo dapat pula menjadi oscillator,jika terjadi
overshoots biasanya ketika masukan berubah dengan cepat.
Jadi apa yang menyebabkan umpan balik tidak selalu pada kondisi negatif? untuk menjawab
pertanyaan tersebut saya akan mengklarifikasi apa yang disebut dengan umpan balik negatif.
Dalam pembahasan ini , umpan balik negatif berarti bahwa sinyal masukan dan sinyal umpan
balik saling berlawanan fasa. Jika pada sinyal masukan diberi tegangan negatip pada sinus
(lembah gelombang) maka sinyal umpan baliknya terbalik 180 dari masukanya. Sinyal umpan
balik yang terbalik 180 dengan sinyal masukan tersebut merupakan hasil keluaran rangkaian
amplifier inverting pada rangkaian umpan balik. Dalam prakteknya, hal ini bisa dibuat lebih
sederhana dengan membalik polaritas keluaran tachometer.
Pada kondisi kerja, servo mendapatkan sinyal masukan dengan frekuensi yang beragam, dan
dalam frekuensi tersebut terkandung juga karakteristik fasanya. Oleh sebab itu, umpan balik
negatif yang terjadi pada frekuensi rendah dapat saja menjadi umpan balik positip jika tiba-tiba
frekuensinya berubah lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pergerakan berlebih, getaran servo
atau bahkan servo akan berosilasi terus menerus. seperti yang telah saya utarakan didepan bahwa
penalaan pada servo dilakukan untuk menghasilkan performa terbaik yang masih mungkin
dicapai pada sistem servo. Lalu bagaimana kita bisa menentukan bahwa sebuah servo sudah
stabil atau belum. Sangat sulit untuk menganalisa sebuah rangkaian tertutup karena seluruh
bagian sistem saling berinteraksi. Bagian keluaran memberi umpan balik pada bagian masukan
dengan fasa yang terbalik dan kedua signal tersebut dijumlahkan. Anda dapat membatangkan
dua buah sinyal yang saling berkebalikan fasa namun memiliki level yang sama, jika
dujumlahkan maka tidak ada lagi yang bisa diukur (dalam analogi ini tidak terjadi eror,tetapi
kenyataanya servo hampir selalu memiliki eror setiap saat). Cara terbaik untuk menentukan
kesetabilan servo adalah dengan membuat rangkaian menjadi terbuka/open loop dan melihat apa
yang akan terjadi.
Pengukuran pada rangkaian terbuka menunjukan bahwa sinyal keluaran,(yang berarti juga sinyal
umpan balik) akan merespon setiap perubahan pada masukan. Kita perlu mengukur besarnya
penguatan ( Gain) dan juga pergeseran fasa pada setiap perubahan frekuensi, dan kita dapat
menggambarkan grafik hasil pengukuranya kurang lebuh seperti berikut.
Penguatan diukur dalam skala decibel (dB). Desibel merupakan skala logaritmis. Sebagai
perbandingan, setiap 6dB penurunan penguatan setara dengan pengurangan sinyal sebesar
50%. Penguatan sebesar )dB terjadi ketika sinyal masukan dan sinyal keluaran memiliki
amplitudo yang sama.
PID
Pengontrol PID (Proportional Integral Derivative) merupakan salah satu jenis pengontrol yang
paling banyak digunakan di industri sekarang ini. Pengontrol PID terdiri dari tiga komponen,
yaitu komponen Proporsional (P), komponen Integral (I) dan komponen Derivatif (D). Ketiga
komponen ini saling melengkapi satu sama lain, sehingga kelemahan-kelemahan pada salah satu
komponen dapat ditutupi oleh komponen yang lain. Komponen I dan D tidak dapat berdiri
sendiri dan selalu dikombinasikan dengan komponen P, menjadi pengontrol PI atau PID.
Pengontrol PID akan mengeluarkan aksi kontrol dengan membandingkan kesalahan atau error
yang merupakan selisih dari process variable dan setpoint, yang akan digunakan sebagai
masukan pengontrol untuk mengeluarkan sinyal kontrol (u(t)).
KomponenProporsional
Komponen P (Proporsional) mengeluarkan sinyal kontrol yang besarnya proporsional atau
sebanding terhadap besarnya error. Secara matematis, pengontrol P dapat dinyatakan sebagai
berikut u(t)=(2.2) Kp merupakan suatu bilangan yang menyatakan penguatan proporsional dari
pengontrol P. Istilah yang lazim digunakan adalah Proportional Band (PB). Sedangkan e(t)
merupakan besarnya kesalahan yang terjadi pada waktu t. Sinyal kesalahan tersebut diakibatkan
oleh selisih antara setpoint (besaran yang diinginkan) dengan keluaran aktual proses. Sinyal
kesalahan tersebut akan mempengaruhi aksi pengontrol dalam mengeluarkan sinyal kontrol
untuk menggerakan aktuator.
Pengaruh komponen Kp adalah memperkecil konstanta waktu sehingga sistem menjadi lebih
sensitif dan mempunyai respons yang lebih cepat. Dengan mengubah-ubah besaran Kp, maka
akan mempengaruhi offset atau steady state error. Harga Kp yang besar akan menyebabkan
offset semakin kecil. Akan tetapi disisi lain, pengontrol P tidak akan melakukan aksi kontrolnya
apabila tidak ada sinyal kesalahan e(t). Hal ini dapat terlihat dari persamaan 2.2, yang
menunjukkan bahwa pengontrol P akan selalu memerlukan sinyal kesalahan untuk menghasilkan
sinyal kontrol u(t)
Komponen Integral
Komponen integral berfungsi untuk menghilangkan offset untuk kondisi beban atau gangguan
yang berubah. Aksi integral lazim juga disebut automatic reset (automatic bias setting). Seperti
telah dibahas sebelumnya bahwa pengontrol P akan memberikan aksi kontrolnya apabila ada
masukan sinyal kesalahan. Aksi integral akan menyebabkan akan menyebabkan pengontrol
untuk mengeluarkan sinyal kontrol yang sebanding dengan besarnya error. Pengontrol akan terus
mengeluarkan sinyal, walaupun error telah mencapai nol. Komponen intergral dinyatakan
dengan suku yang mengandung integral error terhadap waktu dan mengandung komponen Ti
(integral time). Ti menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan agar output (u(t)) sama dengan
input(e(t)).
Komponen Derivatif
Pada dasarnya, pengontrol PI saja tidaklah cukup untuk menghasilkan respons pengontrol yang
lebih cepat. Oleh karena itu, masih diperlukan skema pengontrolan yang dapat memberikan
respons pengontrol yang lebih cepat. Pengontrol PI lebih lambat karena komponen I harus
menunggu dalam selang waktu tertentu agar dapat mengeluarkan output. Penggunaan komponen
D, yang dinyatakan dengan besaran Td (derivative time) berbanding lurus dengan besarnya
output pengontrol. Komponen D tidak dapat berdiri sendiri, karena komponen D memerlukan
input agar dapat mengeluarkan output. Untuk itu komponen D biasanya dikombinasikan dengan
P dan PI. Akan tetapi, komponen D, tidak dapat dipakai untuk Process Variable yang beriak
(mengandung banyak noise). Sehingga didalam aplikasinya, pengontrol PD atau PID tidak
sebanyak pengontrol P atau PI[11].
Kontrol Elevator
Lift pada awalnya tidak memiliki posisi pendaratan otomatis. Lift dioperasikan oleh operator lift
menggunakan kontroler motor. Kontroler ini terkandung dalam wadah silinder tentang ukuran
dan bentuk wadah kue dan ini dioperasikan melalui pegangan memproyeksikan. Hal ini
memungkinkan kontrol atas energi yang dipasok ke motor (terletak di bagian atas poros lift atau
di samping bagian bawah poros lift) dan sebagainya memungkinkan lift yang akan akurat
diposisikan jika operator itu cukup terampil. Lebih biasanya operator harus jogging kontrol
untuk mendapatkan lift yang cukup dekat dengan titik pendaratan dan kemudian mengarahkan
penumpang keluar dan masuk untuk melihat langkah. Beberapa lift barang tua dikendalikan
oleh switch dioperasikan dengan menarik tali yang berdekatan. Keselamatan Interlocks
memastikan bahwa pintu dalam dan luar ditutup sebelum lift diperbolehkan untuk bergerak.
Sebagian besar lift yang dikendalikan secara manual yang lebih tua telah dipasang dengan
kontrol otomatis atau semi-otomatis.
Cara Kerja
Retractable mirror atau yang biasa disebut spion elektrik ini menggunakan motor listrik dc
sebagai penggerak utama lalu motor dc tersebut terhubung dengan belt sehingga terjadi keluaran
gerakan spion. Sistem ini berinputkan tombol pada dashboard mobil sehingga hanya dengan
menekan tombol ini kostumer dapat melipat atau melebarkan spion secara otomatis.
Cara Pengendalian
Untuk mengendalikan retractable mirror ini tersedia tombol pada dashboard mobil.
(7) MOTOR LISTRIK (SERVO) PADA ROBOTIKA
Servo motor standar dilengkapi dengan motor DC untuk mengendalikan posisi sebuah robot.
Rotor motor dapat diputar/diposisikan hingga 180 derajat. Untuk servo motor continuous, dapat
berputar hingga 360 derajat. Servo motor biasa digunakan untuk mengendalikan gerak dari toys
(mainan) seperti model mobil, pesawat, perahu, dan helikopter. Karena servo secara luas
digunakan untuk hobi-hobi seperti yang telah disebutkan diatas, tentunya variasinya pun sangat
banyak dijual. Dan alat penggerak ini banyak tersedia dan murah. Servo motor ialah DC motor
kualitas tinggi yang memenuhi syarat untuk digunakan pada aplikasi servo seperti closed control
loop. Motor tersebut harus dapat menangani perubahan yang cepat pada posisi, kecepatan dan
percepatan, serta harus mampu menangani intermittent torque.
Sedangkan servo, ialah DC motor dengan tambahan elektronika untuk kontrol PW dan
digunakan untuk tujuan hobist, pada pesawat terbang model, mobil atau kapal. Servo mempunyai
3 kabel, yaitu Vcc, ground dan PW input. Tidak seperti PWM pada DC Motor, input sinyal untuk
servo tidak digunakan untuk mengatur kecepatan, tetapi digunakan untuk mengatur posisi dari
putaran servo. Sinyal PW digunakan untuk servo mempunyai frekwensi 50 Hz, sehingga pulsa
dibuat setiap 20ms. Sebagai contoh, sebuah pulsa 0.7ms akan memutarkan disk servo ke posisi
kiri (-120 derajat), dan pulsa 1.7ms akan memutarkan disk ke posisi kanan (+120 derajat).
Kekurangan servo ialah ia tidak menyediakan feedback. Umumnya kita membeli servo
continuous karena dapat berputar 360 derajat, namun anehnya harganya lebih murah
dibandingkan servo standar yang derajat putarannya terbatas.
Cara Kerja
Saat kunci kontak posisi ON arus dari baterai menuju
sekering ke terminal 1 relay terminal 3 massa, akibatnya
gulungan relay menjadi magnet dan titik kontak akan
berhubungan dan arus mengalir ke terminal 2 relay dari
baterai ke terminal 4 relay terminal 1 saklar power window
master switch dan arus mengalir ke terminal 5 power window
switch. (Toyota electrical wiring diagram work book). energi dari baterai sebagai sumber listrik
di ubah menjadi energi gerak.
Cara Pengoperasian
Untuk mengendalikan power window terdapat saklar tunggal yang berfungsi untuk
menggerakkan motor power window dari masing-masing kaca pintu.
Cara Kerja
Solar panel terhubung dengan 2 servo penggerak utama. Servo utama berguna untuk
menggerakkan rotasi sejajar dengan permukaan tanah, sedangkan servo kedua berguna untuk
menggerakkan solar panel ke atas dan ke bawah. Untuk memudahkan dan meringankan beban
dari servo untuk menggerakkan solar panel maka servo utama diberi transmisi dengan
menggunakan spur gear terbuat dari acrylic
Cara Pengendalian
Untuk mengendalikan RC Solar Panel Tracker ini hanya dibutuhkan battery, receiver dan remot
control. Arah gerakan dari remot sebagai input akan diterima oleh receiver. Receiver inilah yang
mengatur seberapa derajat perputaran servo.
(10)MESIN CUCI
Cara Kerja
Motor listrik akan dihubungkan dengan vbelt ke gearbox untuk
selanjutnya memutar pulsator agar dapat memutar pakaian yang
sedang berada di dalam tabung pencuci, selain itu motor listrik
dipakai juga bagian tabung pengering, pada bagian ini poros/as
motor listrik langsung terhubung dengan tabung pengering tanpa
bantuan vbelt.
Cara Pengendalian
Terdapat beberapa switch pada mesin cuci. Yaitu tombol timer
untuk mengatur seberapa lama motor listrik harus berputar. Tombol
pengatur kecepatan motor listrik.
(11)VACUUM CLEANER
Cara Kerja
Motor listrik yang berada di dalam vacuum cleaner akan memutar
baling-baling/kipas/blower yang akan menyedot partikel kecil
seperti debu melalui selang fleksibel, kemudian partikel kecil
tersebut akan melewati sebuah saringan /filter dan akan
terperangkat/nyangkut pada filter tersebut, maka udara yang
didorong oleh kipas akan dialirkan ke lubang pembuangan.
Cara Pengendalian
Untuk mengendalikan alat rumah tangga ini hanya terdapat switch
on-off yang berguna untuk menyalakan dan mematikan motor
listrik.
(12) BLENDER
Cara Kerja
Putaran motor dapat diatur dengan beberapa tombol
sehingga putaran blender mempunyai variasi putaran
yang berbeda mulai dari lambat-sedang-kencang.
Selain itu ada juga tombol khusus yang berfungsi
memutar motor pada kecepatan penuh, perbedaan
kecepatan tersebut diatur oleh rangkain sederhana
yang memanfatkan sifat dioda. Motor listrik yang
berada pada bagian bawah badan blender akan
memutar as yang terpasang pisau kecil yang akan
berputar dan menghancurkan makanan atau buah-
buahan yang ada di dalam gelas besar blender.
Cara Pengendalian
Untuk mengendalikan alat rumah tangga ini hanya
terdapat switch on-off yang berguna untuk
menyalakan dan mematikan motor listrik.
(13) MIXER
Cara Kerja
Mixer yang dimaksud di sini adalah alat yang biasa
digunakan untuk membuat adonan kue atau telur. Di
dalam mixer terdapat dua buah motur listrik yang
berfungsi memutar dua buah pengaduk yang nantinya
akan mencampur adonan yang ada di dalam suatu wadah.
Sama halnya dengan blender, pada mixer terdapat pula
pilihan putaran motor listrik yang yang memiliki
perbedaan putaran motor mulai dari putaran pelan-sedang-
cepat, dan ada pula tombol khusus yang digunakan untuk
memutar pengaduk dengan kecepatan penuh.
Cara Pengendalian
Terdapat tombol pengaturan kecepatan, yaitu pelan,
sedang kencang dan terdapat tombol on-off
Sistem Kendali
Untuk mengendalikan Ekskalator ini hanya dibutuhan tombol arah putaran untuk menentukan
arah naik atau turun ekskalator dan tombol on-off untuk menyalakan dan mematikan mesin.
Motor BLDC adalah motor yang paling sering digunakan kendaraan listrik kelas kecepatan
menegah. Motor ini tidak lagi menggunakan Brush / sikat. Apabila pada motor Brushed DC
kumparan beperan sebagai rotot, pada motor BLDC magnet permanet yang beperan sebagai
rotor. Sebagai pemindah saat eksekusi phase motor BLDC membutuhkan bantuan Hall sensor
untuk mengetahui letak posisi magnet. Motor BLDC wajib menggunakan kontroller untuk dapat
berputar, karena membutuhkan pengolah data yang diberikan oleh hall sensor.
Keunggulan yang paling diunggulkan oleh motor BLDC adalah torsi dan efisiensinya.
Keunggulan motor BLDC adalah:
a. Torsi yang bagus
b. Efisiensi yang tinggi
c. Memiliki ketahanan yang bagus dalam pemakaian lama
d. Dapat bekerja optimal pada semua rentang putaran rpm.
e. Motor BLDC adalah yang terbaik dalam kerja putaran rendah.
Kelemahan motor BLDC:
a. Membutuhkan kontroller, yang harus dikontroll secara PWM controll dan derajat phase
hall sensor.
b. Top speed yang terbatas
c. Power weight ratio yang rendah
d. Tidak ideal dalam daya yang besar, daya maks 30KW
e. Tidak ideal dalam tegangan yang tinggi, V maks 200V
(20) MOBIL LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR SERIES WOUND
Motor Series Wound adalah motor yang tidak menggunakan magnet permanen. Prinsip dasar
sistemnya sama dengan Permanen magnet DC, hanya saja peran magnet permanen digantikan
oleh kumparan listrik. Motor jenis ini juga menggunakan sikat/ brush.
Motor Series wound memiliki torsi dan dan top speed yang bagus. Motor ini juga mudah dalam
pengontrollan, cukup dengan kontroll voltage kecepatan motor ini dapat diatur. Motor Series
Wound juga ada yang menggunakan listrik AC seperti bor listrik dan gerinda listrik.
Pengontrollan listrik AC dapat menggunakan Triac AC pada salah satu phase kabel.
Keunggulan yang diunggulkan motor Series wound adalah: Power yang kuat serta Power
weight ratio yang tinggi.
Keunggulan motor Series Wound:
a. Torsi yang bagus
b. Top speed yang bagus
c. Power weight ratio yang tinggi
d. Support hingga daya >100KW
e. Mudah dalam kontroller.