PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Praktis : Umumnya sebesar harga beli menurut faktur pemasok karena biaya
biaya yang lain mungkin biaya akuntansinya lebih besar dari manfaat ketelitian
perhitungan Harga pembelian bahan baku.
2.3. Perlakuan Biaya angkut dalam penentuan harga pokok bahan baku
Biaya angkut sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli,
Metode yang dapat digunakan :
a. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
Pembagian biaya angutan atas dasar perbandingan ini hanya dapat
dilakukan jika bahan baku tersebut mempunyai satuan ukuran yang sama
atau satuan ukurannya dapat disamakan.
Contoh :
Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan jumlah harga
dalam faktur sebesar Rp 500.000,00. Biaya angkutan yang dibayar untuk
ketiga macam bahan baku tersebut adalah sebesar Rp 300.000,00.
Kuantitas masing-masing jenis bahan baku yang tercantum dalam faktur
adalah :
Bahan baku A = 400 kg
B = 350 kg
C = 50 Kg
Pembagian biaya angkutan kepada tiap-tiap jenis bahan baku adalah
sebagai berikut. :
3
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli
Harga faktur suatu bahan baku dibandingkan dengan total harga
faktur pembelian bersama bahan baku dikalikan dengan biaya angkut
pembelian tsb
Contoh :
Perusahaan membeli 4 macam bahan baku dengan harga faktur tiap-
tiap jenis bahan sebagai berikut :
Bahan baku A = Rp 100.000,00
Bahan baku B = Rp 150.000,00
Bahan baku C = Rp 225.000,00
Bahan baku D = Rp 125.000,00
Biaya angkutan yang dikeluarkan untuk keempat jenis bahan baku
tersebut adalah sebesar Rp 48.000,00. Jika biaya angkutan tersebut
dibagikan atas dasar perbandingan harga faktur tipa-tipa jenis bahan
baku tersebut, harga pokok tipa jenis bahan baku akan dibebani dengan
tambahan biaya angkutan sebesar Rp 0,08 (Rp 48.000 : Rp 600.000).
Pembagian biaya angkutan sebesar Rp 48.000,00 sebagai berikut :
Jenis bahan baku Harga faktur Pembagian biaya Harga pokok
(Rp) angkutan (Rp) bahan baku
A 100.000 100.000 x 0.08 100.000 + 8.000
= 8.000 =108.000
B 150.000 12.000 162.000
C 225.000 18.000 243.000
D 125.000 10.000 135.000
JUMLAH 600.000 48.000 648.000
4
mengalokasikan biaya angkutan tersebut. Pada saat pembelian bahan
baku, harga faktur bahan baku harus ditambah dengan biaya angkutan
sebesar tarif yang telah ditentukan. Biaya angkutan yang sesungguhnya
dikeluarkan dicatat dalam akun biaya angkutan.
Contoh :
Biaya angkutan yang diperkirakan akan dikeluarkan dalam tahun
2010 adalah sebesar Rp 2.500.000,00 dan jumlah bahan baku yang
diangkut diperkirakan sebanyak 50.000 kg. jadi tarif biaya angkutan
untuk tahun 2010 sebesar Rp 50 per kg bahan baku yang diangkut.
Dalam tahun 2010 jumlah bahan baku yang dibeli dan alokasi biaya
angkutan atas dasar tarif sebagai berikut.
Jenis Berat Harga faktur Biaya angkutan yang Harga pokok bahan
bahan (kg) (Rp) dibebankan atas dasar tarif baku
baku (Rp) (Rp)
A 25.000 5.000.000 25.000kg x 50 5.000.000+1.250.000
=1.250.000 =6.250.000
B 15.000 4.500.000 750.000 5.250.000
C 10.000 4.000.000 500.000 4.500.000
Jumlah 13.500.000 2.500.000 16.000.000
Jika misalnya biaya angkutan yang sesungguhnya dibayar dalam tahun 2010
sebesar Rp 2.400.000,00 , maka jurnal yang dibuat dalam tahun 2010 untuk
mencatat bahan baku yang dibeli sebagai berikut :
5
dasar tarif: 2.500.000 -
Persediaan bahan baku - 2.500.000
Biaya angkutan
c. Jurnal pencatatan biaya angkutan yang
sesungguhnya terjadi :
Biaya angkutan 2.400.000 -
Kas - 2.400.000
d. Jurnal pentupan saldo akun biaya
angkutan ke akun harga pokok penjualan
: 100.000 -
Biaya angkutan - 100.000
Hatga pokok penjualan
6
pokoknya,sehingga setiap pemakain bahan baku dapat diketahui harga pokok
persatuannya secara cepat
Kesulitan yang timbul dari pemakain metode ini adalah terletak pada
penyimpanan bahan baku digudang.meskipun jenis bahan bakunya sama,namun
jika harga pokok persatuannya berbeda,bahan baku tersebut harus disimpan
secara terpisah agar mudah identifikasi pada saat pemakainnya nanti.metode ini
merupakan metode yang paling teliti dalam penentuan harga pokok bahan baku
yang dipakai dalam produksi,namun sering kali tidak praktis.metode ini sangat
efektif dipakai apabila bahan baku yang dibeli bukan merupakan barang standar
dan dibeli untuk memenuhi pesnan tertentu.perusahaan yang memakai metode
harga pokok pesanan seringkali memakai metode identifikasi khusus untuk
bahan baku yang tidak disediakan dalam persediaan gudang (yang hanya secara
insidental dibeli untuk memenuhi spesifikasi pemesan) dan memakai metode
penentuan harga pokok yang lain untuk bahan baku yang bisa dipakai dalam
produksi.
7
Dalam metode ini, persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung
harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total harga pokok dengan
jumlah satuannya. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung
harga pokoknya dengan mengalihkan jumlah satuan bahan baku yang dipakai
dengan harga pokok rata-rata persatuan bahan baku yang ada di gudang.
Metode ini disebut juga dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam
menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku, metode ini
menggunakan kuantitas bahan baku sebagai anak penimbangnya.
8
Pengurangan terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Penghasilan diluar usaha (other income)
Hasil penjualan sisa bahan dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yg
bersangkutan dalam kolom biaya bahan baku sebagai pengurang biaya bahan
baku pesanan.
Hasil Penjualan Sisa Bahan Diperlakukan Sebagai Pengurangan Terhadap
Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi. Hasil penjualan dapat
diperlakukan sebagai pengurangan biaya overhead pabrik jika sisa bahan tidak
dapat diidentifikasikan dengan pesanan tertentu, dan sisa bahan merupakan hal
yg biasa terjadi dalam proses pengerjaan produk. Jurnal yang dibuat pada saat
penjualan sisa bahan
9
Kas/Piutang Dagang xxx
hasil penjualan sisa bahan disajikan dalam laporan laba rugi dalam
kelompok penghasilan di luar usaha (other income).
Pencatatan sisa bahan
Jumlah dan nilai sisa bahan relatif tinggi, diperlukan pengawasan
terhadap persediaan sisa bahan. Pemegang kartu persediaan di bagian akuntansi
perlu mencatat mutasi persediaan sisa bahan yg ada digudang. Cara pencatatan
persediaan sisa bahan dapat dilakukan dengan slah satu cara yaitu
Bagian akuntansi persediaan menyelenggarakan catatan mutasi
persediaan sisa bahan dalam kartu persediaan
Bagian akuntansi persediaan tidak hanya menyelenggarakan
pencatatan mutasi persediaan sisa bahan dalam kuantitasnya saja,
tetapi juga nilai rupiahnya.
10
o Jika produk rusak merupakan hal yg normal terjadi dalam proses
pengolahan produk
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik
yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan
produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi
dengan mengeluarkan biaya konversi.
Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian,
prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur penerimaan barang di
gudang dan prosedur pencatatan utang.
Dalam proses produksi terjadi sisa bahan (scrap materials), produk cacat
(defective goods), dan produk rusak (spoiled goods) .
metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi
(materialis costing methods) . Diantaranya adalah :
a) Metode Identifikasi khusus
b) Metode masuk pertama keluar pertama (FIFO)
c) Masuk terakhir keluar pertama (LIFO)
d) Metode rata-rata bergerak
e) Metode biaya standar
Biaya angkut sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli,
Metode yang dapat digunakan :
12
pembelian bersama bahan baku dikalikan dengan biaya angkut
pembelian tsb)
- Perbandingan Harga faktur tiap jenis Bahan Baku yang dibeli.
(Harga faktur suatu bahan baku dibandingkan dengan total harga
faktur pembelian bersama bahan baku dikalika dengan biaya angkut
pembelian tsb)
- Biaya angkut dibebankan pada Bahan Baku yang dibeli atas dasar
tarip ditentukan dimuka. Perusahan menetapkan tarif tertentu untuk
biaya angkut
13
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/6948908/BIAYA_BAHAN_BAKU
http://azmifitriati.blogspot.co.id/2010/03/akuntansi-biaya-bab-ii.html
https://www.coursehero.com/file/16305775/akbi09-BBTKpptx/
https://anotherhavefunstories.wordpress.com/2013/09/17/biaya-bahan-baku
material-cost/
https://dwiermayanti.wordpress.com/2011/11/16/biaya-2/
14