Anda di halaman 1dari 144

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Penelitian Lapangan Kajian Lingkungan Hidup dan


Pemukiman (KLHP)

Kelompok : V (Lima)

Disetujui dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kajian
Lingkungan Hidup (KLH).

Dosen Matakuliah Dosen Penanggung Jawab


Matakuliah

Musafirah, S.Si, M.Sc.


NIP. Drs. Abdullah M.T.
NIP. 196202171991031002
HALAMAN ACC ASISTEN

Laporan Penelitian Lapangan Kajian Lingkungan Hidup (KLH) ini telah


diperiksa dan disetujui (ACC) oleh Asisten Praktek Lapang Kajian Lingkungan
Hidup (KLH) di bawah ini :
1. Sahabudin (G 301 09 028) 1.
2. Anwar (G 101 09 008) 2.
3. Fitriani Ende (G 101 10 014) 3.
4. Ardy Yansah (G 101 10 020) 4.
5. Maliki Lasera (G 101 10 047) 5.
6. Moh. Rizal (G 301 10 000) 6.
7. Syarief (G 301 00 ) 7.
8. Rian (G 301 00 0 ) 8.
9. Indo Bese (G 701 11 000) 9.
10. Fajrin (G 701 11 000) 10.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat
rahmat dan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum
lapang ini tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliah
Kajian Lingkungan Hidup (KLH) yang berisi mengenai hasil dari penelitian dan
pengkajian lingkungan hidup di Desa Taipa

Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada


seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan laporan ini,
terutama kepada para asisten dan rekan-rekan semua yang terlibat dalam
penyusunan laporan ini. Tidakk lupa pula kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Drs. Abdullah,.MT. sebagai dosen pengampuh mata kuliah ini
yang telah banyak memberi dukungan kepada kami serta kepada masyarakat di
Desa atas kesediaannya yang telah memberi izin untuk melakukan praktek lapang
dan juga atas kerja samanya dalam memberikan informasi mengenai desa
khususnya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak


terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan laporan berikutnya. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palu, Januari 2015

Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan berbagai masalah, mulai dari


masalah sosial dan ekonomi seperti masalah dalam keluarga, lingkungan
tetangga atau masyarakat, masalah pengangguran, kemiskinan, kesehatan dan
sebagainya. Selain itu ada juga masalah yang bersifat fisik yang merupakan
masalah lingkungan hidup manusia. Masalah-masalah yang berhubungan
dengan lingkungan fisik saat ini antara lain adalah pencemaran lingkungan
dengan segala dampak yang ditimbulkannya.

Inti permasalahan lingkungan hidup sesungguhnya terletak pada hubungan


mahluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Permasalahan
lingkungan hidup sebenarnya telah ada sejak manusia ada di bumi. Bahkan
apabila kita meninjaunya lebih luas daripada segi manusia, permasalahan itu ada
sejak bumi ini tercipta sekitar 4,6 juta milyar tahun yang lalu. Jika perubahan
iklim, kejadian geologi yang bersifat malapetaka dan kepunahan masal hewan
serta tumbuhan kita gunakan sebagai petunjuk permasalahan lingkungan,
dapatkah kita ketahui, bumi kita telah banyak mengalami permasalahan
lingkungan yang besar.

Permasalahan lingkungan hidup mendapat perhatian yang besar di hampir di


semua Negara. Ini terutama terjadi dalam dasawarsa 1970-an setelah
diadakannya konperensi PBB tentang lingkungan hidup di Stokholm dalam
tahun 1972. Hari pembukaan konperensi itu, tanggal 5 Juni, yang telah
disepakati sebagai hari lingkungan hidup sedunia. Dalam konperensi tersebut
telah banyak disetujui resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan
sebagai landasan tindak lanjut.

Di Indonesia perhatian tentang permasalahan lingkungan hidup telah mulai


muncul di media masa sejak tahun 1960-an yang meliputi masalah mengenai
pencemaran lingkungan dan mulai disikapi pemerintah secara formal dan nyata,
setelah diundangkannya Undang-undang RI Nomor 4 tahun 1982 (sudah diganti
dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup). Suatu tonggak sejarah bahwa Indonesia salah satu Negara
pemerhati masalah mengenai lingkungan hidup.

Pengertian lingkungan itu sendiri merupakan suatu sistem yang kompleks yang
berada di sekitar kita, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
organisme. Lingkungan termasuk ruang yang berdimensi tiga yang mana
organisme merupakan salah satu bagiannya. Lingkungan bersifat dinamis
artinya berubahubah, dimana perubahan itu terjadi secara langsung maupun
tidak langsung seiring berjalannya waktu.

Permasalahan lingkungan ini akan semakin kompleks seiring dengan laju


pertambahan penduduk dan gejala alam. Sehingga perlu diadakan penelitian
tentang lingkungan untuk mengetahui permasalahan dan solusinya. Salah satu
langkah yang perlu di ambil ialah melakukan studi atau kajian terhadap
hubungan si pemukim (biota/abiota) dengan lingkungannya. Oleh karena itu
tujuan penulisan laporan ini adalah untuk dapat memberikan gambaran tentang
keadaan lingkungan suatu wilayah/kawasan, dalam hal ini desa Taipa
khususnya di pantai Taipa, hingga kawasan pemukiman menjadi sasaran tentang
pengkajian lingkungan hidup setempat. Namun karena pada desa Taipa tidak
terdapat sungai, maka untuk pengamatan sungai dialihkan ke desa Toaya.

Jadi secara garis besar, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan studi atau
pengkajian terhadap bagaimana upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem
dimana memelihara hubungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan baik itu
status individual hingga komunitas terhadap lingkungan sekitarnya yang
terbentuk dalam satu ekosistem yang selalu bersifat dinamis atau dikenal dengan
istilah lingkungan hidup.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan studi lapang mengenai pengkajian


lingkungan hidup yang telah dilakukan di desa Taipa, maka dirumuskan suatu
masalah berikut :
a. Bagaimana jelasnya kondisi demografi desa Taipa?
b. Bagaimana kondisi biotik dan abiotik desa Taipa secara menyeluruh?
c. Bagaimana arsitektur Alam Desa Taipa dari aspek fisik, kimia, dan
bioekologi keadaan setempat hingga tinjauan kasus pada gejala Geologi,
Hidrologi, dan Klimatologi yang bersifat ramah ataupun malapetaka?
d. loyalitas sumber daya alam, sumber daya manusia, dan derajat kualitas
lingkungan hidup desa Taipa?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


a. Menggambarkan demografi desa Taipa yang erat kaitannya dengan kegiatan
masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
b. Memperoleh informasi tentang kondisi biotik dan abiotik desa Taipa dan
sekitarnya.
c. Mendapatkan gambaran Alam Desa Taipa serta dapat menganilisis kondisi
gelologis dari aspek fisik, kimia, maupun instumentasi bioekologi setempat.
d. Mendapatkan informasi mengenai potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan kualitas lingkungan hidup

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


a. Dapat menggambarkan demografi desa Taipa yang erat kaitannya dengan
kegiatan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
b. Dapat memperoleh informasi tentang kondisi biotik dan abiotik desa Taipa
dan sekitarnya.
c. Dapat mendapatkan gambaran alam desa Taipa serta dapat menganilisis
kondisi gelologis dari aspek fisik, kimia, maupun instumentasi bioekologi
setempat.
d. Dapat mendapatkan informasi mengenai potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan kualitas lingkungan hidup
BAB II
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

2.1 Sejarah Singkat Desa Taipa

Berdasarkan keterangan dan sumber data pada Tahun 1985 dari beberapa tokoh-
tokoh masyarakat Desa Taipa diantaranya Bapak Lasarapa, Bapak Laoni, Bapak
Mustapa Umar, Bapak Hi. Sidik Ladoali, Bapak Turusi dan Bapak Arsyad
Ladoali, bahwa Desa Taipa dahulu sejak zaman penjajahan Belanda disebut
oleh orang-orang Belanda dengan sebutan Taipo atau dengan Bahasa Kaili
dinamakan Taipa ( Mangga ) karena pada zaman itu disekitar hutan ataupun
dikebun-kebun warga banyak terdapat dan tumbuh tanaman pohon mangga
yang banyak sekali.

Desa / Kampung Taipa terdiri dari 5 Dusun / Boya antara lain :


1. Pada awal pertama terbentuknya suatu Rumpun / Penduduk di Boya / Dusun

Ginggiri yang dulu dikenal dengan sebutan Boya Pasoso dan beberapa puluh

tahun kemudian dengan kehadiran burung burung yang bersarang ditebing-

tebing tanah dengan sebutan Burung Ginggiri, sehingga pada waktu itu maka

bergantilah nama Boya Pasoso menjadi Boya Ginggiri sampai dengan

sekarang.

2. Menyusul Boya / Dusun Ramba, dimana pada waktu itu banyak terdapat

tanaman bunga yang berwarna warni sehingga dalam bahasa kaili disebut Na

Ramba.

3. Selanjutnya Boya / Dusun Vatu Oge, disana terdapat Batu Besar yang dahulu

menjadi tempat yang sangat angker dan pernah salah satu warga hilang disitu

yang bernama Jalimokia.


4. Kemudian Boya / Dusun Labuan Beru yang dulu dahulu disebut Uju atau

tempat berlabuhnya perahu salah seorang nelayan yang bernama Beru.

5. Terakhir Boya / Dusun Taipa Laga sekitar pada tahun 1948 sesudah merdeka

baru terbentuk / dibuka perkampungan tersebut oleh warga / penduduk dari

Boya / Dusun Ginggiri dan Ramba untuk menjadi petani di dusun tersebut.

Dinamakan Taipa Laga karena banyak terdapat Semut Merah yang tinggi

disitu atau dalam bahasa kaili disebut Laga.

Desa Taipa dahulu pada zaman kerajaan pada masa penjajahan Belanda sudah
dibentuk atau ditempatkan Raja-Raja / Magau dari Tavaili / Raja Kayumalue,
seorang Pemimpin / Kepala Kampung / Kepala Kaum atau merangkap sebagai
Pemangku Adat di Desa / Kampung Taipa.

Pada Tahun 1999 terjadi peralihan dari Desa Taipa menjadi Kelurahan Taipa.
Sejak peralihan tersebut Kelurahan Taipa bukan lagi dipimpin seorang Kepala
Kampung melainkan Kepala Kantor Kelurahan yang ditunjuk langsung oleh
TIM BAPERJAKA melalui Surat Keputusan Walikota Palu.

2.2 Demografi Dusun . Kelurahan Taipa

2.3 Geografi Dusun Kelurahan Taipa

A. Letak Geografis

Kecamatan Palu Utara terletak pada belahan Utara Kota Palu dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Tawaili Kab.Donggala


Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Tawaili Kab.Donggala

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec.Palu Timur

Seberah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi


Kecamatan Palu Utara terletak memanjang dari selatan ke utara sepanjang 15
Km terdiri dari 8 Kelurahan yang seluruhnya dapat dilalui dengan kendaraan
roda empat. Jenis tanah di Kecamatan Palu Utara termasuk lempung berpasir,
dengan ketinggian dari permukaan air laut 6.5 26.5 m.

B. Keadaan Iklim

Data curah hujan bulanan dalam jangka waktu 1 tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel I.3, dimana terlihat curah hujan bervariasi antar bulan, curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Agustus yang mencapai ketinggian 199,80 mm.
Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan Pebruari, yang hanya
mencapai 12,80 mm.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan studi lapang Kajian Lingkungan Hidup dilaksanakan pada :


Hari / Tanggal : Sabtu Minggu, 03 04 Januari 2015
Waktu : 1 x 24 Jam
Tempat : Desa Taipa, Kelurahan Taipa, Kec. Palu utara

3.2 Alat dan Bahan

Untuk Komponen-komponen Lingkungan


1. Alat tulis menulis
2. Kamera 1 buah
Untuk Hidrogeologi Sungai
1. Meteran 100 meter
2. Termometer 2 buah
3. Tali rafia
4. Kompas 1 buah
5. Mistar 2 meter 1 buah
6. Stopwatch 1 buah
7. Kamera 1 buah
8. Alat tulis menulis
9. Botol Aqua
Tinggi, panjang gelombang dan Arah datangnya gelombang
1. Mistar 2 meter 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Alat tulis menulis
Kecepatan dan arah susur pantai
1. Baling baling 1 buah
2. Tali rafia
3. Kompas 1 buah
4. Bola ( pelampung ) 1 buah
5. Stopwatch 1 buah
6. Alat tulis - menulis
Angkutan sedimen sepanjang pantai
1. Perangkap sedimen 2 buah
a. Kaleng susu 8 kaleng
b. Kain perangkap 8 kantong
c. Patok 2 buah
2. Kompas 1 buah
Populasi serta komunitas dan ekosistem
1. Tali rafia
2. Kamera
3. Alat tulis menulis
Kelembapan
1. Termometer 2 buah
2. Kapas
3. Tali rafia
Kualitas fisik kimia Bio air
1. Botol sampel air sungai 10 botol
2. Lakban
3. Alat ukur konduktivitas
4. Alat tulis menulis

3.3 Prosedur Kerja

1. Demografi dan Kependudukan


- Melakukan wawancara di Desa Taipa
- Mengambil data BPS provinsi Sulawesi Tengah
2. Hidrologi
- Mengukur lebar basah dan lebar total sungai
- Mengukur kedalaman sungai di tiap titik dengan membagi sampai 3 4
kedalaman sebagai luas sungai
- Menentukan waktu alir sungai dengan menggunakan pelampung/botol
sampel berisi air 34 pada jarak 10 meter
- Menentukan arah alir sungai di tiap titik
- Mengukur pH air sungai
- Mengukur suhu kering dan suhu basah daerah sungai
- Mengambil sampel air sungai di tiap titik
a. Sebelum menghitung berat sedimen yang diperoleh pada botol
sampel, mendinginkan sampel di lemari pendingin
b. Menyaring sedimen yang diperoleh dengan kain saring
c. Mengeringkan di bawah terik matahari
d. Menghitung berat sedimen yang diperoleh, dengan berat kain saring
yang telah diketahui beratnya
e. Menghitung massa jenis sedimen
f. Menghitung COD dari sampel air sungai
- Mencatat tiap data yang diperoleh
3. Oseanologi Lingkungan
- Mengukur tinggi puncak dan tinggi lembah
a. Menentukan titik pertama pada kedalaman 70 cm
b. Menghitung jarak puncak dan lembah sebanyak 50 kali
c. Mengulangi perlakuan dengan titik kedua pada kedalaman 100 cm
dan titik ketiga pada kedalaman 120 cm
d. Menghitung htotal dan hurut
- Menentukan kecepatan susur pantai
a. Membuat baling-baling (pelat) + pelampung (bola plastik)
b. Mengukur kecepatan susur pantai pada 3 titik sembarang dengan
menghitung waktu tempuh pada jarak 10 meter
c. Menghitung kecepatan
4. Meteo-Klimatologi Lingkungan
- Pengukuran dengan Termometer
a. Memposisikan Termometer dalam keadaan menggantung untuk
mengukur suhu kering (digantung bebas tanpa penghalang) dan suhu
basah (dengan dibungkus kapas dan dicelupkan dalam air)
b. Mencatat suhu di tiap 10 menit waktu penelitian
- Pengukuran dengan Anemometer
a. Memposisikan Anemometer pada ketinggian 2 meter di tegakan
kayu
b. Mencatat kecepatan angin dan arah angin di tiap 10 menit waktu
penelitian
5. Sifat Fisika Kimia Bio Air
- Menghitung pH air sungai dan air laut
- Mencatat pada tabel data
6. Populasi, Komunitas, dan Ekosistem
- Membuat plot pada 10x10 (pohon), 5x5 (semak), dan 2x2 (perdu)
- Mengambil ekosistem yang terdapat pada tiap plot
- Menentukan nama yang lazim dan nama latin untuk tiap sampel yang
diperoleh
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Komponen Fisik Kimia

a). Tanah/Lahan
Tabel 4.1.1a Hasil Pengamatan Pada Komponen Fisik Kimia Untuk Kondisi
Tanah/Lahan
No. Jenis Pengamatan Keterangan

Bentuk Lahan Ada gejala perubahan bentuk lahan yang amat


parah, yang disebabkan oleh pembangunan tempat
1
wisata air dan gazebo, cottage, dan gedung acara.

Penutupan oleh Pada kawasan pantai dan pemukiman relatif


Tumbuhan tertutup oleh tumbuhan 51% 75%, diantaranya
2 kelapa, pohon gersen, pohon mangga, pohon johar,
pohon pisang dan sebagainya.

3 Tebal Humus 5 10 cm.

4 Air Tanah Dreinase jelek sekali, selalu tergenang.

Sumber Mineral Terlihat di kawasan pantai hingga dan tepi pantai


terdapat eksploitasi cukup besar dan sudah tampak
5
adanya perubahan lingkungan.

Kemantapan Keseimbangan eksoistem tidak mantap


6 Ekosistem meskipun ada pengelolaan oleh manusia.

7 Produktivitas Sedang, belukar dan daerah pertanian.


b). Sumur/Ledeng

Tabel 4.1.1b Hasil Pengamatan Pada Komponen Fisik Kimia untuk


Sumur/Ledeng
No. Jenis Keterangan
Pengamatan

1 Warna Umumnya berwarna terang, agak


berkapur.

2 Rasa Tawar

3 Bau tidak berbau.

4 Kekeruhan Bening tak berwarna.

5 Kelangsungan Sepanjang tahun tak ada perubahan


volume air.

c). Air Sungai

Tabel 4.1.1c Hasil Pengamatan Pada Komponen Fisik Kimia untuk Air Sungai
Jenis
No. Keterangan
Pengamatan

Warna air terlihat agak coklat pada bagian hulu


sampai bagian hilir dan keruh yang disebabkan
1 Warna oleh aktivitas manusia seperti mandi, mencuci
kendaraan ataupun pakaian, serta kegiatan
penambangan pasir.

2 Rasa Tawar dan payau.

3 Bau Berbau kalau dicium langsung.


Bagian hilir dan bagian hulu nampak agak keruh,
4 Kekeruhan hal ini mungkin disebabkan oleh aktivitas
manusia.

Jika musim kemarau tiba kelangsungan perairan


terdapat perubahan tapi tak sampai kering, hal ini
5 Kelangsungan
terlihat oleh besarnya nilai lebar sungai kering
daripada lebar sungai basah.

d). Atmosfer

Tabel 4.1.1d Hasil Pengamatan Pada Komponen Fisik Kimia untuk Atmosfer
No. Jenis Pengamatan Keterangan

1 Suhu udara Diantara 31C 35oC

2 Tembus pandang Tembus pandang jauh dan jelas

3 Penyinaran matahari Terlihat lebih dari 10 jam sehari

Hujan sering terjadi, karena kawasan ini


4 Hujan pada umumnya terlihat hijau, yang dapat
lebat jika tiba musimnya (penghujan)

Cukup lembab, karena berada di kawasan


5 Kelembaban
sungai
4.1.2 Komponen Biologi(Keanekaragaman Hayati)

Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan Pada Komponen Biologi


No. Jenis Pengamatan Keterangan

1 Keanekaragaman flora Terdapat kira-kira 30 jenis


tumbuhan, yang diantaranya
tergolong rumput, semak, dan
pohon.

2 Keanekaragaman fauna Terdapat 11-15 jenis hewan


diantaranya hewan ternak seperti
sapi, ikan, anjing,kucing, burung,
dan sebagai.

3 Jenis flora ekonomis Terdapat 3-5 jenis tanaman


ekonomis

4 Jenis fauna ekonomis Terdapat 1-2 jenis fauna ekonomis

5 Jenis yang dilindungi undang- Tidak dilindungi undang-undang


undang

6 Potensi pemanfaatan Potensi pemanfaatan kecil yang


mana keanekaragaman hayati
flora dan fauna sangat sedikit
umtuk dijadikan ternak atau
pertanian.

7 Potensi hama dan penyakit Kecil, ini terlihat dari hijau dan
suburnya lahan perkebenunan
ataupun petanian pada daerah
setempat
8 Eutrofikasi (proses perkembangan Ada tumbuhan yang timbul di
tumbuhan air yang cepat karena permukaan hampir penuh, air
memperoleh zat makanan yang hujan.
berlipah akibat pemupukan yang
berlebihan)

4.1.3 Komponen Kesmas (Kesehatan Masyarakat)

Tabel 4.1.3 Hasil Pengamatan Pada Komponen Kesehatan Masyarakat


No. Jenis Pengamatan Keterangan

1 Bangunan rumah umumnya Bangunan rumah umumnya setengah


permanen, dalam keadaaan jelek,
permanen, keadaan buruk dan ada
juga bangunan permanen, keadaan
baik

2 Jenis lantai rumah umumnya Tidak kedap air dan tidak mudah
dibersihkan ada juga kedap air dan
mudah dibersihkan

3 Jenis dinding rumah umumnya Tidak kedap air dan tidak mudah
dibersihkan ada juga kedap air dan
mudah dibersihkan

4 Jenis atap rumah umumnya Rata-rata atap rumah menggunakan


seng, atau memiliki kandungan
asbes.

5 Kondisi plafon rumah Tidak mudah dibersihkan dan rawan


umumnya kecelakaan
6 Fasilitas dalam rumah WC dan kamar mandi
umumnya tersedia

7 Sarana pembuangan samapah Umumnya tempat pembuangan


sampah berada di luar rumah ada juga
yang berada di dalam rumah

8 Kondisi tempat pengelolaan Keadaan dapur kering dan basah.


makanan umumnya

9 Kondisi tempat penyimpanan umumnya bersih dan berdebu, karena


makanan memiliki lemari penyimpanan
makanan

10 Sarana pembuangan air limbah Ada, akan tetapi setelah pembuangan


(SPAL) rumah tangga itu, terjadi penumpukan limbah di
saluran pembuangan terakhir limbah
tersebut.

11 Rata-rata jumlah penghuni per 5 10 orang dan ada juga kurang dari
rumah 15 orang

12 Keadaaan kesehatan penduduk, Kurang dari 5% dan 11-15%


persen seminggu sekali sakit

13 Cara mengatasi keadaan sakit, 31 40% dan 20 30%


presentase yang dapat mendapat
pertolongan dokter, rumah
sakit, puskesmas, mentri
kesehatan, dsbg.

14 Jumlah petugas kesehatan Desa taipa memiliki lebih dari 1


(termasuk dokter per 1.000 orang petugas kesehatan, dan
orang penduduk)
kesulitan dalam melayani pasien
yang datang

Pola hidup bersih dan sehat


(PHBS)

15 Mencuci tangan Umumnya mencuci tangan, baik


sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas

16 Penggunaan sarana WC dalam rumah


pembuangan kotoran manusia
umumnya

17 Air minum Dimasak sebelum dikonsumsi.

4.1.4 Komponen Sosekbud (Sosial Ekonomi dan Sosial Bidaya)

a). Komponen Sosial Budaya

Tabel 4.1.4a Hasil Pengamatan Pada Komponen Sosial Budaya


No. Jenis Pengamatan Keterangan

1 Kepadatan penduduk (orang/km2) Lebih dari 100

2 Pertambahan penduduk total pertahun -


selama 10 tahun terakhir.

3 Angka kelahiran per 1000 orang -


pertahun

4 Angka kematian bayi per 1000 orang -


pertahun
5 Angka kematian kanak-kanak per 1000 -
orang pertahun

6 Tenaga kerja dalam masyarakat -

7 Rasio seks -

8 Besarnya keluarga (ayah, ibu, dan anak) Selama memasuki rumah


warga rata-rata jumlah orang
dalam keluarga berkisar 5 -6
atau 2 orang tinggal.

9 Kesukuan dalam masyarakat Dominan penduduk suku


kaili,tapi masih terdapat dari
berbagai suku yang ada.

10 Fasilitas pendidikan di desa Mulai dari Sekolah dasar


hingga sekolah menengah
umum

11 Besar kelas (rata-rata jumlah murid Kurang dari 30 orang.


perkelas)

12 presentase anak umur 7-12 tahun yang -


masih sekolah

13 Presentase lulusan SD dari penduduk -


berumur 10 tahun ke atas

14 Rasio murid guru -

15 Tingkat pendidikan guru SD -


16 Presentase penduduk yang mampu Terlihat disetiap orang yang
berbahasa Indonesia dijumpai dapat berbahasa
Indonesia

17 Penduduk (di atas 7 tahun) yang aktif Di atas 60%. Realita ini
menjalankan perintah agama digambarkan dengan
aktifnya warga mengadakan
kegiatan/upacara
keagamaan.

18 Jumlah pemuka agama atau guru -


berbagai agama per 1000 orang
penduduk

19 Adat istiadat dan budaya tradisional Ada terdapat perubahan


karena perkembangan zaman
dan datangnya penduduk
asing yang menempati
daerah tersebut. Perubahan
ini hanya terjadi pada
sebagian masyarakat.

b). Komponen Sosial Ekonomi

Tabel 4.1.4b Hasil Pengamatan Pada Komponen Sosial Ekonomi


No. Jenis Pengamatan Keterangan

1 Kesempatan kerja Ada lowongan pekerjaan


yang tidak terisi.

2 Pemerataan pekerjaan persen penduduk -


yang bekerja
3 Pendapatan penduduk rata-rata perorang Rp 700.000 Rp
perbulan 1.000.000,- yang rata-rata
berprofesi sebagai petani.

4 Keadaan harga bahan kebutuhan pokok -

4.1.5 Tinggi, Panjang, Periode dan Arah Datang Gelombang


Tabel 4.1.5a Hasil Pengamatan Gelombang Pada Titik 1
Kedalamaan = 120 cm
Puncak H urut
No. Lembah (cm) H (cm)
(cm) (cm)
1 121 113 8 20
2 120 109 11 19
3 130 115 15 19
4 122 109 13 18
5 120 109 11 17
6 123 113 10 17
7 121 109 12 16
8 120 108 12 16
9 123 113 10 16
10 122 109 13 15
11 122 113 9 15
12 121 110 11 15
13 123 115 8 15
14 122 110 12 15
15 125 110 15 14
16 123 112 11 14
17 122 115 7 14
18 119 114 5 13
19 125 112 13 13
20 129 109 20 13
21 125 109 16 13
22 127 110 17 13
23 123 112 11 13
24 129 110 19 13
25 123 108 15 13
26 123 110 13 12
27 110 109 1 12
28 123 114 9 12
29 122 112 10 12
30 125 108 17 12
31 129 111 18 11
32 124 116 8 11
33 122 108 14 11
34 123 109 14 11
35 123 110 13 11
36 123 110 13 11
37 129 110 19 11
38 120 110 10 11
39 123 112 11 10
40 125 109 16 10
41 121 109 12 10
42 120 108 12 10
43 123 110 13 9
44 125 109 16 9
45 125 111 14 8
46 121 110 11 8
47 125 110 15 8
48 125 110 15 7
49 121 110 11 5
50 122 109 13 1
6152 5530

Tabel 4.1.5b Hasil Pengamatan Gelombang Pada Titik 2


Kedalaman : 140 cm
Puncak
No Lembah (cm) H (cm) H urut (cm)
(cm)
1 144 138 6 15
2 145 138 7 15
3 140 137 3 14
4 140 130 10 14
5 142 138 4 14
6 144 140 4 13
7 145 140 5 13
8 145 132 13 13
9 142 139 3 13
10 143 130 13 13
11 139 130 9 13
12 140 129 11 13
13 142 137 5 13
14 140 128 12 13
15 144 138 6 13
16 143 132 11 12
17 137 129 8 12
18 145 130 15 12
19 140 130 10 12
20 140 133 7 12
21 141 135 6 12
22 145 130 15 11
23 143 129 14 11
24 141 132 9 11
25 143 130 13 11
26 141 135 6 11
27 143 130 13 11
28 141 129 12 11
29 143 129 14 11
30 141 130 11 11
31 143 130 13 10
32 143 130 13 10
33 140 131 9 10
34 145 132 13 9
35 142 130 12 9
36 144 132 12 9
37 141 130 11 8
38 143 132 11 8
39 142 131 11 7
40 141 130 11 7
41 143 131 12 6
42 144 131 13 6
43 141 130 11 6
44 140 132 8 6
45 142 131 11 5
46 142 129 13 5
47 143 130 13 4
48 141 131 10 4
49 142 130 12 3
50 143 129 14 3
7107 6599
Tabel 4.1.5c Hasil Pengamatan Gelombang Pada Titik 3
Kedalaman = 85 cm
Puncak H urut
No Lembah (cm) H (cm)
(cm) (cm)
1 87 80 7 16
2 92 80 12 15
3 85 79 6 14
4 91 83 8 13
5 89 78 11 13
6 90 81 9 13
7 87 79 8 12
8 91 83 8 12
9 90 77 13 12
10 83 80 3 12
11 90 79 11 11
12 83 82 1 11
13 90 83 7 11
14 91 82 9 11
15 89 83 6 11
16 89 79 10 11
17 93 80 13 11
18 90 79 11 11
19 89 78 11 11
20 89 79 10 11
21 90 80 10 10
22 90 79 11 10
23 90 80 10 10
24 92 80 12 10
25 92 82 10 10
26 90 79 11 10
27 90 80 10 10
28 89 80 9 10
29 89 80 9 10
30 89 79 10 10
31 91 80 11 10
32 90 80 10 9
33 88 78 10 9
34 94 80 14 9
35 92 79 13 9
36 91 80 11 9
37 92 80 12 8
38 88 80 8 8
39 89 80 9 8
40 85 79 6 8
41 89 82 7 7
42 85 79 6 7
43 85 80 5 7
44 89 79 10 6
45 90 80 10 6
46 92 80 12 6
47 91 80 11 6
48 94 78 16 5
49 95 80 15 3
50 90 79 11 1
4479 3996

4.1.6 Kecepatan dan Arah Arus Susur Pantai

Lokasi : Pantai Taipa Beach, Kelurahan Taipa


Tanggal : 03 Januari 2015
Surveyor : Kelompok V (Lima)
Tabel 4.1.6 Pengukuran Waktu Tempuh dan Arah Arus Susur Pantai
Kecepatan Arah
No Waktu (S) S (m)
(m) Ket
1 185 10 0,054 160 LST
2 299 10 0,033 180 LS
3 220 10 0,045 180 LS

4.1.7 Pasang Surut Gelombang Laut

Tabel 4.1.7 Pengukuran Pasang Surut Gelombang Laut


Tinggi Air Laut
No Waktu (s) Keterangan
(cm)
1 10:15 75 SURUT
2 17:00 210 PASANG
3 08:00 60 SURUT
4 05:00 165 PASANG
4.1.8 Sedimentasi Pantai

Lokasi : Pantai Taipa


Tanggal : 03-04 Januari 2015
Lama Pengukuran : 86400 sekon (1 x 24 Jam)
Surveyor : Kelompok V (Lima)
Tabel 4.1.8 Hasil Pengamatan Angkutan Sedimen
Volume Sedimen Terangkut
No Utara Timur Laut Timur Tenggara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut
Mo Mt Mn Mo M t Mn Mo Mt Mn Mo Mt M n Mo Mt Mn Mo Mt Mn M o Mt Mn Mo Mt Mn
6 14 8 6 14 8 6 11 5 6 23 17 6 11 5 6 10 4 6 15 9 6 13 7
1 gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr

Keterangan :

Mo = Massa Kain

Mt = Massa Sedimen

Mn = Massa Sedimen Massa Kain


4.1.9 Hidrologi Sungai

Lokasi : Sungai Toaya Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala


Tanggal : 03 Januari 2014
Surveyor : Kelompok V (Lima)

a). Pengukuran Kedalaman Sungai

Arah Hulu
Tabel 4.1.9a Data Pengukuran Kedalaman Sungai Arah Hulu
Kedalaman Waktu (s)
N 1 2 3 4 Jarak
Titik (m)
o R H R H R H R H 1 2 3
(m) (cm) (m) (cm) (m) (cm) (m) (cm)
1 I 1 28 3 65 5 67 7 39 8,08 8,88 14,94 10

2 II 1 41 3 45 6 19 9 49 7,59 7,15 5,87 10

3 III 1 35 3 48 6 5 9 25 6,59 6,45 5,57 10

4 IV 1 45 3 52 6 30 9 30 6,61 5,71 5,12 10

5 V 2 45 3 15 9 17 - - 6,5 5,95 5,51 10


Arah Hilir
Tabel 4.1.9b Data Pengukuran Kedalaman Sungai Arah Hilir
Kedalaman Waktu (s)
1 2 3 4 Jarak
No Titik (m)
R H R H R H R H 1 2 3
(m) (cm) (m) (cm) (m) (cm) (m) (cm)
1 VI 2 20 5 45 6 40 8 30 5,60 6,08 5,11 10

2 VII 2 25 4 40 5 45 6 40 8,19 8,30 11,09 10

3 VIIIa 2 15 4 20 - - - - 8,55 8,30 08,19 10

VIIIb 8 25 14 35 17 15 - - - - -

4 IV 2 20 5 55 8 25 - - 5,14 5,30 06,82 10

5 V 2 10 5 20 7 45 9 45 6,82 9,39 7,61 10


b). Pengukuran Hidrologi Sungai

Lokasi : Sungai Toaya Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala


Tanggal : 03 Januari 2014
Surveyor : Kelompok V (Lima)

Arah Hulu

Tabel 4.1.9c Data Pengukuran Hidrologi Sungai Arah Hulu


Suhu Arah
No Titik L. Basah (m) L. Total (m) L. Kering (m)
o
T. Basah T. Kering pH

1. I 8,60 68,94 60,34 29oC 34oC 280o B 7

2. II 11 46 35 26oC 35oC 320o B 7

3. III 12,80 46,80 35 29oC 35oC 310o B 7

4. IV 13,20 63,20 50 28oC 35oC 313o B 7

5. V 13 43 30 28oC 36oC 310o B 7


Arah Hilir

Tabel 4.1.9d Data Pengukuran Hidrologi Sungai Arah Hilir


Suhu Arah
No Titik L. Basah (m) L. Total (m) L. Kering (m)
o
T. Basah T. Kering pH

1. VI 11 41 30 28oC 36oC 295oC 7

2. VII 9 39 30 28oC 34oC 280oC 7

3. VIII 18 56 38 28oC 34oC 300oC 7

4. IX 9 57 48 28oC 34oC 325oC 7

5. X 14 83 69 28oC 33oC 280oC 6


4.1.10 Kualitas Fisik-Kimia

Tabel 4.1.10 Hasil Pengamatan Kualitas Fisik-Kimia Air


Titik/Kode
No Resistivitas Konduktivitas DO TDS Suhu pH COD BOD
Sungai/Sumur

1 T.1 30 8,9 7

2 T.2 31 7

3 T.3 31 7

4 T.4 30 7

5 T.5 31 7

6 T.6 30 7

7 T.7 31 7

8 T.8 30 7

9 T.9 31 7

10 T.10 31 9,6 7

11 T.To 44 9,8 7
4.1.11 Iklim, Kelembaban, dan Kecepatan Angin

Lokasi : Sungai Toaya Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala


Tanggal : 03 Januari 2014
Surveyor : Kelompok V (Lima)
a. Pengukuran Kelembaban Udara (Suhu Kering dan Suhu Basah)
Tabel 4.1.11 Data Pengukuran Kelembaban Udara(Suhu Kering dan Suhu
Basah)
No Hari/Tanggal Jam Tk Tb
1 Sabtu 3-1-2015 10.30 30 29
2 10.40 31 30
3 10.50 31 30
4 11.00 31 30
5 11.10 31 31
6 11.20 32 32
7 11.30 32 32
8 11.40 32 32
9 11.50 32 32
10 12.00 33 33
11 12.10 33 33
12 12.20 33 33
13 12.30 33 33
14 12.40 33 32
15 12.50 33 31
16 13.00 33 30
17 13.10 33 30
18 13.20 29 29
19 13.30 29 29
20 13.40 29 29
21 13.50 29 29
22 14.00 29 29
23 14.10 29 29
24 14.20 29 29
25 14.30 28 28
26 14.40 28 28
27 14.50 28 27
28 15.00 28 27
29 15.10 28 26
30 15.20 28 26
31 15.30 28 26
32 15.40 28 26
33 15.50 28 26
34 16.00 28 26
35 16.10 28 26
36 16.20 28 26
37 16.30 28 25
38 16.40 28 25
39 16.50 28 25
40 17.00 28 25
41 17.10 28 25
42 17.20 28 25
43 17.30 28 25
44 17.40 25 25
45 17.50 25 24
46 18.00 25 24
47 18.10 24 24
48 18.20 24 24
49 18.30 24 24
50 18.40 24 24
51 18.50 24 24
52 19.00 24 24
53 19.10 24 24
54 19.20 25 24
55 19.30 24 24
56 19.40 24 24
57 19.50 24 24
58 20.00 25 25
59 20.10 25 25
60 20.20 25 25
61 20.30 25 25
62 20.40 25 25
63 20.50 25 25
64 21.00 25 25
65 21.10 25 25
66 21.20 25 24
67 21.30 25 24
68 21.40 24 24
69 21.50 24 24
70 22.00 24 24
71 22.10 24 24
72 22.20 24 24
73 22.30 24 24
74 22.40 24 24
75 22.50 24 24
76 23.00 24 24
77 23.10 24 24
78 23.20 24 24
79 23.30 24 24
80 23.40 24 24
81 23.50 24 24
82 Minggu, 4-1-2015 00.00 24 24
83 00.10 24 24
84 00.20 24 24
85 00.30 24 24
86 00.40 24 24
87 00.50 24 24
88 01.00 25 24
89 01.10 25 24
90 01.20 25 24
91 01.30 25 24
92 01.40 25 24
93 01.50 25 24
94 02.00 25 24
95 02.10 25 24
96 02.20 25 24
97 02.30 25 24
98 02.40 25 24
99 02.50 25 24
100 03.00 25 24
101 03.10 25 24
102 03.20 25 25
103 03.30 25 25
104 03.40 25 25
105 03.50 25 25
106 04.00 25 25
107 04.10 25 25
108 04.20 25 25
109 04.30 25 25
110 04.40 25 25
111 04.50 25 25
112 05.00 25 25
113 05.10 24 24
114 05.20 24 24
115 05.30 24 24
116 05.40 24 24
117 05.50 24 24
118 06.00 24 24
119 06.10 24 24
120 06.20 24 24
121 06.30 24 24
122 06.40 24 24
123 06.50 25 24
124 07.00 25 25
125 07.10 26 25
126 07.20 26 25
127 07.30 26 25
128 07.40 28 26
129 07.50 28 26
130 08.00 27 26
131 08.10 27 26
132 08.20 27 26
133 08.30 28 26
134 08.40 28 28
135 08.50 27 27
136 09.00 28 28
137 09.10 29 28
138 09.20 29 28
139 09.30 28 28
140 09.40 28 28
141 09.50 28 28
142 10.00 28 28
143 10.10 29 29
144 10.20 28 28
145 10.30 28 28
b). Arah dan Kecepatan Angin
4.2 Analisa Data

4.2.1 Hidrogeologi Pantai


a). Menghitung Periode

T=

t1 = 10 menit
600
T1 = = 200 s
3
t2 = 15 menit
900
T2 = = 300 s
3
t3 = 18 menit
1080
T3 = = 360 s
3

b). Frekuensi

1
f=

1 = 200
1
f = 200 = 0,005 Hz

2 = 300
1
f = 300 = 0,003333 Hz

3 = 360
1
f = 360 = 0,002778 Hz

c). Menghitung Panjang Ombak


L = 1,56 T2

T1
L = 1,56 (200)2 = 62400 m

T2
L = 1,56 (300)2 = 140400 m
T3
L = 1,56 (360)2 = 202176 m

d). Menghitung Tinggi Gelombang

n = 50

30
30 % = 100 50 = 15

15
1 =
3 30 %

Titik 1
2,47
H 1/3 = = 0,164667 m
15

H urut 1 = 20 cm
1 20
H 1/3 = = 15 = 1,33 cm
30 %

H urut 2 = 19 cm
2 19
H 1/3 = = 15 = 1,27 cm
30 %

H urut 3= 19 cm

3 19
H 1/3= = 15 = 1,27 cm
30 %

H urut 4= 18 cm

4 18
H 1/3= = 15 = 1,2 cm
30 %

H urut 5= 17 cm

5 17
H 1/3= = 15 = 1,13 cm
30 %

H urut 6= 17 cm
6 17
H 1/3= = 15 = 1,13 cm
30 %
H urut 7 = 16 cm

7 16
H 1/3= = 15 = 1,07 cm
30 %

H urut 8 = 16 cm
8 16
H 1/3= = 15 = 1,07 cm
30 %

H urut 9 = 16 cm
9 16
H 1/3= = 15 = 1,07 cm
30 %

H urut 10 = 15 cm

10 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 11 = 15 cm

11 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 12 = 15 cm

12 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 13 = 15 cm

13 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 14 = 15 cm

14 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 15 = 14 cm

15 14
H 1/3= = 15 = 0,93 cm
30 %
Titik 2
2,02
H 1/3 = = 0,134667 m
15

H urut 1 = 15 cm

1 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 2 = 15 cm

2 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 3 = 14 cm
3 14
H 1/3= = 15 = 0,93 cm
30 %

H urut 4 = 14 cm
4 14
H 1/3= = 15 = 0,93 cm
30 %

H urut 5 = 14 cm

5 14
H 1/3= = 15 = 0,93 cm
30 %

H urut 6 = 13 cm
6 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 7 = 13 cm
7 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 8 = 13 cm
8 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 9 = 13 cm
9 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %
H urut 10 = 13 cm

10 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 11 = 13 cm
11 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 12 = 13 cm
12 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 13 = 13 cm
13 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 14 = 13 cm
14 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 15 = 13 cm

15 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

Titik 3
1,87
H 1/3 = = 0,124667 m
15

H urut 1 = 16 cm
1 16
H 1/3= = 15 = 1,07 cm
30 %

H urut 2 = 15 cm

2 15
H 1/3= = 15 = 1 cm
30 %

H urut 3 = 14 cm
3 14
H 1/3= = 15 = 0,93 cm
30 %
H urut 4 = 13 cm

4 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 5 = 13 cm

5 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 6 = 13 cm
6 13
H 1/3= = 15 = 0,87 cm
30 %

H urut 7 = 12 cm
7 12
H 1/3= = 15 = 0,8 cm
30 %

H urut 8 = 12 cm

8 12
H 1/3= = 15 = 0,8 cm
30 %

H urut 9 = 12 cm
9 12
H 1/3= = 15 = 0,8 cm
30 %

H urut 10 = 12 cm
10 12
H 1/3= = 15 = 0,8 cm
30 %

H urut 11 = 11 cm
11 11
H 1/3= = 15 = 0,73 cm
30 %

H urut 12 = 11 cm
12 11
H 1/3= = 15 = 0,73 cm
30 %

H urut 13 = 11 cm
13 11
H 1/3= = 15 = 0,73 cm
30 %
H urut 14 = 11 cm

14 11
H 1/3= = 15 = 0,73 cm
30 %

H urut 15 = 11 cm

15 11
H 1/3= = 15 = 0,73 cm
30 %

e). Menghitung Kedalaman Laut Dangkal


( puncak + lembah)/2
h= 50

Titik 1
puncak = 61,52 m
lembah = 55,3 m
(61,52+55,3)/2
H= = 1,17 m
50

Titik 2
puncak = 71,07 m
lembah = 65,99 m
(71,07+65,99)/2
H= = 1,37 m
50

Titik 3
puncak = 44,79 m
lembah = 33,96 m
(44,79+33,96)/2
H= = 0,85 m
50

f). Menghitung Panjang Gelombang Laut


L = T ( ) ; dengan g = 9,8 m/s2

T1 = 200 s
L1 = 200 9,8 1,17 = 676,71 m
T2 = 300 s
L2 = 300 9,8 1,37 = 1099,49 m
T3 = 360 s
L3 = 360 9,8 0,85 = 1037,49 m
No. L(m/s2) H 1/3
1 0 0
2 10.150 0.16
3 20.3 0
4 30.45 -0.16
5 40.602 0

0.15
GRAFIK GELOMBANG PADA TITIK 1

0.1
Tinggi
Tinggi Gelombang

0.05

0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.05

-0.1

-0.15
Panjang Gelombang

Gambar 4.2.1a Grafik Hubungan Antara Tinggi Dan Panjang Gelombang


Pada Titik 1

No. L(m/s2) H 1/3


1 0 0
2 16.494 0.13
3 32.984 0
4 49.478 -0.13
5 65.969 0
GRAFIK GELOMBANG PADA TITIK 2
0.15

0.1
Tinggi
0.05
Gelomba
Tinggi Gelombang

0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.05

-0.1

-0.15
Panjang Gelombang

Gambar 4.2.1b Grafik Hubungan Antara Tinggi Dan Panjang Gelombang


Pada Titik 2

No. L(m/s2) H 1/3


1 0 0
2 15.562 0.13
3 31.124 0
4 46.686 -0.13
5 62.249 0

GRAFIK GELOMBANG PADA TITIK 3


0.15

0.1
Tinggi
0.05
Gelombang
Tinggi Gelombang

0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.05

-0.1

-0.15
Panjang Gelombang

Gambar 4.2.1b Grafik Hubungan Antara Tinggi Dan Panjang Gelombang


Pada Titik 3
g). Menghitung Kecepatan dan Arah Susur Pantai
v = s/t
s = 10 m, t = 185 s
10
v1 = 185 = 0,05 m/s
s = 10 m, t = 185 s
10
v2 = 299 = 0,03 m/s
s = 10 m, t = 185 s
10
v3 = = 0,04 m/s
220

h). Grafik Pasang Surut Gelombang

Lokasi : Pantai Taipa Beach, Kelurahan Taipa


Tanggal : 03 Januari 2015
Surveyor : Kelompok V (Lima)

GRAFIK PASANG SURUT AIR LAUT


250
Pasang max
200

Pasang
TINGGI (CM)

150

100

50 Surut
Surut Max
0
0 1 2 3 4 5
WAKTU
4.2.2 Hidrogeologi Sungai

Arah Hulu
Titik 1
Lebar total = 68,94 m
Lebar kering = 60,34 m
Lebar basah = 8,60 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a t = 2 (1)(0,28) = 0,14 m2
A2 = p l = (2)(0,28) = 0,56 m2
1 1
A3 = 2 a t = 2 (2)(0,37) = 0,37 m2
A4 = p l = (2)(0,65) = 1,30 m2
1 1
A5 = 2 a t = 2 (0,02)(2) = 0,02 m2
A6 = p l = (2)(0,39) = 0,78 m2
1 1
A7 = 2 a t = 2 (2)(0,28) = 0,28 m2
1 1
A8 = 2 a t = 2 (1,60)(0,39) = 0,31 m2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
= (0,14+0,56+0,37+1,30+0,02+0,78+0,28+0,31)
= 3,76 m2
Kecepatan aliran sungai :
Tabel 4.2.2a Kecepatan Arus Sungai Arah Hulu Titik 1
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 8,08 10 1,23

2 8,88 10 1,13

3 14,94 10 0,67

31,9 30 3,03

v 3,03
v = = = 1,01 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q1 = 1,01 3,76 = 3,80 m3/s

Titik 2
Lebar total = 46 m
Lebar kering = 35 m
Lebar basah = 11 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a t = 2 (1)(0,41) = 0,205 m2
A2 = p l = (2)(0,41) = 0,82 m2
1 1
A3 = 2 a t = 2 (0,04)(2) = 0,04 m2
A4 = p l = (3)(0,19) = 0,57 m2
1 1
A5 = 2 a t = 2 (0,26)(3) = 0,39 m2
A6 = p l = (3)(0,19) = 0,57 m2
1 1
A7 = 2 a t = 2 (0,3)(3) = 0,45 m2
1 1
A8 = 2 a t = 2 (2)(0,49) = 0,49 m2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
= (0,205+0,82+0,57+0,39+0,57+0,78+0,45+0,49)
= 3,535 m2
Kecepatan aliran sungai :
Tabel 4.2.2b Kecepatan Arus Sungai Arah Hulu Titik 2
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 7,59 10 1,31

2 7,15 10 1,40

3 5,87 10 1,70

6,87 30 4,40

v 4,40
v = = = 1,47 m/s
3
Q = v A
Q2 = 1,47 3,53 = 5,19 m3/s

Titik 3
Lebar total = 46,80 m
Lebar kering = 34 m
Lebar basah = 12,80 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a t = 2 (1)(0,35) = 0,175 m2
A2 = p l = (2)(0,35) = 0,75 m2
1 1
A3 = 2 a t = 2 (0,13)(2) = 0,13 m2
A4 = p l = (3)(0,05) = 0,15 m2
1 1
A5 = 2 a t = 2 (3)(0,43) = 0,645 m2
A6 = p l = (3)(0,05) = 0,15 m2
1 1
A7 = 2 a t = 2 (0,2)(3) = 0,3 m2
1 1
A8 = 2 a t = 2 (0,25)(3,8) = 0,475 m2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
= (0,175 +0,75+0,13+0,15+0,645+0,15+0,3+0,475)
= 2,775 m2
Kecepatan aliran sungai :
Tabel 4.2.2c Kecepatan Arus Sungai Arah Hulu Titik 3
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 6,59 10 1,52

2 6,45 10 1,55

3 5,57 10 1,79

6,20 30 4,86

v 4,86
v = = = 1,62 m/s
3
Q = v A
Q3 = 1,62 2,77 = 4,49 m3/s

Titik 4
Lebar total = 63,20 m
Lebar kering = 50 m
Lebar basah = 13,20 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a t = 2 (1)(0,45) = 0,225 m2
A2 = p l = (2)(0,45) = 0,9 m2
1 1
A3 = 2 a t = 2 (0,07)(2) = 0,07 m2
A4 = p l = (3)(0,3) = 0,9 m2
1 1
A5 = a t = (0,22)(2) = 0,22 m2
2 2
A6 = p l = (3)(0,3) = 0,9 m2
1 1
A7 = 2 a t = 2 (0,3)(4,2) = 0,63 m2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7
= (0,225 +0,9+0,07+0,9+0,22+0,9+0,63)
= 3,845 m2
Kecepatan aliran sungai :
Tabel 4.2.2d Kecepatan Arus Sungai Arah Hulu Titik 4
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 6,61 10 1,51

2 5,71 10 1,75

3 5,51 10 1,81

17,44 30 5,07

v 5,07
v = = = 1,69 m/s
3
Q = v A
Q4 = 1,69 3,84 = 6,49 m3/s

Titik 5
Lebar total = 43 m
Lebar kering = 30 m
Lebar basah = 13 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a t = 2 (2)(0,45) = 0,45 m2
A2 = p l = (1)(0,15) = 0,15 m2
1 1
A3 = 2 a t = 2 (1)(3) = 0,15 m2
A4 = p l = (6)(0,15) = 0,9 m2
1 1
A5 = 2 a t = 2 (0,02)(6) = 0,06 m
1 1
A6 = 2 a t = 2 (0,17)(4) = 0,34 m2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6
= (0,45 +0,15+0,15+0,9+0,06+0,34)
= 2,05 m2
Kecepatan aliran sungai :
Tabel 4.2.2e Kecepatan Arus Sungai Arah Hulu Titik 5
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 6,15 10 1,62

2 5,95 10 1,68

3 5,51 10 1,81

17,61 30 5,11

v 5,11
v = = = 1,70 m/s
3
Q = v A
Q5 = 1,70 2,05 = 3,48 m3/s

Arah Hilir
Titik 6
Lebar total = 41 m
Lebar kering = 30 m
Lebar basah = 11 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a x t = 0,2 x 2 = 0,2 m2
2
A2 = p x l = 3x 0,2 = 0,6 m2
1 1
A3 = axt= 0,25 x 3 = 0,375 m2
2 2
A4 = p x l = 1 x 0,4 = 0,4 m2
1 1
A5 = a x t= 0,05 x 1 = 0,025 m2
2 2
A6 = p x l = 2 x 0,3 = 0,6 m2
1 1
A7 = axt= 0,1 x 2 = 0,1 m2
2 2
1 1
A8 = axt= 0,3 x 3 = 0,45 m2
2 2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
= ( 0,2+0,6+0,375+ 0,4+0,025+0,6+0,1+0,045 m)
= 2,75 m2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2f Kecepatan Arus Sungai Arah Hilir Titik 6
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 5,60 10 1,78

2 6,08 10 1,64

3 5,11 10 1,96

16,79 30 5,38

v 5,38
v = = = 1,79 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q6 = 1,79 2,75= 4,92 m3/s

Titik 7
Lebar total = 39 m
Lebar kering = 30 m
Lebar basah = 9 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a x t = 0,25 x 2 = 0,25 m2
2
1
A2 = p x l = 2 x 0,25 = 0,5 m2
2
1 1
A3 = axt= 0,15 x 2 = 0,15 m2
2 2
A4 = p x l = 1 x 0,4 = 0,4 m2
1 1
A5 = 2
a x t= 2
0,05 x 1 = 0,025 m2
A6 = p x l = 1 x 0,4 = 0,4 m2
1 1
A7 = axt= 0,05 x 1 = 0,6 m2
2 2
1 1
A8 = axt= 3 x 0,4= 0,6 m2
2 2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
= ( 0,25 + 0,5 + 0,15 + 0,4 + 0,025 + 0,4 + 0,025 + 0,6)
= 2,35 m2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2g Kecepatan Arus Sungai Arah Suhu Titik 7
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 8,19 10 1,22

2 8,30 10 1,20

3 11,09 10 0,90

27,58 30 3,32

v 3,32
v = = = 1,11 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q7 = 1,11 2,35 = 2,60 m3/s

Titik 8a
Lebar total = 56 m
Lebar kering = 38 m
Lebar basah = 18 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a x t = 0,15 x 2= 0,15 m2
2
A2 = p x l = 2 x 0,15 = 0,3 m2
1 1
A3 = axt= 0,05 x 2 = 4 m2
2 2
1 1
A4 = 2 ax t= 0,2 x 14 = 1,4 m2
2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4
= ( 0.15 + 0,3 + 0,05 + 1,4 )
= 1,9 m2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2h Kecepatan Arus Sungai Arah Suhu Titik 8a
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 8,55 10 1,17

2 8,30 10 1,20

3 8,19 10 1,22

25,04 30 3,59

v 3,59
v = = = 1,19 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q8a = 1,19 1,9 = 2,26 m3/s

Titik 8b
Lebar total = 56,5 m
Lebar kering = 38,5 m
Lebar basah = 18 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a x t = 0,25 x 8 = 1 m2
2
A2 = p x l = 6 x 0,25 = 1,5 m2
1 1
A3 = axt= 0,1 x 6 = 0,3 m2
2 2
A4 = p x l = 3 x 0,15 = 0,45 m2
1 1
A5 = a x t= 0,2 x 3 = 0,3 m2
2 2
1 1
A6 = a x t = 2 0,15 x 1 = 0,075 m2
2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6
= ( 1 + 1,5 + 0,3 + 0,45 + 0,3 + 0,075 )
= 3,625 m2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2i Kecepatan Arus Sungai Arah Suhu Titik 8b
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 8,00 10 1,25

2 8,15 10 1,23

3 7,45 10 1,34

23,6 30 3,82

v 3,82
v = = = 1,27 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q8b = 1,27 3,62 = 4,59 m3/s
Titik 9
Lebar total = 57 m
Lebar kering = 48 m
Lebar basah = 9 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = 2 a x t = 0,2 x 2= 0,2 m2
2
A2 = p x l = 3 x 0,2 = 0,6 m2
1 1
A3 = axt= 0,55 x 3 = 0,825 m2
2 2
A4 = p x l = 3 x 0,25 = 0,75 m2
1 1
A5 = a x t= 0,3 x 3 = 0,45 m2
2 2
1 1
A6 = a x t = 2 0,25 x 1 = 0,125 m2
2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6
= ( 0,2 + 0,6 + 0,825 + 0,75 + 0,45 + 0,125 )
= 2,95 m 2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2j Kecepatan Arus Sungai Arah Suhu Titik 9
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 5,14 10 1,96

2 5,30 10 1,89

3 6,82 10 1,47

17,26 30 5,32

v 5,32
v = = = 1,78 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q9 = 1,78 2,95 = 4,71 m3/s

Titik 10
Lebar total = 83 m
Lebar kering = 69 m
Lebar basah = 14 m
Luas Penampang :
1 1
A1 = a x t = 0,1 x 2 = 0,1 m2
2 2
A2 = p x l = 3 x 0,1 = 0,3 m2
1 1
A3 = axt= 0,1 x 3 = 0,15 m2
2 2
A4 = p x l = 2 x 0,2 = 0,4 m2
1 1
A5 = a x t= 0,25 x 2 = 0,25 m2
2 2
A6 = p x l = 2 x 0,45 = 0,9 m2
1 1
A7= axt= x 0,45 x 5 = 1, 125 m2
2 2
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7
= ( 0,1 + 0,3 + 0,15 + 0,4 + 0,25 + 0,9 + 1,125)
= 3,225 m2

Kecepatan aliran sungai :


Tabel 4.2.2k Kecepatan Arus Sungai Arah Suhu Titik 10
No Waktu(s) Jarak(m) v(m/s)

1 6,82 10 1,47

2 9,39 10 1,06

3 7,61 10 1,31

23,82 30 3,84
v 3,84
v = = = 1,28 m/s
3
Debit sungai :
Q = v A
Q10 = 1,28 3,22 = 4,12 m3/s

4.2.3 Kelembaban
Menghitung nilai TK - TB
Menghitung nilai tekanan uap jenuh (es )

= 6,11 [10(7,510 )/(2373,3)+ 10 ]

Menghitung nilai tekanan uap ( e )



= (0,0007947) [( ) ( )] 1000
10 10
Menghitung kelembaban relatif ( RH )
Keterangan :
es = Tekanan uap jenuh (nb)
e = Tekanan uap (nb)
RH = Kelembaban relative (%)
Tb = Suhu Basah (oC)
Tk = Suhu Kering (oC)

1. Untuk Pukul 10.30 WITA



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (3 2,9) 100%

=0,559185

Rh = 100%

0,559185
= 0,559265 x 100%

= 99,9856 %

2. Untuk Pukul 10.40 WITA



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3) / (2373,3 + 3)))

= 0,578525

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,578525 0,000794 (3,1 3) 100%

=0,578446

Rh = 100%

0,578446
= 0,578525 x 100%

= 99,98628 %

3. Untuk Pukul 10.50



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3) / (2373,3 + 3)))

= 0,578525

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,578525 0,000794 (3,1 3) 100%

=0,578446

Rh = 100%

0,578446
= 0,578525 x 100%

= 99,98628 %
4. Untuk Pukul 11.00

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3) / (2373,3 + 3)))

= 0,578525

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,578525 0,000794 (3,1 3) 100%

=0,578446

Rh = 100%

0,578446
= 0,578525 x 100%

= 99,98628 %

5. Untuk Pukul 11.10



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,1) / (2373,3 + 3,1)))

= 0,597784

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,597784 0,000794 (3,1 3,1 ) 100%

= 0,597784

Rh = 100%

0,597784
=0,597784 x 100%

= 100 %

6. Untuk Pukul 11.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10
= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,2) / (2373,3 + 3,2)))

=0,617042

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,617042 0,000794 (3,2 3,2) 100%

=0,617042

Rh = 100%

0,617042
=0,617042 x 100%

= 100%

7. Untuk Pukul 11.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,2) / (2373,3 + 3,2)))

=0,617042

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
=0,617042 0,000794 (3,2 3,2) 100%

=0,617042

Rh = 100%

0,617042
=0,617042 x 100%

= 100%

8. Untuk Pukul 11.40



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (3 2,9) 100%

=0,559185

Rh = 100%

0,559185
=0,559265 x 100%

= 0,999858 %

9. Untuk Pukul 11.50



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,2) / (2373,3 + 3,2)))

=0,617042

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,617042 0,000794 (3,2 3,2) 100%

=0,617042

Rh = 100%

0,617042
=0,617042 x 100%

= 100%

10. Untuk Pukul 12.00



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,3) / (2373,3 + 3,3)))

= 0,636298

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,636298 0,000794 (3,3 3,3) 100%

= 0,636298

Rh = 100%

0,636298
= 0,636298 x 100%

= 100 %

11. Untuk Pukul 12.10



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,3) / (2373,3 + 3,3)))

= 0,636298

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,636298 0,000794 (3,3 3,3) 100%

= 0,636298

Rh = 100%

0,636298
= 0,636298 x 100%

= 100 %

12. Untuk Pukul 12.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,3) / (2373,3 + 3,3)))

= 0,63629812r

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,636298 0,000794 (3,3 3,3) 100%

= 0,636298

Rh = 100%

0,636298
= 0,636298 x 100%
= 100 %

13. Untuk Pukul 12.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,3) / (2373,3 + 3,3)))

= 0,636298

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,636298 0,000794 (3,3 3,3) 100%

= 0,636298

Rh = 100%

0,636298
= 0,636298 x 100%

= 100 %

14. Untuk Pukul 12.40



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,2) / (2373,3 + 3,2))

= 0,617042

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,617042 0,000794 (3,3 3,2) 100%

= 0,616962

Rh = 100%

0,616962
= 0,617042 x 100%

=99,98713 %
15. Untuk Pukul 12.50

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3,1) / (2373,3 + 3,1)))

=0,597784

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
=0,597784 0,000794 (3,3 3,1) 100%

=0,597626

Rh = 100%

0,597626
=0,597784 x 100%

=99,97344 %

16. Untuk Pukul 13.00



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3) / (2373,3 + 3)))

=0,578525

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,578525 0,000794 (3,3 3) 100%

=0,578287

Rh = 100%

0,578287
=0,578525 x 100%

=99,95883 %
17. Untuk Pukul 13.10

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 3) / (2373,3 + 3)))

=0,578525

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,578525 0,000794 (3,3 3) 100%

=0,578287

Rh = 100%

0,578287
=0,578525 x 100%

=99,95883 %

18. Untuk Pukul 13.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (3 2,9) 100%

=0,559185

Rh = 100%

0,559185
=0,559265 x 100%

= 0,999858 %
19. Untuk Pukul 13.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 ( ) 100%
10 10
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265

Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

20. Untuk Pukul 13.40



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265

Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

21. Untuk Pukul 13.50



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265

Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

22. Untuk Pukul 14.00



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265


Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

23. Untuk Pukul 14.10



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265


Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

24. Untuk Pukul 14.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265


e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265

Rh = 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

25. Untuk Pukul 14.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10
= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh = 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

26. Untuk Pukul 14.40



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 289)))

= 0,540003

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh = 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

27. Untuk Pukul 14.50



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,7) / (2373,3 + 2,7)))

= 0,520739

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,520739 0,000794 (2,8 2,7) 100%

= 0,520659

Rh = 100%

0,520659
=0,520739 x 100%

= 99,98475%

28. Untuk Pukul 15.00



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,7) / (2373,3 + 2,7)))

= 0,520739

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,520739 0,000794 (2,8 2,7) 100%

= 0,520659

Rh = 100%

0,520659
=0,520739 x 100%

= 99,98475%

29. Untuk Pukul 15.10



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %

30. Untuk Pukul 15.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %

31. Untuk Pukul 15.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%
= 99,96833 %

32. Untuk Pukul 15.40



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %

33. Untuk Pukul 15.50



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %
34. Untuk Pukul 16.00

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%5

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %

35. Untuk Pukul 16.10



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
=0,501473 x 100%

= 99,96833 %

36. Untuk Pukul 16.20



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))


=0,501473

e = 0,000794 (10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
= x 100%
0,501473

= 99,96833 %

37. Untuk Pukul 16.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

38. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%
= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

39. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
=0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

40. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%
0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

41. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

42. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %
43. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,8 2,5) 100%

= 0,481968

Rh = 100%

0,481968
=0,482206 x 100%

=99,9506 %

44. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

45. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))


=0,462937


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh = 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

46. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh = 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

47. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937


Rh = 100%

0,462937
= x 100%
0,462937

= 100 %

48. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

49. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%
= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

50. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

51. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%
0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

52. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

53. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%
= 100 %

54. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh = 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

55. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
56. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

57. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
58. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

59. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

60. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))


= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
= x 100%
0,482206

= 100 %

61. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206


Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

62. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))


= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
= x 100%
0,482206

= 100 %

63. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

64. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%
= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

65. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh = 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

66. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh = 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

67. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh = 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

68. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%
0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

69. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

70. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
71. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

72. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh = 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
73. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

74. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

75. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10
= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

76. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

77. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))


= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
= x 100%
0,462937

= 100 %

78. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

79. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%
= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

80. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

81. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%
0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

82. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

83. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
84. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

85. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
86. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

87. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

88. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))


=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
= x 100%
0,462937

= 99,98285 %

89. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

90. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%
=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

91. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

92. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%
0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

93. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

94. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %
95. Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

96. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

97. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10
= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

98. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

99. Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

100.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

101.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

102.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

103.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%
0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

104.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

105.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %
106.Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

107.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

108.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

109.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

110.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))


= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
= x 100%
0,482206

= 100 %

111.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

112.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%
= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

113.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

114.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%
0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

115.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

116.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %
117.Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

118.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

119.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10
= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

120.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

121.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

122.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

= 0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,4 2,4) 100%

= 0,462937

Rh= 100%

0,462937
=0,462937 x 100%

= 100 %

123.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,4) / (2373,3 + 2,4)))

=0,462937

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,462937 0,000794 (2,5 2,4) 100%

=0,462858

Rh= 100%

0,462858
=0,462937 x 100%

= 99,98285 %

124.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,5 2,5) 100%

= 0,482206

Rh= 100%

0,482206
=0,482206 x 100%

= 100 %

125.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,6 2,5) 100%

=0,482127

Rh= 100%

0,482127
=0,482206 x 100%
= 99,98353 %

126.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,6 2,5) 100%

=0,482127

Rh= 100%

0,482127
=0,482206 x 100%

= 99,98353 %

127.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,5) / (2373,3 + 2,5)))

= 0,482206

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,482206 0,000794 (2,6 2,5) 100%

=0,482127

Rh= 100%

0,482127
=0,482206 x 100%

= 99,98353 %
128.Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

= 0,501473


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
= 0,501473 x 100%

= 99,96833 %

129.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

= 0,501473

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
= 0,501473 x 100%

= 99,96833 %

130.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

= 0,501473

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,7 2,6) 100%

=0,501394

Rh= 100%

0,501394
=0,501473 x 100%

= 99,98417 %

131.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

= 0,501473

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,7 2,6) 100%

=0,501394

Rh= 100%

0,501394
= x 100%
0,501473

= 99,98417 %

132.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))


= 0,501473

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,501473 0,000794 (2,7 2,6) 100%

=0,501394

Rh= 100%

0,501394
= x 100%
0,501473

= 99,98417 %

133.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,6) / (2373,3 + 2,6)))

= 0,501473


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
0,501473 0,000794 (2,8 2,6) 100%

= 0,501314

Rh = 100%

0,501314
= 0,501473 x 100%

= 99,96833 %

134.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 ) 100%
10
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

135.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,7) / (2373,3 + 2,7)))

= 0,520739

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,7 2,7) 100%

= 0,520739

Rh= 100%

= 0,520739
== 0,520739 x 100%

= 100%

136.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 289)))

= 0,540003


e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%
= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

137.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 2,8)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,8) 100%

= 0,539923

Rh= 100%

0,539923
=0,540003 x 100%

= 99,9853%

138.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 2,8)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,8) 100%

= 0,539923

Rh= 100%
0,539923
=0,540003 x 100%

= 99,9853%

139.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

140.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %
141.Untuk Pukul 10.30

es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

142.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

143.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 10
) / (2373,3 + 10
)))
= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,9) / (2373,3 + 2,9)))

=0,559265

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,559265 0,000794 (2,9 2,9) 100%

= 0,559265

Rh= 100%

0,559265
=0,559265 x 100%

= 100%

144.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 10 ) 100%
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %

145.Untuk Pukul 10.30



es = 6,11 (10 ((7,5 ) / (2373,3 + )))
10 10

= 6,11 x (10 ((7,5 x 2,8) / (2373,3 + 28)))

= 0,540003

e = 0,000794 ( 10 ) 100%
10
= 0,540003 0,000794 (2,8 2,8) 100%

= 0,540003

Rh= 100%

0,540003
=0,540003 x 100%

= 100 %
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Komponen-komponen Lingkungan

Lingkungan adalah sistem yang kompleks dan mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan organisme. Lingkungan merupakan ruang tiga dimensi.
Lingkungan bersifat dinamis dan selalu berubah-ubah setiap saat. Perubahan
dan perbedaan yang terjadi secara mutlak maupun relatif dari faktor-faktor
lingkungan akan berbeda menurut waktu, tempat dan keadaan termasuk
pengaruh manusia dalam bentuk perilaku, kebiasaan dan tindakannya.

Interaksi manusia dan sumber daya alam pada satu kawasan akan melahirkan
suatu pola organisasi agraria tertentu tergantung kondisi spesifik agroekosisem
dan sistem sosialnya. Pada organisasi tadi dapat terlihat struktur pemilikan,
penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agraria. Sebagai suatu sistem,
hubungan antara alam dan manusia pada areal tertentu bersifat timbal balik
(coherent system), sehingga kelestarian sumber-sumber agraria tergantung
kepada struktur agraria masyarakat setempat. Permasalahan masyarakat yang
hidup di dekat laut membutuhkan kajian sosiologis, khususnya berkenaan
dengan aspek sosioagrarianya. Masyarakat yang tinggal di daerah sekitar laut,
mengalami masalah pada sumber air dimana sumber air yang digunakan masih
mengandung kapur, sehingga masyarakat masih harus mengelola air dengan
cara dimasak lalu di saring lagi untuk menhilangkan kapur yang terkandung
didalam air.

Manusia sebagai satu dari bagian alam merupakan bagian utama dari
lingkungan yang kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan
penduduk, industri, pembangunan jalan, penggunaan inteksida, dan lainnya,
merupakan beberapa contoh yang dapat mempercepat proses perubahan
lingkungan. Pada umumnya perubahan lingkungan hidup disebabkan oleh
peristiwa alam, pertumbuhan penduduk yang pesat, pemanfaatan sumber daya
alam secara berlebihan, industrilisasi, dan transportasi. Kegiatan tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang kadang-kadang tampak
jelas pada kita seperti timbunan sampah di dekat hutan, aktivitas manusia yang
menyebabkan pengotoran pada air sungai. Jadi, yang di maksud dengan
pencemar ialah bila berpengaruh jelek terhadap lingkungan. Lingkungan
mempunyai penyimpangan akibat pencemar itu.

Segala wacana dan pemaparan mengenai lingkungan hidup ini menjadi gaya
dorong untuk melanjutkan studi kasus permasalahan lingkungan hidup.
Momentum ini di manfaatkan oleh tim praktikan guna mempelajari dan
mengkaji lebih spesifik mengenai masalah ruang tiga dimensi ini yang
diaplikasikan di desa Taipa.

Pada kegiatan ini dilakukan terlebih dahulu perencanaan yang matang


khususnya persiapan tim praktikan. Persiapan ini meliputi tentang penyediaan
alat dan bahan yang digunakan serta teknis pengukuran dan pengumpulan data.
Tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mendapatkan atau memperoleh gambaran
umum mengenai informasi lingkungan dari aspek alam (science environtment)
dan social masyarakat (biosociety environtment) di desa Taipa, guna
memberikan dan menyediakan data yang dapat digunakan sebagai acuan atau
informasi dalam pembangunan ke depannya. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
di dalam penyusunan langkah strategis memperoleh data dan informasi yang
akurat, maka digunakan beberapa metode pengukuran atau pengumpulan data
yang berbeda. Sesuai dengan sampel yang diinginkan. Diantaranya tahap
pertama yang dilakukan di lapangan ialah melakukan survei pendahuluan guna
mengamati dan memperoleh kondisi umum mengenai sasaran studi. Syarat
tempat pengkajian lingkungan ini diantaranya ialah harus memiliki pantai,
pemukiman, serta komponen-komponen lingkungan, dan sebagainya. Tempat
untuk pengkajian sungai dilakukan di Sungai Toaya.

Melihat profil desa Taipa yang cukup memenuhi kriteria studi dan didukung
oleh hasil pengamatan pendahuluan, dimana kawasan tersebut terbilang
memiliki fasilitas lingkungan hidup yang cukup kompleks dan letak geografis
yang strategis, sehingga memungkinkan desa ini menjadi sasaran pelaksanaan
kegiatan ini. Karena keistimewaan yang diimiliki desa ini, maka kegiatan studi
lapang ini dilakukan pada daerah ini, khusunya daerah pantai dan kawasan
pemukiman.

5.2 Komponen Sosekbud

5.3 Komponen Kesehatan Masyarakat

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada


antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia. Penelitian di Desa Taipa, menunjukkan bahwa kesehatan lingkungan
di Desa Taipa cukup sehat dan baik. Ini dibuktikan dari Bangunan Rumahnya
permanen, semi permanen, baik, namun ada sebagian kecil yang dalam keadaan
jelek dan buruk. Jenis Lantainya yang tidak kedap air dan sulit dibersihkan,
namun ada yang mudah dibersihkan. Jenis Dindingnya yang tidak kedap air +
sulit dibersihkan dan kedap air + mudah dibersihkan. Jenis Atapnya yang
sebagian besar sudah menggunakan seng. Kondisi flavonnya yang kurang baik,
tidak mudah dibersihkan dan rawan kecelakaan. Fasilitas dalam Rumahnya
yang telah memiliki WC dan kamar mandi. Sarana Pembuangan Sampahnya
yang berada di luar rumah dan sebagian ada yang berada di dalam rumah.
Kondisi Tempat Pengolahan Makanannya yang berada di dapur kering dan ada
juga yang berada di dapur basah. Kondisi Tempat Penyimpanan Makanannya
yang tertutup, bersih dan tidak berdebu. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
rumah tangga sudah di miliki masing-masing rumah. Rata-Rata Jumlah
Penghuni/Rumahnya yang berada di kisaran, 5-10 orang/rumah, <15
orang/rumah. Keadaan kesehatan penduduk dalam seminggu berkisar kurang
dari 5% dan 11-15%. Cara mengatasi keadaan sakit yang mendapat pertolongan
dokter, rumah sakit, puskesmas, menteri kesehatan berkisar pada 20 30% dan
31 40%. Jumlah petugas kesehatan lebih dari 1 orang. Sedangkan untuk
Sumber Air Bersihnya masih memanfaatkan sungai.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Sedangkan untuk penelitian pada Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa
Taipa sudah baik. Hal ini dibuktikan dari Mencuci Tangan yang dilakukan
sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas. Pengolahan sarana
pembuangan kotoran manusia di WC dalam rumah. Pembuangan Sampah di
tempat sampah, lubang sampah, semak-semak, dan kebun. Pengolahan air
minum adalah dimasak sebelum dikonsumsi.

5.4 Hidrogeologi Sungai

Hidrologi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi,


dan kualitas air di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air.
Menurut hasil perhitungan kecepatan alir air sungai bagian Hulu adalah berkisar
1,01 m/s 1,70 m/s; sedangkan bagian Hilir adalah berkisar 1,11 m/s 1,79
m/s. Dari hasil tersebut terlihat bahwa deras aliran sungai yang tinggi berada di
bagian Hilir. Hal ini dikarenakan pada daerah sungai di bagian Hilir sebagian
besar merupakan bagian berpasir, sedangkan bagian Hulu masih banyak
bebatuan. Sehingga deras aliran sungai di bagian Hulu masih terhambat dengan
bebatuan tersebut begitu pula sebaliknya.

Kemudian untuk hasil perhitungan pada debit air sungai di bagian Hulu adalah
berkisar 3,48m3/s 6,49m3/s; sedangkan bagian Hilir adalah berkisar 2,60 m3/s
4,92 m3/s. Dari hasil tersebut terlihat bahwa volume per sekon di bagian Hulu
lebih tinggi dibandingkan di bagian Hilir. Hal ini dikarenakan pada daerah
sungai bagian Hulu, kedalaman air sungai masih lebih tinggi dibandingkan
bagian Hilir. Sehingga debit air sungai diperoleh masih lebih banyak di bagian
Hulu.

Setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Pemanfaatan potensi alam


tersebut boleh untuk apa saja dan untuk siapa saja, tetapi tetap ada aturan dan
norma yang harus ditaati dan disepakati. Begitu pun dengan Desa Toaya yang
memiliki potensi sungainya. Sungai yang mengalir tersebut telah menyediakan
potensi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah bahan tambang Galian C.

Menurut Anonim (2012), Galian C adalah bahan tambang yang biasanya


digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Baik bangunan pribadi, swasta
maupun Pemerintah. Contoh konkrit Galian C yang berasal dari sungai adalah
Batu, Koral, serta pasir sungai. Dan untuk Desa Toaya, potensi yang telah
dimanfaatkan adalah penambangan pasir. Itu terlihat dari banyaknya daerah
penambangan pasir di sungai yang mendekati laut Desa Toaya. Penambangan
pasir di Desa Toaya terbilang besar. Karena bukan hanya penduduk saja yang
memanfaatkan pasir tersebut, akan tetapi sudah sampai pada tingkat perusahaan.

Apabila penambangan pasir tersebut terus dilakukan, apalagi dalam jumlah


yang besar-besaran dan kurun waktu yang dekat, bisa mengakibatkan air sungai
meluap hingga mengakibatkan longsor dan banjir. Sehingga untuk
mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya kesadaran dari pihak penambang
pasir, agar meminimalkan kuantitas penambangan pasir di Desa Toaya agar
tidak merugikan berbagai pihak.

5.5 Tinggi, Panjang, Periode dan Arah Datang Geolombang

Pada dasarnya gelombang yang terjadi dipermukaan laut disebabkan oleh angin.
Semakin kencang angin bertiup, maka semmakin besar pula gelombang laut
yang terjadi. Air laut akan pasang disore hari dan surut dipagi hari. Pada saat air
laut pasang, hampir tidak nampak gelombang air laut. Karena selisih puncak
dan lembah besar, sehingga panjang gelombang air laut, memiliki nilai yang
kecil. Hal demikian diakibatkan oleh besarnya kecepatan angin pada waktu
pengukuran sehingga gelombang laut menjadi besar. Semakin jauh dari garis
pantai gelombang air laut akan semakin besar maka semakin besar pula
gelombang yang terbentuk, tergantung dari kedalaman.
Adapun alat yang digunakan sangat sederhana yaitu mistar 2 m, stopwatch,
kompas dan alat tulis dengan Pengambilan data sebanyak 50 kali disebanyak 3
titik, sehingga diperoleh tinggi gelombang pada titik 1 yaitu 0.164 cm, pada titik
2 didapatkan tinggi gelombang yaitu 0.134 cm serta pada titik 3 yaitu 0.124 cm.
Dari beberapa titik yang dilakukan untuk pengambilan data juga menunjukan
periode gelombang tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan jarak antara tiap titik
relatif dekat. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada saat pengambilan data,
Maka dapat dituliskan sebagai berikut, pada pengamatan di titik 1 memiliki
tinggi gelombang maksimum 20 cm dan minimum 1 cm, pada titik 2 memiliki
tinggi gelombang maksimum 15 cm dan minimum 3 cm, serta pada titik 3
memiliki tinggi gelombang maksimum 16 cm dan minimum 1 cm. Hal ini tidak
sesuai dengan literatur yang seharusnya semakin kedalam pengukuran
gelombang semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, dimana laju gelombang
yang datang akan berbanding lurus dengan kedalaman laut dan berbanding
terbalik dengan waktu tempuhnya. Artinya, semakin kedalam pengukuran
puncak dan lembah gelombang, semakin besar pula puncak dan lembah yang
dihasilkan.

5.6 Kecepatan dan Arah Arus Susur Pantai

5.7 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai

5.8 Iklim, Kelembaban dan Kecepatan Angin

5.9 Kondisi Kualitas Fisik-Kimia Air

Pembahasan karakteristik sifat fisik air kimia bio air berkaitan dengan hidrologi
sungai yang telah kami lakukan. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu defini
hidrologi. Hidrologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfer dan di permukaan bumi
serta di bawah permukaan bumi.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan aliran sungai yang bertempat di
Desa Toaya Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Pada pengamatan ini
dilakukan penghitungan lebar basa dan lebar total sungai. Dari dua data tersebut
diperoleh lebar kering sungai tersebut yaitu dengan mengurangkan lebar total
dengan lebar basa. Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh, terlihat
bahwa lebar kering sungai lebih besar daripada lebar basa sungai. Perbandingan
lebar kering dan lebar basah menunjukan penampang aliran sungai yang kecil.
Berdasarkan hasil pengukuran luas, luas penampang di titik sepanjang sungai
sangat sempit jika dibandingkan lebar kering jika berisi air.

Sungai di desa Toaya termasuk sungai dangkal dengan aliran arus cukup deras.
Sungai ini memiliki kedalaman yang cukup bervariasi namun tidak lebih dari
70 cm atau 0.7 m. Selain termasuk dangkal, sungai ini juga termasuk sungai
kecil karena memiliki lebar kurang dari 30 m. Sungai ini tidak mengalami
pengeringan dalam skala besar apabila daerah ini mengalami musim panas atau
kemarau.

Relief tanah dari Sungai Toaya sama dengan relief sungai pada umumnya yaitu
lebih rendah dibandingkan daerah-daerah di sekitarnya. Pola aliran sungai
Toaya tidak teratur dan terdapat aliran-aliran percabangan kecil. Sehingga
menyebabkan perbedaan debit sungai antara titik yang satu dengan titik yang
lainnya. Berdasarkan perhitungan kecepatan aliran sungai diperoleh hasil yang
berbeda-beda pada setiap detik. Hal ini tergantung nilai waktu benda dalam
menempuh jarak yang ditentukan. Untuk waktu konstan dan waktu tempuh
semakin kecil, maka kecepatan aliran sungai juga berbeda-beda. Pada
pengukuran debit sungai kita menggunakan rumus Q = V x A, yang berarti
bahwa nilai debit alir air sungai tergantung luas permukaan sungai dan
kecepatan alirnya. Debit air pada setiap titik yang kami teliti berbeda-beda. Hal
ini disebabkan oleh luas dan kecepatan alir air sungai yang berbeda-beda.
Permukaan sungai secara umum berbatu-batu yang terdiri atas bongkah kerakal
dan kerikil. Dan di beberapa tempat ada pula yang berlumpur dan berpasir.
Kondisi sungai Toaya masih terbilang sangat aman dari pencemaran hal tersebut
dapat dilihat dari pengukuran pH yang dilakukan yang nilainya rata-rata 7
kecuali pada titik muara sungai nilainya 6. Hal tersebut terjadi karena disekitar
muara telah terdapat aktifitas manusia berupa pertambangan pasir sehingga
menyebabkan kualitas air disekitar daerah tersebut sedikit tercemar. Aktifitas
manusia berupa pertambangan dapat menyebabkan perubahan kondisi sungai.
Perubahan kondisi sungai itu berupa pencemaran air sungai akibat pembuangan
limbah perusahan dari pertambangan tersebut, terjadi pengurangan debit air
sungai, peluasan lebar kering sungai dan penyempitan lebar basa sungai. Jadi
dapat disimpulkan bahwa aktifitas manusia dapat menyebabkan penurunan
kualitas air sungai serta menyebabkan terjadi kerusakan lingkungan sungai dan
penurunan debit air.

Pada hidrologi sungai dilakukan juga pengukuran pH dari air sungai dan
pengambilan sampel air yang mana hal ini bermanfaat untuk menentukan sifat
kimia dari air. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada beberapa titik
diperoleh pH air sungai Toaya semua 7 kecuali pada titik muara yaitu 6. Hal ini
berarti bahwa air sungai Toaya belum tercemar. Pada titik muara pH air yakni
6, hal ini disebabkan karena disekitar muara terdapat penambangan pasir dan
batu kerikil.

Sifat fisik air


Konduktivitas (daya hantar listrik) adalah gambaran numerik dari kemampuan
air untuk meneruskan aliran listrik. Apabila nilai konduktivitas suatu zat
semakin tinggi maka zat tersebut dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Sedangkan resistivitas merupakan kebalikan dari konduktivitas yaitu jika suatu
zat memiliki resistivitas yang tinggi maka zat tersebut bukanlah penghantar
listrik yang baik. Dari hasil pengamatan yang diperoleh baik dari sungai bagian
hulu maupun sungai bagian hilir diperoleh nilai konduktivitas berkisar antara
3031 mikrosimen. Hal ini menunjukkan bahwa air sungai didesa Toaya adalah
penghantar listrik yang tidak baik.
Air disungai Toaya airnya berwarna agak coklat dan berbau saat di cium
langsung, sebenarnya air tersebut tidak layak dikonsumsi karena keruh yang
diakibatkan oleh adanya zat-zat organik yang hanyut oleh arus sungai saat banjir
terjadi. Syarat fisik air yang layak dipakai atau dapat dikonsumsi yaitu airnya
jernih, bening, tidak berasa dan tidak berbau. Adapun solusi agar air yang
disungai Toaya layak dipakai atau dikonsumsi harus melalui proses
penyaringan, pengendapan, penambahan senyawa-senyawa kimia, misalnya
kaporit dan tawas.

Suhu adalah salah satu parameter lingkungan yang sangat penting bagi
tumbuhan. Suhu di sekitar tumbuhan, baik suhu udara, air ataupun tanah,
dipengaruhi oleh oleh banyak hal seperti durasi dan intensitas radiasi matahari,
laju pindah panas, laju transpirasi dan evaporasi, dan aktivitas biologis di sekitar
tanaman. Dalam proses pengelolaan limbah. Suhu di pengaruhi oleh asal sumber
air limbah yang masuk misalnya dari sisa kurasan beyler (ketel uap). Berkaitan
dengan proses pengelolahan limbah, faktor suhu sangat berpengaruh pada
pertumbuhan bakteri. Pada suhu yang sangat tinggi bakteri akan mati sehingga
proses dekomposisi menjadi terhambat. Apabila suhu air naik maka laju
metabolisme bakteri juga naik yang mengakibatkan kebutuhan oksigen juga
meningkat. Hal tersebut berhubungan dengan ketersediaan oksigen dalam air.

Sifat kimia air


pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen. pH sangat penting
sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan
reaksi beberapa bahan di dalam air.Tujuan pengukuran pH yaitu untuk
menentukan kadar keasaman dan tingkat tercermarnya suatu zat. Nilai pH
perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan
merupakan pengukuran konsentrasi ion hydrogen dalam larutan, misalnya
adanya karbonat, hidroksida, kalium bikarbonat yang dapat menaikan kebasaan
air. Sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbon akan
menaikan keasaman air. pH air dapat mempengaruhi jenis dan susunan zat
dalam lingkungan perairan dan mempengaruhi ketersediaan hara, serta
toksisitas dari unsur-unsur renik (Troce). pH perairan air tawar berkisar 6-8.

Dari hasil pengukuran sampel air sungai diperoleh nilai pH yang berbeda. Nilai
pH yang diperoleh dilapangan berkisar antara 6-7. Sedangkan hasil pengukuran
yang diperoleh di Laboratorium berkisar antara 6-7. Hal ini telah sesuai.
Kesesuaian ini menandakan bahwa air sungai Toaya layak untuk dipakai dan
dikonsumsi.

DO( Disolved Oxygen)merupakan oksigen terlarut. Dimana COD dan DO


berbanding terbalik yaitu semakin besar kandungan COD dalam air maka
kandungan DO semakin kecil, begitupula sebaliknya. Namun dalam
pengukuran ini hanya dilakukan pengukuran DO sedangkan COD tidak
dilakukan karena keterbatasan pada laboratorium. Pengetahuan yang tepat
mengenai kandungan oksigen terlarut didalam air sangat penting dalam
penelitian biologi, kimia dan kesehatan lingkungan sebagai salah satu indikator
yang penting dalam suatu badan air. Aktivitas biologi dapat mengubah kondisi
menjadi rendah oksigen atau sebaliknya dapat menyebabkan melebihi batas
kejenuhan. Air yang mengalir dan juga adanya arus, menyebabkan konsentrasi
oksigen terlarut disungai kecil yang sehat sangat melimpah. Disamping itu,
besarnya konsentrasi oksigen terlarut juga memberikan indikator adanya
kerusakan ekosistem air, aktivitas fotosintesis, pembusukan dan lain
sebagainya.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Kajian Lingkungan Hidup dan Permukiman. 2014. Penuntun Praktikum
Kajian Lingkungan Hidup. FMIPA, UNTAD. Palu.

Ardiansyah, Moh dkk. 2011. Laporan Lengkap Kajian Lingkungan Hidup. FMIPA,
UNTAD. Palu.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai