Anda di halaman 1dari 3

HORDEOLUM

No.Dokumen 800/SOP/ ../CBR/1/2017


No. Revisi 0
Tanggal Terbit ...............
SOP Halaman` 1 dari 3

UPTD
PUSKESMAS DTP
MAMPU PONED
CIBEUREUM
Titin Hajari, drg
NIP: 19771122 200312 2 006

Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya


merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak.
Dikenal dua bentuk hordeolum internum dan eksternum. Hordolum
eksternum merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum
internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam
tarsus. Hordeolum mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis
dan konjungtivitis menahun.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


penatalaksanaan penyakit hordeolum

Kebijakan
Referensi Permenkes no 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi dokter
di fasilitas pelayanan kesehatan primer
Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa

Pasien dating dengan keluhan kelopak yang bengkak disertai rasa sakit da
mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan
sensasi terbakar pada kelopak mata.

2.Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik

Ditemukan kelopak mata bengkak, merha, dan nyeri pada perabaan. Nanah
dapat keluar dari pangkal rambut (hordeolum eksternum). Apabila sudah terjad
abses dapat timbul undulasi.

3. Pemeriksaan Penunjang :

Tidak diperlukan.
HORDEOLUM
No.Dokumen 800/SOP/ ../CBR/1/2017
No. Revisi 0
Tanggal Terbit ...............
SOP Halaman` 2 dari 3

UPTD
PUSKESMAS DTP
MAMPU PONED
CIBEUREUM
Titin Hajari, drg
NIP: 19771122 200312 2 006

4. Petugas merujuk pasien untuk pemeriksaan

---

5. Petugas menegakkan diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

6. Petugas melakukan rencana penatalaksanaan pasien anemia defisiensi besi pada


kehamilan

Non Medikamentosa

Edukasi pasien dan keluarganya untuk melakukan kompres hangat 4 6 ka


sehari pada mata tertutup selama 15 menit setiap kalinya untuk membant
drainase. Selain itu, bersihkan kelopak mata dengan air mata ataupun denga
sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Jangan
menekan atau menusuk hordeolum, memakai riasan pada mata, dan/ata
memakai lensa kontak.

Medikamentosa

a. Pemberian terapi topikal dengan Oxytetrasiklin salep mata atau kloramfeniko


salep mata setiap 8 jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes mat
sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
b. Pemberian terapi oral sistemik dengan eritromisin 500 mg pada dewasa

Kriteria rujukan:

a. Bila tidak memberikan respon dengan pengobatan konservatif.


HORDEOLUM
No.Dokumen 800/SOP/ ../CBR/1/2017
No. Revisi 0
Tanggal Terbit ...............
SOP Halaman` 3 dari 3

UPTD
PUSKESMAS DTP
MAMPU PONED
CIBEUREUM
Titin Hajari, drg
NIP: 19771122 200312 2 006

b. Hordeolum berulang.

Unit
Terkait

Rekaman Historis Perubahan

Tgl Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai