(RANGKAIAN LISTRIK)
Disusun Oleh:
BANDUNG
2016/2017
1
A. Peralatan
Kit Praktikum Karakteristik Dioda, Penyearah dan Filter
Osiloskop
Generator Sinyal
Tahanan Geser
Multimeter
Kabelpenghubung
B. Tujuan
Mempelajari teorema Thevenin dan teorema Norton serta peng-gunaannya
pada rangkaian arus searah.
C. Pendahuluan
1. TEOREMA THEVENIN
kita anggap sebagai suatu kotak-hitam dengan sepasang terminal keluaran a dan b.
Dilihat dari arah terminal, rangkaian ini dapat dianggap sebagai sebuah sumber
tegangan Thevenin dengan tegangan sebesar VT yang terukur di a-b dalam
keadaan tanpa beban (hubungan terbuka atau open circuit =V oc), dengan sebuah
resistor RT yang terpasang seri dengan somber tegangan tersebut. Dengan
teoreina ini dapat kita hitung dengan cepat besar arus yang mengalir di beban
yang besarnya berubah-ubah.
2. TEOREMA NORTON
Dengan cara serupa, teorema Norton mengatakan bahwa suatu rangkaian aktif
(rangkaian mengandung sumber tegangan/arus, dependen maupun independent
yang linier dengan 2 kutub (terminal) a dan b, dapat.
digantikan oleh suatu sumber arus IN yang diparalel dengan sebuah resistor RN.
Rangkaian aktif Tinier juga tetap kita anggap sebagai suatu kotak-hitarn dengan
sepasang terminal keluaran a dan b. Dilihat dari arah terminal, rang-kaian ini
dapat dianggap sebagai sebuah sumber arus Norton dengan arus sebesar IN yang
akan mengalir dari a ke b bila terminal kita hubung singkat (arus hubung singkat,
arus short cricuit = Ise). Resistor RN adalah resistansi yang terukur di terminal a -
b, yang diperoleh dengan menghubung-singkatkan semua sumber tegangan
bebas (independen), dan membuka hubungan semua sumber arus bebas
(independen) yang berada di dalam kotak-hitam tersebut.
Dapat dibuktikan, hubungan kedua parameter Thevenin (VT dan RT) dengan
kedua parameter Norton (IN dan RN) adalah:
D. Percobaan
1. TEOREMA THEVENIN
Cara I : Dalam percobaan ini, teorema Thevenin hendak kita manfaat- kan untuk
Pralaikum Rangkaian Listrik Teorema Thevenin & Norton - 5
mencari arus yang mengalir di beban R (berbagai nilai beban, RI, R2, R3, dan R4)
Prosedur percobaan:
a. Mengukur arus . Pasanglah sumber tegangan searah 15 Volt pada A-B. Pada
cabang C-D pasanglah mA-meter seri dengan beban R1. Bacalah arus melalui R1.
b. Mengukur VT . Bukalah beban dan mA-meter, sehingga C-D terbuka (open
circuit). Ukurlah tegangan open circuit C-D dengan voltmeter elektronik atau alat
pengukur tegangan lain yang mempunyai impedansi input tinggi. Tegangan ini
sama dengan VT . Jaga agar tegangan sumber A-B tetap = 15 Volt.
c. Mengukur RT . Mengukur besar resistansi yang "dirasakan" pada terminal C-D
diperoleh dengan membuka hubungan sumber tegangan dari A-B, kemudian
hubung-singkatkan A-B. Ukurlah resistansi pada terminal C-D dengan ohm-meter
(atau jemba tan Wheatstone). Ukurlah resistansi R1; R1 = RT.
Gambar 4
a.Mengatur tegangan sumber = VT . Aturlah tegangan sumber V sama dengan
harga VT yang telah diukur pada percobaan terdahulu.
b.Memasang RT seri dengan VT. Sebagai RT, pergunakan rangkaian N dengan A-
B yang dihubung-singkatkan dan pasangkan mengikuti gambar diatas.
c.Mengukur arus. Ukurlah arus yang mengalir pada Rl.
d.Ulangilah percobaan tersebut untuk R lainnya, R2, R3, dan R4 ( = hubung
singkat).
e.Tuliskan hasil percobaan di atas di Tabel yang tersedia dalam lembar kerja.
V. 2 TEOREMA NORTON
Percobaan ini menggunakan rangkaian baru. Rangkaian berupa sebuah sumber
arus IN paralel dengan sebuah resistansi RN yang besarnya sama dengan RT.
a. Mengukur Pasanglah sumber tegangan searah 15 Volt pada A-B. Ukurlah arus
hubung singkat pada C-D (pasanglah mA meter langsung pada C-D).
SUTCER TEGANGAN
LEMBARAN KERJA
Vi TUGAS DAN PERTANYAAN
1.Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari percobaan per
tama?
LEMBARAN KERJA
5.Untuk harga R manakah (diantara R1, R2, dan R 3) sumber
arus menghasilkan arus yang paling dapat dianggap konstan (IN = arus hubung
singkat).
6.Keuntungan apakah yang diperoleh dengan menggunakan teorema ini ?
7.Jelaskan salahsatu jawaban berikut yang Saudara anggap
paling benar
(a).Sumber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam = 0 dan sumber arus
ideal mempunyai impedansi dalam = 00 .
(b).Sumber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam = 0 dan sumber arus
ideal mempunyai impedansi dalam = 0 .
(c).Sumber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam = oo dan sumber arus
ideal mempunyai impedansi dalam = co .
Lembar kerja
IR1 0,1mA
IR2 14,5mA
IR3 13,5mA
IR4 13mA