A. Pengertian Sensibilitas
Sensibilitas adalah kemampuan untuk menafsirkan rangsangan dari luar atau dari dalam tuguh
(kepekaan). Sensibilitas berasal dari kata berbahasa Latin sensibile dengan akar kata sensus yang
artinya penyerapan dengan indra, rasa, perasaan dan kesan.
Pembahasan :
Cover and cover test
Mata yang juling ditutup. Lalu penderita disuruh melihat suatu objek, dengan maksud untuk
memfiksasi kedua mata. Lalu penutup digeser. Bila mata penderita normal, seharusnya
mata tidak ikut bergerak, karena sudah terfiksasi. namun pada penderita strabismus, mata
akan bergerak kearah deviasi.
Setelah kita melakukan latihan-latihan seperti yang sudah saya sebutkan di atas lalu
bagamaina cara mengukur kelenturan tubuh kita? Mari simak tulisan berikut:
Pelaksanaan
Hasil Pengukuran
1. Yang diukur adalah tanda bekas sentuhan terjauh dari jangkauan tangan pada mistar
selama tiga detik.
2. Cocokan hasil dengan tabel berikut:
1. Pemeriksaan Weber
Tes Weber adalah Tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri
dengan telinga kanan.
Pengkajian menggunakan tes weber ini bertujuan mengkaji konduksi tulang dengan
memeriksa lateralisasi suara ( transmisi dari arah samping).
Cara pemeriksaan :
a. Pegang garpu tala pada bagian tangkai
b. Getarkan garpu tala dengan cara mengetukkannya secara perlahan ke punggung tangan anda
disekitar buku-buku jari atau dengan mengosok diantara ibu jari dan jari telunjuk. Tindakan
ini harus dilakukan sampai garpu tala berdering lembut.
c. Letakkan tangkai garpu tala yang berdenging di atas kepala klien dan tanyakan di mana klien
dapat mendengatkan bunyi garpu tala, atau dibagian telinga mana terdengar bunyi lebih
keras.
2. Pemeriksaan Rinne
Pemeriksaan ini bertujuan untuk membandingkan konduksi udara (KU) dengan konduksi
tulang (KT) pada telinga yang diperiksa.
Cara Pemeriksaan :
a. Minta klien menutup salah satu telinganya secara intermiten dengan menggerakkan ujung
jari keluar-masuk saluran telinga
b. Tempelkan tangkai garpu tala yang sudah digetarkan di prosesus mastoideus salah satu
telinga sampai klien mengatakan bahwa getaran garpu tala tidak lagi terdengar.
c. Dengan cepat, dekatkan bagian percabangan garpu tala yang masih berbunyi ke depan tulang
lubang telinga klien. Tanyakan apakah klien masih mendengar bunyi garpu tala. Bunyi yang
dihantarkan lewat udara akan lebih mudah terdengar daripada bunyi yang dihantarkan lewat
tulang. Getaran garpu tala yang dihantarkan lewat udara normalnya akan terdengar lebih
lama.
Tujuan kita melakukan tes Schwabach adalah untuk membandingkan hantaran tulang antara
pemeriksa dengan pasien.
Cara kita melakukan tes Schwabach yaitu membunyikan garpu tala 512 Hz lalu
meletakkannya tegak lurus pada planum mastoid pemeriksa. Setelah bunyinya tidak terdengar
oleh pemeriksa, segera garpu tala tersebut kita pindahkan dan letakkan tegak lurus pada
planum mastoid pasien. Apabila pasien masih bisa mendengar bunyinya berarti Scwabach
memanjang. Sebaliknya jika pasien juga sudah tidak bisa mendengar bunyinya berarti
Schwabach memendek atau normal.
Cara kita memilih apakah Schwabach memendek atau normal yaitu mengulangi tes
Schwabach secara terbalik. Pertama-tama kita membunyikan garpu tala 512 Hz lalu
meletakkannya tegak lurus pada planum mastoid pasien. Setelah pasien tidak mendengarnya,
segera garpu tala kita pindahkan tegak lurus pada planum mastoid pemeriksa. Jika pemeriksa
juga sudah tidak bisa mendengar bunyinya berarti Schwabach normal. Sebaliknya jika
pemeriksa masih bisa mendengar bunyinya berarti Schwabach memendek.
Ada 3 interpretasi dari hasil tes Schwabach yang kita lakukan, yaitu :