Anda di halaman 1dari 13

Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

Petunjuk Pelaksanaan
MWKT / TKKT

Oleh : Dicki Dirmania

MUSYAWARAH WARGA KARANG TARUNA (MWKT)

1. Peserta MWKT ditentukan oleh Pengurus Karang Taruna



Kelurahan (PKTL) yang mempersiapkan MWKT tersebut
yang terdiri dari unsur-unsur:
a. Peserta Penuh (perseorangan) yakni: Pengurus Karang

Taruna Kelurahan (PKTL), Pengurus Karang Taruna
Kecamatan (PKTC), Pengurus
Unit Tekhnis (UT)
sebagai utusan (apabila telah dilakukan pembentukan

Unit Tekhnis Karang Taruna), pengurus
organisasi/kelembagaan generasi muda

(kepemudaan) ditingkat kelurahan dan para
tokoh/eksponen generasi muda/pemuda
potensial
sebagai utusan (apabila tidak ada Unit Tekhnis Karang
Taruna di
kelurahan yang bersangkutan);
b. Peninjau yakni: MPKT, Pembina Fungsional, Pembina
Teknis
dan Para Pejabat tingkat kelurahan;
c.
Undangan dari
Lembaga/Perorangan lainnya.

2. Wewenang MWKT:
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus
Karang Taruna Kelurahan (PKTL). Sebelum ditetapkan
menjadi dokumentasi organisasi
dan/atau sebagai
bahan didalam MWKT itu sendiri, LPJ dimaksud harus
melalui
proses penilaian kinerja kepengurusan secara
jujur dan objektif dengan mengacu
dari keputusan
MWKT dan/atau peraturan dan ketentuan lainnya

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

yang mengatur
tentang pokok dimaksud, sehingga
keputusan terhadap LPJ bukanlah pada pilihan

menerima atau menolak tetapi merupakan
rekomendasi perbaikan kinerja kepada
pengurus
periode berikutnya;
b. Menetapkan Kerangka Pokok Program (KPP) Karang
Taruna
tingkat kelurahan yang bersangkutan yang
mengacu dari KPP tingkat kecamatan dan
menjadi
dasar bagi pengurus dalam menyusun program kerja
konkrit;
c. Menetapkan Struktur dan Uraian Tugas (SUT) Pengurus
masa
bakti berikutnya;
d. Memilih Ketua Pengurus Karang
Taruna Kelurahan
(PKTL) dan MPKT masa bakti
berikutnya;
e.
Menetapkan Pokok-pokok
Pikiran sebagai
Rekomendasi MWKT dan rekomendasi MWKT lainnya
baik yang
bersifat internal maupun eksternal, yang
harus dilaksanakan oleh Pengurus Karang Taruna
Kelurahan (PKTL) masa bakti berikutnya;

3. Pelaksanaan MWKT:
a. MWKT berlangsung atas panggilan Pengurus Karang
Taruna Kelurahan (PKTL);
b. Pengurus Karang Taruna Kelurahan (PKTL) dalam masa
bakti berjalan membuka persidangan MWKT
dengan
syarat jumlah Peserta Penuh sekurang-kurangnya
setengah ditambah satu
dari jumlah seluruh Peserta
Penuh yang harus hadir dan disetujui oleh
sekurang-
kurangnya setengah ditambah satu dari Peserta Penuh
yang hadir;
c. Peserta Penuh yang hadir adalah individu/aktivis/kader

yang dalam kepengurusannya masih sah sebagai
pengurus dan/atau memenuhi syarat
sebagai Warga
Karang Taruna diwilayah kelurahannya masing-
masing;
d. Pengurus Karang Taruna Kelurahan (PKTL) dalam masa
bakti berjalan sebagai Pimpinan Sidang
Sementara
(PSS) memimpin pembahasan: Agenda Acara, Tata
Tertib, dan Pemilihan
Pimpinan Sidang Pleno (PSP)
MWKT sesuai Tata Tertib dan menyerahkan palu

persidangan kepada PSP MWKT;
e. PSP berjumlah lima (5) yang berasal dari unsur PKTL 2

(dua) orang serta unsur dari Peserta Penuh lainnya 3
(tiga) orang;
f. PSP berwewenang untuk menutup seluruh persidangan
dan
bertanggung-jawab merumuskan hasil-hasil
MWKT lalu diserahkan kepada PKTL yang
terpilih;
g.
PKTL DEMISIONER atau
Lurah menutup MWKT.

4.
Pemilihan Langsung
a.
MWKT dapat
diselenggarakan dalam format Pemilihan Umum
Langsung oleh seluruh Warga Karang
Taruna diwilayah
kelurahan yang bersangkutan yang memiliki identitas resmi,

yakni generasi muda yang berusia 17 tahun atau yang sudah
menikah s/d. 45
tahun;
b.
Dalam hal MWKT yang
diselenggarakan dengan format Pemilu
langsung, maka PKTL yang bersangkutan
membentuk Panitia
Pemilihan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

berakhirnya masa jabatan PKTL yang bersangkutan;
c.
Tugas Panitia Pemilihan
meliputi:
d.
Melakukan pendataan dan
penetapan Calon Pemilih;

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

e.
Menyelenggarakan
Pendaftaran Calon Ketua PKTL;
f.
Menyelenggarakan Agenda
Kampanye berupa: Rapat Umum,
Debat Kandidat, dan Publikasi Media Luar Ruang;
g.
Menyelenggarakan
Pemungutan Suara dengan menyediakan
Tempat Pemungutan Suara minimal di satu
lokasi;
h.
Menyelenggarakan
Penghitungan Suara, Pengumuman Hasil
hingga Pelantikan/Pengukuhan Ketua
Terpilih;
i.
Ketua Terpilih kemudian
bertindak selaku formatur tunggal
guna menyusun kepengurusan dan MPKTL untuk
masa bakti
3 (tiga) tahun kedepan;

MUSYAWARAH WARGA KARANG TARUNA LUAR BIASA


(MWKTLB)

1. MWKTLB dapat dilaksanakan di antara dua MWKT


(reguler) berdasarkan usulan PTKL dan/atau atas usulan
sekurang-kurangnya dua per tiga komponen
organisasi/kelembagaan generasi muda (kepemudaan),
termasuk Unit Tekhnis Karang Taruna yang bersangkutan;
2. MWKTLB yang diusulkan apabila Ketua PKTL yang
bersangkutan dalam menjalankan roda organisasi telah
menyimpang dari PD/PRT, peraturan organisasi dan
Keputusan Karang Taruna lainnya sehingga dapat
merugikan dan membahayakan identitas dan eksistensi
Karang Taruna;
3. 3. MWKTLB memutuskan tugas dan wewenang apa yang
harus dilaksanakan oleh MWKTLB dan keputusan
MWKTLB mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan MWKT;
4. 4. Pelaksanaan MWKTLB mengikuti mekanisme yang
sama seperti MWKT.

TEMU KARYA KARANG TARUNA KOTA (TKKTK)

1. Peserta TKKTK ditentukan oleh PKTK yang mempersiapkan



TKKTK tersebut yang terdiri dari unsur-unsur:
a. Peserta Penuh (utusan) yakni: PKTK, PKTP, dan Para
PKTC;
b. Peserta Peninjau yakni: MPKTK, Para PKTL (jika

memungkinkan), Pembina Fungsional dan para
Pembina Teknis tingkat kota;
c.
Undangan dari
Lembaga/Perorangan lainnya.

2. Wewenang TKKTK:
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PKTK.
Sebelum
ditetapkan menjadi dokumentasi organisasi
dan/atau sebagai bahan didalam TKKTK
itu sendiri,
LPJ dimaksud harus melalui proses penilaian kinerja
kepengurusan
secara jujur dan objektif dengan
mengacu dari keputusan TKKTK dan/atau
peraturan
dan ketentuan lainnya yang mengatur tentang pokok
dimaksud, sehingga
keputusan terhadap LPJ bukanlah
pada pilihan menerima atau menolak tetapi

merupakan rekomendasi perbaikan kinerja kepada
pengurus periode berikutnya;
b. Menetapkan Kerangka Pokok Program (KPP) Karang
Taruna
tingkat kota yang bersangkutan yang
mengacu dari KPP tingkat provinsi dan
menjadi dasar
bagi pengurus dalam menyusun program kerja

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

konkrit;
c. Menetapkan Struktur dan Uraian Tugas (SUT) PKTK
masa
bakti berikutnya;
d. Memilih Ketua PKTK secara langsung serta menyusun
PKTK
dan MPKTK melalui mekanisme formatur, untuk
masa bakti berikutnya;
e. Menetapkan Pokok-pokok Pikiran sebagai Rekomendasi
TKKTK
dan rekomendasi TKKTK lainnya baik yang
bersifat internal maupun eksternal,
yang harus
dilaksanakan oleh PKTK masa bakti berikutnya;

3. Pelaksanaan TKKTK:
a. TKKTK berlangsung atas panggilan PKTK dan/atau atas

sekurang-kurangnya usulan dua per tiga (2/3) dari
jumlah seluruh PKTC;
b. PKTK dalam masa bakti berjalan membuka persidangan
TKKTK
dengan syarat jumlah Peserta Penuh (utusan)
sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu dari
jumlah seluruh Peserta Penuh (utusan) yang harus
hadir (PKTK
dan PKTC) dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya setengah ditambah satu dari
seluruh
Peserta Penuh (utusan) yang hadir;
c. Peserta Penuh (utusan) yang hadir adalah pengurus
yang
kepengurusannya masih sah, dan harus
membawa mandat dari organisasinya dan SK

Kepengurusan bagi Peserta Penuh dari PKTC;
d. PKTK dalam masa bakti berjalan sebagai Pimpinan
Sidang
Sementara (PSS) memimpin pembahasan:
Agenda Acara, Tata Tertib, dan Pemilihan
Pimpinan
Sidang Pleno (PSP) TKKTK sesuai Tata Tertib dan
menyerahkan palu
persidangan kepada PSP TKKTK;
e. PSP berjumlah lima (5) yang terdiri dari dua (2) orang

dari unsur PKTK dan tiga (3) orang dari unsur PKTC;
f. PSP berwewenang untuk menutup seluruh persidangan
dan
bertanggung jawab merumuskan hasil-hasil
TKKTK lalu diserahkan kepada PKTK yang
terpilih;
g. PKTK DEMISIONER atau Pembina Fungsional menutup
TKKTK.

TEMU KARYA KARANG TARUNA KECAMATAN (TKKTC)

1. Peserta. Peserta TKKTC ditentukan oleh PKTC yang



mempersiapkan TKKTC tersebut yang terdiri dari unsur-
unsur:
a. Peserta Penuh (utusan) yakni: PKTC, PKTK, dan para
PKTL;
b. Peserta Peninjau yakni: MPKTC, Pembina Fungsional
dan
Para Pembina Teknis tingkat kecamatan;
c.
Undangan dari
Lembaga/Perorangan lainnya.

2. Wewenang TKKTC:
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PKTC.
Sebelum
ditetapkan menjadi dokumentasi organisasi
dan/atau sebagai bahan didalam TKKTC
itu sendiri,
LPJ dimaksud harus melalui proses penilaian kinerja
kepengurusan
secara jujur dan obyektif dengan
mengacu dari keputusan TKKTC dan/atau
peraturan
dan ketentuan lainnya yang mengatur tentang pokok
dimaksud, sehingga
keputusan terhadap LPJ bukanlah
pada pilihan menerima atau menolak tetapi

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA


merupakan rekomendasi perbaikan kinerja kepada
pengurus periode berikutnya;
b. Menetapkan Kerangka Pokok Program (KPP) Karang
Taruna
tingkat kecamatan yang bersangkutan yang
mengacu dari KPP tingkat kota dan
menjadi dasar
bagi pengurus dalam menyusun program kerja
konkrit;
c. Menetapkan Struktur dan Uraian Tugas (SUT) PKTC
masa
bakti berikutnya;
d. Memilih Ketua PKTC secara langsung serta menyusun
PKTC
dan MPKTC melalui mekanisme formatur, untuk
masa bakti berikutnya;
e.
Menetapkan Pokok-pokok
Pikiran sebagai
Rekomendasi TKKTC dan rekomendasi TKKTC lainnya
baik yang
bersifat internal maupun eksternal, yang
harus dilaksanakan oleh PKTC masa
bakti berikutnya;

3. Pelaksanaan TKKTC:
a. TKKTC berlangsung atas panggilan PKTC dan/atau atas

usulan sekurang-kurangnya dua per tiga (2/3) dari
jumlah seluruh PKTL;
b. PKTC dalam masa bakti berjalan membuka TKKTC
dengan
syarat jumlah Peserta Penuh (utusan)
sekurang-kurangnya setengah ditambah satu
dari
jumlah seluruh Peserta Penuh (utusan) yang harus
hadir (PKTC dan PKTL) dan
disetujui oleh sekurang-
kurangnya setengah ditambah satu dari seluruh
Peserta
Penuh (utusan) yang hadir;
c. Peserta Penuh (utusan) yang hadir adalah pengurus
yang
kepengurusannya masih sah, dan harus
membawa mandat dari organisasinya dan SK

Kepengurusan bagi Peserta Penuh dari PKTL;
d. PKTC dalam masa bakti berjalan sebagai Pimpinan
Sidang
Sementara (PSS) memimpin pembahasan:
Agenda Acara, Tata Tertib, dan Pemilihan
Pimpinan
Sidang Pleno (PSP) TKKTC sesuai Tata Tertib dan
menyerahkan palu persidangan
kepada PSP TKKTC;
e. PSP berjumlah lima (5) yang terdiri dari dua (2) orang

dari unsur PKTC dan tiga (3) orang dari unsur PKTL;
f. PSP berwewenang untuk menutup seluruh persidangan
dan
bertanggung jawab untuk merumuskan hasil-hasil
TKKTC lalu diserahkan kepada
PKTC yang terpilih;
g. PKTC DEMISIONER atau Camat menutup TKKTC.

TEMU KARYA LUAR BIASA (TKLB)

1. TKLB dapat dilaksanakan di antara dua Temu Karya


(reguler) pada seluruh
tingkatan organisasi
berdasarkan usulan pengurus pada tingkatan yang

bersangkutan dan/atau atas usulan sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga)
pengurus satu tingkat di
bawahnya;
2.
TKLB memiliki tugas dan
wewenang yang tunggal yakni
untuk kepentingan mengganti Ketua karena sebab

tertentu;
3.
TKLB memutuskan tugas dan
wewenang yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan Temu Karya;
4.
Pelaksanaan TKLB mengikuti
mekanisme yang sama
seperti Temu Karya.

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

DASAR PELAKSANAAN TKLB

1. Untuk TKLB dengan agenda penggantian Ketua dalam


masa
bakti berjalan, dapat dilaksanakan karena alasan
sebagai berikut:
a.
Ketua meninggal dunia;
b.
Ketua mengundurkan diri
dengan sukarela;
c.
Ketua
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sama sekali tidak
aktif melakukan tugas dan
kewajibannya sebagai Ketua;
d.
Ketua dianggap
melanggar PD/PRT setelah melalui penilaian
obyektif dalam forum
serendah-rendahnya setingkat RPP,
dengan kriteria pelanggaran sebagai berikut:
1) Mencemarkan nama baik organisasi, dengan bukti
konkrit
dan valid baik berupa material maupun
saksi;
2) Merubah filosofi, prinsip dasar, watak dan kode etik

organisasi;
3) Membuat keputusan strategis bagi organisasi tanpa
melalui
mekanisme pengambilan keputusan
dan/atau tanpa menyampaikan pertanggung-
jawaban
dalam forum pengambilan keputusan
yang setara dan proporsional;
4) Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga tanpa
persetujuan
dan/atau tanpa menyampaikan
pertanggungjawaban dalam forum pengambilan

keputusan yang setara dan proporsional.
e.
Ketua sudah mendapatkan
hukuman pidana tetap (inkrah)
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dari pengadilan
atas
kasus yang menimpa dirinya baik internal maupun eksternal
organisasi.

PROSEDUR PELAKSANAAN TKLB

Untuk TKLB dengan agenda pergantian Ketua, dapat



dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Usulan pergantian Ketua yang datang dari pengurus yang

bersangkutan harus disampaikan secara tertulis kepada
pengurus satu tingkat
dibawahnya untuk mendapatkan
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)
dari
pengurus satu tingkat dibawahnya tersebut;
b. Setelah minimal 2/3 (dua per tiga) pengurus satu tingkat

dibawahnya menyetujui pergantian Ketua dalam masa
bakti berjalan, maka pengurus
yang bersangkutan
mempersiapkan rencana pelaksanaan TKLB dimaksud,
dengan
undangan/pemanggilan peserta yang
ditandatangani oleh salah satu unsur Wakil
Ketua dan
Sekretaris;
c. Sedangkan jika usulan pergantian datang dari pengurus

satu tingkat dibawahnya, maka harus disampaikan dalam
bentuk tertulis dan/atau
mosi tidak percaya (untuk kasus
pelanggaran organisasi/hukum) yang disampaikan

kepada pengurus yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Pembina Umum dan
Pembina Fungsional;
d. Pengurus yang bersangkutan yang menerima usulan

pergantian secara tertulis dan/atau mosi tidak percaya
tersebut, kemudian
mempelajari dan
mengkonsultasikannya kepada pengurus satu tingkat
diatasnya,
MPKT yang bersangkutan dan unsur pembina

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

untuk menindaklanjuti dan mengambil


langkah yang
diperlukan sampai disusunnya rencana pelaksanaan TKLB
dimaksud.

FORMATUR

1. Formatur adalah mekanisme yang digunakan untuk


menyusun
kepengurusan dan Majelis Pertimbangan
Karang Taruna disetiap tingkatan, dalam
frum Temu
Karya dan MWKT.
2. Mandat dari TK dan MWKT dalam penyusunan
kepengurusan dan
MPKT untuk masa bakti berikutnya
pada prinsipnya diberikan kepada Ketua
Terpilih (formatur
tunggal), namun dalam kapasitas sebagai organisasi
sosial
Karang Taruna meniscayakan pembentukan
formatur dalam sebuah tim untuk membantu
Ketua
Terpilih sekaligus mewujudkan cerminan perwakilan
(representatif)
kepengurusan dalam Karang Taruna yang
bersifat collective colegial dengan dasar nilai
kesetiakawanan sosial dan
semangat musyawarah Karang
Taruna;
3. Keanggotaan formatur tidak dapat digantikan, dan setiap

anggota formatur mempunyai tanggung jawab moral dan
organisasional dalam
penyusunan dan penempatan
kepengurusan dan MPKT;
4. Keputusan (hasil) Sidang Formatur adalah bersifat mutlak

karena mendapatkan mandat/kewenangan penuh dari
frum pengambilan keputusan
tertinggi organisasi;
5. Waktu formatur bersidang adalah sesuai dengan
kesepakatan
yang diambil oleh frum TK dan MWKT,
sehingga apabila melebihi batas waktu yang
ditentukan
maka harus tetap melaporkan hasilnya yang apabila
belum sempurna
maka akan kembali menjadi
kewenangan frum TK dan MWKT untuk memutuskannya.
6. Pelanggaran mekanisme kerja formatur akan
menggugurkan
keanggotaan formatur dan hasil kerjanya,
sehingga akan menjadi tugas dan tanggungjawab
Ketua
Terpilih sebagai formatur tunggal.
7. Formatur MWKT dan TKKT sekurang-kurangnya sebanyak
5 (lima)
orang dan sebanyak-banyaknya 9 (Sembilan)
orang yang terdiri dari :
1. Ketua Terpilih;
2. Ketua Pengurus Karang Taruna
Demisioner;
3. 1 Orang Unsur Pengurus Karang
Taruna setingkat
diatasnya yang mendapatkan mandat:
4. 2-6 Orang unsur peserta yang
disetujui dan ditetapkan
oleh peserta;

8.
Komposisi
Formatur terdiri dari seorang Ketua Merangkap
Anggota, Seorang Sekretaris
Merangkap Anggota dan
Anggota-Anggota.
9.
Ketua
Formatur untuk MWKT dan TKKT secara ex-officio
adalah Ketua Terpilih.

JADWAL ACARA

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

Dalam pelaksanaan MWKT/TKKT,


sekurang-kurangya memiliki
jadwal acara sebagai berikut :
1.
Heregistrasi / Daftar Ulang Peserta
2.
Pembukaan :
a. Pembacaan
Ayat Suci Al-Quran
b. Menyanyikan
Lagu Indonesia Raya
c. Mengheningkan
Cipta
d. Menyanyikan
Mars Karang Taruna
e. Pembacaan
Dasa Sakti Karang Taruna
f. Laporan
Ketua Panitia
g. Sambutan Ketua Karang Taruna
h. Pengarahan
Pembina umum sekaligus membuka
Acara MWKT/TKKT secara resmi.

3.
Sidang Pleno I
a.
Penetapan Peserta / Peninjau
b.
Pengesahan Jadwal Acara
dan Tata Tertib
c.
Pemilihan Pimpinan Sidang Pleno.
4.
Sidang Pleno II
a.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Karang
Taruna
b.
Pengesahan Laporan Keterangan Pertanggung

Jawaban.
c.
Penyataan Demisioner
Pengurus Karang Taruna
5.
Sidang Pleno III
a.
Pembentukan komisi komisi
b.
Sidang-sidang komisi
c.
Laporan / Pengesahan
hasil rapat komisi
6.
Sidang Pleno IV
a.
Pendaftaran dan
pengesahan bakal calon
b.
Penetapan calon ketua
c.
Penyampaian Visi MisiCalon Ketua
d.
Pemilihan Calon Ketua
dan ;
e.
Pengesahan Ketua
Terpilih
7.
Sidang Pleno V
a.
Pembentukan formatur
b.
Pengesahan formatur
c.
Sidang Pleno V Ditunda Menunggu Hasil Sidang
Formatur Selanjutnya Sidang Pleno V Ditutup
Sementara
(Maksimal 30 hari)
8.
Lanjutan Sidang Pleno V
a.
Penyampaian Hasil Sidang Formatur oleh Ketua

Tim Formatur
b.
Penyerahan Hasil Sidang formatur kepada

Pimpinan Sidang Pleno
c.
Pengesahan Hasil Sidang Formatur oleh

Pimpinan Sidang Formatur
d.
Penutupan siding Pleno V

MATERI PERMUSYAWARATAN DAN


RAPAT-RAPAT

1.
Materi
MWKT dan TKKT disiapkan melalui Rapat Pimpinan
Karang Taruna di masing-masing
tingkatan.
2.
Sidang-sidang
dan Rapat MWKT dan TKKT terdiri :
a.
Sidang
Pleno
b.
Sidang
Komisi
c.
Sidang
Komisi Khusus dan atau Sub Komisi bila
dianggap perlu.
3.
Materi
Persidangan terdiri dari :
a.
Pokok-pokok
Program Kerja Karang Taruna

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

b.
Rekomendasi
c.
Tata
Tertib Pemilihan
d.
Hal
lain yang dipandang perlu

4.
Tugas
dan Wewenang Sidang Pleno :
a.
Mendengarkan
pengarahan dan ceramah sesuai
dengan ketentuan MWKT dan TKKT;
b.
Mendengar
dan memberikan penilaian atas Laporan
Pertanggung Jawaban Pengurus Karang
Taruna;
c.
Mengesahkan
Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus Karang Taruna;
d.
Menetapkan
Pokok-Pokok Program Kerja Karang
Taruna yang berpedoman kepada Pokok-Pokok

Program Kerja Nasional dan Organisasi Karang
Taruna;
e.
Membentuk
Komisi-Komisi menurut kebutuhan;
f.
Mendengarkan
Laporan Komisi untuk mendapatkan
penilaian dan pengesahan Sidang Pleno;
g.
Memilih
dan Mengesahkan Ketua Pengurus Karang
Taruna;
h.
Memilih
Formatur;
i.
Mengesahkan
Pengurus Karang Taruna serta Majelis
Permusyawaratan Karaang Taruna (MPKT)
untuk
Masa Bakti berikutnya.
5.
Tugas
dan Wewenang Sidang Komisi :
a.
Melakukan
Musyawarah dan mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang menjadi lingkup
tugasnya;
b.
Melaporkan
hasil-hasil Sidang Komisi kepada Sidang
Pleno MWKT dan TKKT setelah ditanda
tangani oleh
Ketua dan Sekretaris Sidang Komisi yang
bersangkutan.
6.
Sidang-Sidang
MWKT dan TKKT dipandu oleh Pengurus
Karang Taruna dan Pimpinan Sidang terpilih.
7.
Pimpinan
Sidang MWKT dan TKKT dipilih dari dan oleh
utusan MWKT dan TKKT dan
komposisinya diatur sebagai
berikut :
a.
Pimpinan
Sidang Pleno terdiri dari Seorang Ketua,
seorang Sekretaris dan 3 (Dua) Orang
Anggota;
b.
Pimpinan
Sidang Komisi terdiri dari seorang Ketua,
seorang Sekretaris dan
Anggota-Anggota.
8.
Pimpinan
Sidang merangkum seluruh pembicaraan,
mendudukkan persoalan, meluruskan
pembicaraan serta
berusaha mempertemukan pendapat sesuai acara
persidangan.

HAK PESERTA DAN PENINJAU

1.
Peserta
Berhak :
1. Mendapatkan satu hak suara yang
dapat dipergunakan
dalam pengambilan keputusan dengan format Satu
Utusan/Delegasi Satu Suara atau One Delegation One
Vote.;
2. Mengajukan pertanyaan, usul,
saran dan atau pendapat
baik lisan maupun tertulis;
3. Mendapatkan kesempatan dan
kebebasan yang sama
untuk mengeluarkan Pendapat/Kritik yang bersifat
membangun;
4. Dipilih dan Memilih.

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

2.
Peninjau
Berhak :
1. Mengajukan pertanyaan, usul dan
atau pendapat baik lisan
maupun tertulis atas seijin Pimpinan Sidang;
2. Mendapatkan kesempatan dan kebebasan
yang sama
untuk mengeluarkan Pendapat/Kritik yang bersifat
membangun.

3.
Setiap
Peserta dan Peninjau berhak untuk menjadi
anggota salah satu Komisi MWKT dan
TKKT.
4.
Jumlah
anggota masing-masing komisi disusun secara
proporsional.
5.
Penggunaan
hak bicara dan hak suara dalam Musyawarah
dan Rapat-Rapat diatur dalam Tata
Tertib Musyawarah
dan Rapat-Rapat.

QUORUM
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.
MWKT/MWKTLB/TKKT/TKKTLB
dinyatakan sah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya (Setengah) ditambah 1

(Satu) jumlah utusan peserta;
2.
Apabila
ketentuan dalam ayat 1 ini tidak dapat dipenuhi,
maka semua jenjang dan semua
permusyawaratan dapat
ditunda selama 2 x 60 menit, dan jika dalam tenggang

waktu tersebut Quorum belum dapat
terpenuhi, maka
atas persetujuan peserta sidang selanjutnya dinyatakan
sah;
3.
Permusyawaratan
dan rapat-rapat dinyatakan syah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya
(Setengah) ditambah 1
(Satu) jumlah peserta;
4.
Apabila
ketentuan sebagaimana diatur dalam ayat 1 (Satu)
tidak dapat dipenuhi, maka
semua jenjang
permusyawaratan di atas dapat di tunda selama 2 x 60
menit, dan
jika dalam tenggang waktu tersebut belum
terpenuhi maka atas persetujuan
peserta yang hadir
sidang selanjutnya dinyatakan syah;

5.
Pengambilan
keputusan dalam Musyawarah dan Rapat-
Rapat Karang Taruna adalah sebagai berikut
:
1. Pengambilan keputusan pada
dasarnya dilakukan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Proses pengambilan suara
dilakukan oleh peserta dengan
menyatakan sikap setuju atau menolak atau
abstain yang
dilaksanakan secara lisan atau tertulis atau mengacungkan

tangan.
3. Apabila yang diinginkan pada
ayat (1) Pasal ini tidak
dimungkinkan, maka pengambilan keputusan
dilakukan
dengan pemungutan suara terbanyak oleh peserta dalam
suasana dan
semangat kebersamaan untuk menunjang
kebersamaan warga Karang Taruna.

6.
Pengambilan
keputusan berdasarkan suara terbanyak
dinyatakan sah, apabila disetujui oleh
lebih dari setengah
jumlah peserta yang hadir.
7.
Apabila
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
dan hasilnya sama maka dilakukan
pemungutan suara
ulang.

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

TATA CARA PEMILIHAN KETUA DAN


PENGURUS

1.
Pemilihan
Ketua Karang Taruna dan pembentukan
Pengurus Karang Taruna dilaksanakan dengan
tahapan
sebagai berikut :
a.
Pencalonan
Ketua;
b.
Pemilihan
Ketua;
c.
Pemilihan
Anggota Formatur;
d.
Pembentukan
Pengurus.
2.
Calon
Ketua di pilih oleh peserta dari Bakal Calon yang
sudah ditetapkan oleh
Sterring Commite (SC).
3.
Persyaratan
Calon Ketua adalah :
a.
bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b.
setia
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
Tahun 1945;
c.
memiliki
pengalaman dan aktif dalam kegiatan Karang
Taruna;
d.
memiliki
pengetahuan dan keterampilan
berorganisasi, kemauan, kemampuan, dan
pengabdian
dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial; dan
e.
berumur
17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45
(empat puluh lima) tahun.
f.
Tidak
melebihi 2 (Dua) Periode sebagai Ketua;
g.
Mendapatkan
Rekomendasi dari Pengurus Karang
Taruna di tingkatan masing-masing;
h.
Berprestasi,
Berdedikasi, Loyal terhadap
Organisasi/Negara, tak tercela dan bebas Narkoba

serta bersedia bertanggung Jawab untuk
melaksanakan Amanat Organisasi hingga
akhir masa
jabatan.

4.
Persyaratan
Pengurus Karang Taruna :
a.
bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b.
setia
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
Tahun 1945;
c.
memiliki
pengalaman dan aktif dalam kegiatan Karang
Taruna;
d.
memiliki
pengetahuan dan keterampilan
berorganisasi, kemauan, kemampuan, dan
pengabdian
dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial; dan
e.
berumur
17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45
(empat puluh lima) tahun.
5.
Pemilihan
Ketua dan Pengurus dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut :
a.
Calon-calon
Ketua mendaftarkan diri dan ditetapkan
oleh Peserta;
b.
Apabila
hanya satu calon yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan ayat 3 diatas,
maka
selanjutnya ditetapkan sebagai Ketua terpilih;
c.
Apabila
terdapat lebih dari satu calon, maka pemilihan
dilanjutkan ke tahap berikutnya,
dan calon yang
mendapat suara terbanyak langsung ditetapkan
sebagai Ketua
terpilih;
d.
Ketua
dipilih dari Calon Ketua yang telah memenuhi
persyaratan dan disahkan oleh
peserta di dalam
Sidang Pleno;
e.
Pengurus
Karang Taruna dipilih oleh Formatur.

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

6.
Nama-nama
Calon Pengurus yang direkomendasikan wajib
melampirkan Daftar Riwayat Hidup.
7.
Rekomendasi
Calon Pengurus selambat-lambatnya
disampaikan pada saat pendaftaran peserta
MWKT dan
TKKT.

PELANTIKAN PENGURUS

Pelantikan Pengurus Karang Taruna dilaksanakan setelah



berakhirnya penyelenggaraan MWKT / TKKT yang
dilaksanakan oleh Panitia
Pelantikan yang dibentuk oleh
pengurus terpilih dan disyahkan oleh Pembina Umum
sesuai
dengan tingkatannya.

ORIENTASI PENGURUS

Setelah Pengurus Karang Taruna Kota atau Kecamatan atau



Kelurahan terpilih dan dilantik, dilanjutkan dengan
dilaksanakan Orientasi
Pengurus yang Waktu, Jadwal dan
Tempatnya ditetapkan oleh masing-masing
Pengurus di
kewilayahnnya masing-masing.

Bagikan Artikelnya yuu >>>

Tentang Dicki Dirmania



Saya hanya mencoba menyampaikan
INFORMASI PENTING bagi eksistensi
kawans Karang Taruna dimanapun berada,
semoga bermanfaat dan dapat dijadikan
Inspirasi serta motivasi bagi kita semua.

Artikel Terkait
Petunjuk Pelaksanaan MWKT /
TKKT

Petunjuk Tekhnis
Keprotokoleran dan
Pelantikan

Contoh SK Kepengurusan
Karang Taruna

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]
Petunjuk Pelaksanaan MWKT / TKKT - KARANG TARUNA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Berikan Komentar sebagai bukti artikel telah dibaca

Beri komentar sebagai:

Publikasikan
Pratinjau
Beri tahu saya

KARANG TARUNA

Beranda
Daftar Isi
Bertanya
Kebijakan & Privasi

https://karangtarunaku.blogspot.co.id/2016/03/petunjuk-pelaksanaan-mwkt-tkkt.html[02/08/2017 09:00:58]

Anda mungkin juga menyukai