Diode
Diode
Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar di atas. Pada
dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater
disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater
akan bergerak dari katoda menuju plate.
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu :
1. Dioda diberi tegangan nol
2. Dioda diberi tegangan negative
3. Dioda diberi tegangan positive
Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik
elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya
mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan
membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunyaI elektron melompat
menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui
pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau
plate.
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena
emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar
arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif
yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar
pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi
P ke sisi N.
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif ( reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
tegangan lebih besar dari sisi P.
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi
breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang
terbentuk di lapisan deplesi.
Karakteristik dari dioda zener yang unik yaitu jika dioda bekerja pada bias
maju maka, dioda zener biasanya bekerja pada bias terbalik (reverse bias).
Diode zener atau juga dikenal sebagai voltage regulation diode adalah
silicon PN junction yang bekerja pada reverse bias yang di daerah breakdown.
Tegangan zener Vz adalah tegangan reverse di mana terjadi breakdown. Bila
tegangan reverse VD kurang dari VZ tahanan zener diode di sekitar 1 megaohm
atau lebih.
Bila VD naik sedikit saja di atas Vz arus reverse akan naik dengan cepat,
oleh karena itu di dalam permakaian zener diode selalu digunakan suatu tahanan
seri untuk mencegah terjadinva arus yang berlebihan.
Jadi, kita mengenal zener breakdown yaitu ionisasi karena kekuatan medan
listrik dan avalanche breakdown yaitu ionisasi karena tabrakan. Yang pertama
terjadi pada bahan dengan tahanan jenis rendah (doping tinggi) yang dipisahkan
oleh depletion layer tipis yaitu untuk Vz di bawah 5 volt. Yang kedua terjadi pada
bahan dengan tahanan jenis tinggi (doping rendah) yang dipisahkan oleh
depletion layer lebar untuk Vz di atas 5 volt. Meskipun demikian dalam
prakteknya kedua type di atas tetap dinamakan zener diode. Karena alasan
inilah maka zener diode dibuat dari silikon.
1. Tegangan zener Vz terletak antara 3,3 Volt sampai 200 Volt. Tiap zener
mempunyai Vz tertentu dengan toleransi 5 sampai 10 persen.
2. Arus zener Iz ialah arus yang mengalir pada saat breakdown. Iz minimum
adalah besarnya Iz tepat pada knee. Iz maksimum adalah arus yang tidak
boleh dilampaui, karena dapat menimbulkan panas yang berlebihan.
Misalkan sebuah zener diode dengan Vz = 5,8 volt, Iz min = 1 mA dan Iz
mak = 50 mA pada temperatur 40 C.
3. Tahanan zener rz ialah suatu nilai yang menunjukkan perbandingan
perubahan tegangan zener (Vz) terhadap perubahan arus zener (I z).
VZ
rZ =
IZ
200
100
10 20 Vz (volt)
Gambar 1.13 Hubungan antara tahanan zener (r z ) dan tegangan zener (V z )
1.2.6 LED
LED singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi
panas dan energi cahaya. LED lebih efisien dalam mengeluarkan cahaya. Untuk
mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah
galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna
cahaya yang berbeda pula. Simbol LED terlihat pada gambar di bawah ini.
Pada saat ini, warna-warna cahaya yang dikeluarkan LED yang ada di
pasaran adalah warna merah, kuning, hijau dan akhir-akhir ini telah ditemukan
LED dengan warna biru dan putih. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan,
namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain
warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi dayanya.
Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi
empat, bulat dan lonjong.
1.2.7. Clipper
Pada peralatan computer, digital dan sistim elektronik lainnya, kadang kita
ingin membuang tegangan sinyal diatas atau dibawah level tegangan tertentu.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan rangkaian clipper dioda
(clipper = pemotong).
Dan biasanya RL jauh lebih besar dari pada R sehingga Vout -VP.
Selama setengah siklus positip dioda konduksi dan seluruh tegangan jatuh pada
R dan sebaliknya pada setengah siklus negatip dioda off, dan karena RL jauh
lebih besar dari R sehingga hampir seluruh tegangan setengah siklus negatip
muncul pada RL. Seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.17 semua sinyal
diatas level o V telah dipotong. Clipper positip disebut juga pembatas positip
(positive limiter), karena tegangan output dibatasi maksimum 0 Volt.
Pada saat terminal A positip dioda mendapat tegangan maju maka mengalirlah
arus, dan pada saat terminal A negatip dioda mendapat tegangan terbalik dan
tidak ada arus mengalir. Dengan demikian pada dioda mengalirlah arus yang
bentuknya dilukiskan seperti gambar 1.19 b. Arus ini tidak lagi bolak balik
melainkan searah tapi tidak rata melainkan berdenyut-denyut, karenanya arus
inipun dinamai arus searah denyut (pulsating direct current). Arus denyut inipun
membangkitkan tegangan pada R dan bentuk tegangan pada R adalah belahan
positip dari pada bentuk arus bolak balik yang dimasukkan deretan dioda dan R.
Tujuan dari rangkaian penyearah adalah untuk memperoleh arus searah dari
sumber arus bolak balik, dan kemampuan menyearahkannya dapat dilihat
dengan menghitung besarnya komponen arus searah atau harga rata-rata pulsa
searahnya, yaitu:
sedangkan tegangan searahnya adalah harga rata-rata dari setengah gelombang
sinus yang positip sehingga :
Perioda dari sinyal output adalah sama dengan perioda sinyal input. Setiap siklus
input menghasilkan satu siklus output. Inilah sebabnya mengapa frekuensi output
dari penyearah setengah gelombang sama dengan frekuensi input
fout = fin
Gambar 1.21.
Rangkaian penyearah gelombang penuh sistim jembatan.
Pada saat A positif sementara B negatif, maka jalannya arus setengah siklus
perioda pertama adalah dari titik A+ melalui D1, RL D3 dan kembali ke
sumber. Dalam gambar ditunjukkan dengan tanda panah warna merah.
Selanjutnya setengah siklus perioda berikutnya adalah titik B menjadi positif
dan titik A jadi negative, sehingga jalannya arus adalah dari titik B+ menuju
D2, RL ,D4 dan kembali ke sumber. Demikian seterusnya untuk proses
berikutnya kembali lagi titik A jadi positif dan titik B negative demikian
seterusnya setiap setengah perioda, dan gelombang outputnya seperti
ditunnjukkan pada gambar 1.21 B.
1.4 Percobaan
1.4.1 Memeriksa Keadaan Diode
Gunakan alat ukur multimeter untuk memeriksa diode diode yang ada.
Pada saat pengukuran R maju gunakan range yang paling kecil (ohm) dan range
yang besar untuk R mundur (10 K ohm), untuk multimeter analog. Pada
multimeter digital gunakan range untuk mengukur. Catat hasil pengukuran anda
pada tabel 1.1.
1 0,0 0,0
2 0.1
3 0.2
4 0.3
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.
5,0 5,0
Vp Vs Pengukuran Perhitungan
Rms Dengan (V) Multimeter Digital Gambar OSC
Ket.
(V) RL VD VA VS IRL VRL PRL
IRL VRL VA VRL
(CE)
10;20
220 W
100;2
0W
Menggunakan 2 dioda
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.26.
2. Kemudian isialah tabel 1.5 untuk RL sama dengan RL 11020W dan
RL210020W
220 18 10
100
25 10
100
Menggunakan 4 dioda
220 18 10
100
25 10
100
78XX
79xx
Pengukuran
Vp Jenis
Rms IC Multimeter Digital Ket.
(V) Regulator
V in V out
7805
7812
220
7912
Vp Pengukuran Perhitungan
Deng Vs Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR Ket.
IR VD(C V IRL PRL
an RL (V) VRL VA VS VRL
(V) L
L E) A
10; 0.51 1.53
18 5.11 9.4 220 3A
20W 1 3
220
4,7k 0.01 0.05
25 1.9 11.8 220 3A
;10W 9 7
Vp Pengukuran Perhitungan K
Deng Vs Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR e
VD(C IRL PRL
an RL (V) IRL VRL VA VA VS VRL
(V) L t.
E)
10;
18 4.78 2.8 220 0.478 3A 1.434
20W
220
4,7k
25 7.8 2.8 220 0.078 3A 0.234
;10W
Vp Pengukuran Perhitungan
Vs RL Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR Ket.
VR VD PRL f
(V) () IRL VA VRL VD VA VS
(V) L
L
10 220 9.7 17.3 17.3 3A 51.9
220 18
470 220 15.7 17.2 17.2 3A 51.6
Tabel 1.13 Pengukuran dioda penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda
Vp Pengukuran Perhitungan
Vs RL Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR Ket.
VR VD PRL f
(V) () IRL VA VRL VD VA VS
(V) L
L
10 220 9.1 17.6 17.6 3A 52.8
220 18
470 220 15.4 18.6 18.6 3A 55.8
Jenis IC Pengukuran
Vp Rms (V) Multimeter Digital Keterangan
Regulator Vin Vout
220 7805 15.66 4.95
220 7812 13.7 12.0
220 7912 -15.0 -11.95
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada dioda baik dioda penyearah
maupun dioda zener memiliki resistansi reverse dioda yang terukur melalui
multimeter digital sebesar 1K. Hal tersebut disebabkan karena pada saat bias
mundur/reverse bias nilai tahanannya sangat besar, sehingga multimeter hanya
dapat menampilkan nilai seperti yang tertera pada tabel. Keadaan dioda yang
diuji pada percobaan ini masing-masing baik dari dioda penyearah ataupun dioda
zener dalam keadaan baik, sehingga dalam perhitungan menggunakan
multimeter digital didapatkan hasil seperti di atas hal tersebut kemungkinan
disebabkan karena kondisinya yang masih baru ataupun pemberian tegangan
yang tidak berlebihan atau dalam arti tegangan yang diberikan dalam keadaan
yang sesuai/benar. Akan tetapi karena keterbatasan alat, dalam percobaan ini
tidak dapat ditampilkan hasil perhitungan dari multimeter analog sebagai
perbandingan.
ID = 0A
Vs = VR + VD = I x R + VD
Vs V D
I
R
Pada saat :
0.5 0,7
Vs = 0.5 volt maka I 2mA
100
1 0,7
Vs = 1 volt maka I 3mA
100
1.5 0,7
Vs = 1.5 volt maka I 8mA
100
Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil percobaan dan hasil
perhitungan maka dapat dihitung prosentase kesalahannya dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
ID ID
VD Persentase kesalahan
No (mA) (mA)
(V) (%)
(pengukuran) (perhitungan)
1 0.5 0.005 -2 Diatas 100
2 1 0.01 3 99.6
3 1.5 0.015 8 99.8
Dalam prosentase kesalahan yang telah dihitung, ternyata prosentase
kesalahan yang didapat cukup besar.Hal tersebut kemungkinan disebabkan
kesalahan praktikan dalam melakukan pengamatan atau melakukan pengukuran
dalam percobaan dan presisi alat yang kurang terlalu memadai.
Pengukuran Perhitungan
Vp VS
Dengan RL Ket
Rms(V) (V) Multimeter Digital IRL VRL PRL
VRL VD VA (A) (V) (W)
10:20W 18 5,05 6,80 220 1,8 18 32.4
220
47K:10W 25 7,78 7,35 220 0.0053 25 0.1175
Tabel 1.20 Tabel Hasil Prosentase kesalahan pada IRL dan VRL
IRL(A) VRL (V)
Keterangan
10:20W 4.7K:10W 10:20W 4.7K:10W
Pengukuran 0.511 0.019 5.11 1.9
Perhitungan 1,8 0,0053 18 25
% kesalahan 71.6% Diatas 100% 71.6% 92.4%
Dari data di atas dapat dilihat prosentase kesalahan yang cukup besar.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena salah pembacaan skala alat percobaan
ataupun presisi alat yang kurang sehingga dalam pembacaan skala sering terjadi
kesalahan.
Vp Pengukuran Perhitungan
Deng Vs Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR Ket.
VD(C VR IRL PRL
an RL (V) IRL VRL VA VA VS
(V) L
E) L
10; 0.47 1.43
18 - 4.78 2.8 220 - - - 3
20W 8 4
220
4,7k 0.07 0.23
25 - 7.8 2.8 220 - - - 3
;10W 8 4
Untuk menghitung I RL , V RL , PRL dapat digunakan persamaan berikut :
V RL E ; VD 0.7V
VRL
I RL I D
R
PRL I RL
2
R
Untuk 10;20W dengan RL 18 V adalah sebagai berikut.
V RL 18 V
V RL 18
I RL 1.8 A
R 10
PRL I RL
2
R = 1.8 2 x10 =32.4 W
Untuk data PRL pada 10;20W dapat dihitung presentase kesalahannya yaitu :
PPengukuran = 1.434 W
Pperhitungan = 32,4 W
1.434 32,4
|% Kesalahan | = x 100% = 95.5 %
32,4
Untuk data PRL pada 10;20W dapat dihitung presentase kesalahannya yaitu :
PPengukuran = 0.234W
Pperhitungan = 6,25W
0.234 6.25
|% Kesalahan | = x100% = 96.2 %
6.25
Tabel 1.23 Tabel Hasil Prosentase kesalahan pada IRL dan VRL
IRL(A) VRL (V) PRL (W)
Keterangan
10:20W 4.7K:10W 10:20W 4.7K:10W 10:20W 4.7K:10W
Pengukuran 0.478 0.078 4.78 7.8 1.434 0.234
Perhitungan 1.8 0.25 18 25 32.4 6.25
% kesalahan 73.4% 68.8% 73.4% 68.8% 95.5% 96.2%
Vp Pengukuran Perhitungan
Vs RL Multimeter Digital Gambar OSC
Rms VR Ket.
VR VD PRL f
(V) () IRL VA VRL VD VA VS
(V) L
L
10 - 220 9.7 17.3 - - - 17.3 3A 51.9 - -
220 18
470 - 220 15.7 17.2 - - - 17.2 3A 51.6 - -
Berikut merupakan gambar rangkaian penyearah gelombang penuh
dengan 2 dioda :
Gambar 1.31 Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda memiliki persamaan untuk
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada 2 jenis IC Regulator seri
7805 dan 7812 terjadi penurunan tegangan pada Vout, sedangkan pada jenis IC
Regulator yang lain yaitu seri 7912 terjadi kenaikan pada Vout. Hal tersebut
kemungkinan dikarenakan kurangnya ketelitian dalam percobaan.
1.7 Pertanyaan
1. Dari percobaan karakteristik V I (dengan multimeter) buatlah grafik Id
terhadap Vd dan bandingkan dengan gambar dari osiloskop, dan
bandingkan pula dengan karakteristik diode ideal. Jelaskan komentar anda
dan beri alasannya!
2 Bagaimana cara untuk mengetahui baik buruknya diode ,(diode si,Ge, dan
Zener)?
3 Untuk percobaan setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh
hitunglah factor rippelnya untuk masing masing harga RL?
4 Jelaskan cara kerja rangkaian Diode penyearah gelombang penuh dengan
4 diode?
5 Bandingkan semua hasil pengukuran dengan hasil perhitungan, dan
terangkan menurut analisa anda?
Jawaban Pertanyaan
1. Berikut merupakan hasil percobaan karakteristik V I (dengan multimeter).
Tabel 1.27 Pengukuran diode pada karakteristik V-I dengan multimeter
Bias Forward Voltage (Volt) Bias Reverse Voltage (Volt)
VD ID
No. Dioda Dioda Dioda Dioda Ket.
(V) (mA) LED LED
Penyearah Zener Penyearah Zener
1 0.5 0.005 0.7 V 2.9 mV 0.18 V 0.22 V 3.1 mV 0.16 V
2 1 0.01 0.8 V 3 mV 0.02 V 0.24 V 2.7 mV 0.02 V
3 1.5 0.015 0.7 V 3.1 mV 0.50 V 0.21 V 2.8 mV 0.53 V
Karena dalam modul Vs tidak ditentukan maka dari itu kesalahan dalam hasil
percobaan dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dan kondisi alat yang
kurang memadai.
Selain itu untuk mencari faktor rippel diperlukan adanya tegangan DC (Vdc)
yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
VD ID ID Persentase
No
(V) (mA)(pengukuran) (mA)(perhitungan) kesalahan(%)
1.8 Kesimpulan
Dioda adalah komponen yang memiliki 2 terminal dan terbuat dari
sambungan 2 jenis semikonduktor P dan N.Dioda adalah jenis vacuum tube
yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh
seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada
tahun 1904.
Dari percobaan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil percobaan tidak sesuai dengan teori. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan serta kondisi alat yang kurang
memadai.
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17670206?
extension=pdf&ft=1287985367<=1287988977&uahk=+iLOmOo7eRxF/5j6R3sv
m2bsE7U
http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=12:thyristor&catid=6:elkadasar&Itemid=7
http://tk.unikom.ac.id/tkfiles/download/modul%20praktikum%20eldas/modul
%20IV.pdf
http://labdasar.ee.itb.ac.id/lab/Kuliah/Percobaan%203.pdf
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/33212330?
extension=pdf&ft=1287986147<=1287989757&uahk=O45MILEPPfgLWuR8Ud9
2oq5PLgI
http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf