Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkotaan atau urban merupakan suatu daerah perkotaan yang padat
penduduk dan didominasi oleh lahan terbangun dimana didalamnya terdapat
berbagai perilaku masyarakat yang modern, individualis, dengan berbagai macam
aktivitas masyarakat didalamnya berupa aktivitas kegiatan non pertanian yang
dilengkapi dengan fasilitas, infrastruktur, sarana dan prasarana yang modern untuk
memenuhi segala kebutuhan masyarakat didalamnya. Setiap urban mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat dan berbeda beda satu sama lain. Salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan suatu kota adalah peningkatan jumlah
penduduk . Tidak dapat dipungkiri, di setiap tahunnya jumlah penduduk semakin
meningkat dan kepadatan bangunan semakin tinggi sehingga mengakibatkan
pertumbuhan kota yang tidak terkendali. Untuk itu diperlukannya perancangan
kota sebagai landasan dalam penataan kota demi terwujudnya lanskap perkotaan
yang layak dan sesuai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang terebut, didapatkan beberapa rumusan adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pengertian dari teori, perancangan, dan kota?
1.2.2 Bagaimana pengertian dari perancangan kota?
1.2.3 Bagaimana teori perancangan kota menurut para ahli?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari teori, perancangan,


dan kota.

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari perancangan kota.

1
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami teori perancangan kota menurut
para ahli.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai


berikut:

1.4.1 Agar mahasiswa dan pembaca mengetahui dan memahami pengertian


dari teori, perancangan, dan kota.

1.4.2 Agar mahasiswa dan pembaca mengetahui dan memahami pengertian


dari perancangan kota.

1.4.3 Agar mahasiswa dan pembaca mengetahui dan memahami teori


perancangan kota menurut para ahli.

BAB II

2
ISI

2.1 Pengertian Teori, Perancangan, dan Kota

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah
(https://id.wikipedia.org/wiki/Teori). Sehingga terdapat hubungan antar satu sama
lain yang mampu menciptakan sebuah pandangan. Teori pun dapat diartikan
sebagai pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung
oleh data dan argumentasi maupun penyelidikan eksperimental yang mampu
menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi
(http://kbbi.web.id/teori).

Menurut Bin Ladjamudin (2005:39), perancangan adalah tahapan


perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternative sistem yang terbaik (dikutip dari www.academia.edu).
Sehingga mampu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam mendesain
suatu karya. Adapun pengertian perancangan menurut Kusrini dkk (2007:79) yaitu
proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi
analisis sistem (dikutip dari www.academia.edu).
Menurut id.wikipedia.org, kota merupakan kawasan pemukiman yang
secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata
ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya
secara mandiri. Sehingga warga dapat beraktivitas dengan baik sesuai dengan
fasilitas yang ada. Pusat kehidupan yang dapat dilihat dari berbagai macam sudut
pandang pendekatan merupakan pengertian dari kota (web.unair.ac.id). Aspek
tersebut memberikan gambaran bahwa kota menjadi tempat manusia atau
masyarakat berperilaku mengisi aktifitas kehidupannya sehari-hari.

3
2.2 Pengertian Perancangan Kota

Menurut Beckly, pengertian perancangan kota dari segi profesi, bahwa


urban design merupakan suatu jembatan antara profesi perencana kota dengan
arsitektur dengan perhatian utama pada bentuk fisik kota (Catanese, 1986:45
dikutip dari kelompoktujuhbetokan.wordpress.com). Apabila dilihat dari disiplin
keilmuan, urban design merupakan bagian dari proses perencanaan yang
berhubungan dengan kualitas lingkungan fisik kota (Shirvani, 1985:6 dikutip dari
kelompoktujuhbetokan.wordpress.com). Perancangan kota merupakan kelanjutan
dari urban planning (perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasil perencanaan
kota belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain dari rencana yang telah
disusun. Berdasarkan pengertian tersebut, maka urban design memiliki tekanan
bahwa urban design lebih terprioritas pada penataan lingkungan fisik kota.
Perancangan kota tentunya memiliki panduan rancang kota yang merupakan
seperangkat panduan dan peraturan yang digunakan untuk mengatur dan
membatasi penggunaan dan pengembangan ruang kota dan arsitektur kota (Yusuf,
2001:50 dikutip dari kelompoktujuhbetokan.wordpress.com).

2.3 Teori Perancangan Kota Menurut Para Ahli

Perancangan kota memiliki beberapa teori menurut para ahli. Berikut


merupakan teori-teori mengenai perancangan kota sebagai berikut:

Menurut Trancik (1986 dikutip dari arcaban.blogspot.co.id), terdapat tiga


pendekatan kelompok teori perancangan kota yang merupakan landasan dalam
penelitian perancangan perkotaan. Ketiga pendekatan teori tersebut memiliki
potensi sebagai strategi perancangan kota yang menekankan produk perkotaan
secara terpadu. Ketiga teori tersebut yakni, teori figure atau ground, teori linkage
dan teori place. Penjelasan teori tersebut adalah sebagai berikut:

4
2.3.1 Teori figure atau ground

Pada teori ini dapat dipahami melalui pola perkotaan dengan hubungan
antara bentuk yang dibangun (building mass) dan ruang terbuka (open space).
Analisis figure atau ground adalah alat yang baik untuk mengidentifikasikan
sebuah tekstur dan pola-pola tata ruang perkotaan (urban fabric) serta
mengidentifikasi masalah keteraturan masa atau ruang perkotaan. Adapun
kelemahan analisis figure atau ground muncul dari dua segi yaitu perhatian
yang mengarah pada gagasan-gagasan ruang perkotaan yang dua dimensi
serta perhatian yang dianggap statis.

2.3.2 Teori linkage

Teori linkage dapat dipahami dari segi dinamika rupa perkotaan yang
dianggap sebagai pembangkit atau generator kota. Analisa linkage adalah alat
yang baik untuk memperhatikan dan menegaskan hubungan hubungan dan
gerakan gerakan sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric). Adapun
kelemahan analisa linkage muncul dari segi lain adalah kurangnya perhatian
dalam mendefinisikan ruang perkotaan (urban fabric) secara spatial dan
kontekstual.

2.3.3 Teori place

Teori place dipahami dari segi seberapa besar kepentingan tempat


tempat perkotaan yang terbuka terhadap sejarah, budaya, dan sosialisasinya.
Analisa place adalah alat yang baik untuk memberi perngertian mengenai
ruang kota melalui tanda kehidupan perkotaan, memberi pengertian mengenai
ruang kota secara kontekstual. Adapun kelemahan dari analisa place yaitu
perhatian yang hanya difokuskan pada suatu tempat perkotaan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

5
Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel. Proses pengembangan
spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem merupakan
pengertian dari perancangan. Adapun pengertian dari kota yaitu kawasan
pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang
mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas.

Perancangan kota merupakan kelanjutan dari urban planning (perencanaan


kota) sebab bagaimanapun hasil perencanaan kota belum dapat dilaksanakan tanpa
ada rancang desain dari rencana yang telah disusun.

Teori perancangan kota menurut para ahli meliputi teori figure atau ground,
teori linkage dan teori place.

3.2 Saran

Kota atau urban merupakan pusat dari kehidupan yang dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang pendekatan yang hendaknya ditata dengan perencanaan,
perancangan, dan pengelolaan yang memenuhi daya dukung dan penggunaan
ruang kota agar menjadi tempat bagi manusia dan lingkungannya untuk mengisi
aktivitas sehari-hari secara layak dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Bin Ladjamudin (2005:39) dikutip dari www.academia.edu

Catanese, 1986:45 dikutip dari kelompoktujuhbetokan.wordpress.com

http://kbbi.web.id/teori

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori

Kusrini dkk (2007:79) dikutip dari www.academia.edu

Shirvani, 1985:6 dikutip dari kelompoktujuhbetokan.wordpress.com

Trancik, 1986 dikutip dari arcaban.blogspot.co.id

web.unair.ac.id/admin/file/f_19997_soskot1.doc

Yusuf, 2001:50 dikutip dari kelompoktujuhbetokan.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai