Anda di halaman 1dari 16

MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA DI ERA REFORMASI

Oleh
Sutejo K. Widodo
Pengajar Jurusan Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

ABSTRACT

The moment of Sumpah Pemuda (Young Man Oath) took place 84


years ago, reflecting the spirit of nationalism that is still very
important in this Reformation era. This paper endeavors to dig deeper
meaning of Sumpah Pemuda in its pre-independence era and applying
it to our contemporary situation. The method used here is historical
research using literature resources, such as articles, books, and other
readings in internet. It is then concluded that the spirit of Sumpah
Pemuda should be our contemplative materials and valuable Iesson
so that Reformation era may succeed in achieving national goals
stated in the Constitution, a society that is fair, prosperous, and
democratic.

Keywords: Sumpah Pemuda, Reformation era, nationalism.

Rupanya jiwa kita orang sekarang bukan


baru dalam segala-galanya.
Kita tidak perlu pergi kepada Jung untuk mengetahui,
bahwa kita mewarisi pengalaman nenek-moyang kita.
~ Sanusi Pane

A. PENDAHULUAN secara tersirat arti penting belajar dari


Ada ungkapan bahwa hanya peristiwa yang telah terjadi, untuk diambil

keledai yang bisa terantuk pada batu yang sebagai pelajaran bahwa kesalahan yang
sama. Keledai dijadikan sebagai simbol tidak bermanfaat diupayakan dihindari,
dari kebodohon dan kedunguan. Ungkapan sementara pelajaran yang bermanfaat
tersebut untuk menggambarkan betapa untuk dapat dipakai atau diwujudkan
tololnya si keledai yang tidak mau belajar kembali.
dari kesalahan yang pernah terjadi. Demikian juga mengungkap
Ungkapan itu juga memberi pengertian kembali Sumpah Pemuda sebagai salah
1
satu tonggak kebangsaan Indonesia yang dan pelaksanaan edukasi sebagai bagian
diperingati atau dikenang memberi bahan dari politik assosiasi, juga dikenal sebagai
renungan sesuai dengan perkembangan politik balas budi yang mulai dilaksanakan
tantangan permasalahan. Sebagaimana kita pada awal abad 20. Sebagaimana
ketahui bahwa pada dasarnya sejarah itu pendekatan longue duree dalam Annales,
dapat dibagi dua, yaitu sejarah sebagai aliran baru (noevelle histoire) pengambilan
peristiwa yang terjadi pada masa lalu rentang ke belakang yang panjang
(histoire realite) dan sejarah sebagaimana menjadikan kajian semakin berharga.
diceritakan (historie recite). Sejarah Untuk itu, kecuali Sumpah Pemuda
sebagai realitas tidak dapat diganggu-gugat sebagai hasil dari proses, juga menjadi
lagi karena peristiwa itu telah lewat, awal dari peristiwa-peristiwa setelah itu.
berlangsung yang tidak dapat diputar Tinjauan ini berusaha melihat dinamika
ulang. Namun sejarah sebagai kisah yang kebangsaan sampai dengan kurun waktu
dituturkan akan terus dapat dikemukakan reformasi.
berubah-ubah sesuai dengan perspektif
pihak yang mengisahkannya. Untuk B. LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA
kepentingan melihat kembali Sumpah
Pemuda adalah agent of change.
Pemuda di era reformasi, cara pandang
Terkait dengan Sumpah Pemuda,
Soekarno tentang masa trilogi sejarah
ungkapan ini benar adanya. Dalam
yang dinamakan trimurti atau trimatra:
sejarahnya, perjuangan Bangsa Indonesia
yaitu masa lalu yang jaya (the glorius
untuk membebaskan diri dari belenggu
past), masa kini yang sulit (the dark
kolonialisme, yang lebih mengutamakan
present), dan masa depan yang cerah (the
fanatisme kedaerahan selama tiga abad,
promising future atau the golden future)
memasuki sejarah baru dengan bangkitnya
menarik untuk digunakan dalam melihat
sejumlah pemuda mendirikan organisasi-
persoalan mendasar pasang surut rasa
organisasi kepemudaan nasional.
kebangsaan bangsa Indonesia sebagai
Perjuangan yang pada awalnya lebih
suatu bangsa.
bersifat kultural berubah menjadi
Persoalan kebangsaan yang perjuangan yang membawa isu-isu
terumuskan dalam Sumpah Pemuda, nasionalisme dengan lebih
bukanlah sebagai peristiwa yang muncul mengedepankan diplomasi politik. Tercatat
personal secara tiba-tiba. Namun peristiwa
pada tahun 1915-an berdiri sejumlah besar
tersebut juga sebagai hasil dari proses
organisasi kepemudaan
panjang mulai dari Kebangkitan Nasional,
2
yang masih bersifat kedaerahan, seperti Tri dan kemauan sebagaimana termuat dan
Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong dibacakan di akhir kongres. Rapat kedua,
Java (1915), Jong Soematranen Bond Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung
(1917), Jong Islamieten Bond (1924), Jong Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong pendidikan. Kedua pembicara,
Ambon, Sekar Roekoen dan Pemoeda Poernomowoelan dan Sarmidi
Kaoem Betawi. Organisasi tersebut Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak
bersifat kedaerahan dan kelompok khusus. harus mendapat pendidikan kebangsaan,
Adapun Perhimpoenan Peladjar-Peladjar harus pula ada keseimbangan antara
Indonesia (PPPI) yang berdiri setelah pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak
selesai Kongres Pemuda I pada tahun 1926 juga harus dididik secara demokratis. Pada
memiliki perberbedaan, yaitu bersifat sesi berikutnya, Soenario menjelaskan
lintas primordial; organisasi pemuda yang pentingnya nasionalisme dan demokrasi
beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Tokoh-tokohnya adalah Sigit, Soegondo Ramelan mengemukakan, gerakan
Djojopoespito, Soewirjo, S. kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
Reksodipoetro, Moehammad Jamin, A. K pergerakan nasional. Gerakan kepanduan
Gani, Tamzil, Soenarko, Soemanang, dan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
Amir Sjarifudin. PPPI memprakarsai mandiri, sebagai hal yang dibutuhkan
dilaksanakannya Kongres Pemuda II. dalam perjuangan.
Kongres dilaksanakan di tiga Sebelum kongres ditutup
gedung yang berbeda dan dibagi dalam diperdengarkan lagu Indonesia Raja
tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 karya Wage Rudolf Supratman. Lagu
Oktober 1928, di Gedung Katholieke tersebut disambut dengan sangat meriah
Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan oleh peserta kongres. Kongres ditutup
Banteng. Dalam kesempatan itu, Soegondo dengan mengumumkan rumusan hasil
berharap kongres ini dapat memperkuat kongres. Oleh para pemuda yang hadir,
semangat persatuan dalam sanubari para rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah
pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Setia, berbunyi:
Moehammad Jamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. POETOESAN KONGRES
PEMOEDA-PEMOEDA
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa
INDONESIA
memperkuat persatuan Indonesia yaitu
sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
3
Kerapatan pemoeda-pemoeda Kongres Pemuda II telah
Indonesia jang berdasarkan dengan
membangkitkan bersatunya gerakan
nama Jong Java, Jong Soematra
(Pemoeda Soematra), Pemoeda pemuda bersifat nasional, memperoleh
Indonesia, Sekar Roekoen, Jong
reaksi yang kurang menyenangkan dari
Islamieten, Jong Batak Bond, Jong
Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, pemerintah kolonial. Di mata kolonial
dan Perhimpoenan Peladjar
Belanda, semangat Sumpah Pemuda yang
Indonesia.
Memboeka rapat pada tanggal 27 terwadahi dalam statu gerakan organisasi
dan 28 Oktober 1928 di negeri
merupakan kekuatan yang mengancam
Djakarta. Sesoedahnja mendengar
segala isi-isi pidato-pidato dan keberlansungan kegiatan eksploitasi-
pembitjaraan ini. Kerapatan laloe
penjajahan. Untuk itu, beberapa pejabat
mengambil kepoetoesan:
Pertama kolonial berupaya untuk memperlemah
Kami poetera dan poeteri
persatuan dengan memberikan angin
Indonesia, mengakoe bertoempah
darah jang satoe, tanah Indonesia. sepoi-sepoi segar terhadap bangkitnya
Kedoea
daerahisme kepada pribumi yang masih
Kami poetera dan poeteri
Indonesia, mengakoe berbangsa memendam sisa-sisa semangat
jang satoe, bangsa Indonesia.
patrimonial, sebagaimana dilakukan oleh
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Hendrikus Colijn mantan Menteri Urusan
Indonesia, mendjoendjoeng bahasa
Daerah Jajahan, kemudian Perdana
persatoean, bahasa Indonesia.
Setelah mendengar poetoesan ini, Menteri Belanda, Veteran perang Aceh dan
kerapatan mengeloearkan
bekas ajudan Gubernur Jenderal van
kejakinan asas ini wadjib dipakai
oleh segala perkoempoelan- Heutz, mengeluarkan reaksi negatif berupa
perkoempoelan kebangsaan
pamflet yang menyatakan bahwa kesatuan
Indonesia.
Mengeloearkan kajakinan Indonesia sebagai suatu konsep kosong.
persatoean Indonesia diperkoeat Katanya, masing-masing pulau dan daerah
dengan memperhatikan dasar
poetoesannja: Indonesia ini adalah etnis yang terpisah-
Kemajoean
pisah sehingga masa depan jajahan ini tak
Sedjarah
Bahasa mungkin tanpa dibagi dalam wilayah-
Hoekoem Adat
wilayah. Suatu pernyataan yang
Pendidikan dan Kepandoean
Dan mengeloearkan penghargaan merendahkan dan memandang sebelah
soepaja ini disiarkan dalam segala mata terhadap gerakan pemuda tersebut,
soerat kabar dan dibatjakan
dimoeka rapat perkoempoelan- juga dinyatakan bahwa Belanda telah
perkoempoelan.
berkuasa di Indonesia selama tiga setengah
Djakarta, 28 Oktober 1928 abad dan akan berkuasa tiga setengah abad
lagi.
4
Sebagaimana yang diberitakan Sumatranen Bond (Sekretaris), Amir
bahwa kerapatan dikunjungi beratus-ratus Sjarifudin dari Jong Sumatranen Bond
orang, dimana bagi siapa yang (bendahara), Djohan Mu Tjai dari Jong
menyaksikan sendiri akan berbesar hati Islamieten Bond. Kontjosoengkoeno dari
karena pemoeda-pemoeda kita bukan baru P.I, Senduk dari Jong Celebes, J. Lemeina
mencita-citakan saja, tapi telah tegak dari Jong Ambon dan Rohyani dari
berdiri di pusat persatuan dan kebangsaan. Pemoeda Kaum Betawi. Panitia didukung
Dalam kesempatan inipun telah tokoh-tokoh senior seperti Mr. Sartono,
diperdengarkan untuk pertama kali kepada Mr. Muh Nazif, A.I.Z Mononutu, Mr.
umum oleh Pemoeda W.R. Soepratman, Soenario. Dalam kongres ikut berbicara
lagu Indonesia Raja. tokoh-tokoh besar kebangsaan lainnya
Dalam POETOESAN CONGRES seperti S. Mangoensarkoro, Ki Hadjar
PEMOEDA-PEMOEDI INDONESIA, Dewantoro, dan Djokosarwono.
tercatat bahwa Poetra dan Poetri Hadir sebagai undangan sekitar
Indonesia mengaku bertumpah darah 750 orang. Terdapat nama-nama yang
satu, tanah Indonesia; mengaku berbangsa kemudian terkenal seperti Kartakusumah
satu, bangsa Indonesia; menjunjung bahasa (PNI Bandung), Abdulrachman (B.O
persatuan, bahasa Indonesia. Sebagai Jakarta), Karto Soewirjo (P.B Sarekat
realisasi penyatuan ini, pada tanggal 31 Islam), Muh. Roem, Soewirjo, Sumanang,
Desember 1930 jam 12 malam, Jong Java, Masdani, Anwari, Tamzil, AK Gani,
Perhimpunan Pemoeda Indonesia, Jong Kasman Singodimedjo, Saerun (wartawan
Celebes, Pemoeda Soematra (awalnya Keng Po), WR Supratman. Dari Volksraad
bernama Jong Sumatranen Bond) telah yang hadir adalah Soerjono dan Soekawati
berfusi menjadi satu dan membentuk dan dari pihak Pemerintah Hindia Belanda
Perkoempoelan Indonesia Moeda. yang hadir adalah Dr. Pyper dan Van der
Para anggota panitia Kongres Plas.
Pemuda ke II terdiri dari pemuda-pemudi Jelas bahwa Kongres Pemuda II
Indonesia yang di kemudian hari amat yang mengikrarkan Sumpah Pemuda
berperan dalam gerakan pemuda yang bukan pekerjaan dalam sedikit waktu saja,
memperjuangkan kebangsaan dan dan terang juga bukan hasil usaha dari
kemerdekaan. Di antaranya terdapat nama, beberapa gelintir orang saja. Hal ini
Soegondo Djojopoespito dari PPPI (ketua), merupakan perjuangan panjang sejak
Djoko Marsaid dari Jong Java (wakil Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908.
ketua), Muhammad Jamin dari Jong Bahkan ada sebuah peristiwa lainnya yaitu
5
ketika tahun 1904 Dr A. Rivai lulus ujian ini sekaligus merupakan pencanangan
dokter sebagai Nederland Arts di Utrecht konflik dengan konsep terhadap
Belanda, pupus sudahlah anggapan jelek Belanda.
bahwa bangsa Indonesia itu laksheid. Sebagaimana pendapat Asvi
Kata ini amat sakit didengar karena berarti Warman Adam, Sumpah Pemuda 1928
pemalas, tidak punya kemauan bekerja dapat dipandang sebagai Proklamasi
atau berbuat sesuatu. bangsa Indonesia dan perubahan sosial
Setelah Indonesia muda terbentuk, politik yang terjadi dalam dunia ide dan
berarti pemuda Indonesia memiliki pemikiran. Secara terbuka, jiwa dan
organisasi kepemudaan nasional yang roh bangsa Indonesia ditiupkan dalam
solid, kuat dan bercita-cita menuju bentuk Sumpah Pemuda, diiringi lagu
kemerdekaan yang lebih pasti. Anggota IM kebangsaan Indonesia Raya oleh WR
terdiri dari semua pemuda seperti anak- Soepratman di Kramat Raya 106 pada
anak SLP, SLA, sekolah khusus, kejuruan tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya,
sederajat dan mahasiswa. Sejak tahun 1931 jiwa itu menyertai raga bangsa (nation)
kongres demi kongres diadakan sehingga Indonesia yang lahir pada 17 Agustus 1945
lebih menampakkan eksistensinya. di tengah perjuangan menentang fasis
Nyatanya memang IM tidak berafiliasi Jepang dan kolonialis Belanda.
dengan partai politik. Sebelum Sumpah Pemuda, konflik
Dari sekilas terhadap peristiwa dengan kekerasan dilakukan pada tingkat
bersejarah tanggal 28 Oktober 1928 yang lokal dan didasarkan rasa permusuhan
kemudian dikenal sebagai Sumpah terhadap penjajahan Belanda. Sejak
Pemuda terjadi berkat kesepatan yang Sumpah Pemuda terjadilah Pemerdekaan
muncul diantara pimpinan organisasi secara simbolik dan mental, karena saat
kepemudaan dan kedaerahan. Berangkat itu diikrarkan kecintaan pada Indonesia.
dari konflik secara damai simbolik Ketika itu Hindia Belanda secara
keberadaan penjajah Belanda yang terbuka telah didekontruksi dan
menyimbolkan berbagai kelompok sekaligus direkontruksi menjadi
pribumi sebagai bagian atau berada di Indonesia. Setelah proklamasi, yakni
bawah Belanda. Masyarakat di wilayah dalam perang mempertahankan
Nusantara terbagi menjadi tiga golongan kemerdakaan, kaum nasionalis berkonflik
yakni Eropa, Timar Asing, dan Pribumi. dengan Belanda demi Indonesia, bukan
Kata-kata kami dalam Sumpah Pemuda untuk kepentingan lokal lagi.
menunjukkan keberadaan pihak lain dan
6
Pada masa Sumpah Pemuda, NKRI. Sumpah Pemuda adalah
sentimen kesukuan dan kedaeerahan sumber konsep besar persatuan
dikalahkan oleh rasa kebangsaan, bangsa
mereka yang membawa nama kedaerah 7
dan agama sepakat berpikir dan
bertindak sebagai satu bangsa. Demi
kepentingan bangsa, mereka rela
menyampingkan kepentingan organisai
kedaerahan, kesukuan dan keagamaan.

C. SUMPAHPEMUDADALAM
LINTASAN SEJARAH BANGSA

Sumpah Pemuda yang pada


tanggal 28 Oktober tahun 2012 ini akan
diperingati dalam usianya yang ke-84,
merupakan jiwa pemersatu bangsa,
semangat dan roh yang menjiwai
perjuangan bangsa. Kaitannya dengan
perjuangan proklamasi kemerdekaan,
uraian seperti berikut ini tidaklah
berlebihan bahwa Sumpah Pemuda
merupakan peristiwa besar dan maha
penting bagi bangsa kita dalam
perjuangan melawan kolonialisme
Belanda dan merebut kemerdekaan
nasional. Begitu besarnya arti atau peran
yang dikandungnya, boleh dikatakan
bahwa kemerdekaan yang
diproklamasikan dalam tahun 1945
tidak akan diperoleh oleh bangsa kita,
seandainya tidak ada Sumpah Pemuda
dalam tahun 1928. Sumpah Pemuda
1928 adalah cikal bakal proklamasi
kemerdekaan 1945 yang melahirkan
yang dikenal sebagai Bhinneka Tunggal Ika.
Sumpah Pemuda adalah juga landasan inspirasi
gagasan besar Bung Karno yang kemudian
dirumuskan dalam Pancasila.
Arti penting semangat yang dijiwai
oleh Sumpah Pemuda dalam menumbuhkan
persatuan yang menjadi modal perjuangan
merebut kemerdekaan untuk memasuki masa
depan yang lebih baik, dalam perjalanannya
sampai dengan era Reformasi telah mengalami
berbagai ujian dan cobaan. Sebagian tonggak
sejarah bahan tinjauan Sumpah Pemuda setelah
tercapainya kemerdekaan, berikut ini
dikemukakan beberapa pokok-pokok, di
antaranya:
1. Kembali kepada Negara Kesatuan
Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
mendapat ujian dan cobaan. Upaya Belanda
untuk menguasai kembali dilakukan berbagai
cara dengan segenap kemampuannya. Secara
sistematis-politis, upaya memecah belah
dilakukan dengan mendorong munculnya
kembali semangat kedaerahan dalam wujud
proyek Republik Indonesia Serikat dengan
mendirikan negara daerah, negara bagian.
Proyek itu mengalami kegagalan berkat
kemauan dari bangsa Indonesia untuk tetap
dalam semangat persatuan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akhir
dari peristiwa tersebut menyisakan persilangan
konsep dasar antara pengakuan kedaulatan
dengan penyerahan kedaulatan.
2. Tantangan Eksternal dan Internal itu diberi makna dan diselaraskan
Gerakan Kedaerahan dengan pembangunan yang
Dalam perjalananannya mengandalkan
nasionalisme itu ditafsirkan berbeda- 8
beda dari masa ke masa. Ketika
Soekarno memegang tampuk
kekuasaan, secara eksternal nasionalisme
itu dihubungkan dengan kebangkitan
dunia ketiga dan perjuangan anti
kolonialisme. Adapun secara internal,
terkait dengan mulai timbulnya gerakan
separatis pada tahun 1956, maka Bung
Karno berpidato
tentang penyimpangan dari Sumpah
Pemuda 1928. Ketika keadaan menjadi
kritis tahun 1957, pergolakan daerah
muncul, maka justru ketika itu
peringatan Hari Sumpah Pemuda
dirayakan secara
besar-besaran. Diperlukan simbol
pemersatu, dan itu diperoleh dari
pernyataan pada Sumpah Pemuda.
3. Merengkuh Kembali Wilayah Irian
Barat
Setelah pergolakan di daerah dapat
diatasi, maka Sumpah Pemuda pun
dikaitkan dengan Manipol tahun 1960
dan pada tahun berikutnya Sumpah
Pemuda merupakan bagian dari slogan
untut merebut Irian Barat.
4. Pembangunan Nasional
Pada era Orde Baru, nilai-nilai pada
Sumpah Pemuda dihubungkan dengan
upaya untuk memantapkan landasan
pembangunan nasional. Nasionalisme
stabilitas keamanan serta persatuan dan
kesatuan. Sumpah Pemuda bukan hanya
simbol pemersatu, tetapi mengakui adanya
pluralisme bangsa. Setelah Soeharto jatuh,
muncul istilah kemajemukan, sesuatu yang
jarang disebut pada masa sebelumnya.
5. Tantangan nasionalisme
Pada era Reformasi, ide nasionalisme
kembali di bawah bayang-bayang konflik
komunal dan apa yang sering disebut sebagai
disintegrasi nasional. Peristiwa
Poso, Sampit, Aceh, dan Irian Jaya yang pada
awal reformasi sempat berkobar panas
membara tersulut oleh lepasnya Timor Timur
dari bumi pertiwi, satu demi satu dapat
didinginkan oleh upaya yang disemangati oleh
roh persatuan dalam Sumpah Pemuda.
Pencerahan reformasi dalam politik
kebangsaan, tantangan keterpurukan harkat
dan martabat bangsa mestinya dapat
menyingkirkan kepentingan sempit kelompok
partai sebagaimana dipertontonkan oleh elite
partai.

D. REFORMASI DALAM
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA

Masa depan bangsa terletak di tangan


pemuda. Sebagaimana Ir. Soekarno, Presiden
Republik Indonesia pertama, proklamator kita
pernah berucap
Berikan aku 10 pemuda dan akan aku
goncang dunia. Demikian pula yang
dikemukakan oleh Ben Anderson dalam
Revolusi Indonesia, bahwa pemuda berhasil membidani lahirnya
merupakan sumber kekuatan utama reformasi, suka atau
revolusi. Sejarah Indonesia juga 9
mencatat runtuhnya dua rezim karena
gerakan pemuda. Tritura yang lahir dari
gerakan pemuda tahun 1966 berhasil
menghapuskan komunisme di tanah air.
Dan tentunya masih terekam dengan
jelas gerakan reformasi 1998 yang
memakan korban sejumlah pemuda dan
menjadi titik balik demokrasi di
Indonesia, dipelopori oleh pemuda.
Pemuda selalu berperan dalam
setiap zaman. Ketika kolonialisme tidak
lagi pada masanya, pemuda harus tetap
memainkan peran dalam perang
ekonomi global abad ini. Sumpah
pemuda lahir karena adanya ruang-
ruang sempit pemikiran kedaerahan
bangsa ini. Mengusung semangat
sumpah pemuda, kita harus menghapus
batas-batas kedaerahan, agama maupun
partai untuk memajukan negara ini
sesuai cita-cita dari founding fathers.
Hilangkan kepentingan-kepentingan
sempit politik sesaat. Satukan pikiran
untuk membawa kemerdekaan yang
sesungguhnya kepada bangsa ini.
Pembangunan negara ini harus kembali
diarahkan ke jalur yang benar. Setelah
84 tahun sumpah pemuda, sudah
saatnya pemuda di era reformasi tidak
hanya menjadi Agent of Change, tetapi
Agent of Solution itu sendiri. Setelah
tidak suka, dengan semangat membangun
bangsa ke depan, semangat pemuda harus
kembali tampil mempelopori perebutan secara
beradap di partai politik di Senayan sebagai
penentu rumusan perjalanan bangsa dan negara
ke depan, menggeser pendompleng-
pendompleng reformasi yang telah bertingkah
mengingkari roh reformasi.
Pada era reformasi, dalam kurikulum
sejarah 2004 dimasukkan butir Manifesto
Politik Perhimpunan Indonesia tahun 1925 di
negeri Belanda. Manifesto ini dianggap lebih
maju dari Sumpah Pemuda karena memadukan
unsur persatuan, kesetaraan dan kemerdekaan.
Sedangkan pada Sumpah Pemuda hanya
terdapat unsur persatuan. Persatuan itu hanya
bermakna bila ada kesataraan, dan keduanya
hanya dapat diperoleh bila ada kemerdekaan.
Kesetaraan juga akan mewujudkan keadilan,
sesuatu yang masih dicari sampai sekarang.
Pada saat dibacakan Sumpah Pemuda
dinyatakan pula bahwa sejarah (persamaan nasib,
musuh bersama, tekad untuk hidup bersama le
decir detre ensemble) memang telah menjadi
faktor perekat bangsa. Demikian pula penetapan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada
tahun 1928 adalah pilihan yang jitu mengacu
kepada masa depan. Bahasa Indonesia yang
berasal dari Melayu selama berabad-abad telah
digunakan sebagai
lingua franca di Nusantara ini. Betapa salah satu era yang paling
transformasional dalam sejarah
arifnya pemimpin kita masa itu dengan
Indonesia modern. Kita tahu, hanya
kesepakatan memilih sebuah bahasa yang segelintir bangsa-bangsa di dunia yang
menghadapi badai dan gejolak
bukan digunakan oleh etnis mayoritas
bertubi-tubi sebagaimana yang kita
Jawa atau Sunda. Setelah berhasil dalam alami. Dan hanya segelintir kecil
bangsa-bangsa yang mampu bertahan,
persoalan bahasa, kita juga mampu
bahkan bangkit menjadi lebih tegar
memecahkan masalah yang tidak kalah akibat dari cobaan-cobaan sejarah
tersebut. Dari kondisi yang terpuruk
peliknya yaitu dasar negara. Pendiri negara
10 tahun yang lalu, Indonesia kini
ini telah menetapkan Pancasila sebagai telah berubah menjadi bangsa yang
dinamis dan penuh harapan. Kita
dasar negara. Dalam kaitan itu Piagam
sudah pulih dari krisis moneter yang
Jakarta dinyatakan menjiwai pembukaan dulu melumpuhkan Indonesia. Kita
telah melaksanakan reformasi yang
Undang Undang Dasar 1945. Sayang
menyeluruh di berbagai sektor. Kita
sekali seiring perjalanan waktu, masalah sudah berhasil menjalani transisi
demokrasi yang penuh tantangan,
ini kembali diungkit.
yang kini menjadikan Indonesia
Harapan ke depan yang lebih negara demokrasi ketiga terbesar di
dunia. Kita juga berhasil
cerah, dapat dipetik dari pidato kenegaraan
mengembangkan budaya politik baru
17 Agustus 2008 oleh Presiden Republik yang demokratis, yang
mengedepankan keterbukaan,
Indonesia: kebebasan berpendapat, dan
Saudara-saudara, akuntabilitas pada rakyat, di mana
Tahun 2008 ini merupakan tahun sekarang hukumlah yang menjadi
yang sangat bermakna bagi panglima. Kita juga berhasil, dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia. tahun-tahun terakhir ini,
Tahun ini kita memperingati memperkokoh integritas NKRI: Aceh
kemerdekaan Republik Indonesia yang damai, Papua yang stabil, serta
yang ke-63, bertepatan dengan Maluku, Poso, dan Sampit yang
peringatan 100 tahun Kebangkitan tenteram. Kita berhasil mengatasi
Nasional; 80 tahun Sumpah Pemuda; bencana alam paling dahsyat di dunia,
dan 10 tahun Reformasi. Tonggak- yaitu tragedi tsunami tahun 2004,
tonggak sejarah ini, membuktikan dengan semangat solidaritas dan
jati-diri Indonesia sebagai bangsa gotong-royong. Dan kita telah kembali
yang besar, bangsa yang tangguh, menempatkan Indonesia di garis
bangsa yang selalu mampu terdepan dalam percaturan regional
mengatasi tantangan zaman. Setiap dan internasional. Semua ini bukanlah
cobaan yang kita alami, membuat prestasi individu atau kelompok,
kita lebih tegar. Setiap krisis yang namun prestasi dan kerja keras seluruh
kita hadapi, membuat kita lebih kuat. bangsa Indonesia.
Setiap tantangan yang silih berganti, Dengan segala perubahan
membuat kita lebih bersatu. mendasar ini, kita tetap melestarikan
Dalam 10 tahun terakhir jati-diri bangsa kita, yang tercermin
semenjak bergulirnya reformasi, dalam empat pilar: yaitu Pancasila,
bangsa Indonesia telah menjalani Undang-Undang Dasar 1945, Negara

10
Kesatuan Republik Indonesia reformasi memperoleh perhatian
(NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. yang memadai dengan mengadakan
Apapun yang terjadi, kita harus terus upacara peringatan yang meriah
berpegang teguh pada keempat pilar sebagai momentum membangkitkan
itu, sebagai landasan utama dalam kembali gelora kebangsaan.
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejarah kemudian membuktikan
DAFTAR PUSTAKA
bahwa modal kejuangan diatas amat
penting artinya pasca penjajahan
Jepang (1942-1945), dimana api
Ali, R. Moh. 2005 (1961). Pengantar Ilmu
Revolusi Kemerdekaan mulai
Sejarah Indonesia. Yogyakarta:
dinyalakan dengan kesadaran adanya
LKiS
kesatuan dan persatuan kebangsaan
Anderson, Ben. 1988. Revolusi Pemuda:
yang bermotifkan pantang untuk
Pendudukan Jepang dan
dijajah kembali oleh kekuatan asing
Perlawanan di Jawa 1944-1946.
apapun bentuknya. Proklamasi
Yakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kemerdekaan mengawali "Revolusi
Hanifah Abu, Renungan tentang Sumpah
Pemoeda", dan berahir ketika
Pemuda, dalam Bunga Rampai
penjajah terahir di Indonesia yaitu
Soempah Pemoeda. Yakarta: Balai
Imperium Belanda menyatakan
Pustaka.
pengakuannya pada Kemerdekaan
Koran P.I.No.8 tahun 1928.
Republik Indonesia Serikat pada
Krishna, Anand, 2005. Sebuah Refleksi
tanggal 27 Desember 1949. Tidak
Sejarah Indonesia Jaya, Segemilang
sampai 1 tahun kemudian, RIS bubar
dan Negara Kesatuan Republik Apapun Masa LaluMu, Masa
Indonesia terbentuk kembali pada DepanMu Lebih Cemerlang.
tanggal 17 Agustus 1950. Yakarta: One Earth
Yayasan Gedung Bersejarah, 45 tahun
Kiranya layak untuk berharap
Sumpah Pemuda, 1974.
bahwa Sumpah Pemuda di era
11
12

Anda mungkin juga menyukai