Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mutlak

dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340/Menkes/Per/III/2010

dijelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut maka rumah sakit dituntut untuk memberikan

pelayanan yang memadai dan memuaskan.

Guna meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit berkewajiban

menyelenggarakan rekam medis dan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan

tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit. Tujuan rekam medis adalah untuk

menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan di rumah sakit. ( UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269/Menkes/Per/III/2008

Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

1
2

diberikan kepada pasien. Catatan tersebut merupakan tulisan-tulisan yang dibuat

oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada

pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting

untuk pelayanan bagi pasien karena dengan adanya data yang lengkap dapat

memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan,

penanganan, tindakan medis dan lainnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang

rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu

dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam

medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien. Tujuan rekam medis salah satunya sebagai alat bukti

dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan

penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi.

Dengan semakin berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia, rekam

medis mempunyai peranan penting dalam menunjang pelaksanaan sistem


3

kesehatan nasional, selain untuk diagnosis, pengobatan juga untuk evaluasi

pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui penurunan mortalitas

dan morbiditas serta perawatan penderita yang lebih sempurna. Rekam medis

harus berisi informasi lengkap perihal proses pelayanan medis di masa lalu, masa

kini dan perkiraan terjadi di masa yang akan datang.

Petugas rekam medis wajib berupaya untuk memastikan bahwa

pendokumentasian dilakukan dengan baik, menyampaikan informasi kesehatan

hanya dengan prosuder yang sah, mengolah data rekam medis yang baik,

memanfaatkan data rekam medis untuk kepentingan pengendalian mutu layanan

kesehatan.

Menurut PERMENKES No. 269/MENKES/PERIII/2008 tentang rekam

medis Pasal 12 yaitu kepemilikan berkas rekam medis milik sarana pelayanan

sarana kesehatan dan isi rekam medis merupakan milik pasien dalam bentuk

ringkasan rekam medis. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau

dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis

pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu hal ini menunjukkan bahwa

rekam medis sangat penting.

Masih banyak tenaga kesehatan yang kurang mengetahui pentingnya

rekam medis, sehingga dalam melakukan tindakan atau mencatat keluhan pasien

tidak semua tindakan atau keluhannya ditulis bahkan tidak dibubuhi tanda

tangan, nama dan waktu baik oleh dokter maupun perawat. Sedangkan Dalam
4

PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 pada Pasal 5 Ayat (4), dinyatakan

bahwa setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan

tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan

pelayanan kesehatan secara langsung. Hal tersebut berkaitan dengan informasi

serta kerahasiaan tentang isi rekam medis. Namun di Rumah Sakit Islam Faisal

telah terjadi pelepasan informasi kepada pihak asuransi mengenai isi berkas

rekam medis dimana dalam PERMENKES No. 269/MENKES/PERIII/2008 Pasal

11 Ayat (2) yang berbunyi isi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga

kerahasiaannya

Setelah penulis melakukan observasi dan wawancara di RS Islam Faisal,

pelepasan berkas rekam medis yang terkait kepada pihak asuransi tetap dilakukan

tapi tidak mempunyai SOP (Standar Operasional Prosedur), yang betujuan

memberikan pedoman bagi instansi pemerintah dalam mengidentifikasi,

merusmuskan, menyusun, mengembangkan dan memonitor serta mengevaluasi

tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan.

Oleh karena itu, masalah di atas menjadi dasar pertimbangan peneliti

untuk memilih topik penelitian dengan judul Tinjauan Pelepasan Informasi

Rekam Medis Kepada Pihak Asuransi di Rumah Sakit Islam Faisal.


5

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat permasalan diatas, maka penulis mengkaji lebih lanjut

tentang Gambaran pelepasan informasi rekam medis kepada pihak Asuransi di

Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

C. Tujuan Laporan

1. Tujuan Umum

Mengetahui pelepasan informasi rekam medis di Rumah Sakit Islam

Faisal Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui prosedur pelepasan informasi rekam medis yang dilakukan

RS Islam Faisal Makassar.

b. Mengetahui persyaratan dalam peminjaman rekam medis terkait klaim

asuransi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

dan masukan bagi pihak Rumah Sakit Islam Faisal dalam meningkatkan aspek

hukum kerahasiaan rekam medis pasien.

1. Bagi Penulis

Dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan dan

pengalaman serta sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh


6

selama kuliah dengan yang ada di lapangan khususnya dalam bidang aspek

hukum kerahasiaan pasien.

Anda mungkin juga menyukai