Anda di halaman 1dari 36

Penerbit : Jasakom

http://www.Jasakom.com
Fedora Core 4
Red Hat Linux

Jasakom Penulis : Sto


Fedora Core 4, Red Hat Linux

Hak Cipta 2005 pada penulis

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya,
tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.

ISBN 979-98545-6-3

Cetakan pertama : Oktober 2005

Publisher Proofreaders
Jasakom Broto Kristanto Wibowo, Jonny, Hen-
Web Site dra, Joko Susanto, Andy, Pieter,
http://www.jasakom.com/penerbitan Alex, Cun Huat, Yang Khun, Rudy.
Email S, Ester, Erny, Lina, Yuliana, Iswara,
admin@jasakom.com Tony
Cover Design
Widiprasetiyanto Paulus
Cover Idea
Sto, Widiprasetiyanto Paulus
Layout
Sto

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat
(1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/
atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000.00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu
Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipi-
dana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah)

iv
Kata Pengantar
Jakarta, 16 September 2005,

Linux merupakan sistem operasi yang tidak bisa dipercaya baik dilihat
dari sisi pengembangan sampai perkembangannya yang menduduki
peringkat atas dunia. Perkembangan di Indonesia sendiri yang walau-
pun masih tersendat, sudah mulai terasa dengan munculnya komuni-
tas-komunitas pengguna linux.
Anda bisa mendapatkan linux tanpa perlu membayar biasa lisensi ke
siapapun termasuk kepada polisi yang melakukan razia. Secara bisnis,
semakin banyak pula perusahaan-perusahaan yang mulai memikirkan
untuk menggunakan linux sehingga mulai terbuka peluang kerja bagi
pengguna linux.
Buku ini disusun dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan agar
mudah dipahami secara bertahap. Buku ini sangatlah jauh dari kata
lengkap namun saya sangat mengharapkan bahwa buku ini bisa mem-
berikan Anda suatu dasar yang benar untuk memulai menggunakan
linux. Jika Anda menyukai buku ini dan mengharapkan seri linux lain-
nya, silahkan hubungi saya di sto@jasakom.com
Mempelajari linux, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan na-
mun tidak pula sesulit menertibkan pengemudi bus yang tidak bisa dia-
tur atau menertibkan aparat pemerintah yang minta dilayani. Jika Anda
mempunyai saran dan kritikan, jangan ragu untuk memberikannya ke-
pada saya dan selamat membaca

S to

Ketentuan Money Back Guarantee
1. Buku harus dikembalikan dalam waktu 3 hari semenjak dibeli dan
dalam keadaan baik (tidak bekas di fotocopy). Kami melihat tanggal
pembelian dan tanggal pengiriman, bukan tanggal kami menerima
buku tersebut.
2. Harus menyertakan bukti pembelian asli komputer dari toko buku
Gramedia, Gunung Agung dan Kharisma
3. CD masih dalam kondisi di segel dan belum dibuka
4. Mempunyai rekening BCA (kami hanya mentransfer ke rekening
BCA)
5. Satu (1) orang hanya berhak mengembalikan satu(1) buku.
6. Satu(1) rekening hanya berhak digunakan sekali untuk setiap
buku.
7. Buku yang dikembalikan harus dikirim dengan TIKI dengan satu(1)
buku untuk setiap paket. Kami tidak menerima pengiriman beberapa
buku dalam satu(1) paket.
8. Kami tidak menanggung biaya kirim TIKI yang terjadi
9. Hanya pembeli akhir yang berhak menggunakan Money Back
Guarantee. Distributor, agen, toko buku dan penjual buku tidak bisa
menggunakan fasilitas ini.
10. Jumlah uang yang dikembalikan berdasarkan harga beli dengan
maksimal harga tercetak pada buku
11. Mengisi Form Pengembalian Buku yang disertakan di dalam
buku ini
12. Buku yang hendak dikembalikan, dikirim ke alamat :
ATI
Jl. Kebon Kosong. Gg. Mantri 3 No: 161 B
Jakarta Pusat-10620
13. Melakukan konfirmasi ke alamat email admin@jasakom.com
14. Kami berhak membatalkan segala bentuk pengembalian apabila
tidak sesuai dengan ketentuan di atas

vi
Buku ini dilengkapi dengan DVD yang berisi :

1. Fedora Core 4 (boot)


Sistem operasi Fedora Core 4 yang siap di install.
Anda bisa mem-boot melalui DVD ini untuk melakukan
instalasi Fedora Core 4.

2. Demonstasi dalam bentuk Audio - Video


Sebagian besar materi telah direkam dalam bentuk
video dalam format .avi. Dengan begitu, Anda tidak hanya
membaca, namun juga bisa melihat tentang apa yang
diajarkan oleh buku ini. Dengan dua konsep pengajaran
ini, semua materi yang disampaikan bisa diserap secara
tuntas, cepat dan mudah

3. Dokumen dan program pendukung


Dokumen-dokumen serta program yang digunakan
pada buku ini sehingga Anda bisa menggunakannya untuk
latihan

4. eBook dan Contoh Bab (lengkap)


Buku Assembly lengkap dan juga contoh bab dari
buku-buku yang semuanya mendapatkan predikat Best
Seller.

vii
Form Pengembalian Buku

Nama : ..................................................

No Telp/HP : ..................................................

Email : ..................................................

Alamat Lengkap : ..................................................

No Rekening BCA : ..................................................

Cabang Bank BCA : ..................................................

viii
Daftar Isi

Bab 1 Selamat Datang di Dunia Linux 1


Dari Yang Tidak Masuk Akal Menuju Yang Tidak Masuk Akal 2
Linux dan Distribusi Linux 3
Fedora Project ? Apalagi itu ? 4
Tux, Si Penguin 5

Bab 2 Menyiapkan Software Instalasi 7


Linux Gratis 7
File ISO ? Apa bedanya ? 8
Burn File ISO 9
SHA1SUM, Pastikan File ISO Anda Tidak Rusak 10

Bab 3 Hardware 13
Harddisk 13
Format Low Level, Pembentukan Sektor dan Track 14
Silinder 16
Format High Level dan FileSystem 16
Partisi dan File Tree 17

Bab 4 Instalasi Fedora dengan Anaconda 19


1. Memulai Instalasi, Prompt Boot: 20
2. Pemilihan Bahasa 21
Pemilihan Jenis Keyboard 22
Pemilihan Jenis Instalasi 24
Partisi 25

ix
Membedah Partisi 28
LVM 29
Mount Point 32
Partisi Wajib 33
Partisi Linux Secara Manual 35
Membuat partisi /boot 36
Membuat Partisi LVM 38
Bootloader 45
Network 47
Security 49
Bahasa 50
Password Root, Paket dan CD 52

Bab 5 Firstboot 55
Date & Time 55
User Account 56
Rahasia Firstboot 57

Bab 6 Memahami GUI (GNOME dan KDE) 59


Memilih Desktop Manager Saat Login 60
Instalasi KDE 62
Logout 62
Panel 64
Taskbar 65
Workspace dan Virtual Desktop 66
Konqueror - File Manager, Web Browser, Viewer, FTP Client 68


Bab 7 Modus Text 71
KDE Terminal Emulator 71
Command Prompt (Baris Perintah) 72
ls D Melihat isi direktory 73
pwd D Mengetahui direktory aktif 75
cd D Merubah lokasi direktory aktif 76
date D menampilkan tanggal dan waktu 78
cp D copy file 78
mkdir D Membuat direktory baru 79
mv D Move atau Memindahkan file 80
rm dan rmdir D Menghapus file dan direktory 80
cat D Menampilkan Isi File 82
find D Mencari lokasi file 82
more D Menampilkan isi file perhalaman ke layar 85
less D Perbaikan perintah more 86
tail D Melihat mulai dari end of file (eof) 86
head D Melihat awal baris 87
hostname D Nama komputer 88
whoami D Mengetahui siapa saya 88
id D Identitas user yang sedang logon 88
grep D Mencari text 89
man D manual suatu perintah 89
whatis D Deskripsi Singkat Kegunaan Suatu Perintah 90
apropos D mencari suatu fungsi 91
alias D Perintah pengganti 92
echo D Mencetak Text ke layar 93
| (pipe) D Komunikasi antar proses 93
> D Karakter output, overwrite 94

xi
>> D Menambahkan text, non-overwrite 95
; D Pemisah Antar Perintah 96
shutdown D Mematikan komputer 96
& D Proses Background 98

Bab 8 Hard-Link dan Symbolic-Link 99


inode 99
Symbolic-Link 100
Hard-link 102

Bab 9 Yang Aneh dan Penting 105


Tidak ada drive C: di linux 105
Path dan Eksekusi Program 107
File .exe tidak berarti di linux 110
Standarisasi Direktory 113

Bab 10 User dan Group 115


Jangan Pakai Root Bodoh !! 115
User Account 116
Memahami file user account /etc/passwd 117
Memahami file password /etc/shadow 119
Group 122
Memahami file /etc/group 123
UID dan GID 124
Primary group 125
Membuat User dan Group 126
Menambah Account dengan GUI 127
Menambah User Account dengan Baris Perintah 129

xii
Apa yang terjadi saat menambah account ? Penambahan ac-
131
count manual
Ganti user dengan su 133
Ganti user dengan GUI 135

Bab 11 Hak Akses 139


Hak Akses File 139
Merubah Kepemilikan File 142
Merubah Hak Akses File 145
Hak Akses Khusus - Sticky Bit 147
Hak Akses Khusus - Set-UID / Set-GID 149
Setting Hak Akses Khusus dengan chmod 150
Hak Akses Melalui GUI 152
Hak Akses Yang Bentrok 153

Bab 12 Zip dan Tar 155


Kompresi 155
gzip dan bzip2 156
Penggabungan File dengan Tar 158
Gabung, kompres dan distribusikan 161
Kompresi dan Penggabungan file melalui GUI 162

Bab 13 Instalasi Program 165


Jenis-jenis Instalasi Program 166
README dan INSTALL, Setitik cahaya di tengah kegelapan 166
Add/Remove Applications 168
Script 169
Compile Source Code 183

xiii
GNU Configure and Build System 185
RPM 193
Ketergantungan 199
Neraka Ketergantungan ! 201
Rangkuman Perintah RPM 205
Nama Paket Instalasi 206
Database RPM 207
Mencari Paket Aplikasi di Internet 208

Bab 14 Mengakses Media-Media : Mounting 209


Mengakses CDROM Melalui GUI 210
Mengakses Floppy Disk Melalui GUI 213
Proses Mounting 214
Direktory /dev 216
Proses Mounting - Floppy Drive USB dan USB Flash Disk 220
Proses Mounting Manual-Flash Disk 222
File /etc/fstab 228
Linux dan Hardware 230

Bab 15 Runlevel dan Daemon 231


Daemon 232
Runlevel 232
Berpindah antar runlevel 233
Aksi di belakang layar 234
/etc/rc.d/rc5.d/ 236
Start, Stop dan Restart Daemon 237
Start, Stop dan Restart Daemon dengan GUI 239

xiv
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Bab 14
Mengakses Media-Media : Mounting

M enggunakan CDROM ? floppy disk ? partisi baru ? flash disk ?


apa susahnya ? Anda tinggal memasukkan memasang CDROM,
floppy disk, flash drive dan secara otomatis akan muncul sebuah drive
baru yang siap Anda gunakan. Inilah dunia windows yang indah,
namun dunia linux tidaklah seindah itu.
Mengakses device semacam ini mengharuskan Anda memahami
beberapa hal tentang bagaimana linux memperlakukan peralatan ini.
Walaupun dunia GUI linux sudah sangat membantu, namun
pemahaman tentang apa yang terjadi tetap mengharuskan Anda untuk
mengetahuinya karena bila tidak, Anda akan marah-marah karena
mengira CDROM Anda telah dirusak oleh linux karena CD yang tidak
bisa dikeluarkan dari CDROM drive.

209
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Mengakses CDROM Melalui GUI


Untuk mengakses CDROM dan Floppy disk melalui GUI, jalankan
konqueror, klik sidebar Services(1)aStorage Media(2)apilih tree
view (3) dan selamat, Anda sudah bisa melihat CDROM dan floppy
disk yang terpasang di komputer Anda (gambar 14.1).
Kini, perhatikan kolom File Type (5). Selain terdapat keterangan jenis
media seperti CD Recorder (dalam contoh) dan Floppy, terdapat pula
kata Unmounted dan Mounted. Linux menggunakan media dengan
cara yang unik. Sebelum sebuah media bisa digunakan, media tersebut
haruslah di mount terlebih dahulu.

Gambar 14.1. Mengakses Media dengan konqueror

Kini masukkanlah sebuah CD ke dalam drive CDROM. Biasanya baris


CDROM akan menghilang sebentar kemudian muncul kembali tetapi
biasanya sudah tidak muncul-muncul lagi.
Jika terjadi demikian, jangan kaget, CDROM Anda tidaklah hilang karena
linux Anda bukanlah David Cooperfield yang bisa menghilangkan
monas. Tekan tombol F5 untuk refresh dan baris CDROM Anda akan
muncul kembali.

210
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

Lalu perubahan apa yang terjadi ? ternyata tidak ada yang berubah,
saya sebenarnya mengharapkan kata Unmounted akan berubah
14
menjadi Mounted yang menandakan CD yang Anda masukkan
sudah siap diakses namun ternyata tidak ! kini, klik gambar plus (+)
yang terletak di samping kiri gambar CDROM

Gambar 14.2. Status media

Ternyata Anda sudah bisa mengakses CD yang berada dalam CDROM


dan keterangan pada File Type berubah menjadi Mounted ! sesuai
dengan yang diharapkan (Yeahh..). Kini Anda sudah bisa mengakses
file-file yang terdapat di dalam CDROM. (gambar 14.2)
Setelah CDROM dalam kondisi mounted, Anda bisa juga mengaksesnya
melalui baris perintah. Dalam contoh, CDROM saya akan bisa diakses
melalui direktory /media/cdrecorder. Jadi ketika saya masuk ke
direktory ini, sebenarnya saya sedang mengakses CD yang berada di
dalam CDROM drive (gambar 14.3).

Gambar 14.3. Mengakses media melalui shell

211
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Kini adalah bagian yang agak memusingkan. Tekanlah tombol eject


yang berada pada CDROM drive Anda. Apa yang terjadi ? ternyata
CDROM drive mogok dan tidak mau beraksi pada perintah Anda !
Apa yang terjadi ? inilah yang saya katakan keunikan dari linux.
Tidak seperti windows, dimana Anda bisa mengeluarkan CD yang
berada di dalam CDROM drive setiap detik, pada linux, Anda harus
melakukan proses unmounting terlebih dahulu.
Mengeluarkan CD di linux, (bayangkan, di linux, untuk mengeluarkan
CD dari CDROM drive saja harus dibahas) membutuhkan proses
umount terlebih dahulu. Untuk melakukan proses umount ini, Anda
bisa lakukan melalui konquerer dengan klik kanan mouse pada gambar
CDROM Anda kemudian memilih menu Unmount.

Gambar 14.4. Melakukan unmount

Setelah proses unmount dilakukan, Anda bisa menekan tombol eject di


CDROM drive untuk mengeluarkan CD Anda. Selain menu Unmount,

212
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Anda juga bisa menggunakan menu Eject untuk melakukan unmount
disertai dengan eject secara langsung melalui software sehingga Anda
tidak perlu lagi menekan tombol eject pada CDROM drive.

Proses Unmount dan Eject hanya bisa dilakukan jika Anda


tidak sedang menggunakan CDROM drive tersebut. Menggu-
nakan bisa berarti Anda sedang membuka file yang terdapat
di dalam CD dan termasuk juga ketika konsole Anda dengan
direktory aktif yang berada di direktory /media/cdrecorder.

Mengakses Floppy Disk Melalui GUI


Mengakses Floppy Disk, bisa Anda lakukan dengan cara yang sama
persis dengan mengakses CDROM. Satu hal yang perlu diperhatikan
adalah, Anda bisa mengeluarkan disket dari floppy drive kapanpun
karena rancangan mekanik yang bahkan memungkinkan Anda
melakukannya tanpa ada listrik. Akibatnya adalah linux tidak mampu
mencegah Anda melakukannya !
Karena keterbatasan ini, bukan berarti Anda boleh mengeluarkan
disket secara langsung. Jika Anda tetap melakukannya, maka resiko
yang mungkin dihadapi adalah kerusakan data dan bahkan mungkin
tidak bisa diperbaiki lagi (maaf, sedikit mengancam). Untuk itu, jangan
malas untuk melakukan prosedur Unmount terlebih dahulu sebelum
mengeluarkan disket dari floppy disk Anda.
Jangan lupa pula jika Anda mendapatkan error yang mengatakan
bahwa alat tersebut dalam kondisi busy atau bahwa error yang tidak
Anda mengerti, cobalah periksa apakah Anda sedang menggunakan
file pada disket tersebut atau sedang aktif pada direktory floppy disk
tersebut.

Penjelasan ini menganggap Anda menggunakan floppy disk


PC. Karena saya menggunakan laptop yang menggunakan
floppy drive USB external, ada sedikit perbedaan yang terjadi.
Saya akan membahas ini pada bagian mounting manual.

213
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Proses Mounting
Sebelum sebuah media bisa digunakan, proses mounting haruslah
dilakukan terlebih dahulu. Hampir semua buku yang saya baca
mengajarkan Anda melakukan mounting secara manual, namun
seperti yang telah Anda lihat, pada fedora, proses mounting sudah bisa
dilakukan secara otomatis.
Kemudahan ini muncul semenjak diperkenalkannya Fedora Core 3
yang telah menambahkan sebuah feature yang sangat menarik. Linux
kini bisa mengecek secara otomatis ketika sebuah alat di pasang di
komputer Anda berkat bantuan sebuah layer yang dinamakan HAL
(Hardware Abstraction Layer) yang mengirimkan sinyal tentang
keberadaan media-media yang terpasang.
Layer HAL ini digunakan oleh sebuah service yang dinamakan fstab-
sync. Service ini akan menambahkan keterangan yang didapatkan
berdasarkan informasi dari HAL pada file /etc/fstab yang digunakan
oleh proses mounting secara otomatis. Proses mounting otomatis ini
akan menggunakan direktory /media dan bukannya direktory /mnt
yang biasanya digunakan oleh proses mounting manual (saya akan
jelaskan proses mounting manual ini pada bagian selanjutnya).
Anda bisa melihat baris-baris yang ditambahkan secara otomatis oleh
fstab-sync yang ditandai dengan kata managed(gambar 14.5)

Gambar 14.5. File /etc/fstab

214
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Perhatikan gambar 14.5. Device file adalah sebuah file khusus yang
digunakan untuk merepresentasikan sebuah media seperti fd0 untuk
floppy disk, hdc untuk CDROM (karena sebuah CDROM di pasang
pada interface yang sama dengan harddisk sehingga juga dikenal sama
dengan sebuah harddisk), dan lain sebagainya.
Mount point sendiri merupakan suatu direktory yang digunakan
untuk menempelkan sebuah media ke dalam filesystem linux.
Seperti pada contoh, ketika CDROM telah di mount ke direktory /
media/cdrecorder, maka Anda akan bisa mengakses isi dari sebuah cd
melalui direktory /media/cdrecorder seakan-akan Anda mengakses
file atau direktory biasa.
Sebelum proses mounting, direktory /media/cdrecorder hanyalah
berupa sebuah direktory kosong. Anda bisa katakan bahwa direktory
/media/cdrecorder memang disediakan sebagai tempat mangkalnya
CDROM (kebetulan yang saya gunakan adalah cd writer).
Kejadian menarik adalah, bagaimana jika saya mempunyai file yang
berada pada direktory /media/cdrecorder sebelum proses mounting
terjadi ? Misalkan Anda menyimpan sebuah file yang bernama rahasia.
txt pada direktory /media/cdrecorder, bisakah ? Tentu saja karena
direktory /media/cdrecorder memang sebuah direktory biasa namun
ketika Anda melakukan mounting terdapat CDROM Anda, otomatis
file tersebut akan hilang ditelan oleh isi CDROM. Artinya file tersebut
tidak akan kelihatan dan tidak bisa diakses.
Lalu apa yang terjadi pada file rahasia.txt yang tiba-tiba lenyap ditelan
bumi tersebut ? jangan khawatir, saya mengatakan bahwa file tersebut
hilang dan bukan dihapus. Artinya, file rahasia.txt akan muncul
kembali ketika Anda melakukan proses unmounting CDROM.
Kini Anda sudah mengetahui salah satu cara menyembunyikan file
dari pacar Anda yang suka mengutak-ngatik komputer Anda bukan?.

215
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Direktory /dev
Direktory /dev merupakan sebuah direktory yang sangat unik. File-
file yang terdapat pada direktory ini, bukanlah file biasa. File-file ini
dinamakan sebagai device-file, yaitu file yang merepresentasikan
sebuah media seperti CDROM dan floppy disk.
Sebuah device file akan merepresentasikan sebuah media seperti device
file fd0 untuk merepresentasikan floppy disk pertama.

Device file ini antara lain menerangkan bagaimana transfer data


harus dilakukan kepada media tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa
mengetahui bahwa CDROM dan floppy drive yang direpresentasikan
pada contoh oleh device file hdc dan fd0 menggunakan transfer secara
blok sedangkan ttyS0 yang merepresentasikan port serial pertama
menggunakan transfer secara karakter per karakter.

216
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Untuk itu, Anda bisa menggunakan perintah file fileyangdicek
seperti berikut :

Media dengan transfer per blok (block devices) biasanya akan


mempunyai cara kerja yang lebih cepat daripada media dengan transfer
secara karakter per karakter (character devices).
Beberapa contoh device-file yang sering digunakan adalah :

Device-file Media yang direpresentasikan


Fd0 Floppy disk
Hda1 Partisi pertama primary master IDE harddisk pertama
Hdb1 Partisi pertama primary master IDE harddisk kedua
(primary slave)
Sda1 Partisi pertama pada harddisk SCSI pertama
Sdb1 Partisi pertama pada harddisk SCSI kedua
ttyS0 COM1 (serial port pertama)
ttyS1 COM2 (serial port kedua)
Lp0 LPT1 (parallel pertama)
Null Device spesial. Semua data yang dikirimkan ke media
ini akan hilang atau diabaikan

Device-file adalah file yang spesial dan jika Anda perhatikan ketika
saya menampilkan file ini dengan perintah ls l, terdapat sebuah
keanehan, yaitu tidak adanya kolom ukuran file namun terdapat dua
kolom tambahan.

217
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Kolom tambahan ini menandakan major number dan minor


number. Sebagai contoh, berikut adalah potongan tampilan dari
perintah ls l :

Major number merupakan penunjuk mengenai media tersebut di


kernel (jantungnya linux). Karena itu, media yang sama seperti sda,
sda1, sda2, sdb yang merupakan harddisk SCSI mempunyai manjor
number yang sama. Minor number menunjukkan spesifik dari suatu
media, karena itu sda, sda1, sda2 dan sdb mempunyai minor number
yang berbeda-beda.
Pertanyaan selanjutnya adalah jika device-file ini begitu penting, apa
yang akan terjadi jika saya tidak sengaja menghapusnya ? jangan
lakukan ! karena akan membuat media yang berhubungan tidak bisa
diakses.
Lalu bagaimana jika keponakan saya yang nakal menghapusnya
? Baiklah, jika Anda tetap memaksa, file ini bisa Anda buat kembali
dengan perintah mknod.
Perintah mknod digunakan dengan memberikan parameter tentang
device-file yang hendak dibuat yaitu karakter atau blok device beserta
major dan minor number. Sebagai conbtoh, saya akan menghapus
dan membuat kembali file /dev/lp0 yang merupakan file yang
merepresentasikan parallel port pertama.
File /dev/lp0 merupakan karakter device (parameter c untuk karakter

218
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
device dan parameter b untuk blok device) dan mempunyai major
number 6 dan minor number 0 berdasarkan informasi dari perintah
ls l.

Lalu bagaimana jika saya tidak mengetahui major number dan minor
number ? silahkan lihat di komputer sebelah Anda. Tapi tidak ada
komputer disebelah saya. Baiklah tukang paksa, ada cara lain lagi yaitu
dengan menggunakan perintah MAKEDEV.

Perhatikan bahwa perintah MAKEDEV tidak memerlukan parameter


seperti jenis device, major dan minor number. MAKEDEV digunakan
untuk membuat device-file umum berdasarkan nama device.
Kini saya yakin Anda akan berkata tabel yang Anda berikan tentang
device-file sangat tidak lengkap. File yang umum digunakan ini bisa
Anda temukan dengan membaca manual dari perintah MAKEDEV,
jadi jalankanlah perintah man MAKEDEV dan temukan jawaban
Anda disana.
Saya tidak bisa memberikan sebuah tabel yang lengkap karena bisa
menghabiskan setengah buku ini untuk tabel tersebut.
219
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Proses Mounting - Floppy Drive USB dan USB


Flash Disk
Pikiran akan kerumitan linux terbayang ketika saya hendak mencoba
menggunakan floppy drive external USB merk Toshiba dan Flash Disk
USB 256 MB merk Epraizer.
Apakah serumit itu ? ternyata ketakutan saya tidak beralasan ! Linux
menyelesaikan masalah ini dengan sangat baik dan mudah.
Ketika saya memasukkan Floppy
Drive 1.44, HAL-Daemon akan
berteriak kencang di dalam
jantung komputer dengan suara
yang serak weeeiiii ada media
baru nih.
Fstab-sync yang bertugas
mendengar teriakan dari HAL-
Daemon akan melihat kriteria
barang yang baru di kenali
oleh HAL-Daemon (Anda bisa
melihatnya juga dengan perintah
lshal).
Karena didapati bahwa barang baru tersebut termasuk dalam kriteria
floppy drive, maka fstab-sync segera menambahkan sebuah baris ke
file /etc/fstab. Beberapa informasi yang ditambahkan ini antara lain
adalah device-file yang digunakan (/dev/sda), mount point (/media/
floppy1), serta informasi-informasi lainnya.
Selanjutnya, ketika Anda mengklik media baru tersebut yang
ditunjukkan dengan Hard Disk (sda) pada gambar 14.6 dan 14.7, proses
mounting akan segera dilakukan sehingga Anda bisa mengakses file
pada floppy drive eksternal tersebut.

220
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14

Gambar 14.6. Mounting Floppy drive USB

Jangan dibingungkan dengan kata Hard Disk (sda) karena yang


Anda akses adalah 100% floppy drive. Hal ini terjadi hanya karena
driver yang digunakan adalah sda. Peralatan USB eksternal memang
biasanya menggunakan driver SCSI.
Percobaan selanjutnya dengan Flash Disk USB merk Epraizer 256
MB. Proses pengenalan media baru terjadi sama seperti penggunaan
Floppy Drive USB hanya saja di sini, direktory yang digunakan oleh
proses mount adalah /media/FLASH_DISK sedangkan device-file
yang digunakan tetap sama yaitu /dev/sda (gambar 14.7).

Gambar 14.7. Mounting Flask disk USB 221


Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Jika Anda lihat pada file /etc/fstab, terdapat kata vfat yang artinya
filesystem USB Flash Disk tersebut adalah FAT32. Selain itu terdapat
kata pamconsole yang artinya media baru tersebut hanya bisa diakses
melalui konsole atau orang yang berada secara fisik di komputer
yang sedang digunakan. Orang yang menggunakan komputer secara
remote, tidak bisa melakukan proses mounting. Tujuannya jelas,
masalah security.

Proses Mounting Manual-Flash Disk


Saya menggunakan dua komputer untuk
membuat buku ini, sebuah laptop toshiba
yang menjalankan windows XP dan sebuah
PC merk lokal Relion yang menjalankan
Linux fedora 4. Percobaan-percobaan selalu
dilakukan pada dua komputer tersebut
dimana saya menjalankan linux di laptop dengan bantuan software
Virtual Machine yang sangat bagus.
Saya tidak menemukan device yang tidak berjalan secara otomatis ketika
di hubungkan dengan PC Linux yang saya gunakan untuk membuat
buku ini (bukan berarti tidak ada, hanya saja saya tidak memilikinya).
Ketika menggunakan virtual machine di laptop, kegagalan mounting
otomatis terjadi dan saya pikir, inilah kesempatan bagus untuk
menerangkan tentang mounting manual.
Mungkin Anda tidak akan pernah memerlukan proses manual ini, tapi
tidak akan ada yang mengetahui kapan Anda memerlukan informasi
semacam ini. Selain itu, memahami mounting secara manual, akan
membuat pengetahuan Anda bertambah dan lebih memahami jadi
jangan lewati bagian ini.
Ketika saya memasukkan Flash Disk USB merk Eprizer 256MB dengan
mesin linux yang aktif, tidak ada reaksi dari konqueror. Tidak muncul
sebuah baris baru walaupun saya tekan menekan tombol F5 sebanyak
13 kali. Artinya, untuk menggunakan Flask Disk USB tersebut, saya
harus melakukan sedikit proses manual.

222
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Mounting manual dilakukan dengan tahapan :
1. Menyediakan direktory kosong
2. Mengetahui informasi tentang alat atau media yang digunakan
termasuk filesystem yang digunakan
3. Melakukan proses mounting

1. Menyediakan direktory kosong


Anda bisa membuat direktory kosong dimana saja untuk digunakan,
namun yang sangat sering digunakan adalah direktory /mnt. Untuk
itu, saya akan membuat sebuah direktory kosong untuk Flash disk
saya dengan perintah mkdir :

[root@localhost ~]# mkdir /mnt/flash

Direktory ini nantinya akan dikenal sebagai mount point, atau direktory
yang digunakan oleh proses mount

2. Mengetahui informasi tentang alat yang digunakan


Bagian ini memang terkadang membingungkan karena menuntut
Anda untuk mengetahui informasi sebuah media dengan lebih detail.
Flash Disk umumnya dikenal sebagai peralatan SCSI karena itu, yang
kemungkinan untuk digunakan adalah sda, sdb, sdc, dlsb. Jadi device-
file yang akan digunakan disini adalah /dev/sda atau /dev/sdb atau
/dev/sdc. Tapi apakah saya harus mencoba-coba semuanya ?
Biasanya sebuah media baru akan terdeteksi oleh linux dan saya
melihatnya dengan perintah dmesg yang akan menampilkan log atau
informasi tentang apa yang terjadi di komputer.
Karena saya memasukkan Flash Disk setelah proses startup dan proses
lainnya, maka informasi tentang Flash Disk USB ini biasanya akan
berada pada bagian terakhir.
Karena informasi dari perintah ini cukup banyak, Anda bisa
menggunakan perintah dmesg | less agar Anda bisa menggulung

223
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

informasi di layar. Pada contoh, terlihat bahwa Flash Disk USB saya
dikenal dengan USB Mass Storage driver dan menggunakan device-
file sdb dengan filesystem vfat (tidak terlihat pada gambar) :

Gambar 14.8. dmesg

Flash Disk saya di format dengan filesystem FAT16 yang dilakukan


melalui XP sehingga di linux, akan dikenal dengan vfat. Linux
umumnya menggunakan filesystem ext2 namun filesystem ini tidak
bisa dibaca oleh windows karena itu saya menggunakan filesystem
vfat agar bisa di akses oleh kedua musuh bebuyutan ini.
Beberapa filesystem yang umum adalah EXT3 yang lebih baru dari
EXT2, ISO9660 yang digunakan oleh cd-rom dan NTFS yang digunakan
oleh NT, 2000/2003/XP namun hanya bisa dibaca oleh linux (tidak bisa
melakukan perubahan)
Tidak suka dengan tampilan teks yang sedemikian banyak dan
tampaknya memusingkan ini ? Anda juga bisa mencari device-file
yang digunakan melalui StartaSystem ToolsaHardware Browser
(gambar 14.9):

224
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14

Gambar 14.9. Menentukan jenis device-file yang digunakan

Terlihat bahwa USB Flash disk yang baru saya masukkan dikenali
sebagai /dev/sdb dengan modem Oti. Type filesystem juga ditampilkan
yaitu fat16.

Perhatikan bahwa device-file akan dibuat secara otoma-


tis ketika Anda menghubungkan sebuah media jika belum
tersedia di direktory /dev. Pada contoh, device-file /dev/sdb
akan dibuat oleh system ketika saya memasang Flask Disk
USB ke dalam komputer.

3. Melakukan proses mounting


Proses terakhir agar Anda bisa mengakses sebuah media adalah
melakukan proses mounting. Proses mounting dilakukan dengan
perintah mount yang digunakan dengan syntax :

Mount t filesystem devicefile mountpoint

225
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Pada contoh, saya menjalankan perintah mount t vfat /dev/sdb /mnt/


flash. Setelah perintah mount dijalankan, saya bisa mengakses data-
data di flash drive saya dengan mengakses direktory /mnt/flash.

Gambar 14.10. Mount media melalui shell

Terlihat pada flash saya terdapat beberapa file seperti Landscape03.


jpg, WMPInfo.xml, direktory bit, Luna dan usb. (gambar 14.10)
Anda bisa melihat semua mounting yang telah terjadi pada komputer
dengan perintah mount tanpa menggunakan parameter apapun atau
dengan melihat file /etc/mtab yang digunakan oleh mount (gambar
14.11) :

Gambar 14.11. melihat status mounting

226
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Setelah selesai menggunakan flash disk ini, sebelum dicabut, sangat-
sangat disarankan untuk melakukan proses unmount terlebih dahulu.
Untuk unmount, Anda bisa menggunakan perintah umount dengan
syntax :

Umount device-file

Atau

Umount mountpoint

Gambar 14.12. Umount

Setelah proses umount selesai dilakukan, kini Anda bisa melepaskan


Flash Disk dengan aman. Jika Anda pernah berfikir, bahwa windows
tidak perlu melakukan ini semua, maka Anda salah besar. Windows
juga melakukan hal yang sama ! Anda melakukan proses umount di
windows dengan mengklik menu remove USB (gambar 14.13)

Gambar 14.13. Remove hardware, umount versi windows

Jika Anda tidak melakukan prosedur ini, maka jangan heran jika terjadi
kerusakan ataupun data yang hilang pada flash disk Anda.

227
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

File /etc/fstab
Bicara mengenai mounting dan unmounting, file /etc/fstab memegang
peranan yang sangat penting. File ini mempunyai dua kegunaan yaitu
:
1. Mounting otomatis ketika komputer di jalankan. Mungkin saya
lupa mengatakan kepada Anda bahwa proses mounting manual
yang Anda lakukan, akan hilang ketika komputer Anda di restart.
Jadi misalkan Anda ingin agar floppy drive external selalu tersedia
setiap kali komputer dihidupkan tanpa perlu melakukan proses
mounting manual, maka file /etc/fstab adalah jawabannya
2. Ketika Anda melakukan proses mounting dan informasi yang Anda
berikan tidak cukup, maka linux akan mencari informasi tersebut
ke file /etc/fstab.

Agar proses mounting manual tidak perlu dilakukan setiap kali


komputer di restart, Anda bisa menambahkan sebuah baris pada
file /etc/fstab. File ini akan digunakan oleh proses mounting secara
otomatis pada saat komputer di jalankan sehingga Anda tidak perlu
lagi menjalankan proses mounting manual setiap saat.
Setiap baris pada file /etc/fstab mempunyai 6 informasi tentang sebuah
media, yaitu :
<device-file/label> <mount-point> <type> <mount options>
<dump#><fsck#>
Sebagai contoh, berikut adalah file /etc/fstab yang saya ambil dari
komputer lab :

228
Jasakom
B A B
Mengakses Media-Media : Mounting

14
Kolom Contoh Keterangan
1 /dev/fd0 Bisa berisi device-file ataupun label yang
menerangkan suatu volume
2 /media/floppy Mount point atau lokasi dimana suatu media
bisa diakses setelah proses mount dilaku-
kan
3 Auto, ext3 Filesystem yang digunakan oleh media yang
bersangkutan seperti ext2, ext3, vfat, dlsb.
Auto artinya akan dilakukan deteksi secara
otomatis.
4 Default, Pam- Pada saat Anda melakukan proses mount-
console ing, beberapa pilihan bisa diberikan seperti
agar filesystem baru tersebut hanya bisa di
baca dengan menambahkan kata ro atau
bahkan miminta agar jangan lakukan mount-
ing otomatis (umumnya untuk CDROM dan
floppy disk) dengan menambahkan kata no-
auto, dlsb.
Penggunaan kata default akan memberikan
parameter rw, suid, dev, exec, auto, nouser,
dan async. Anda bisa melihat pilihan-pilihan
yang tersedia dengan mengetikkan man
mount
5 0, 1 Menentukan apakah filesystem perlu diback-
up (dump). 1 artinya perlu dibackup sedang-
kan 0 artinya tidak perlu dibackup. Sebagai
contoh, /dev/proc berisi data tentang hard-
ware Anda dan swap yang berfungsi sebagai
Virtual RAM, jadi untuk apa di backup ?
6 0, 1, 2 Pada saat boot, linux akan melihat apakah
suatu filesystem perlu di cek akan adanya
error atau tidak dengan menggunakan per-
intah fsck. 0 artinya tidak perlu di cek, 1 arti-
nya akan di cek, 2 juga akan di cek namun
setelah pengecekan 1 selesai dilakukan.

229
Jasakom
B A B

14
Mengakses Media-Media : Mounting

Linux dan Hardware


Walaupun setiap kali ada yang mengatakan bahwa linux sangat lemah
dalam mendukung hardware, setiap kali pula ditentang oleh para
maniak linux, namun hal tersebut sebenarnya tidak bisa dibantah.
Memang benar jika anda menyebutkan satu persatu hardware yang
didukung oleh linux, sudah banyak sekali dan tiada habisnya namun
bila dibandingkan dengan windows, banyaknya itu tidaklah
sebanding.
Bila Anda mengalami kesulitan melakukan instalasi sebuah hardware,
cobalah cari solusinya melalui internet. Semoga sudah ada maniak
linux lain yang telah berhasil melakukannya dan Anda tinggal
mengikuti langkah-langkah serta tips yang diberikan. Jika tidak,
mungkin Anda kurang beruntung. Mungkin saja memang linux belum
mendukungnya.
Kemudahan dalam melakukan instalasi juga menjadi sebuah kendala
di linux. Anda tidak perlu merasa rendah diri untuk bertanya karena
memang itulah kesulitan yang dihadapi oleh setiap pengguna linux.
Walaupun saat ini sudah diperkenalkannya instalasi secara otomatis
dengan hotplug seperti halnya windows, namun fasilitas ini masih
memerlukan banyak penyempurnaan untuk menyamai kemudahan
windows.
Bila saya harus memberikan nilai dalam hal dukungan dan kemudahan
instalasi hardware baru, linux akan mendapatkan nilai 5 dari nilai
maksimum 10 sedangkan windows akan mendapatkan nilai 9.
Permasalahan semacam ini hendaknya tidak menjadi kendala buat Anda
yang gemar belajar dan siap mengikuti perkembangan linux. Yakinlah
bahwa dalam masa-masa mendatang, kemudahan penggunaan dan
instalasi hardware akan semakin baik di linux seiring dengan semakin
banyaknya pengguna linux sementara itu munculnya antipati terhadap
Microsoft yang terlalu mendominasi semakin kuat di seluruh dunia.

230
Jasakom
Dapatkan juga buku Sto lainnya
Menguasai Windows Server 2003

Satu-satunya buku yang membahas konsep windows


2003 secara mendalam dengan pemahaman logika. Di
terbitkan oleh Elex Media dan telah mengalami 3 kali
cetakan serta mendapatkan predikat sebagai buku Best
Seller

Harga : Rp. 39.800,-

Seni Internet Hacking : Uncensored


Sebuah buku kontroversi tentang hacking yang telah
mengalami 8 kali cetakan serta terjual lebih dari 20.000
eksemplar.
Disertai pula dengan rakaman Video dari kasus hacking
nyata. Buku yang termasuk kategori Best Seller ini
sempat di ulas oleh beberapa media seperti koran-koran
dan majalah. Penerbit : Jasakom

Harga : Rp. 45.000,- (include CD)

Seni Teknik Hacking 1 : Uncensored

Buku tentang hacking secara praktis yang membahas


berbagai teknik, dari melewati proteksi firewall
perusahaan sampai konsep cookie yang memungkinkan
nasabah internet banking dirampok. Dapatkan buku
Best Seller yang sempat diulas oleh beberapa media
ini sebelum kehabisan. Penerbit : Jasakom

Harga : Rp. 48.000,- (include CD)


Buku-buku yang diterbitkan oleh jasakom bisa didapatkan di toko-toko buku terdekat ataupun secara online di :
http://www.jasakom.com/penerbitan

Anda mungkin juga menyukai