TUgas Makalah
TUgas Makalah
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat di gunakan sebagai
acuan untuk bahan pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca
dalam profesi bidang teknik sipil.
Harapan kami makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan dalam bentuk maupun
isi dari makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami haraplan bagi para pembaca
untuk memberi masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar Isi.2
BAB I PENDAHULUAN..3
1.1 Latar Belakang....3
1.2 Rumusan Masalah..4
1.3 Tujuan Masalah...5
1.4 Batasan Masalah..5
1.5 Manfaat6
BAB II PEMBAHASAN..7
2.1 Pengertian VE ..7
2.2 Komponen Sistem VE.....10
2.3 Hambatan-hambatan Dalam Pelaksanaan VE..21
2
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mencari keseimbangan fungsi terbaik antara biaya, keandalan dan kinerja
sebuah proyek (DellIsola, 1982). Nilai rekayasa mengacu pada proses sistemik,
tujuannya adalah untuk memaksimalkan nilai indeks proyek. Indeks nilai mengacu
pada rasio nilai bahan atau metode yang diperlukan untuk memberikan fungsi
perubahan metode dan pencarian alternatif produk atau komponen lain dilakukan
pada saat itu sebagai akibat dari kurangnya sumber daya selama Perang Dunia II.
Usaha perubahan ini dilakukan untuk melakukan peningkatan nilai suatu produk
dengan memfokuskan pada fungsi produk tersebut (Mcgeorge dan Palmer, 1997).
dilakukan secara sistematis oleh tim dari banyak disiplin ilmu yang melakukan
focus pada nilai dan fungsi. Penerapa VE pada proyek konstruksi mempunyai
potensi penghematan yang cukup besar dari anggaran biaya proyek. Dari
penelitian yang dilakukan di Amerika oleh Palmer, Kelly, dan Male (1996)
3
menunjukkan penghematan yang dicapai dalam penerapan VE pada proyek
konstruksi cukup besar, yang mencapai 34-36 % dari total anggaran biaya proyek.
alternatif yang dipakai berbeda-beda, hal ini disebabkan karena pendekatan yang
dipakai, kondisi budaya, dan sistem procurement yang berbeda. Sistem VE yang
menyinggung penerapan program VE. Baru mulai pada tahun 2007 perkembangan
tenaga ahli VE. Pada saat itu juga penerapan VE pada proyek-proyek konstruksi
tentang VE, dan kendala-kendala yang sering dihadapi dalam praktik VE.
4
3. Bagaimana pengetahuan kontraktor dan konsultan mengenai VE ?
konstruksi di Indonesia ?
Indonesia
Indonesia mengenai VE
konsultan) di Indonesia
konstruksi
5
1. Penelitian dilakukan pada kontraktor dan konsultan yang mengetahui atau
Jakarta.
1.5. Manfaat
penerapan VE agar dikemudian hari dapat diantisipasi lebih awal dan dapat
6
BAB II
PEMBAHASAN
untuk meningkatkan nilai dari jasa dan produk atau barang-barang dengan
Engineers).
untuk mendapatkan nilai yang paling tinggi bagi setiap dolar yang
7
3. VE adalah sebuah teknik dalam manajemen menggunakan pendekatan
Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan
fungsi tersebut dengan biaya total minim. (Heller 1971 dan Hutabarat
1995)
dari suatu proyek atau produk yang melibatkan pemilik, perencana dan
8
7. VE adalah sebuah pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis
1. A Design Review
dihasilkan
Yaitu ketentuan yang harus ada pada setiap desain, akan tetapi lebih
4. Quality Control
Yaitu kontrol kualitas dari suatu produk karena lebih dari sekedar meninjau
tidak perlu muncul setiap kegiatan proyek berlangsung, hal-hal tersebut antara
lain:
9
3. Kekurangan ide/ gagasan (lack of idea)
6. Kebiasaan (habits)
7. Sikap (attitude)
8. Politik (politic)
9. Kekurangan (fee)
10
Tabel 2.1. Komponen Sistem VE (Mcgeorge dan Palmer, 1997)
VE System VE Component
Function Definition Based on Project Function
Based on Space Function
Based on Elemental Function
Function Evaluation Lowest Cost to Perform Function
FAST Diagram Use
Dont Use
Allocated Cost to Function Yes
No
Callculated Worth Yes
No
Generation of Alternative Brainstorming
Other Creative Techniques
Organisation of The Study Group External Team
Approach Design Mix
Mixture of Two
Value Engineering Facilitator Independent
In House
Format of The Value Engineering 40 Hours Workshop
The Two Days
Charette
Japanese Compact Study
Contractor Change Proposal
Other as Aplicable to the Project
Location Outsite Work Environment
Inside Work Environment
The Timing of Study Inception
Brief
Sketch Design
Construction Stage
Combination of Above
Continuous Process
Evaluation of Alternative Weightmatrix
Other Mathematical Technique
Voting
Subjective Evaluation
11
2.2.1. Definisi Fungsi (Function Definition)
Klarifikasi dilakukan menggunakan 1 kata benda dan 1 kata kerja (1 noun and 1
verb).
Definisi fungsi proyek yang dilakukan dengan cara melihat proyek itu
Definisi fungsi proyek yang dilakukan dengan cara melihat proyek itu
secara ruang-ruang yang dibutuhkan dan yang akan terbentuk dalam proyek,
untuk mendapatkan fungsi ruang yang diperlukan dalam proyek konstruksi, yang
dapat dilihat pada contoh ruang kelas yang berfungsi sebagai tempat pengajaran
dilakukan.
Definisi fungsi proyek yang dilakukan dengan cara melihat proyek itu
secara elemental yang dibutuhkan dan yang akan terbentuk dalam proyek
konstruksi, yang dapat dilihat pada contoh pintu ruangan untuk membuka akses
12
2.2.2. Evaluasi Fungsi
fungsi pelengkap. Cara kerja diagram ini berawal dari penentuan fungsi utama dan
bagaimana cara pencapainnya (how), dan akan dijelaskan mengana hal tersebut
dilakukan (why). Diagram ini juga melakukan pembagian antara lingkup design
Pada FAST diagram dijelaskan konsep pemikiran pada fase desain and fase
konstruksi. Pada fase desain menjelaskan bagaimana cara yang dilakukan untuk
timbul.
definisi ini. Seperti contoh, rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
Merawat Pasien
Mendiagnosa pasien
13
Penentuan biaya (cost) dilakukan berdasarkan fungsi dari sumah sakit.,
dilakukan untuk mencapai tujuan dan fungi yang sama. Tabel 2.2 memberikan
Tabel 2.2. Contoh Allocated Cost to Function (Mcgeorge dan Palmer, 1997)
dengan kelayakan dari setiap komponen yang dipakai. Tabel 2.3. memberikan
14
Tabel 2.3. Contoh Calculated Worth (Johnny Johan, 2004)
Function Function
Component Kind Cost worth
Verb Marks
Pencil Make Marks $0.14
Eraser Remove Marks $0.02
Ferrule Hold Eraser $0.01
Wood Hold Lead $0.05
Paint Protect Wood $0.01
Provide Beauty
Markings Identify Product $0.01
Graphite Makes marks $0.40 0.04
Cost/Worth 0.14/0.04
3.5
masalah yang terdiri dari beberapa orang dengan disiplin ilmu pengetahuan yang
berbeda, yang secara spontan mengutarakan ide-ide mereka untuk berfikir secara
sistematis yang dikenal dengan rencana kerja rekayasa nilai (value engineering
15
1. Fase informasi
2. Fase kreatif
Pada fase ini dilakukan identifikasi sejumlah alternatif ide-ide baru, metode
pemenuhan fungsi.
3. Fase analisa
dikerjakan.
4. Fase pengembangan
5. Fase presentasi
Tahapan ini palig penting karena komunikasi yang kurang baik akan menjadi
hambatan terhadap respon dari tim perencana. Keberhasilan tahap ini banyak
yang benar.
16
2.2.8. Pendekatan Group (Group Approach)
pengetahuan yang baik dalam menjembatani antara tim yang melakukan analisa
digunakan :
evaluasi dari pra rencana (sketch design) oleh tim perencana kedua yang
didalamnya dipimpin oleh value manager selama 1 minggu (Kelly dan Male,
17
Tabel 2.4. The 40 Hour Workshop (Kelly dan Male 1993)
2. The Charette
Metode ini dilakukan pertama kali oleh ahli VE yang bernama Bob
Charette yang merumuskan arahan melalui identifikasi fungsi dari ruang yang
18
Hal ini dapat dilakukan oleh kontraktor yang ditujukan kepada pemilik yang
operasional lapangan dan cocok untuk proyek yang tidak terlalu besar,
proyek maupun diluar lingkungan kerja proyek. Tidak adanya peraturan yang
menganggap perlunya lokasi yang berbeda dengan lingkungan kerja, yang dapat
19
2.2.12. Waktu Studi
1. Inception
2. Brief
Pembelajaran yang memerlukan definisi dari fungsi ruang dalam proyek, hal
3. Sketch design
4. Construction stage
Proses pembelajaran yang dilakukan pada saat konstruksi dan dilakukan oleh
5. Combination of above
6. Continuous process
Proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus mulai dari tahap
20
2.2.13. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternative)
alternatif adalah :
1. Weight matrix
3. Voting
4. Subjective evaluation
dilakukan oleh Cheah dan Ting (2004) dalam Chandra (2006), dapat dilihat
21
1. Definisi yang salah tentang VE
ada kontribusi lainnya yang dapat disumbangkan, namun hanya saja masih
sulit untuk diukur dan belum banyak diketahui oleh penerima jasa. Informasi
dari pelaksanaannya.
4. Kurangnya sikap tegas atau inisiatif dari owner untuk melakukan VE,
sehingga para perencana, kontraktor dan pihak lain yang tergabung tidak
melakukan VE.
menarik bagi pelaksana VE, karena tidak adanya hasil yang didapat dalam
saja.
22
6. Terbatasnya waktu dan biaya
7. Kurangnya profesionalisme
Lain halnya dengan di Negara Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki
pengembangan VE.
9. Kurangnya komunikasi
23
BAB III
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan masukan
dan kritik demi kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa
dan masyarakat tentang konstruksi Jalan Raya terutama di bidang teknik sipil.
24
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id
25