Anda di halaman 1dari 3

_____________________________________________________________________________

Perangkat Yang Menggunakan Prinsip LPF HPF

POWER AMPLIFIER
Power Amplifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penguat Daya adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Di dalam bidang Audio,
Power Amplifier akan menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari sumber suara (Input)
menjadi sinyal suara yang lebih besar (Output). Sumber sinyal suara yang dimaksud tersebut
dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti Mikrofon yang dapat mengkonversikan energi
suara menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan getaran mekanik
menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang berbentuk sinyal AC tersebut kemudian diperkuat arus
(I) dan tegangannya (V) sehingga menjadi Output yang lebih besar. Besaran penguatannya ini
sering disebut dengan istilah gain.

Gain yang biasanya dilambangkan dengan G dengan satuan decibel (dB) ini merupakan hasil
bagi dari daya di bagian Output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk-bentuk
frekuensi listrik AC. Bentuk Rumusnya adalah sebagai berikut :

G = 10log (Pout/Pin)

Dimana:
G = Gain dalam satuan dB
Pout = Power atau daya pada bagian Output
Pin = Power atau daya pada bagian Input

Gambaran mengenai power amplifier: Rangkain CrossOver


Sebagai rangkaian pemilah frekuensi

Pada penggunaan rangkaian crossover aktif untuk power amplifier, terdiri dari beberapa bagian
yang dapat diuraikan sebagai berikut berdasar gambar diatas.
1. Penguat Depan (Pre-Amplifier)
Bagian ini berfungsi menguatkan sinyal audio dari MP3 player atau head unit kemudian
diberikan ke rangkaian filter aktif. Rangkaian penguat depan (pre-amplifier) ini dibangun
dengan konfigurasi penguat operasional (Op-Amp) IC LF353.

2. Filter Aktif Nada Bass


Bagian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dengan range frekuensi nada bass dan
menahan sinyal audio dengan range frekuensi yang lain. Rangkaian filter aktif nada bass ini
pada dasarnya low pass filter aktif yang diset pada range frekuensi nada bass.

3. Filter Aktif Nada Midrange


Bagian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dengan range frekuensi nada menengah
(midrange) dan menahan range frekuensi sinyal audio yang lain. Filter aktif nada midrange
ini dibangun menggunakan band pass filter dengan range frekuensi center pada nada
midrange audio.

4. Filter Aktif Nada Treble


Bagian ini berfungsi sebagai penyaring nada treble, yaitu menguatkana sinyal audio dengan
range nada treble dan menahan range sinyal audio dengan range frekuensi yang lain. Bagian
filter aktif nada treble ini dibangun menggunakan high pass filter aktif dengan frekuensi cut
off pada range frekuensi nada treble.

Semua jalur output dari filter aktif pada rangkaian crossover aktif untuk power amplifier ini
dapat dikontrol level tegangan outputnya menggunakan potensiometer yang dipasang pada
masing-masing output rangkaian crossover aktif untuk power amplifier.

Crossover pada amplifier dibutuhkan bila memang kita ingin supaya kualitas suara yang
dihasilkan oleh amplifier-speaker benar benar bagus, bila memang kualitas amplifier dan
speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi menggunakan crossover ini.

Tiap-tiap speaker memiliki jangkauan / range frekuensi kerja masing masing. Speaker woofer
untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah sedangkan tweeter untuk menghasilkan
frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing speaker ini sempurna maka input yang
diberikan harus sesuai dengan jenis speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk memilah
milah frekuensi itulah yang disebut dengan rangkaian crossover.
Pada semua crossover terdapat High Pass Filter yang fungsi nya untuk menahan frekuensi
rendah dari power amplifier, keluaran dari high pass filter ini tentu diteruskan ke tweeter,
sedangkan Low Pass Filter berfungsi menahan frekwensi tinggi dan kemudian meneruskan
sinyal suara ke woofer, sedangkan mid-filter merupakan perpaduan keduanya.
Rangkaian crossover pasif ini adalah rangkaian filter high pass dan filter low pass. Untuk lebih
jelasnya dalam membuat rangkaian crossover pasif 2 arah ini dapat dilihat skema rangkaian dan
komponen yang digunakan sebagai berikut :
Pada amplifier audio dan sistem speaker, aplikasi Low Pass Filter berfungsi untuk mengarahkan
sinyal frekuensi bass yang lebih rendah untuk speaker bass yang lebih besar atau untuk
mengurangi noise frekuensi tinggi.

Kemudian untuk High Pass Filter, pada amplifier berfungsi sebagai kapasitor coupling antara
dua tahap penguat audio dan dalam sistem speaker untuk mengarahkan sinyal frekuensi tinggi
untuk speaker kecil "tweeter" tipe sementara memblokir sinyal bass yang lebih rendah atau juga
digunakan sebagai filter untuk mengurangi noise frekuensi rendah atau "gemuruh" distorsi jenis.
Bila digunakan seperti ini di aplikasi audio pass filter tinggi kadang-kadang disebut
"berpotongan rendah", atau "bass memotong" filter.

Daftar Pustaka:
1. Skema Rangkaian PCB http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-crossover-aktif-
untuk-power-amplifier-mobil/
2. Pengertian LPF, HPF dan BPF http://miftakhullh.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-
lpf-hpf-dan-bpf.html
3. Pengertian dan Aplikasi Rangkaian High Pass Filter
http://setiaagungw.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-dan-aplikasi-rangkaian-
high.html

Anda mungkin juga menyukai