Anda di halaman 1dari 14

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang aplikasi penerapan Model Asuhan


Keperawatan Profesional (MAKP) dan pelaksanaan program inovasi dari
kelompok yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di Ruang
Nusa Indah RSU Bangli pada tanggal 10 September sampai 6 Oktober 2012.
Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: (1) Supervisi, (2)
Penerimaan Pasien Baru, (3) Discharge Planning.

6.1 HASIL PELAKSANAAN MAKP

6.1.1 Supervisi Keperawatan


Selama praktek manajemen keperawatan, kelompok melaksanakan
kegiatan supervisi keperawatan sebanyak satu kali dengan tahap-tahap
kegiatannya sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
1) Menentukan penanggung jawab supervisi yaitu Made Wahyu
Purwaningsih
2) Menyusun proposal kegiatan supervisi dengan menetapkan
supervisi tindakan keperawatan rawat luka.
3) Menetapkan instrument supervisi atau format penilaian rawat luka
4) Menetapkan alokasi waktu untuk pelaksanaan supervisi yaitu pada
tanggal 28 September 2012.
5) Menentukan Associate Nurse yang akan dilakukan supervisi yaitu I
Gusti Ngurah Made Purna Jiwa.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Supervisi perawatan dilaksanakan diruang Nusa Indah RSU
Bangli Pada tanggal 28 September 2012 pukul 10.00-11.00 Wita.
Kegiatan dihadiri oleh seluruh anggota kelompok dan telah

Praktik Profesi Manajemen 90


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

mendapatkan ijin dari kepala ruangan selaku pendamping lapangan.


Pelaksanaan kegiatan supervisi perawatan luka dapat berlangsung
dengan baik sesuai dengan harapan antara lain :
1) Kegiatan ini diawali dengan penyampaian dilakukannya supervisi
oleh mahasiswa yang berperan sebagai supervisor kepada Primary
Nurse untuk menyampaikan supervisi perawatan luka kepada
Associate Nurse yang akan di lakukan supervisi.
2) Supervisor menjelaskan kepada Associate Nurse tentang hal
dilakukannya supervisi, tujuan dilakukannya supervisi dan mengapa
Associate Nurse tersebut disupervisi dalam hal melakukan
perawatan luka.
3) Supervisor menjelaskan instrument penilaian yang akan digunakan
untuk melakukan perawatan luka kepada Associate Nurse.
4) Supervisor menanyakan kepada Primary Nurse pasien siapa yang
akan dilakukan perawatan luka.
5) Supervisor menilai dan melakukan pengawasan saat Associate
Nurse melakukan perawatan luka sesuai dengan format penilaian
yang digunakan.
6) Supervisor melakukan perhitungan nilai sesuai dengan hasil
perawatan luka dari Associate Nurse apakah nilai yang didapat
termasuk kriteria cukup, sedang, atau baik.
7) Supervisor melakukan klarifikasi tentang tindakan perawatan luka
yang telah dilakukan oleh Associate Nurse.
8) Supervisor memberitahukan hasil nilai yang telah diperoleh dalam
melakukan perawatan luka kepada Associate Nurse bahwa nilai
yang diperoleh adalah baik.
9) Supervisor merencanakan untuk melakukan supervisi kembali
sekitar 1 atau 2 minggu kedepan untuk memantau perkembangan
Associate Nurse khususnya tindakan keperawatan perawatan luka.

Praktik Profesi Manajemen 91


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

c. Evaluasi
1) Struktur
Sistem supervisi sudah dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya form penilaian perawatan luka yang digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan supervisi keperawatan. Supervisor yang
akan mensupervisi Associate Nurse dalam pelaksanaan perawatan
luka.
2) Proses
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi rawat luka, format rawat
luka yang digunakan adalah modifikasi dari format penilaian
perawatan luka Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNUD.
Hasil kegiatan supervisi yang didapatkan adalah Associate Nurse
dapat melakukan perawatan luka dengan cukup baik sesuai Standar
Operasional Prosedur yang digunakan untuk penilaian yang
mencakup tahap persiapan alat, tahap preinteraksi, tahap kerja,
tahap evaluasi dan dokumentasi kegiatan.
3) Hasil
Hasil pelaksanaan supervisi untuk Associate Nurse dapat dilihat
pada instrument penilaian format perawatan luka pada lampiran.
d. Hambatan
Secara umum pelaksanaan dari program ini tidak ditemukan hambatan
yang berarti. Pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana karena
mendapatkan dukungan sangat baik dari pihak perawat di ruang Nusa
Indah
e. Dukungan
Pembimbing institusi, pembimbing klinik, kepala ruangan, serta
seluruh perawat di ruang Nusa Indah memberikan dukungan penuh
pada kelompok untuk melaksanakan supervisi keperawatan rawat luka
pada pasien.

Praktik Profesi Manajemen 92


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

6.1.2 Penerimaan Pasien Baru


a. Persiapan
1) Menentukan penanggung jawab penerimaan pasien baru
2) Penanggung jawab bersama mahasiswa lainnnya menyusun
proposal, lembar balik orientasi pasien baru, dan lembar
pengesahan bahwa pasien/keluarga sudah mendapatkan orientasi
pasien baru.
3) Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai
orientasi pasien baru.
4) Mengadakan kontrak waktu untuk orientasi pasien baru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan orientasi pasien baru dimulai dari minggu kedua pada
tanggal 20 September 2012. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
1) Primary Nurse melaporkan setiap adanya pasien baru kepada
kepala ruangan.
2) Kepala ruangan bersama Primary Nurse mendatangi setiap pasien
baru yang masuk Ruang Nusa Indah dan memperkenalkan perawat
yang bertanggung jawab atas perawatan pasien.
3) Primary Nurse mengorientasikan ruangan dan semua hal yang
berkaitan dengan perawatan pasien selama di rumah sakit dengan
menggunakan lembar balik orientasi pasien baru.
4) Keluarga menandatangani lembar pengesahan yang berisi bahwa
pasien/keluarga telah menerima orientasi pasien baru dari perawat
yang bertanggung jawab merawat pasien dalam hal ini Primary
Nurse.
5) Lembar pengesahan kemudian ditandatangani oleh Primary Nurse
yang telah mengorientasi pasien.
c. Evaluasi
1) Struktur

Praktik Profesi Manajemen 93


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

(a) Persiapan dilakukan pada saat minggu pertama di Ruang Nusa


Indah
(b) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan institusi
(c) Penyusunan proposal dan lembar balik orientasi pasien baru
2) Proses
(a) Kegiatan orientasi pasien baru berjalan lancar sesuai rencana
yang telah dibuat
(b) Pada saat orientasi didampingi oleh perawat di Ruang Nusa
Indah sebagai pembimbing lapangan.
3) Hasil
a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan
keluarga.
b. Bagi pasien dan keluarga, orientasi ini sangat membantu
sehingga mereka tidak mengalami kebingungan selama berada
di Ruang Nusa Indah.
d. Hambatan
Selama dalam pelaksanaan orientasi pasien baru, tidak ada hambatan
yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara mahasiswa dan
pasien beserta keluarga yang kooperatif.
e. Dukungan
Pembimbing klinik, kepala ruangan, serta perawat di Ruang Nusa
Indah memberikan dukungan penuh pada kelompok untuk
melaksanakan orientasi pasien baru dengan menggunakan lembar balik
orientasi pasien baru.

6.1.3 Discharge Planning


a. Persiapan
1) Menentukan penanggung jawab discharge planning.
2) Penanggung jawab menyusun proposal, kartu discharge planning,
leaflet, dan lembar balik mengenai perawatan luka selama di
rumah.

Praktik Profesi Manajemen 94


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

3) Menyiapkan kasus keloalaan yang akan dilakukan discharge


planning.
4) Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai
discharge planning.
5) Menyepakati alur discharge planning.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai minggu ketiga tanggal 28
September 2012. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Primary Nurse melaporkan setiap adanya pasien pulang kepada
kepala ruangan.
2) Kepala ruangan bersama Primary Nurse mendatangi setiap pasien
pulang dari ruangan Nusa Indah.
3) Kepala ruangan memberikan kesempatan bagi Primary Nurse
untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada pasien.
4) Primary Nurse dibantu oleh Associate Nurse dalam memberikan
Health Education (HE) pada pasien yang akan pulang mengenai
penatalaksanaan penyakit dirumah, obat-obatan yang masih
diminum di rumah, aktivitas dan istirahat, diet, kartu kontrol, waktu
dan tempat kontrol.
5) Selain memberikan penjelasan secara lisan dengan lembar balik,
Primary Nurse juga memberikan leaflet yang berisi penjelasan
mengenai penatalaksanaan penyakit dirumah yang diperlukan pasien.
6) Setelah pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan yang diperlukan,
maka pasien atau keluarga menandatangani format discharge
planning sebagai bukti telah mendapatkan penjelasan discharge
planning dari Primary Nurse. Pasien diberikan kartu pasien pulang,
kartu kontrol dan hasil pemeriksaan yang dibawa pulang (hasil foto
Rontgen).
c. Evaluasi
1) Struktur
(a) Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Nusa Indah

Praktik Profesi Manajemen 95


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

(b) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan institusi


(c) Penyusunan proposal
(d) Menetapkan kasus
2) Proses
(a) Kelancaran kegiatan
(b) Peran serta perawat yang bertugas
3) Hasil
(a) Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan
keluarga.
(b) Pasien merasa diperhatikan selama dalam perawatan.
(c) Pasien dan keluarga menyatakan bahwa informasi yang
diberikan merupakan suatu hal yang bermanfaat setelah pasien
pulang dari Rumah Sakit
d. Hambatan
Selama dalam pelaksanaan discharge planning tidak ada hambatan
yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara mahasiswa dan
pasien beserta keluarga yang kooperatif.
e. Dukungan
Pembimbing klinik, kepala ruangan, serta perawat di ruang Nusa Indah
memberikan dukungan penuh pada kelompok untuk melaksanakan
discharge planning pada pasien yang akan pulang.

6.2 PELAKSANAAN PROGRAM INOVASI


6.2.1 Media Edukasi
Media edukasi yang dimaksud adalah menyiapkan media untuk
memudahkan petugas dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi
pasien. Media tersebut berupa lembar balik dan leaflet. Adapun
pelaksanaan kegiatannya adalah:
a. Persiapan
Menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembuatan lembar
balik orientasi pasien baru, lembar balik dan leaflet mengenai

Praktik Profesi Manajemen 96


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

perawatan luka selama di rumah. Leaflet mengenai beberapa penyakit


yang sering menjadi kasus bedah seperti luka bakar, kanker payudara,
BPH (Benigna Prostat Hipertropi), Kaki Diabetes, fraktur. Selain itu
juga menyiapkan leaflet mengenai cuci tangan, PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat), dan bladder training.
b. Pelaksanaan
Pembuatan lembar balik leaflet dimulai pada tanggal 18 September
2012. Pelaksanaan kegiatan meliputi pemberian informasi mengenai
materi dalam lembar balik yaitu orientasi pasien baru dan mengenai
perawatan luka selama di rumah serta dilakukan penyebaran leaflet dan
sosialisasi tentang kegunaan leaflet kepada pasien.
c. Hasil
Lembar balik dan leaflet yang telah dibuat ditempatkan pada tempat
(sarana) edukasi yang ada di nurse station. Beberapa leaflet telah
diberikan kepada keluarga dan pasien, terutama pasien yang dirawat
dengan luka yang sudah diperbolehkan pulang.
d. Hambatan
Terbatasnya dana dari mahasiswa untuk memperbanyak leaflet sesuai
dengan yang dibutuhkan di ruangan. Dalam hal ini upaya yang dapat
dilakukan mahasiswa untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan meminta bantuan dan dukungan dari pihak manajemen rumah
sakit untuk memperbanyak leaflet sehingga pemberian informasi
kepada pasien dapat dilakukan secara konsisten untuk kedepannya.

6.2.2 Penyusunan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)


a. Persiapan
Persiapan sudah dilakukan sejak tanggal 11 September 2012 dimana
kegiatannya diawali dengan mengumpulkan data mengenai sepuluh
besar penyakit yang dirawat di Ruang Nusa Indah periode Agustus
2012 mendata SAK yang sudah ada di ruangan Nusa Indah dan
mempersiapkan materi terkait sepuluh penyakit tersebut.

Praktik Profesi Manajemen 97


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

b. Pelaksanaan
Penyusunan SAK dimulai pada tanggal 20 September 2012. Proses
penyusunan SAK dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
e. Hasil
SAK yang dibuat menjelaskan secara lengkap mengenai konsep dasar
penyakit berserta pohon masalah dan konsep dasar asuhan
keperawatan masing-masing penyakit mengacu pada sumber dan
kajian pustaka yang valid. SAK yang telah dibuat akan ditempatkan
pada tempat file khusus SAK yang ada di nurse station.
f. Hambatan
Terbatasnya dana dari mahasiswa untuk menggandakan SAK. Dalam
hal ini upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan meminta bantuan dan dukungan
dari pihak manajemen rumah sakit untuk menggandakan dan
mendistribusikan SAK yang telah disusun oleh mahasiswa keseluruh
ruangan yang memerlukan di RSU Bangli sehingga SAK tersebut
dapat bermanfaat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
professional kepada pasien kedepannya.

6.2.3 Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)


c. Persiapan
Persiapan sudah dilakukan sejak tanggal 11 September 2012 dimana
kegiatannya diawali dengan menganalisa SOP yang telah ada di
ruangan Nusa Indah dan memvalidasi SOP yang ada dengan tindakan
yang talah dilakukan perawat.
d. Pelaksanaan
Penyusunan SOP dimulai pada tanggal 20 September 2012. Proses
penyusunan SOP dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
g. Hasil
SOP yang dibuat menjelaskan tentang tahapan tindakan mulai dari
tahap pre interaksi, orientasi, kerja dan terminasi. SOP yang telah

Praktik Profesi Manajemen 98


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

dibuat ditempatkan pada tempat file khusus SOP yang ada di nurse
station.
h. Hambatan
Terbatasnya dana dari mahasiswa untuk menggandakan SOP. Dalam
hal ini upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan meminta bantuan dan dukungan
dari pihak manajemen rumah sakit untuk menggandakan dan
mendistribusikan SOP yang telah disusun oleh mahasiswa keseluruh
ruangan yang memerlukan di RSU Bangli sehingga SOP tersebut dapat
bermanfaat dalam melaksanakan asuhan keperawatan professional
kepada pasien kedepannya.

5.2.3.4 Penyusunan Daftar Obat


a. Persiapan
Persiapan sudah dilakukan sejak tanggal 11 September 2012 dimana
kegiatannya diawali dengan menganalisa obat-obatan yang ada di
ruangan Nusa Indah. Dari hasil analisa didapatkan sepuluh obat yang
sering digunakan yaitu Cefotaxime, Captopril, Metronidazole,
Ceftriaxone, Ciprofloxacine, Ketorolac, Pranza, Ranitidin, Piracetam,
dan Norages.
b. Pelaksanaan
Penyusunan daftar obat dimulai pada tanggal 20 September 2012.
Proses penyusunan daftar obat dilakukan oleh seluruh anggota
kelompok.
c. Hasil
Daftar obat yang dibuat menjelaskan tentang indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara kerja, dan sediaan obat. Daftar obat yang telah
dibuat ditempatkan pada tempat file khusus daftar obat yang ada di
nurse station.

Praktik Profesi Manajemen 99


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

d. Hambatan
Dalam penyususnan daftara obat ini, tiidak ditemukan hambatan yang
berarti, karena tersedianya fasilitas yang memadai untuk
mengumpulkan materi yang diperlukan.

Praktik Profesi Manajemen 100


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Dari pengkajian dan analisa data didapatkan beberapa permasalahan yang
ada di Ruang Nusa Indah yaitu timbang terima pasien sudah dilakukan
cukup baik namun dalam pelaksanaannya kurang ada interaksi dengan
pasien (Data Fokus (subyektif & obyektif, aspek assesment), masalah yang
sudah atau belum teratasi dan/ masalah yang baru muncul, intervensi yang
sudah dan yang belum dilakukan, hal-hal yang perlu diperhatikan seperti
Lab, obat, advis medis, tanda tangan & nama terang), ronde keperawatan
belum bisa dilaksanakan karena belum ada kasus baru yang sulit
dipecahkan, Discharge Planning sudah dilaksanakan dengan optimal yaitu
dengan persiapan tersedianya leaflet dan lembar balik mengenai perawatan
penyakit pasien di rumah, sentralisasi obat belum bisa dilaksanakan
berdasarkan survei terhadap 7 pasien di kamar kelolaan seluruhnya
menolak untuk dilakukan sentralisasi obat. Disamping itu juga supervisi
keperawatan sudah dilaksanakan secara optimal, media edukasi kesehatan
sudah disediakan, dokumentasi keperawatan juga dilaksanakan secara
optimal dengan checklist supervisi.
2. Berdasarkan analisis SWOT, diprioritaskan delapan masalah dengan
urutan tertinggi adalah metode MAKP, discharge planning, Timbang
terima, supervisi keperawatan, sentralisasi obat, penyempurnaan SAK,
penyempurnaan SOP, dan dokumentasi keperawatan.
3. Pelaksanaan delapan masalah tersebut berjalan lancar dimana pelaksanaan
discharge planning dilaksanakan sesuai persiapan dan pasien kooperatif,
role play supervisi dan timbang terima keperawatan terlaksana dengan
baik, penyempurnaan SAK dan SOP sudah dilaksanakan sesuai persiapan,
serta pendokumentasian untuk pasien di ruang kelolaan sudah dilakukan.
4. Program inovasi yang dapat diterapkan yaitu menyiapkan lembar balik &
cheklist penerimaan pasien baru serta lembar balik & checklist discarge
planning, leaflet, dan membuat SAK penyakit yang ada di Ruang Nusa

Praktik Profesi Manajemen 101


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Indah RSU Bangli, menyiapkan form persetujuan sentralisasi obat,


membuat dan mengkonsultasikan SOP di ruang Nusa Indah RSU Bangli.
Disamping itu juga menyiapkan kartu discharge planning (perencanaan
pulang) untuk pasien. Format yang disediakan diterima baik oleh Kepala
Ruangan dan akan diadopsi beberapa fomat yang dapat diadopsi. Selain
itu, dibuat pula program inovasi seperti penyusunan daftar obat yang berisi
mengenai indikasi, kontraindikasi, dan cara kerja obat.
5. Kelompok sudah melaksanakan MAKP seperti: timbang terima, supervisi
keperawatan, dokumentasi keperawatan, discharge planning dan aplikasi
peran.

7.2 Saran
1. Kepala Ruangan Nusa Indah RSU Bangli
a. Ronde Keperawatan perlu dilaksanakan secara terjadwal
b. Diharapkan kegiatan timbang terima dilakukan sesuai dengan format
yang sudah dibuatkan oleh kelompok
c. Supervisi keperawatan agar dapat dilaksanakan secara rutin
d. Form discharge planning (perencanaan pulang) sudah disediakan oleh
kelompok agar dapat digunakan untuk seterusnya dalam pelaksanaan
discharge planning.
e. Leaflet tentang beberapa penyakit di Ruang Nusa Indah diharapkan
bisa di bawa pulang oleh pasien
f. Lembar balik dan SAK yang dibuat agar dirawat dengan baik sehingga
dapat digunakan untuk seterusnya oleh pasien yang membutuhkan
informasi penyakitnya

2. Kepada Institusi Pendidikan


a. Pemilihan materi dalam kurikulum menajemen keperawatan
hendaknya bersifat aplikatif sehingga mahasiswa yang akan praktek di
bagian manajemen telah memiliki pengetahuan tentang manajemen.
b. Sebelum mahasiswa terjun langsung ke ruangan sebaiknya
disepakati/disosialisasikan terlebih dahulu bagaimana sistematika
pelaksanaan sistem manajemen ini.

3. Kepada Bidang Keperawatan

Praktik Profesi Manajemen 102


Keperawatan_Kelompok D2
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

a. Format dokumentasi dari kelompok D2 sebaiknya dianalisa terlebih


dahulu sebelum diaplikasikan untuk seluruh ruangan di RSU Bangli.
b. Format yang tersedia setelah dianalisa diharapkan dibakukan menjadi
standar prosedur untuk tindakan keperawatan.

Praktik Profesi Manajemen 103


Keperawatan_Kelompok D2

Anda mungkin juga menyukai