BAB VI Dan VII
BAB VI Dan VII
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Evaluasi
1) Struktur
Sistem supervisi sudah dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya form penilaian perawatan luka yang digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan supervisi keperawatan. Supervisor yang
akan mensupervisi Associate Nurse dalam pelaksanaan perawatan
luka.
2) Proses
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi rawat luka, format rawat
luka yang digunakan adalah modifikasi dari format penilaian
perawatan luka Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNUD.
Hasil kegiatan supervisi yang didapatkan adalah Associate Nurse
dapat melakukan perawatan luka dengan cukup baik sesuai Standar
Operasional Prosedur yang digunakan untuk penilaian yang
mencakup tahap persiapan alat, tahap preinteraksi, tahap kerja,
tahap evaluasi dan dokumentasi kegiatan.
3) Hasil
Hasil pelaksanaan supervisi untuk Associate Nurse dapat dilihat
pada instrument penilaian format perawatan luka pada lampiran.
d. Hambatan
Secara umum pelaksanaan dari program ini tidak ditemukan hambatan
yang berarti. Pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana karena
mendapatkan dukungan sangat baik dari pihak perawat di ruang Nusa
Indah
e. Dukungan
Pembimbing institusi, pembimbing klinik, kepala ruangan, serta
seluruh perawat di ruang Nusa Indah memberikan dukungan penuh
pada kelompok untuk melaksanakan supervisi keperawatan rawat luka
pada pasien.
b. Pelaksanaan
Penyusunan SAK dimulai pada tanggal 20 September 2012. Proses
penyusunan SAK dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
e. Hasil
SAK yang dibuat menjelaskan secara lengkap mengenai konsep dasar
penyakit berserta pohon masalah dan konsep dasar asuhan
keperawatan masing-masing penyakit mengacu pada sumber dan
kajian pustaka yang valid. SAK yang telah dibuat akan ditempatkan
pada tempat file khusus SAK yang ada di nurse station.
f. Hambatan
Terbatasnya dana dari mahasiswa untuk menggandakan SAK. Dalam
hal ini upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan meminta bantuan dan dukungan
dari pihak manajemen rumah sakit untuk menggandakan dan
mendistribusikan SAK yang telah disusun oleh mahasiswa keseluruh
ruangan yang memerlukan di RSU Bangli sehingga SAK tersebut
dapat bermanfaat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
professional kepada pasien kedepannya.
dibuat ditempatkan pada tempat file khusus SOP yang ada di nurse
station.
h. Hambatan
Terbatasnya dana dari mahasiswa untuk menggandakan SOP. Dalam
hal ini upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan meminta bantuan dan dukungan
dari pihak manajemen rumah sakit untuk menggandakan dan
mendistribusikan SOP yang telah disusun oleh mahasiswa keseluruh
ruangan yang memerlukan di RSU Bangli sehingga SOP tersebut dapat
bermanfaat dalam melaksanakan asuhan keperawatan professional
kepada pasien kedepannya.
d. Hambatan
Dalam penyususnan daftara obat ini, tiidak ditemukan hambatan yang
berarti, karena tersedianya fasilitas yang memadai untuk
mengumpulkan materi yang diperlukan.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Dari pengkajian dan analisa data didapatkan beberapa permasalahan yang
ada di Ruang Nusa Indah yaitu timbang terima pasien sudah dilakukan
cukup baik namun dalam pelaksanaannya kurang ada interaksi dengan
pasien (Data Fokus (subyektif & obyektif, aspek assesment), masalah yang
sudah atau belum teratasi dan/ masalah yang baru muncul, intervensi yang
sudah dan yang belum dilakukan, hal-hal yang perlu diperhatikan seperti
Lab, obat, advis medis, tanda tangan & nama terang), ronde keperawatan
belum bisa dilaksanakan karena belum ada kasus baru yang sulit
dipecahkan, Discharge Planning sudah dilaksanakan dengan optimal yaitu
dengan persiapan tersedianya leaflet dan lembar balik mengenai perawatan
penyakit pasien di rumah, sentralisasi obat belum bisa dilaksanakan
berdasarkan survei terhadap 7 pasien di kamar kelolaan seluruhnya
menolak untuk dilakukan sentralisasi obat. Disamping itu juga supervisi
keperawatan sudah dilaksanakan secara optimal, media edukasi kesehatan
sudah disediakan, dokumentasi keperawatan juga dilaksanakan secara
optimal dengan checklist supervisi.
2. Berdasarkan analisis SWOT, diprioritaskan delapan masalah dengan
urutan tertinggi adalah metode MAKP, discharge planning, Timbang
terima, supervisi keperawatan, sentralisasi obat, penyempurnaan SAK,
penyempurnaan SOP, dan dokumentasi keperawatan.
3. Pelaksanaan delapan masalah tersebut berjalan lancar dimana pelaksanaan
discharge planning dilaksanakan sesuai persiapan dan pasien kooperatif,
role play supervisi dan timbang terima keperawatan terlaksana dengan
baik, penyempurnaan SAK dan SOP sudah dilaksanakan sesuai persiapan,
serta pendokumentasian untuk pasien di ruang kelolaan sudah dilakukan.
4. Program inovasi yang dapat diterapkan yaitu menyiapkan lembar balik &
cheklist penerimaan pasien baru serta lembar balik & checklist discarge
planning, leaflet, dan membuat SAK penyakit yang ada di Ruang Nusa
7.2 Saran
1. Kepala Ruangan Nusa Indah RSU Bangli
a. Ronde Keperawatan perlu dilaksanakan secara terjadwal
b. Diharapkan kegiatan timbang terima dilakukan sesuai dengan format
yang sudah dibuatkan oleh kelompok
c. Supervisi keperawatan agar dapat dilaksanakan secara rutin
d. Form discharge planning (perencanaan pulang) sudah disediakan oleh
kelompok agar dapat digunakan untuk seterusnya dalam pelaksanaan
discharge planning.
e. Leaflet tentang beberapa penyakit di Ruang Nusa Indah diharapkan
bisa di bawa pulang oleh pasien
f. Lembar balik dan SAK yang dibuat agar dirawat dengan baik sehingga
dapat digunakan untuk seterusnya oleh pasien yang membutuhkan
informasi penyakitnya