Anda di halaman 1dari 6

Oleh :

Dewi Aisha Sudiro


1405346066623
Pengertian Potensial Listrik

Potensial listrik lazim juga disebut sebagai tegangan listrik. Akan mudah
menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai dua tabung
yang dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar. Jika kedua tabung ditaruh di
atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak
ada aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air
akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung
diangkat makin deras aliran air yang melalui pipa.

Gambar 1 Energi Potensial Air

Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial.


Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling
penting dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus
menentukan besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan
potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa. Konsep yang sama akan berlaku
untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang menentukan seberapa besar arus
yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi
untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus
yang mengalir.
Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung suatu
konduktor. Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik
tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut
terhadap suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik
tanah (ground). Lebih lanjut kita dapat menganalogikan sebuah baterai atau accu
sebagai tabung air yang diangkat. Baterai ini mempunyai energi kimia yang siap
diubah menjadi energi listrik. Jika baterai tidak digunakan, maka tidak ada energi
yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa potensial dari baterai tersebut ada di sana.
Hampir semua baterai memberikan potensial (electromotive force e.m.f) yang
hampir sama walaupun arus dialirkan dari baterai tersebut.

Gambar 2 Potensial Listrik pada Sumber Energi Listrik

Pada sistem instalasi air, air dapat mengalir sepanjang masih ada tekanan
pada salah satu ujung pipa dan ujung pipa lainnya dalam kondisi terbuka. Semakin
besar tekanan air yang ada di dalam pipa semakin besar pula debit air yang megalir
melalui pipa tersebut. Hal yang sama berlaku pada sistem instalasi listrik. Elektron
dapat mengalir sepanjang masih ada tekanan listrik pada sistem instalasi listrik
tersebut. Istilah yang lazim digunakan untuk menyebutkan tekanan listrik adalah
tegangan, beda potensial, dan gaya gerak listrik.
Ada dua cara menganalis beda potensial, yaitu: (a) tegangan turun (voltage
drop), dan tegangan naik (voltage rise). Untuk aplikasi praktis, yang lazim digunakan
adalah pengertian kedua yaitu tegangan turun, yakni jika dipandang dari potensial
lebih tinggi ke potensial lebih rendah dalam hal ini dari terminal A ke terminal B.

Gambar 3 Beda Potensial Listrik

Jika kita gunakan istilah tegangan turun, maka jika beda potensial antara kedua
titik tersebut adalah sebesar 5 Volt, maka VAB = 5 Volt dan VBA = -5 Volt.
Tegangan naik digunakan jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial
lebih tinggi dalam hal ini dari terminal B ke terminal A.

Sepanjang electron tidak dapat mengalir, besarnya medan listrik antara dua
ujung yang bermuatan dan terisolasi tersebut akan meningkat. Sebagai hasilnya
tegangan antara dua ujung yang bermuatan disebut tekanan listrik. Tekanan listrik ini
dapat menjadi semakin besar. Setelah batas kemampuannya terlewati, kekuatan
isolator tidak mampu lagi menahan kelebihan electron, sehingga electron akan
bergerak menyerbu melewati isolator ke ujung lainnya.
Tekanan listrik yang menyebabkan elektron mengalir lazim disebut tegangan.
Tegangan merupakan perbedaan potensial listrik atau muatan listrik antara dua titik..
Tegangan listrik diukur dalam satuan volt. Di mana besaran tegangan satu volt
merupakan jumlah tekanan yang diperlukan untuk menekan satu amper arus elektron
melalui konduktor yang memiliki resistansi sebesar satu ohm. Dalam prakteknya
untuk mengukur tegangan dalam skala kecil lazimnya menggunakan ukuran milivolt,
di mana 1 mvolt = 0.001 volt. Sebalinya untuk mengukur tegangan dalam skala
tinggi, digunakan ukuran kilovolt, di mana 1 kvolt = 1000 volt.
Sebuah besaran dan polaritas harus ditetapkan guna menjelaskan potensial
atau tegangan secara lengkap. Tanda-tanda polaritas di dalam rangkaian ditempatkan
di dekat kedua penghantar di mana tegangan didefinisikan. Pemberian tanda polaritas
tegangan pada rangkaian listrik sangat penting untuk memudahkan analisa rangkaian

Gambar 4 Pemberian Tanda Polaritas Sumber Tegangan

Anda mungkin juga menyukai