Dalam perencanaan kantong lumpur PLTMH Cilaki ini digunakan asumsi bahwa
ukuran partikel yang berukuran kurang dari 70 m (7 x 10-5m) terangkut sebagai
sedimen layang melalui saluran, asumsi lainnya adalah bahwa air yang dielakan
mengandung 0.5 0/00 sedimen yang harus diendapkan dalam kantong lumpur.
Volume Kantong Lumpur direncanakan akan dibilas dengan interval 1 minggu.
Berikut adalah langkah perhitungannya
525
= = 8.1
8
Dari perhitungan tersebut maka dapat diperoleh kriteria bahwa B < 8.1 meter dan
L > 64.4 meter. Dalam hal ini ditetapkan untuk perhitungan selanjutnya B = 7
meter dan L akan ditetapkan kemudian. Selanjutnya menentukan In ( kemiringan
normal batas bawah saluran dengan zona pengendapan ). Untuk menghitung nilai
In digunakan persamaan manning dengan asumsi bahwa nilai n = 0.017 (pasangan
Batu) dan kecepatan normal vn = 0.4 m/s. Dengan asumsi tersebut dilakukan
perhitungan :
2
= = = 5.0 2
0.4
5
= = 7 = 0.7 m (kedalaman rat-rata)
= ( + )
5 = (7 + 2 )
= 0.60
Dari nilai di atas dapat diperoleh keliling basah dan jari-jari saluran trapesium serta
nilai kemiringan saluran In.
= + 2 1 + 2
= 7 + 2 (0.6) 1 + 22 = 9.72
5.0 2
= = 0.51
9.72
Selanjutnya dengan persamaan manning diperoleh In :
2
= 2 = 1.12 104
1 2
( 3 )
2
= 2 = 0.0032
1 2
( 3 )
4. Kontrol Aliran
Untuk dapat menjamin agar pembilasan berlangsung dengan baik maka nilai Fr<1
dan kecepatan aliran dibawah kecepatan tidak melebihi kecepatan izin saluran (v
1.5 m/s). Sehingga ditetapkan dengan trial & error vs= 1.3 m/s sehingga
diperoleh:
1.3
= = = 0.8 <1 (aman)
9.810.27
Untuk mengetahui diameter partikel yang dapat dibilas dapat digunakan diagram
shield dan hasilnya diperoleh:
= = 1000 9.8 0.27 0.0032 = 8.47
2
Dari plot grafik diperoleh hasilnya partikel yang lebih kecil dari 10 mm akan
terbilas. Selanjutnya dilakukan perhitungan panjang kantong lumpur sesuai
dengan kebutuhan volume pengendapan. Volume kantong lumpur yang
diperlukan mengikuti persamaan :
= 0.5 + 0.5 ( )2
Dengan menyelesaikan persamaan di atas diperoleh L = 124.8 meter
1 2
= 3 0.5
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa saluran dapat menampung kapasitas
debit sesuai dengan keperluan untuk penstock. Direncanakan bahwa saluran memiliki
panjang 1.67 km dan selanjutnya saluran dapat mengalirkan debit sebesar 2.0 m3/s dan
saluran terbuat dari beton (n= 0.013). Saluran berbentuk persegi panjang dan memenuhi
kaidah penampang Ekonomis B = 2H. Dengan metode trial and error akan ditentukan nilai
kedalaman aliran pada saluran dan slope rencana dengan asumsi aliran seragam, diperoleh
hasil:
B = 2*h = 2 meter
So = 7*10-4 (direncanakan)
A = b x h = 2 x 1 = 2m2
P = b + 2h = 2 + 2(1) = 4 m
2
R = = 4 = 0.5
2
1
= 0.013 (0.53 0.00070.5 ) = 1.28 / < 1.5 m/s (aman)