Anda di halaman 1dari 7

Bicara seks bersama anak

Alya Andika

BAB I

Mengapa pendidikan seks itu penting?

Masihkah seks di anggap tabu oleh masyarakat? Apalagi jika dibincangkan bersama

anak-anak didalam rumah. Wah, bisa berat urusannya. Selain bingung bagaimana

membahasakannya, orang tua juga punya kekhawatiran kalau-kalau anaknya malah

menyalahgunakan pengetahuan tentang seks yang diberikan orang tua. Padahal,

berbicara tentang seks tidak hanya berbicara seputar hubungan seksual antara laki-

laki dan perempuan. Lebih dari itu, bicara tentang seks sama halnya bicara soal tubuh

manusia. Gampangnya, perbedaan paling mencolok dari laki-laki dan perempuan bisa

dilihat dari bentuk dan fungsi tubuhnya. Sesuatu yang wajar jika anak memiliki

ketertarikan yang kuat dengan tubuh lawan jenisnya. Apalagi ketika mereka sudah

memasuki fase remaja.

Nah, dari pada ketertarikan mereka berkembang kearah yang keliru, sebagai orang

tua, anda harus siap tempur memberikan pendidikan seks dan reproduksi yang tepat

untuk buah hati anda.

Merasa, Meraba, dan Belajar berbeda (usia 3-6 tahun)


Memasuki usia 3 tahun, keingintahuan anak sangat besar. Anak diusia ini sudah

mampu menunjukkan emosi yang bermacam-macam. Kemampuan kognitifnya pun

mengalami perkembangan besar.

Anak diusia 3-6 tahun berada pada masa pra-operasional. Ia bisa diajak memahami

sesuatu lewat stimulus, imajinasi, serta mampu mengelompokkan warna, benda,

maupun ukuran. Untuk itu, anda perlu memahami apa saja yang bisa dicerna dan

ditangkap anak anda untuk memberikan pendidikan yang benar sesuai perkembangan

emosi dan mentalnya.

a. Tahapan simbolik
Untuk belajar memahami sesuatu, pada tahapan usia ini anak terbiasa

menggunakan simbol. Misalnya saja ketika anak anda melihat ikan dan dia

berusaha menggambarnya dengan bentuk lonjong takberaturan. Dalam benak

sianak, ia telah berhasil menuangkan ikan yang dilihatnya kedalam sebuah

kertas. Untuk itu anda bisa membantunya dalam memberikan deskripsi yang

lebih detail. Ceritakan bahwa ikan memiliki mata, sisik, sirip, dan selalu

berenang karena hidupnya diair.


Poin pentingnya, masukan atau stimulus yang berikan haruslah berbentuk

konkret bisa dilihat, dipegang, dilakukan, dan dialami secara langsung.

Percuma saja mengajarkan sesuatu atau memberi tahu hal yang abstrak karena

anak tidak akan bisa mencernanya. Buku bergambar bisa menjadi media yang

bagus untuk alat pembelajaran.


Hal yang sama bisa anda terapkan untuk pendidikan seks pada anak anda.

Pada usia 2 tahun, anak diajar untuk mengenal bagian tubuhnya. Nah, pada
tahapan ini, anda bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Tekankan bahwa

tubuh laki-laki dan perempuan itu berbeda. Dalam bahasa sederhana, ibu bisa

melahirkan, sementara ayah tidak. Atau ketika tengah menonton televise ada

tayangan ibu yang sedang hamil. Anda bisa berkata, kamu tadinya ada

diperut ibu selama 9 bulan, setelah itu kamu keluar dari lubang vagina.

Lubang vagina itu ada 2, yang satu buat pipis yang satunya jalan buat kamu

atau adik yang nanti mau lahir.


Jika anak anda merasa kebingungan kenapa dari lubang sekecil itu bisa keluar

adik bayi, maka anda bisa menggunakan perumpamaan yang mudah

dimengerti. itu sama seperti kalau adik mau buang air besar. Kan keluarnya

gede tuh, padahal lubang anusnya kecil. Sama kaya gitu. Tetap bisa keluar

kan. Anak pun akan lebih mudah mengerti jika disertai dengan penjelasan

yang lebih sederhana. Tambahkan dengan berkata, tidak semua orang boleh

melihatnya, hanya ibu dan dokter karena tempatnya sulit dilihat.


b. Berimajinasi
Sering melihat anak anda bicara sendiri pada guling? Atau anak anda

memainkan remot televise dan mengeluarkan suara, bum..buuumbum. itu

tanda bahwa anak anda tengah berimajinasi dengan pikirannya sendiri.


Ditahapan ini, anak sering melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau

mengamati perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu pengalaman-

pengalaman itu tersebut ia tampilkan dalam keegiatan bermain hayal, dimana

anak berpua-pira menjadi tokoh tertentu dan melakukan apa yang biasanya

dikeerjakan oleh tokoh itu.


Tak heran jika anak diusia ini sering mempraktikan apa yang dilihatnya

ditelevisi. Banyak kasus ditemui seorang anak yang bermain saying-sayangan


dengan bonekanya sendiri. Pada dasarnya, anak tak mengerti apa yang tengah

ia lakukan. Ia hanya merasa tertarik dengan apa yang dilihatnya.


Diusia ini, anak tidak hanya tertarik pada tubuhnya tapi juga tubuh orang lain.

Jangan langsung bereaksi berlebihan karena itu hanya permainan anak-anak

(kecuali bila ada orang dewasa yang ikut terlibat maka anda harus ekstra

perhatian). Jika anda memarahinya, si anak akan ketakutan. Bahkan dia akan

meerasa penasaran dan melakukan hal yang sama ketika orang tuanya sedang

tidak mengawasi. Minta sikecil untuk berpakaian dengan perkataan yang lebut

dan intonasi rendah. Alihkan perhatiannya dengan permainan lain atau

makanan yang disukainya.


Anggap saja bahwa pengetahuan anak anda tengah berkembang. Luangkan

waktu sebanyak mungkin dengan anak dan berkomunikasilah. Jangan sampai

anak anda melihat adegan seperti itu lagi ditelevisi. Cari permainan asah

kreativitas yang menarik minatnya.


c. Mengelopokkan benda
Kemampuan lainnya yang berkembang adalah mulai mengelompokkan benda,

warna, bentuk, maupun ukuran. Anak pun terlatih untuk bisa berfikir secara

logis.
Untuk lebih mempertajam kemampuannya, ajak anak untuk mengumpulkan

mainan yang dimilikinya berdasarkan persamaan warna, atau mengumpulkan

benda-benda yang ada dirumah berdasarkan ukuran tertentu.


Bukan hanya benda, ajari anak untuk mengelompokkan fungsi tubuhnya.

Misalnya tangan, tanyakan pada anak apa saja yang bisa dilakukan oleh

tangan. Tentu anda juga membantunya untuk mengembangkan fungsi tangan

tersebut, seperti memegang benda, bersalaman, membuka pintu, mengupas

buah, memeluk dan sebagainya.


Anak yang berusia 5 tahun pun sudah bisa dikenalkan perbedaan tubuh anak-

anak dengan tubuh dewasa. Tentunya pengenalan dilakukan oleh ibu dengan

anak perempuannya sementara anak laki-laki dengan ayahnya. Anda bisa

menggunakan buku bergambar atau ensiklopedi untuk menjelaskan kepada

mereka. Mandi juga merupakan sarana yang efektif.


Biasanya anak akan bertanya kenapa tubuhnya dan tubuh orang tuanya

berbeda. Kenapa ibunya memiliki payudara besar sementara dirinya tidak.

Jelaskanlah dengan bahasa yang sederhana bahwa payudara akan tumbuh

besar sesuai dengan pertumbuhan umurnya. Sama seperti rambutnya yang

akan bertambah panjang jika tidak dipotong.


Payudara perempuan sering disalah artikan sebagai pemuas nafsu. Tekankan

pada anak anda bahwa payudara digunakan untuk menyusui bayi. Dari

payudara itulah sang anak mendapat makanan sehingga dapat tumbuh besar

dan sehat. Apabila diarahkan seperti ini anak akan merasa tenang dan

terhindar dari pikiran kotor jika melihat payudara permpuan.


Pada usia ini, kebanyakan anak-anak sudah lebih memahami dan melanjutkan

eksplorasi tubuh mereka untuk tujuan tertentu. Bukan ide yang baik bila anda

memarahi anak apalagi sampai mengeluarkan kata-kata kasar ketika anda

mendapati mereka sedang menyentuh tubuh mereka sendiri.


Biasanya mereka menemukan sensasi kenikmatan lewat eksplorasi tersebut.

Sering dijumpai kasus bahwa anak-anak senang menyentuh kelaminnya

sendiri. Bisa jadi hal itu pada awalnya dilakukan secara tidak sengaja. Ketika

membersihkan alat kelaminnya, anak-anak merasa nikmat dan akhirnya

melakukan itu berulang-ulang. Jika anda melihatnya, jelaskan kepada anak

bahwa tangan bisa saja kotor dan mengandung kuman. Alat kelamin
merupakan bagian yang sangat sensitive terhadap kuman. Jika disentuh

dengan tangan yang kotor akan mengakibatkan penyakit. Segera setelah si

anak mengerti, anda bisa mengalihkan perhatian dengan mengajaknya

bermain. Yang pasti, lakukan sesuatu untuk menyalurkan energinya sehingga

tangannya harus memegang benda lain.

Ajarkan anak tentang privasi

Semakin cepat anda mengajari perbedaan antara laki-laki dan permpuan kepada anak

semakin baik. Orang tua biasanya menggabungkan kamar anak laki-laki dan

perempuan ketika mereka masih kecil. Diusia ini, cobalah untuk mulai memisahkan

kamarnya. Selain agar anak lebih bertanggung jawab terhadap barang-barang

miliknya sendiri, pada tahap ini anda juga teah mengajrkan makna privasi. Masa

sekarang, pertumbuhan anak lebih cepat, begitu pula dengan kematangan seksual

yang berjalan beriringan dengan pertumbuhan fisik dan psikologis mereka.

Anda juga harus mulai membiasakan anak untuk tidur sendirian, tidak lagi bersama

orang tuanya. Hal ini tentunya untuk menghindarkan kemungkinan anak melihat atau

mendengar sesuatu yang sulit dijangkau pikiran mereka. Coba bayangkan jika anda

sedang berciuman atau berhubungan intim dengan pasangan, anak anda tiba-tiba

terbangun dan melihatnya. Memori anak diusia ini sangat kuat dan sulit sekali

dihapus. Meskipun kemudian anda bisa memberikan penjelasan, tetap saja hal ini

berdampak negative bagi mental anak anda.


Things to do !

Hindari penggunaan kata-kata yang abstrak dan bermakna ganda.


Kenalkan anak pada sesuatu yang umum da nada dilingkungan sekitarnya. Ia

akan cepat belajar tentang segala sesuatu yang dilihatnya setiap hari.
Dalam menjelaskan sebuah konsep, mulailah dari fungsinya. Setelah itu baru

bri tambahan penjelasan tentang deskripsi organ tubuh yang tengah dipelajari

dengan sederhana. Stimulus mengenai fungsi sangat diperlukan anak yang

belum terlalu menguasai bahsaa.


Dalam mengenalkan konsep apapun, selalu lakukan pengulangan.

Tanya dan jawab

Boleh nggak aku dicium dan dipegang-pegang sama om yang suka ngasih permen

itu?

Apa saja yang pernah dilakukan orang itu padamu? Apakah kamu merasa terganggu?

Ciuman hanya boleh diberikan oleh keluarga atau suami istri yang saling

menyayangi. Jika kamu tidak mengenalnya, maka jangan sampai orang itu

menyentuhmu. Karena tubuhmu adalah milikmu sendiri. Sama seperti mainan yang

kamu miliki. Jika ada anak yang tidak kamu kenal tiba-tiba mengambil mainanmu,

kamu tentunya juga tidak akan suka.

Anda mungkin juga menyukai