berkembang rata-rata pada hari 5-9 pada bayi aterm dan hari 3-5 pada bayi
insidensinya cukup rendah karena keadaan sanitasi dan perawatan neonatus yang
lebih baik.12
Tali pusat neonatus akan jatuh sekitar 2-3 minggu setelah kelahiran.
sudah terdapat sel PMN dan bakteri pada umbilikus. Bakteri yang biasanya
Gambar 3.9. Gallagher,Patrick. Omphalitis. 2016. Diakses pada 10 April 2017 dari www.emedicine.medscape.com
bakteri. Hal tersebut dikarenakan tali pusat kaya akan substrat tanpa pelindung
sistem limfatik dan pembuluh darah pada dinding abdomen, serta penyebaran
antibiotik, serta resistensi bakteri. Penyebab tersering dari infeksi tali pusat
Clostridium perfringen
yang tampak seperti eritem abdominal disekitar tali pusat dan terasa hangat,
pembengkakan, nyeri, dan adanya pus. Gejala pada bayi diantaranya demam,
terapi untuk bakteri gram positif dan negatif, kombinasi anti Staphylococcal
pendekatan yang lebih agresif dengan penambahan anti mikrobial terapi bakteri
bakteri gram negatif, bertujuan untuk mengatasi infeksi pada tali pusat bayi S
yang dioleskan dua kali dalam sehari. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Yefri Riza, et all, pada tahun 2010 terhadap 147 bayi baru lahir
kedua, baik neonatus yang menggunakan metode dry cord care 47,7%, povidon
iodin 47,5%, alkohol 38,8%.15 Dalam dua hari pemberian terapi salep gentamisin
berkurangnya bau secara signifikan pada tali pusat dan pada hari keempat dan
kelima perawatan, bau sudah tidak ada dan tali pusat mulai mengering.
yaitu infeksi dan kerusakan pada kulit, lemak subkutan, fascia superfisial dan
profunda, terjadi pada 8-16% kasus omfalitis. Keadaan ini ditandai dengan
penyebaran infeksi yang cepat dan dapat melibatkan hingga skrotum dan penis.
Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah mionekrosis yaitu infeksi yang
Pada hari kelima perawatan keadaan umum pasien membaik disertai hasil
yaitu bilirubin total 8,4 mg/dl dan bilirubin direk 0,6 mg/dl. Dalam pemeriksaan
fisis hari kelima juga ditemukan tali pusat By.S yang mulai mengering dan tidak
lagi berbau. Dari kedua hasil tersebut didapatkan outcome terapi yang baik,