Anda di halaman 1dari 2

1.

Diare Cair akut dengan Dehidrasi Berat

Anak-anak dengan tanda-tanda dehidrasi berat dapat meninggal dengan cepat karena
syok hipovolemik, sehingga mereka harus mendapatkan penanganan dengan cepat.

Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan agar
dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu:

a. Menentukan cara pemberian cairan

Penggantian cairan melalui intravena merupakan pengobatan pilihan untuk


dehidrasi berat, karena cara tersebut merupakan jalan tercepat untuk memulihkan volume
darah yang turun. Rehidrasi IV penting terutama apabila ada tanda-tanda syok
hipovolemik (nadi sangat cepat dan lemah atau tidak teraba, kaki tangan dingin dan
basah, keadaan sangat lemas atau tidak sadar). Cara lain pemberian cairan pengganti
hanya boleh bila rehidrasi IV tidak memungkinkan atau tidak dapat ditemukan
disekitarnya dalam waktu 30 menit.

b. Jenis cairan yang hendak digunakan.

Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup
banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah bila dibandingkan dengan kadar
kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapat diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya
ditambahkan dengan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik.
Pada keadaan diare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegah
dehidrasi dengan segala akibatnya.

c. Jumlah cairan yang hendak diberikan.

Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti yang hendak diberikan harus sesuai
dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Jika memungkinkan, penderita sebaiknya
ditimbang sehingga kebutuhan cairannya dapat diukur dengan tepat. Kehilangan cairan
pada dehidrasi berat setara dengan 10% berat badan (100 ml/kg).
Bayi harus diberi cairan 30 ml/kg BB pada 1 jam pertama, diikuti 70ml/kg BB 5
jam berikutnya, jadi seluruhnya 100 ml/kgBB selama 6 jam. Anak yang lebih besar dan
dewasa harus diberi 30 ml/kgBB pada 30 menit pertama, diikuti 70 ml/kgBB dalam 2,5
jam berikutnya sehingga seluruhnya 100 ml/kgBB selama 3 jam. Sangat berguna
memberi tanda pada botol, untuk menunjukan jumlah cairan yang harus diberikan setiap
jam bagi setiap penderita.

Sesudah 30 ml/kg cairan pertama diberikan , nadi radialis yang kuat dapat teraba.
Bila masih lemah dan cepat, infuse 30 ml/kg harus diberikan lagi dalam waktu yang
sama. Meskipun begitu hal ini jarang dibutuhkan. Larutan oralit dalam jumlah kecil harus
juga diberikan melalui mulut (sekitar 5ml/kg BB per jam) segera setelah penderita dapat
minum, untuk member tambahan kalium dan basa, Hal ini biasa dilakukan setelah 3-4
jam untuk bayi dan 1-2 jam untuk penderita yang lebih besar.

a. Jalan masuk atau cara pemberian cairan

Rute pemberian cairan meliputi oral dan intravena. Larutan oralit dengan komposisi
berkisar 29 g glukosa, 3,5 g NaCl, 2,5 g NaBik dan 1,5 g KCl stiap liternya diberikan per
oral pada diare ringan sebagai upaya pertama dan juga setelah rehidrasi inisial untuk
mempertahankan hidrasi.

Anda mungkin juga menyukai