Abstract
The quality of public services from government bureaucracy very fall from
expectation specially seen by the aspects accountability, responsibility, orientation of
services, and effective services. The thing among others showed with still to neglectful
service user importance in implementation public services. Based on problem
background has been analyzed, then can formulate the problem how performance of
government sub district Bone in public services.
Based on problem formulation then direction of research to know how
performance of government sub district Bone in public services and to identification the
determine factors of governments performance.
This research treated and analyzed with use descriptive-analytic technique. Data
source or respondent in this research is any civil servant in the sub district Bone office and
the peoples, data source took with random sampling until sum the sample in this research 80
peoples.
Result data analyzed to give a conclusion that the service unsure from apparatus
performance sub district Bone is good but not optimal.
responsvitas, orientasi pada pelayanan, melalui penempatan elit politik dan elit
dan efektifitas pelayanan. Hal tersebut birokrasi sebagai variabel yang dominan
anatara lain ditunjukan dengan masih dalam penyelenggaraan pelayanan
sering diabaikan kepentingan pengguna publik. Elit politik dan birokrasi, dan atau
jasa dalam penyelenggaraan pelayanan yang dekat dengan mereka, seringkali
publik ; Norma dan criteria playanan memperoleh perlakuan istimewa dalam
publik masih ditentukan oleh prosedur penyelenggaraan pelayanan publik
dan juklak; masih lemahnya kemampuan (Dwiyanto dkk, 2002).
birokrasi pemerintah dalam menanggapi Di tingkat daerah, kondisi seperti
keluhan dari masyarakat pengguna jasa; itu diperburuk lagi dengan intervensi
keseriusan pemerintah menempatkan pemerintah pusat yang terlalu besar.
kualitas pelayanan sebagai sentral dari Hasil penelitian Mardiasmo (2002)
perilaku bi rkrasi birokrasi publik masih menemukan bahwa intervensi pemerintah
amat jauh sebagaimana terlihat dari pusat yang terlalu besar dimasa lalu telah
kecenderungan energy yang dihabiskan menyebabkan inisiatif dan prakarsa
birkrasi pemerintah dalam daerah cenderung mati sehingga
menyelenggarakan pelayanan publik pemerintah daerah seringkali menjadikan
masih amat terbatas ( Dwiyanto, dkk, pemenuhan peraturan sebagai tujuan, dan
2002). bukan sebagai alat untuk meningkatkan
Rendahnya kualitas pelayanan pelayanan kepada masyarakat.
publik tersebut sangat muda dipahami Sejak tahun 1999 bangsa
mingingat birokrasi saat itu menjadi Indonesia memasuki babak baru dalam
instrument yang efektif bagi penguasa penyelengaraan otonomi daerah, yang
untuk mempertahankan kekuasaannya. ditandai dengan keluarnya Undang -
Birokrasi publik lebih menempatkan undang Pemerintah Daerah yang baru
dirinya lebih sebagai penguasa daripada yaitu UU Nomor 22 tahun 199 yang
pelayanan masyarakatnya. Akibatnya, praktis mulai dilaksanakan 1 Januari
sikap dan perilaku birokrasi dalam 2000. Setelah dilaksanakan selama
penyelenggaraan pelayanan publik kurang lebih empat tahun, undang -
cendrung mengabaikan aspirasi dan undang pemerintahan daerah tersebut,
kepentingan masyarakat. Selain itu, dengan mempertimbangkan berbagai
tingginya budaya paternalistic telah ikut perkembangan yang terjadi, kemudian
memperburuk system pelayanan publik diganti dengan Undang - undang Nomor
Uraian di atas menunjukan bahwa kelompok kecil melalui orang per orang.
di satu pihak pemerintah Kecamatan Penelitian survei yang bersifat dekriptif
sebagai perangkat daerah terdepan menurut Arikunto (2000), adalah suatu
diharapkan dapat menyelenggarakan penelitian yang bertujuan untuk
pelayanan publik secara prima sesuai menggambarkan keadaan atau status
dengan harapan, tuntutan dan kebutuhan fenomena, dan biasanya merupakan
masyarakat ; namun di lain pihak faktor - penelitian nonhipetisi. Oleh karena itu
faktor yang diperlukan untuk dalam penelitian ini, peneliti
melaksanakan tugas pelayanan seperti mengembangakan konsep - konsep,
SDM aparatur serta sarana / fasilitas / menghimpun data, mengklasifikasi data,
peralatan pendukung belum tersedia serta menganalisa dan menafsirkan data,
secara memadai. Bertolak dari kenyataan akan tetapi tidak melakukan pengujian
tersebut sehingga perlu dilakukan analisis hipotesi.
tentang kinerja pemerintah Kecamatan B. Operasionalisasi Variabel
dalam pelayanan publik di Kecamatan Variabel yang diteliti dalam studi
Bone kabupaten Bolango Propvinsi ini yaitu kinerja pelayanan publik
Gorontalo. pemerintah Kecamatan, dan faktor -
1. Semua unsur yang harus ada dalam diperoleh dalam setiap bulannya.
Lain - Lain
- Undang - undang No 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah
- Undang - undang No 8 Tahun 2005
Tentang Perunbahan Atas Undang -
undang No 32 tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah
- Keputusan Menteri PAN - RI No 63
Tahun 2003 Tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan
publik.
- Keputusan Menteri PAN - RI No 25
Tahun 2004 Tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan