WASKITA KARYA
Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara kondisi lingkungan
dan tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya banyak terjadi interaksi antara alat-alat /
bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia.
Interaksi antar alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia ini berpotensi
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan
limbah dari proses produksi dan ketidaksesuaian mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.
Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal untuk
meminimalisir resiko kerja, mencegah polusi & meningkatkan efisiensi kerja serta kualitas produk.
Upaya preventif ini dimulai dengan membentuk suatu sistem manajemen K3LM yang didasarkan pada
Plan - Do - Check dan Action yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaannya.
BAB II
TUJUAN PEMBUATAN RENCANA K3LM
Kondisi Lingkungan
Lingkungan Lalu Lintas
- Lalu lintas di depan proyek sangat padat
- Pekerjaan Cor, mobilitas dan demobilitas, pengiriman barang-barang dengan truk
dilaksanakan hampir setiap hari.
Lingkungan Sosial
- Lokasi Proyek Shangri-La Hotel Condominium berdekatan dengan Hotel Shangri-La, perkantoran
dan rumah penduduk
- Pada umumnya masyarakat sekitar Proyek Shangri-La Hotel Condominium bekerja di perkantoran
dan sektor konstruksi.
Menghirup/menelan/menyerap zat : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung
berbahaya tangan, masker, kaca mata dan helm.
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Penurunan muka air tanah : Memompa air tanah sesuai dengan kapasitas pengambilan
air yang telah diijinkan
Kerusakan lapisan ozon : Mengganti alat yang mengandung bahan perusak ozon
dengan alat lain yang tidak merusak ozon.
Pemeliharaan Kesehatan :
- Penyediaan air bersih
- Pembuatan sarana MCK yang memadai
- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi
- Penyediaan obat-obatan
- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat
Penanganan Khusus
1. Material Berbahaya (B3)
2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak)
3. Tenaga kerja ahli
4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.
Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus :
1. Tower Crane
2. Generator set
3. Mesin Las
4. APAR
5. Concrete pump, concrete mixer
6. Passanger Hoist
Alat-alat tersebut harus di pelihara oleh tenaga ahli atau teknisi yang biasa menangani peralatan
khusus tersebut dan memerlukan sertifikasi sehingga mampu menangani jika terjadi kebocoran atau
ledakan.
Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode
pengerjaan tertentu,menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
1. Pembobokan
2. Pengelasan
3. Pengoperasian Tower Crane
4. Bekerja pada ketinggian ( pasang bata, bekisting, besi, granit, dll )
5. Penggunaan Bahan bakar
6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya
7. Pembongkaran Bekisting
8. Waterproofing
9. Pengecatan
10. Floorhardener
11 Pengoperasian stamper
BAB III
SCOPE APLIKASI RENCANA K3LM
Scope aplikasi rencana K3LM di Proyek Shangri-La Hotel Condominium Jakarta dimaksudkan agar dapat :
- Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
- Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas konstruksi
- Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
- Mengurangi buangan/ limbah yang timbul
- Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan
- Menjamin komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja & lingkungan serta pemeliharaannya.
Kondisi Lingkungan
Lingkungan Lalu Lintas
- Lalu lintas di depan proyek sangat padat
- Pekerjaan Cor, mobilitas dan demobilitas, pengiriman barang-barang dengan truk
dilaksanakan hampir setiap hari.
Lingkungan Sosial
- Lokasi Proyek Shangri-La Hotel Condominium berdekatan dengan Hotel Shangri-La, perkantoran
dan rumah penduduk
- Pada umumnya masyarakat sekitar Proyek Shangri-La Hotel Condominium bekerja di perkantoran
dan sektor konstruksi.
Tertabrak/menabrak : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Menghirup/menelan/menyerap zat : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung
berbahaya tangan, masker, kaca mata dan helm.
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Penurunan muka air tanah : Memompa air tanah sesuai dengan kapasitas pengambilan
air yang telah diijinkan
Kerusakan lapisan ozon : Mengganti alat yang mengandung bahan perusak ozon
dengan alat lain yang tidak merusak ozon.
Penanganan Khusus
1. Material Berbahaya (B3)
2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak)
3. Tenaga kerja ahli
4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.
Material yang termasuk dalam kategori berbahaya harus dilengkapi dengan cara penanggulangan
bahaya yang terdapat pada Material Safety Data Sheet (MSDS).
Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus :
1. Tower Crane
2. Generator set
3. Mesin Las
4. APAR
5. Concrete pump, concrete mixer
6. Passanger Hoist
Alat-alat tersebut harus di pelihara oleh tenaga ahli atau teknisi yang biasa menangani peralatan
khusus tersebut dan memerlukan sertifikasi sehingga mampu menangani jika terjadi kebocoran atau
ledakan.
Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode
pengerjaan tertentu,menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
1. Pembobokan
2. Pengelasan
3. Pengoperasian Tower Crane
4. Bekerja pada ketinggian ( pasang bata, bekisting, besi, granit, dll )
5. Penggunaan Bahan bakar
6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya
7. Pembongkaran Bekisting
8. Waterproofing
9. Pengecatan
10. Floorhardener
11. Pengoperasian stamper
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Nama Proyek : Shangri-La Hotel Condominium Jakarta
A PRELIMINARIES
B PREAMBLES
C MEASURED WORK
1 Demolition
2 Reinstatement
3 Clearing
4 Site Works
5 Structure Works
- Formwork
- Reinforcement
- Conrete Works
6 Architectural & Finishing Works
- Masonry
- Plester
- Aci
- Interior
- Pekerjaan kulit luar (exclude Alumunium luar)
7 Show Unit and Temporary Sales Office
- Struktur
- ME
- Finishing
- Landscape
8 Link Brigde
- Struktur
- ME
- Finishing
Gambaran proyek :
Pekerjaan ini adalah pembangunan gedung berupa hotel 33 lantai mulai dari struktur dasar
sampai finishing tidak termasuk pengerjaan Alumunium luar, tetapi pondasi berupa bore pile
telah dikerjakan sebelumnya serta pekerjaan mekanikal & elektrikal tidak termasuk dalam
kontrak.
Luas Bangunan
- Luas Bangunan 1 s.d. 3 : 4835 m2
- Lantai 1 : 1667 m2
- Podium : 3158 m2
- Lantai 2 : 1556 m2
- Lantai 3 s.d. 4 : 1488 m2
- Lantai 5 s.d. 11 : 1514 m2
- Lantai 12 s.d. 29 : 1479 m2
- Lantai 30 s.d. 32 : 1332 m2
- Roof : 236 m2
Data Ketinggian
- Basement : 10.9 m x 3
- Lantai 1 : 5.5 m
- Lantai 2 s.d. 6 : 3.3 m x 6
- Lantai 7 s.d. 32 : 3.5 m x 25
Lokasi Proyek :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Abdul Jalil merupakan jalan protokol yang padat
kendaraan setiap harinya, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk management traffic.
Sebelah Timur berbatasan dengan kompleks Hotel Shangri-La, yang saat ini hotel masih
dipergunakan oleh pengunjung baik untuk bermalam atau kegiatan lainnya.
Sebelah Barat berhadapan langsung dengan jalan K.H. Mas Mansyur merupakan jalan protokol
yang padat kendaraan setiap harinya, sehingga diperlukan pengaturan lalu-lintas terutama
rambu-rambu informasi bagi pengendara yang melintasinya.
Sebelah Utara berhadapan langsung dengan jalan R.M. Margono yang merupakan jalan protokol
yang biasanya padat kendaraan terutama pada pagi hari 07.00 - 10.00 WIB dan pada sore hari
mulai jam 16.00 - 19.00 WIB.
Daftar telepon yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan / keadaan emergency lainnya :
Instansi :
1. Ambulance : 118
2. Dinas Pemadam Kebakaran : 021 - 638 60019 / 634 4215
3. Kepolisian : 110
4. Kantor Jamsostek : 021 - 7390 5226 - 27
5. PUSARPEDAL : 021 - 75873337 / 7563114
Rumah Sakit :
1. R.S. Angkatan Laut Mintohardjo : 021 - 574 3272
2. Klinik Al-Afiat : 021 - 392 5206
Jl. K.H. Mas Mansyur no. 74 C Jak-Pus
BAB V
KEBIJAKAN K3LM
Persero PT. Waskita Karya dengan visi menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi dan misi meningkatkan
nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya saing tinggi, berusaha untuk memenuhi
harapan dan kepuasan para Stakeholder utama dengan cara menetapkan, menerapkan dan merawat Sistem Manajemen
Waskita ( SMW)
1. Penilaian Resiko
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya / pencemaran lingkungan
teridentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para
pekerja / mencemari lingkungan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi - potensi bahaya / dampak
lingkungan ke dalam kategori tinggi, menengah atau rendah dengan menggunakan sistem score.
c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit dan pencemaran lingkungan
sehingga terwujud zero accident / pencemaran tidak melebihi NAB.
2. Identifikasi Undang-undang
Legislasi dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Peraturan dan Undang - Undang yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
Dalam melaksanakan program K3LM dalam proyek dibuatkan sasaran dan program yang berkaitan
dengan rangkaian aktivitas program K3LM, diantaranya Incident Rate = 0 atau tingkat pencemaran =
NAB, meningkatkan kesesuaian legal, kesehatan karyawan dan kualitas lingkungan.
Persero
PT.WASKITA KARYA Form.P6. K3LM-01-01
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Edisi : 1 Revisi : 0
Edisi : 3
I AKTIFITAS PENUNJANG
1. Mengemudi mobil & motor Area Proyek Selip - Luka ringan Ya 1 2 2 - Kendaraan di servis secara rutin setiap bulan ke bengkel 1 1 1 IR = 0
- Luka berat 1.3 - Tanggap terhadap kendaraan jika terasa ada kerusakan
- Mobil rusak - Mengganti ban jika sudah sampai batas penggantian
- Kerugiaan materiil - Mengikuti IK P6-K3LM-08-07
IR = 0
Area Proyek Tabrakan - Luka sedang Ya 1 3 3 - Memasang rambu batas kecepatan kendaraan di area proyek 1 1 1
- Luka berat 1.3 - Merapikan akses jalan di area proyek
- Mobil rusak
- Kerugian materiil
Area Proyek Kebakaran - Luka berat Ya 1 3 3 - Kendaraan di servis secara rutin setiap bulan ke bengkel 1 1 1 IR = 0
- Mobil rusak 1.3
- Kerugian materiil
Luar Proyek Selip - Luka ringan Ya 1 2 2 - Kendaraan di servis secara rutin setiap bulan ke bengkel 1 1 1 IR = 0
- Luka berat 1.3 - Tanggap terhadap kendaraan jika terasa ada kerusakan
- Mobil rusak - Mengganti ban jika sudah sampai batas penggantian
- Kerugiaan materiil
Luar Proyek Tabrakan - Luka sedang Ya 1 3 3 - Mematuhi rambu - rambu, marka dan peraturan lalu lintas 1 1 1 IR = 0
- Luka berat 1.3 - Waspada terhadap pengguna jalan lain
- Mobil rusak
- Kerugian materiil - Mengemudikan kendaraan dengan hati - hati
Luar Proyek Kebakaran - Luka berat Ya 1 3 3 - Kendaraan di servis secara rutin setiap bulan ke bengkel 1 1 1 IR = 0
- Mobil rusak 1.3
- Kerugian materiil
2. Catering untuk karyawan Catering proyek Sakit Perut - Kram perut Ya 3 1 3 - Menjaga kebersihan makanan & minuman 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1.13 - Menjaga kebersihan tempat makan & minum
- Menjaga kebersihan dapur dan area sekitar kantor
- Mengikuti IK P6-K3LM-08-05
Keracunan makanan - Muntah - muntah Ya 1 2 2 - Menjaga kebersihan makanan & minuman 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1.13 - Memastikan makanan catering tidak basi / kadaluarsa / beracun
- Menjaga kebersihan dapur & area sekitar kantor dari vektor penyakit seperti
lalat, tikus dan kecoa.
Bau yang tidak enak - Mual Ya 3 1 3 - Membuang sisa makanan / sampah organik setiap hari 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1.13 - Tidak menyimpan makanan yang sudah basi / kadaluarsa
3. Mencuci peralatan makan & Tempat mencuci Piring / gelas pecah - Luka ringan Ya 3 1 3 - Tidak menumpuk piring / gelas di kitchen sink 1 1 1 IR = 0
minum piring 1.13 - Tidak meletakkan piring / gelas di pinggiran meja dapur
- Meletakkan piring dan gelas yang sudah bersih di rak piring
Terkena percikan air sabun - Mata perih/ iritasi Ya 2 1 2 - Mencuci piring / gelas dengan aliran air kran sedang / tidak terlalu besar 1 1 1
1.13 - Menggunakan campuran sabun dan air sesuai takaran / tidak berlebihan
- Memakai sarung tangan ketika mencuci piring
- Tidak mengucek mata ketika mencuci piring
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
Kontak dengan sabun - Iritasi kulit Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan ketika mencuci piring 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1.13 - Menggunakan campuran sabun dan air sesuai takaran / tidak berlebihan
- Membersihkan tangan dengan air bersih setelah selesai mencuci piring
- Menggunakan sabun yang sesuai / tidak menyebabkan iritasi kulit
Terpeleset - Luka ringan Ya 3 1 3 - Mengeringkan lantai setiap kali air jatuh / tergenang di lantai 1 1 1 IR = 0
1.13 - Membersihkan tempat mencuci piring secara berkala agar tidak licin
4. Membersihkan kamar mandi Kamar mandi Terpeleset - Luka ringan Ya 3 1 3 - Membersihkan kamar mandi proyek setiap minggu 1 1 1 IR = 0
proyek 1.13 - Menyediakan tempat sampah khusus untuk kamar mandi
- Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk membersihkan kamar mandi
- Mengikuti IK P6-K3LM-08-10
Septic Tank penuh - Bau Ya 2 2 4 - Menghitung kapasitas / masa pakai septic tank 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
- Air kotor dari septic 1.13 - Menyedot tinja dari septic tank secara berkala
tank meluap - Tidak membuang sampah ke dalam lubang wc
- Menyediakan tempat sampah khusus untuk kamar mandi
Floor drain kamar mandi - Bau Ya 3 1 3 - Menyediakan tempat sampah khusus untuk kamar mandi 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
tersumbat 1.13 - Floor drain dipakai sesuai design & spesifikasi teknis nya.
- Membersihkan kamar mandi secara berkala
- Menyediakan keset di depan kamar mandi
Tempat berkembang biaknya - Sarang nyamuk Ya 2 2 4 - Menguras bak kamar mandi setiap minggu 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
jentik nyamuk 1,4,13 - Mencegah berkembang biak nya jentik nyamuk dengan menggunakan abate
5. Membuang sampah Area Proyek dan Menumpuknya sampah disekitar - Estetika Ya 3 1 3 - Menyediakan fasilitas penunjang seperti TPS proyek dan tempat sampah 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
Sekitar Kantor area proyek dan kantor 1,4,13 - Membuat tempat sampah sesuai jenis dan kategori sampah
- Membuang sampah setiap hari ke TPS proyek / ke luar proyek
- Menyediakan tenaga kebersihan khusus sampah di area proyek dan kantor
- Membudayakan pekerja untuk membuat sampah pada tempatnya sesuai
jenis / kategori sampah.
- Mengikuti IK P6-K3LM-08-04
Bau Mual dan sesak napas Ya 3 1 3 - Membuang sampah setiap hari ke TPS / ke luar proyek 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1,4,13 - Tidak membiarkan sampah membusuk di tempat sampah / TPS proyek
- dengan masa simpan maksimum sampah organik adalah 5 hari
- Membuat design TPS yang mampu meminimalisir bau (seperti melakukan
rekayasa teknik / membuat lahan urug)
Sarang vektor penyakit - Sumber penyakit Ya 3 1 3 Tidak membiarkan sampah menumpuk dalam jangka waktu yang terlalu 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1,4,13 lama di area proyek mau pun sekitar kantor
Membersihkan tempat sampah kantor / proyek secara berkala ( misal dengan
mengosongkan tempat sampah setiap hari atau mencuci tempat sampah
plastik yang ada di dalam kantor)
II KANTOR WASKITA & OWNER
1. Membersihkan area kantor Area Kantor Udara kantor tidak sehat - Sesak napas Ya 3 1 3 - Membersihkan kantor setiap hari 1 1 1 Memakai cairan pembersih Meningkatkan kesehatan karyawan
karena debu yang menumpuk 1,4,13 - Menyediakan tenaga kebersihan khusus untuk menjaga kebersihan di area lantai ketika membersihkan
- kantor lantai
- Menyediakan fasilitas kebersihan (seperti sapu/ kain pel/kemoceng dll)
Mengikuti IK P6-K3LM-08-04
- Lingkungan kerja tidak Ya 3 1 3 - Menjaga sirkulasi udara kantor agar tidak lembab 1 1 1
sehat 1,4,13
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
2. Memfotocopy Area kantor Tersengat listrik - Shock Ya 2 2 4 - Mesin fotocopy dalam keadaan baik dan layak pakai 1 1 1 Mengisolasi ulang kabel yg IR = 0
1.11 - Memeriksa kondisi mesin fotocopy termasuk kabel tidak ada yang terkelupas terkelupas dengan lakban
- Menservice mesin fotocopy secara berkala
Radiasi panas dan cahaya dari - Mengganggu kesehatan Ya 3 1 3 - Tidak mengoperasikan / memakai mesin fotocopy terlalu lama 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
mesin fotocopy 1 - Memakai mesin fotocopy sesuai aturan
- Menempatkan mesin fotocopy di ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik
3. Menggunakan cutter Area kantor Tergores pisau cutter - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai cutter dengan pegangan yangtidak longgar 1 1 1 IR = 0
1 - Memastikan cutter dalam kondisi layak pakai ( tidak tumpul / berkarat)
- Memakai cutter dengan hati - hati
4. Menggunakan staples Area kantor Tertusuk isi staples - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai staples dengan benar 1 1 1 IR = 0
1
5. Ke kamar mandi Area kantor Terpeleset - Luka ringan Ya 3 1 3 - Membersihkan kamar mandi setiap minggu ( menyikat lantai kamar mandi) 1 1 1 IR = 0
1 - Menyediakan keset di depan pintu kamar mandi
- Membersihkan floor drain yang tersumbat sehingga tidak ada genangan air
6. Mengoperasikan komputer Area kantor Radiasi cahaya monitor - Merusak mata Ya 3 1 3 - Mengatur posisi duduk agar jarak mata ke monitor tidak terlalu dekat 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
- Pusing 1 - Mengistirahatkan mata selama 15 menit setelah 2 jam bekerja di depan
- Kelelahan komputer
- Mengatur pencahayaan monitor
- Penerangan yang cukup
- Mengikuti IK P6-K3LM-08-12
Radiasi panas komputer - Pusing Ya 3 1 3 - Mengatur posisi / letak komputer 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1 - Memasang penyejuk udara
7. Menyusun dokumen Area kantor Tersandung - Luka ringan Ya 3 1 3 - Mengatur perletakan dokumen 1 1 1 IR = 0
1 - Menyediakan rak / lemari buku
- Merapikan meja / tempat kerja setiap kali selesai bekerja
- Mengikuti IK P6-K3LM-04-01
Kejatuhan dokumen - Luka ringan Ya 3 1 3 - Mengatur perletakan dokumen / menyimpan rekaman dalam map/ordner. 1 1 1 IR = 0
1 - Menyediakan rak / lemari buku
- Merapikan meja / tempat kerja setiap kali selesai bekerja
- Mengikuti IK P6-K3LM-04-01
8. Mengatur efisiensi ruang kerja Area kantor Ruang kerja sempit - Suasana kerja kurang Ya 3 1 3 - Menata ruangan dan rak/tempat penyimpanan dokumen agar lebih hemat te 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
nyaman 1.13
Tersandung barang / dokumen - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menata dokumen di rak/ tempat yang telah ditentukan 1 1 1 IR = 0
1.13
9. Menggunakan aliran listrik Kantor Induk - Kebakaran - Kematian, Ya 2 3 6 - Menggunakan kabel sesuai kapasitas. 1 1 1 Memasang stiker awas alir IR = 0
Tersengat listrik - Cacat / hilang hari 1,11,14 - Memeriksa peralatan dan kabel-kabel sebelum digunakan listrik di tempat - tempat
kerja - Menggunakan alat listrik standart yang memiliki potensi bahaya
- Kerugian materiil - Penyambungan kabel harus diisolasi dg rapi & menggunakan islasi yang baik arus listrik
- Memakai sepatu, menyediakan APAR
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-02
III GUDANG
A. Gudang Alat
1. Penyimpanan Alat Gudang alat Tersandung alat - Luka ringan Ya 3 1 3 - Pengaturan perletakan alat 1 1 1 IR = 0
Kejatuhan alat - Luka ringan 1 - Menumpuk alat sesuai batas ketinggian yang aman
- Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan ke gudang
- Menyimpan alat berdasarkan jenisnya
- Pengambilan alat dilakukan dengan posisi yang benar & dikembalikan
ke tempat semula
Gudang alat Kebakaran - Luka berat Ya 2 3 6 - Instalasi listrik dalam gudang harus rapi (sambungan kabel terisolasi 1 1 1 IR = 0
- Kerugian materiil 1,10,11 - dengan rapi dan benar)
- Penyimpanan alat dikelompokkan berdasarkan jenisnya
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Alat yang rusak ditandai (diberi status)
- Membaca manual book sebelum mengoperasikan alat
Mengambil dan mempergunakan alat dengan benar
Menyediakan APAR di dalam gudang penyimpanan alat
2. Pengangkutan alat secara Gudang alat Kejatuhan alat - Luka ringan / sedang Ya 2 2 4 - Mengangkat beban sesuai batas kemampuan 1 1 1 IR = 0
manual (tenaga manusia) Tersandung - Keseleo 1.13 - Mengatur posisi badan ketika mengangkat beban
- Memakai APD yang sesuai (helm/sarung tangan dan sepatu safety)
- Menggunakan alat bantu (seperti gerobak) untuk mengangkut alat yang berat
- Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan ke gudang
B. Gudang Bahan/Material
1. Penyimpanan material Gudang material Tersandung - Luka ringan Ya 3 1 3 - Pengaturan perletakan material 1 1 1 IR = 0
Terjepit / Tertusuk material - Luka ringan 1.13 - Pengambilan alat dilakukan dengan posisi yang benar & dikembalikan
- ke tempat semula
- Menumpuk material sesuai batas ketinggian yang aman
- Mengelompokkan material sesuai jenisnya
- Penamaan material sesuai kelompok dan jenisnya
- Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan ke gudang
2. Penyimpanan semen Gudang semen Tersandung - Luka ringan Ya 3 1 3 Pengaturan perletakan material / semen 1 1 1 IR = 0
1.13 Menumpuk material / semen sesuai batas ketinggian yang aman
Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan ke gudang
3. Penyimpanan bahan B3 Gudang Bahan B3 Tersandung - Luka ringan Ya 3 1 3 Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan ke gudang 1 1 1 IR = 0
1.13 Pengaturan perletakan bahan B3
Terhirup zat B3 - Sesak napas Ya 2 3 6 - Memakai masker ketika memasuki gudang bahan B3 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
1.13 - Mengatur sirkulasi udara di dalam gudang (misal dengan menggunakan
- exhaust van / blower)
- Menutup bahan B3 dengan rapat setiap kali selesai menggunakan bahan
- Menempatkan MSDS bahan B3 di dalam gudang B3
Mengikuti IK P6-WK-K3LM-12-01
Kebakaran - Luka berat Ya 2 3 6 - Memasang rambu dilarang merokok di dalam & disekitar gudang B3 1 1 1 IR = 0
- Kerugian materiil 1, 11 - Menyediakan APAR di dekat gudang
- Menempatkan MSDS bahan B3 di dalam gudang B3
- Menangani bahan B3 sesuai dengan petunjuk penggunaannya
Iritasi tangan / kaki - Luka ringan / sedang Ya 3 2 6 - Memakai sarung tangan ketika akan menpergunakan bahan B3 1 1 1 IR = 0
1.13 - Menangani bahan B3 sesuai dengan petunjuk penggunaannya
- Menempatkan MSDS bahan B3 di dalam gudang B3
- Memakai sepatu safety
Terjadinya tumpahan - Pencemaran tanah Ya 2 3 6 - Pengambilan bahan B3 dilakukan dengan posisi yang benar & hati - hati 1 1 1 Mencegah pencemaran &
1.13 - Menyediakan pasir di sekitar area gudang B3 Kesesuaian legal
- Menyediakan alat penanganan tumpahan di sekitar area gudang B3
IV PEKERJAAN STRUKTUR
A. Pekerjaan Bekisting
1 Pengangkutan kayu/papan
a. Pengangkutan manual Fabrikasi Kayu - Tersandung kayu - Luka ringan Ya 3 1 3 - Mengatur perletakan material 1 1 1 IR = 0
(tenaga manusia) - Kaki Terpeleset - Luka ringan 1.13 - Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan
- Kejatuhan balok kayu - Luka ringan - Memegang balok kayu dengan kuat
- Tangan terjepit - Luka ringan - Memakai sarung tangan
- Memakai sepatu safety
b. Pengangkutan dengan Tower Fabrikasi Kayu - Tangan terjepit - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 IR = 0
Crane - Kejatuhan balok kayu - Luka berat 1,17, 18 - Mengikuti IK P6-K3LM-13-11
2 Penggergajian kayu/papan Fabrikasi Kayu - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 IR = 0
- Tangan terpotong - Luka sedang/cacat 1.13 - Tidak bercanda ketika bekerja
- Terhirup serbuk kayu - Sesak napas - Memakai masker & tidak membakar sampah kayu di area fabrikasi Meningkatkan kesehatan karyawan
- Mata kemasukan serbuk kayu - Sakit mata - Memakai kacamata pelindung
3 Menginstal kayu/papan Fabrikasi Kayu - Tangan terjepit - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 IR = 0
- Tangan terkena palu - Luka ringan 1.13 - Bekerja dengan hati - hati
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Kaki kejatuhan kayu/alat bantu - Luka ringan - Memakai sepatu safety
- Kaki kena paku - Luka ringan - Menata area kerja (membuat tempat paku agar tidak berceceran)
Pemasangan lebih - Jatuh dari ketinggian - Luka sedang/berat Ya 2 3 6 - Memakai safety harness 1 1 1 IR = 0
dari 1,5 meter & di 1.13 - Memasang jaring pengaman / safety net
tepi bangunan. - Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat & rapi
- Memasang rambu peringatan atau pagar pengaman di tepi bangunan
- Memastikan area kerja telah dipasangi lampu penerangan
- Memakai sepatu safety
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
B. Pekerjaan Pembesian
1. Pengangkutan besi
a. Pengangkutan manual Fabrikasi besi - Tersandung besi - Luka ringan Ya 3 1 3 - Mengatur perletakan material 1 1 1 Lahan fabrikasi besi di beriIR = 0
( tenaga manusia) - Tangan terjepit - Luka ringan 1.13 - Tidak menghalangi akses keluar masuk jalan batas berupa tambang
- Kejatuhan besi / cedera badan - Luka ringan / sedang - Memegang besidengan kuat railing dan rambu kerja.
- Memakai sarung tangan Bekerja dengan hati-hati dan
- Memakai sepatu safety kondisi sehat
b. Pengangkutan dengan Tower Fabrikasi besi - Tangan terjepit - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 Memasang rambu awas IR = 0
Crane - Kejatuhan besi - Luka berat 1,17,18 - Mengikuti IK P6-K3LM-13-11 kejatuhan di area fabrikasi
besi
2. Pemotongan besi
a. Pemotongan dengan Blander Fabrikasi besi - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 IR = 0
- Tangan terjepit - Luka ringan 1.13 - Tidak bercanda ketika bekerja
- Tangan terpotong - Luka sedang/cacat - Memastikan alat tidak dalam keadaan rusak
- Mengatur posisi alat sehingga pemotongan dengan blander dapat
dilakukan dengan aman.
- Mengatur perletakan material
b. Pemotongan dengan Bar Cutter Fabrikasi besi - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 Memeriksa kondisi alat setiIR = 0
- Tangan terjepit - Luka ringan 1.13 - Tidak bercanda ketika bekerja akan dipergunakan
- Tangan terpotong - Luka sedang/cacat - Memastikan alat tidak dalam keadaan rusak
- Mengatur posisi alat sehingga pemotongan dengan blander dapat
dilakukan dengan aman.
- Mengatur perletakan material
3. Membengkokkan besi Fabrikasi besi - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Pengaturan letak mesin Bar Bender, dan besi yang difabrikasi 1 1 1 IR = 0
- Tangan terjepit - Cacat 1.13 - Memakai sarung tangan
- Kaki kesandung - Hilang hari kerja - Memakai sepatu kerja
- Kaki tertusuk besi - Pasang lampu penerangan cukup
- Tangan terpotong
4. Menggunakan Aliran Listrik Fabrikasi besi - Kesetrum - Luka berat Ya 2 3 6 - Panel tertutup / terkunci 1 1 1 Memakai sepatu safety IR = 0
1, 10 - Jalur kabel berada diatas
- Stop kontak tidak disimpan dibawah
- Sambungan kabel diisolasi dengan benar
- Kabel tidak banyak sambungan
5 Instal Pembesian Lapangan - Tangan terjepit - Cacat Ya 3 2 6 Bekerja tidak sambil merokok 1 1 1 IR = 0
- Kaki kesandung - Luka ringan 1.13 Bekerja dg hati-hati
- Kaki tertusuk besi - Hilang hari kerja Pasang lampu penerangan cukup
- Pembesian kolom roboh - Hilang hari kerja Memasang support tambahan.
- Pembesian dinding roboh - Hilang hari kerja Gunakan sabuk pengaman
- Tertimpa besi - Luka ringan Memakai helm pengaman
- Tangan lecet - Luka ringan Memakai sepatu kerja.
Menggunakan sarung tangan
Memasang jaring pengaman
Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
Pasang lbh dr - Terjatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Kematian 1.13 Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
Memasang jaring pengaman
Pasang lampu penerangan cukup
Gunakan sabuk pengaman
Memakai sepatu kerja.
Memakai helm pengaman
Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
C. Pengecoran Akses jalan proyek - Tertabrak truck - Luka sedang Ya 1 3 3 Merapikan akses jalan untuk mobilisasi truck mixer 1 1 1 IR = 0
(mobilisasi mixer) - Luka berat 1.13 Menyediakan rambu kecepatan maximal truck
Menyediakan pemandu / security untuk mengatur mobilitas truck mixer
Memastikan pengemudi memiliki SIM dan surat jalan
a. Dengan Bucket (diangkat dengan - Tangan lecet Ya 2 2 4 Memakai APD yang memadai ( seperti helm, sepatu, sarung tangan ) 1 1 1 IR = 0
Tower Crane) - Anggota badan 1.17 Memasang rambu peringatan untuk memakai APD di lokasi proyek
terciprat beton
Pengecoran lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & di tepi - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Beam - Besi tarik putus - Luka berat Ya 2 3 6 - Diperiksa kapasitas kabel post tension 1 1 1 IR = 0
- Cacat 1.13 - Penarikan dengan batas angka aman
D Pembongkaran Bekisting Lapangan - Tangan terjepit - Cacat Ya 3 1 3 Pasang lampu penerangan cukup 1 1 1 IR = 0
- Tangan lecet - Luka ringan 1.13 Bekerja tidak sambil merokok
- Tersandung stek besi - Luka ringan Bekerja dg hati-hati
- Kejatuhan kayu - Luka ringan Memakai sepatu safety
- Kaki atau tangan kena paku - Luka ringan
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Kematian 1.13 Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
bangunan Memasang rambu dan pagar pengaman tepi bangunan
Memasang safety net / safety deck
E Repair/Perbaikan
1 Chipping Area Proyek - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai safety harness 1 1 1 IR = 0
- Kena pecahan beton - Luka ringan 1.13 - Memakai APD (helm, sepatu safety, kacamata dan sarung tangan)
- Mata kemasukan serpihan beton - Luka ringan - Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
- Menghirup debu - Luka ringan - Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi Meningkatkan kesehatan karyawan
- Jatuh dari scaffolding - Luka ringan IR = 0
2 Bobok beton Area Proyek - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai APD (helm, sepatu safety, kacamata dan sarung tangan) 1 1 1 IR = 0
- Kena pecahan beton - Luka ringan 1.13 - Memakai safety harness
- Mata kemasukan serpihan beton - Luka ringan - Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
- Menghirup debu - Luka ringan - Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi Meningkatkan kesehatan karyawan
- Jatuh dari scaffolding - Luka ringan IR = 0
3 Repair/Perbaikan Area Proyek - Menghirup debu semen - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai APD (helm, sepatu safety, kacamata dan sarung tangan) 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Jatuh dari scaffolding - Luka ringan 1.13 - Memakai safety harness IR = 0
- Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
- Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi
V FINISHING
1. Masonry Lapangan - Kejatuhan batu - Luka ringan Ya 2 2 4 Alat bantu yang digunakan harus dalam kondisi baik 1 1 1 IR = 0
1.13 Memakai APD yang memadai (sepatu, helm, sarung tangan)
Stock material terlokalisasi
Bekerja dengan hati - hati
2 Memasang bata Lapangan - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Pengaturan perletakan stock material 1 1 1 IR = 0
- Kejatuhan bata - Luka ringan 1.13 - Memakai APD yang memadai ketika bekerja di lapangan seperti sepatu,
- Pasangan bata roboh - Luka ringan / sedang - helm, sarung tangan dll.
Mengikuti prosedur dan IK pemasangan bata
-
Pemasangan lebih - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
dari 1,5 meter tepi - Perancah kayu roboh - Luka berat 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan. - Memasang rambu atau pagar
- pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
Gunakan sabuk pengaman
Memakai sepatu kerja.
Memakai helm pengaman
Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
3 Memplester dan mengaci Lapangan - Terciprat adukan semen - Luka ringan Ya 3 1 3 Memakai helm 1 1 1 IR = 0
- Terpeleset - Luka ringan 1.13 Memakai sepatu safety
- Tersandung - Luka ringan Memasang rambu peringatan
Pemasangan lebih - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi 1 1 1 IR = 0
dari 1,5 meter tepi - Perancah kayu roboh - Luka berat 1.13 Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
bangunan. Memasang rambu dan pagar pengaman tepi bangunan
Memasang safety net / safety deck
Memakai safety harness
Memakai APD (helm, sepatu safety dan sarung tangan)
Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaaan
4 Memasang aluminium pintu & Instalasi - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan 1 1 1 IR = 0
jendela - Terhirup debu - Sesak napas 1.13 - Memakai masker
- Tersandung kabel - Luka ringan - Merapikan kabel & membuat panel tertutup
5 Memasang Aluminium Pabrikasi - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Penempatan bahan tertata rapi 1 1 1 IR = 0
Pintu dan jendela - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1.13 - Ruang pabrikasi tidak sempit
- Terkena percikan - Luka ringan - Menggunakan sarung tangan
- Terdengar suara bising - Tuli - Memakai masker
- Tersandung kabel - Luka ringan - Menggunakan sarung tangan
- Memakai penutup telinga
- Memakai sepatu kerja.
Pasang dlm - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Penempatan bahan tertata rapi 1 1 1 IR = 0
bangunan - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1.13 - Memakai masker
- Memakai sepatu kerja.
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
bangunan - Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Pasang tepi - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas Ya 3 1 3 - Memakai masker 1 1 1 Meingkatkan kesehatan karyawan
bangunan 1.13
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
6 Memasang Partisi Gipsum Tepi - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas Ya 3 1 3 - Memakai masker 1 1 1 Meingkatkan kesehatan karyawan
bangunan 1.13
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
7 Ramset Lapangan - Kebisingan - Pendengaran terganggu Ya 3 1 3 Memakai ear plug 1 1 1 Meingkatkan kesehatan karyawan
1,8,13
8 Memasang Pintu Kayu Pasang dlm - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menggunakan sarung tangan 1 1 1 Meningkatkan kesehatan karyawan
bangunan - Tersandung material - Luka ringan 1.13 - Memakai sepatu kerja.
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas - Memakai masker
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
9 Memasang Pintu Besi Pasang dlm - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menggunakan sarung tangan 1 1 1 IR = 0
bangunan - Tersandung material - Luka ringan 1.13 - Memakai sepatu kerja.
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas - Memakai masker Meningkatkan kesehatan karyawan
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar pengamanan untuk tepi bangunan
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
10 Pekerjaan Floorhardener Lapangan - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1 IR = 0
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1,4,7 - Menggunakan sarung tangan Meningkatkan kesehatan karyawan
- Tangan kena bahan kimia - Luka ringan - Memakai masker
- Kaki kena bahan kimia - Luka ringan - Memakai sepatu kerja.
11 Pekerjaan Waterproofing Lapangan - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1 IR = 0
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1,4,7 - Menggunakan sarung tangan Meningkatkan kesehatan karyawan
- Tangan kena bahan kimia - Luka ringan - Memakai masker
- Kaki kena bahan kimia - Luka ringan - Memakai sepatu kerja.
12 Memasang Ceiling Pasang dlm - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1 IR = 0
bangunan - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1,4,7 - Menggunakan sarung tangan Meningkatkan kesehatan karyawan
- Tangan kena bahan kimia - Luka ringan - Memakai masker
- Memakai sepatu kerja.
- Tersengat listrik - Kematian Ya 2 3 6 - Mengikuti IK P6-K3LM-13-02 1 1 1 IR = 0
1, 10
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1 IR = 0
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Luar - Tangan kena bahan kimia - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
bangunan - Tersandung material - Luka ringan 1,4,7 - Menggunakan sarung tangan
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas - Memakai masker
- Memakai sepatu kerja.
-
Pasang lbh dr - Jatuh keluar bangunan - Kematian Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Jatuh dari ketinggian - Luka berat 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Perancah roboh - Kematian - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Pasang lbh dr - Perancah roboh - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Jatuh keluar bangunan - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
-
15 Memasang Keramik Lapangan - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
- Terkena percikan - Luka ringan 1.13 - Menggunakan sarung tangan
- Tersandung material - Luka ringan - Memakai sepatu kerja.
- Tangan kena bahan kimia - Luka ringan
-
16 Memasang Atap Rangka Baja Atap - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
- Tersandung material - Luka ringan 1.13 - Menggunakan sarung tangan
- Tangan tergores - Luka ringan - Memakai sepatu kerja.
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
VI PEKERJAAN M/E
1. Pekerjaan Pemasangan Instalasi
a. Piping Lokasi Proyek - Jatuh - Luka sedang Ya 2 3 6 - Catwalk untuk pijakan kuat dan tidak sempit 1 1 1
- Tangan tergores - Luka ringan 1,4,8 - Memakai sarung tangan
- Hirup udara kotor / debu - Pernafasan terganggu - Memakai masker
- Terkena percikan api/las - Luka ringan - Memakai kacamata las
- Terdengar suara bising - Pendengaran terganggu - Memakai earplug
- Tersandung kabel - Luka ringan
b. Wiring Lokasi Proyek - Jatuh - Luka sedang Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
- Kulit tangan terkelupas - Luka ringan 1.13 - Catwalk untuk pijakan kuat dan tidak sempit
- Mata terkena debu - Luka sedang - Memakai kaca mata pelindung & sarung tangan
c. Connnecting Lokasi Proyek - Jatuh - Luka sedang Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
- Kulit tangan terkelupas 1.13 - Catwalk untuk pijakan kuat dan tidak sempit
Memakai sarungan tangan
d. Welding Lokasi Proyek - Jatuh - Luka sedang Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
- Kulit tangan terkelupas 1.13 - Catwalk untuk pijakan kuat dan tidak sempit
- Iritasi mata - Memakai kaca mata pelindung
- Kesetrum - Luka sedang/berat Ya 2 3 6 - Memakai APD yang memadai (sepatu safety, helm, dan sarung tangan) 1 1 1
1, 10
d. Pemasangan Armatur Lokasi Proyek - Jatuh - Luka sedang Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1.13 - Catwalk untuk pijakan kuat dan tidak sempit
- Kesetrum - Luka sedang/berat Ya 2 3 6 - Memakai APD yang memadai (sepatu safety, helm, dan sarung tangan)
5 Memasang Bahan Sanitary Lapangan - Tersandung material - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
- Tangan kena bahan kimia - Luka ringan 1.7 - Menggunakan sarung tangan
- Tangan tergores - Luka ringan - Memakai sepatu kerja.
6 Pekerjaan Plumbing Pabrikasi - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1,4,8 - Menggunakan sarung tangan
- Terkena percikan - Luka ringan - Memakai masker
- Terdengar suara bising - Tuli - Memakai sepatu kerja.
- Tersandung kabel - Luka ringan
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
VII LAPANGAN
1. Penggunaan alat listrik Lapangan / proyek - Kebakaran karena arus pendek - Luka berat Ya 2 3 6 - Menggunakan listrik sesuai kapasitas 1 1 1
- Cacat / hilang hari kerja 1,9,10, - Inspeksi stop kontak dan saklar secara periodik per 1 bulan
- Kerugian materiil 11.14 - Memastikan sambungan kabel terisolasi dengan rapi dan baik
- Panel listrik dibuat tertutup dan terkunci
- Memasang rambu peringatan bahaya arus listrik
- Menyelenggarakan latihan penanggulangan kebakaran secara berkala
- Menyediakan APAR di sekitar area proyek / lapangan yang berpotensi
menjadi sumber kebakaran
- Memasang rambu evakuasi
- Memastikan sirine / alarm kebakaran masih berfugsi dengan baik
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-02
Lapangan / proyek - Rusaknya peralatan karena - Rusaknya alat kerja Ya 2 3 6 - Menggunakan listrik sesuai kapasitas 1 1 1
arus pendek - Kerugian materiil 1, 10 - Mencabut steker dari stop kontak apabila peralatan listrik tidak dipakai
Lapangan / proyek - Tersengat listrik / kesetrum - Kematian Ya 2 3 6 - Menggunakan listrik sesuai kapasitas 1 1 1
- Luka berat / cacat 1, 10 - Memastikan sambungan kabel terisolasi dengan rapi dan baik
- Memakai APD yang memadai (sepatu safety / sarung tangan)
- Memasang rambu peringatan bahaya arus listrik
2. Pengelasan Lapangan / proyek - Percikan api - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai APD yang memadai ( memakai pakaian pelindung/kacamata las/ 1 1 1
- Kebakaran kecil 1,10,14 sarung tangan las )
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
- Menyediakan APAR di sekitar area pengelasan
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-10
- Tidak melakukan pengelasan di dekat tempat penyimpanan bahan mudah
terbakar / meledak.
Lapangan / proyek - Cahaya pijar pengelasan - Mata silau Ya 3 2 6 - Memakai kacamata las 1 1 1
- Kebutaan 1.13
3 Mengelas dengan Las listrik Lapangan - Percikan api - Kebakaran Ya 2 3 6 - Hindari bahan mudah terbakar dekat 1 1 1
- Luka bakar 1,11,14 dg pengelasan
- Cacat/hilang hari - Ambil posisi aman pd waktu mengelas
kerja - Menyediakan APAR
- Kerugian materiil - Menggunakan sarung tangan yang
sesuai
- Kacamata / topeng pelindung
- Memakai pakaian pelindung
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-10
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Lapangan - Cahaya pijar pengelasan - Mata silau Ya 3 1 3 - Memakai kacamata / topeng las 1 1 1
1.4
4 Mengelas dengan Las Tabung Lapangan - Percikan api - Kebakaran Ya 2 3 6 - Hindari bahan mudah terbakar dekat 1 1 1
- Luka bakar 1,11,14 dg pengelasan
- Cacat/hilang hari - Ambil posisi aman pd waktu mengelas
kerja - Menyediakan APAR
- Kerugian materiil - Menggunakan sarung tangan yang
sesuai
- Kacamata / topeng pelindung
- Memakai pakaian pelindung
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-10
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Lapangan - Cahaya pijar pengelasan - Mata silau Ya 3 1 3 - Memakai kacamata / topeng las 1 1 1
1.13
5 Menggerinda Lapangan - Percikan Serpihan - Luka tergores Ya 3 1 3 - Memastikan alat dlm kondisi baik 1 1 1
- Luka ringan 1.13 sebelum digunakan.
- Pelindung putaran alat terpasang
- Memakai sarung tangan
- Memakai kacamata pelindung
dan masker
- Serpihan segera dibersihkan
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-17
6 Menggali Tanah Pile cap, - Lubang Galian menyebabkan - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menyediakan pompa air yang cukup 1 1 1
tebing, banjir - Kerugian material 1.13 - Tepi galian diarahkan ke sump pit
sump pit untuk memudahkan pemompaan
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-08
7 Memotong Tiang Pancang Pile cap - Tangan lecet - Luka ringan Ya 3 1 3 - Pegangan bodem pastikan tdk mudah 1 1 1
1.13 lepas/copot
- Memakai sarung tangan
- Terkena pecahan beton - Luka ringan Ya 3 1 3 - Posisi berdiri menghindari arah pecahan 1 1 1
1.13 - Memakai helm proyek
8 Pengangkatan material Lapangan - Cedera badan - Keseleo Ya 2 2 4 - Mengangkat bahan sesuai batas 1 1 1
dengan manual (tenaga orang) - Kesandung - Tangan terjepit 1.13 kemampuan angkat
- Pinggang sakit - Mengatur posisi badan
- Bahu sakit - Material tertata pada saat diangkat
- Memakai alat untuk material tertentu
- Aturan pengangkutan dipatuhi
- Menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai.
- Jalur jalan kerja dipastikan aman
2. Memotong Tiang Pancang Pile cap - Terkena pecahan beton - Luka ringan Ya 2 2 4 - Memastikan pegangan bodem tidak longgar 1 1 1
1.13 - Memakai sarung tangan
- Memakai helm
- Posisi berdiri menghindari arah pecahan
IX PERALATAN
1. Genset Ruang Genset - Kebisingan - Gangguan pendengaran Ya 3 1 3 - Membuatkan ruangan khusus untuk genset 1 1 1
1.8 - Menempatkan ruang genset di tempat yang jauh dari area kantor
- Memakai earmuff
- Memastikan ventilasi udara di ruangan genset sudah cukup memadai
- Kebakaran - Luka berat Ya 2 3 6 - Menempatkan BBM minimum 5 meter dari tempat genset 1 1 1
1,11,14 - Memeriksa peralatan secara periodik
- Menempatkan APAR di sekitar ruang genset
- Memasang rambu peringatan
- Menghirup gas CO - Sesak napas & pusing Ya 1 3 3 - Memastikan ruangan genset memiliki ventilasi udara yang memadai 1 1 1
- Kematian 1.4 - Memakai masker jika diperlukan
- Memasang rambu peringatan
2. Tower Crane Lapangan - Pondasi Tower Crane tidak kuat - Roboh Ya 1 3 3 - Pemasangan pondasi harus dilakukan oleh tenaga ahli 1 1 1
1.17 - Pada saat instal TC diberi pagar pengaman
- Ijin pada Disnaker
- Memasang rambu peringatan bagi orang yang melintas di area sekitar
4. Passanger Hoist lapangan - Getaran - Gangguan pada sistem Ya 3 1 3 - Istirahat yang cukup 1 1 1
tubuh 1.8
- Tersengat listrik - Luka berat Ya 2 3 6 - Pemasangan Hoist harus dilakukan oleh tenaga ahli 1 1 1
- Kematian 1, 10 - Instalasi kabel diperiksa secara periodik
- Operator Hoist harus memiliki ijin pengoperasian hoist
7. Stasionary Concrete Pump Lapangan - Pipa pecah - Kematian Ya 3 1 3 - Memastikan pipa masih layak pakai 1 1 1
1.13 - Memastikan sambungan antar pipa terikat dengan kencang
- Memasang police line di area yang berbahaya
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
X Lain - Lain
1 Memasang Railing Pabrikasi - Tangan tergores - Luka ringan Ya 3 1 3 - Menempatkan material terlokalisir 1 1 1
- Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas 1,4,8 - Menggunakan sarung tangan
- Terkena percikan - Luka ringan - Memakai masker
- Terdengar suara bising - Tuli - Memakai sepatu kerja.
- Tersandung kabel
2 Mengoperasikan Genset Lapangan Putaran Kipas - Luka berat di Ya 2 3 6 - Pasang pagar pengaman 1 1 1
tangan 1.13 - Pasang rambu peringatan
- Matikan mesin selama perawatan
-
Lapangan Kebakaran - Luka bakar Ya 2 3 6 - Tempatkan BBM minimum 5m dari 1 1 1
- Kerugian materiil 1,11,14 tempat genset
- Siapkan APAR
- Pasang rambu bahaya Kebakaran
- Periksa peralatan secara periodik
-
Lapangan Menghirup gas CO - Sesak nafas Ya 1 3 3 - Memakai masker jika diperlukan 1 1 1
1.4 - Pasang rambu peringatan
- Pasang exhaust fan jika diperlukan
3 Operasional Tower Crane Tangga - Terpeleset - Luka berat Ya 3 2 6 - Tidak diperbolehkan naik turun saat 1 1 1
Segmen Jatuh dari ketinggian - Kematian 1.13 hujan
- Lewat tangga railing & memakai
safety belt
-
Kabin - Tabrakan - Luka berat Ya 2 3 6 - Alat komunikasi terus dipakai 1 1 1
Radius TC Material terlepas, kejatuhan - Kematian 1,17,18 - Arah swing dibatasi
benda - Kabin operator terlindung
- Punya Surat Ijin Operasi
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-11
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
- Prosedur pengangkatan masing-masing jenis material di ikuti
- Komando dari bawah dengan HT atau kode manual orang
4 Dewatering Daerah Tertimbun tanah longsor - Luka ringan Ya 3 1 3 - Kemiringan galian tidak terlalu tegak 1 1 1
Galian 1.13 - Petugas pompa khusus.
-
Tersengat arus listrik - Kematian Ya 2 3 6 - Selalu diperiksa dulu pompanya 1 1 1
1, 10 sebelum dipergunakan
- Instalasi kabel selalu diperiksa
sebelum digunakan
- Petugas pompa khusus.
-
5 Landscape Area Taman Kena cangkul - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai sarung tangan karet 1 1 1
1.13 - Memakai sepatu boot
- Memakai masker
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN SASARAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
6 Fogging/ kegiatan penyemprota Lapangan & Kantor Menghirup asap dari obat semprot - Gangguan pernafasan Ya 3 1 3 - Membuat jadwal pelaksanaan fogging 1 1 1
nyamuk 1.4 - Mengosongkan area yang akan disemprot ketika akan disemprot
- Petugas penyemprot nyamuk menggunakan masker
XI KLINIK
1 Mengobati Pasien Klinik - Tertular penyakit - Sakit berat Ya 2 2 4 - Ruang klinik harus bersih dan steril 1 1 1 Menjaga kondisi tubuh agar
1,4,16 - Sarana yang dibutuhkan tersedia, a.l: tempat periksa, ruang paramedis. selalu fit
- Menyimpan obat-obatan dalam lemari
- Tersedia tenaga paramedis
- Tersedia obat-obatan utk P3K
- Menggunakan jarum suntik steril apabila melakukan penyuntikan
- Keracunan Obat - Sakit berat Ya 2 2 4 - Obat yang digunakan sesuai dg penyakit yang dialami 1 1 1
- Kematian 1,4,16 - Obat tidak kadaluarsa
- Dosis pemakaian obat sesuai dengan anjuran tenaga paramedis / dokter
X PSHYCHO SOCIO -
1 Perbedaan pendapat/ Lapangan - Bentrok Fisik - Luka ringan Ya 2 2 4 - Briefing tiap pagi 1 1 1
Kesalahpahaman - Perkelahian - Luka berat 1.13 - Penjagaan keamanan di lapangan
Tindak kekerasan - Kerusakan properti - Meredam emosi
- Menjaga tidak menyinggung org lain
-
2 Ketidakpuasan Lapangan - Demo masal - Luka ringan Ya 1 2 2 - Briefing tiap pagi 1 1 1
Huru - hara - Luka berat 1.13 - Penjagaan keamanan di lapangan
- Kerusakan properti - Perlakuan yang tdk arogan pd pekerja
- Meredam emosi tenaga kerja
- Memenuhi hak pekerja (upah)
- Pendekatan sosial
- Mendeteksi lebih dini situasi lapangan
sebelum timbul gejolak
1 Repair/Perbaikan dinding Dalam bangunan - Menghirup debu semen - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai APD (helm, sepatu safety, kacamata dan sarung tangan) 1 1 1
- Jatuh dari scaffolding - Luka ringan 1.13 - Memakai safety harness
- Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
- Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi
Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
2 Memasang Bracket & Trim Kulit luar - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas Ya 3 1 3 - Memakai masker 1 1 1
Aluminium 1.13
- Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
INITIAL RISK RESIDUAL RISK
DESKRIPSI Kemung Kepa Kemung Kepa
NO AKTIVITAS LOKASI BAHAYA Legal Nilai KONTROL AWAL Nilai KONTROL TAMBAHAN
KONSEKUENSI kinan rahan kinan rahan
Ya/ tdk a b axb a b axb
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
4 Perapihan kusen jendela Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
5 Pembersihan kaca jendela Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
Revisi : 3
IR = 0
IR = 0
Meningkatkan kesehatan karyawan
IR = 0
KONTROL TAMBAHAN SASARAN
Persero
PT.WASKITA KARYA
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
DAFTAR LEGISLASI
Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Keselamatan Kerja
UNDANG-UNDANG RI
1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
2 UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
4 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
KEPUTUSAN MENTERI
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk
6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999
pengangkutan orang dan barang
7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
10 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI Pemberlakuan standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000
No. Kep.75/MEN/2002 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di
tempat kerja.
INSTRUKSI MENTERI
11 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
PERATURAN MENTERI
12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja
13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980 Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir
20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja
SURAT EDARAN
21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.SE. Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
01/Men/1979
22 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no.SE.01/ MEN/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja
Persero Form.P6.K3LM-15-10
PT. Waskita Karya Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium
Revisi 3
2. Dengan peraturan perundangan dapat di ubah perincian tersebut dalam ayat (1)
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta
pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.
tempat kerjanya.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
c. Alat - alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Cara - cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan
setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat - syarat
tsb di atas.
3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinan bagi semua tenaga Pengadaan P3K
kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kebakaran dan klinik
dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan
kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan.
4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan menaati semua syarat -syarat dan Pemenuhan legislasi
ketentuan - ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja
yang dijalankan.
Pasal 4
point 1
program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan No Pendaftaran
oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam
hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.
Pasal 8
point 1
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan
kerja
Pasal 10
point 1
pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada Laporan awal
kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih kecelakaan
dari 2 X 24 jam
point 2
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan
penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang
tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau
meninggal dunia.
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau
meninggal dunia.
point 3
pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada
badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.
Pasal 16
tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan
kesehatan
Pasal 17
pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga
kerja
Pasal 18
pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah
beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau
bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
Kesehatan Lingkungan
Pasal 22 Pengukuran
1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan parameter pencemar
yang sehat.
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah
padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor
penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan.
Kesehatan Kerja
Pasal 23 Pengadaa Klinik &
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas yang Prasarana olah raga
optimal bagi karyawan
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pasal 5
point 1
Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan
perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga
kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh
badan penyelenggara.
pasal 18
point 1
Pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga
kerja yang tertimpa kecelakaan.
pasal 19
Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam
waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.
KEPUTUSAN MENTERI
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang
6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999 dan barang
(2) Kapasitas angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan
kapasitas angkut yang dinyatakan dalam ijin pemakaian lift.
(3) Penetapan jumlah orang yang dapat diangkut sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berdasarkan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.
PARAGRAF 1
MESIN DAN KAMAR MESIN
Pasal 5
(1) Mesin dan konstruksinya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia yang
berlaku
(2) Apabila lift akan bergerak, rem membuka dengan tenaga magnet listrik dan
harus dapat memberhentikan mesin secara otomatis dan pada saat arus listrik
putus.
(3) Mesin harus dilengkapi dengan rem yang bekerja dengan tenaga pegas.
7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Pasal 4 MSDS
(1) Lembar data keselamatan bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a
meliputi keterangan tentang:
a. identitas bahan dan perusahaan;
b. komposisi bahan;
c. identifikasi bahaya;
d. tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
e. tindakan penanggulangan kebakaran;
f. tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;
g. penyimpanan dan penanganan bahan;
h. pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;
i. sifat fisik dan kimia;
j. stabilitas dan reaktivitas bahan;
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
k. informasi toksikologi;
l. informasi ekologi;
m. pembuangan limbah;
n. pengangkutan bahan;
o. informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
p. informasi lain yang diperlukan.
Pasal 5 Papan informasi
Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan mengenai:
a. nama produk;
b. identifikasi bahaya;
c. tanda bahaya dan artinya;
d. uraian resiko dan penanggulangannya;
e. tindakan pencegahan;
f. instruksi dalam hal terkena atau terpapar;
g. instruksi kebakaran;
h. instruksi tumpahan atau bocoran;
i. instruksi pengisian dan penyimpanan;
j. referensi;
k. nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuat atau distributor.
Pasal 6
Lembar data keselamatan Bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan Label
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diletakkan di tempat yang mudah diketahui
oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.
Pasal 9
Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (3)
terdiri dari:
a. bahan beracun;
b. bahan sangat beracun;
c. cairan mudah terbakar;
d. cairan sangat mudah terbakar;
e. gas mudah terbakar;
f. bahan mudah meledak;
g. bahan reaktif;
h. bahan oksidator.
8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
Pasal 3
(1) NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 desi Bell A (dBA).
(2) Kebisingan yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran II.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Pasal 4
(1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada
lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat
(m/det2)
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
Pasal 2 Training ERP
(1) Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
(3) Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pasal 2
(1) Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
(2) Pengurus bertanggungjawab terhadap ditaatinya dan wajib melaksanakan
ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
(3) Instalasi Listrik yang telah terpasang sebelum diberlakukannya Keputusan ini,
wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
Pasal 3
Pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-
0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat
Kerja dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli Keselamatan Kerja Spesialis
Bidang Listrik
INSTRUKSI MENTERI
11 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
Pemeriksaan dan Pengujian:
1. Klasifikasi Umum
Klasifikasi jenis hunian akan menentukan persyaratan standar teknik sistem proteksi
kebakaran yang harus diterapkan
2. Sumber ignition
Perhatikan potensi apa saja yang dapat menjadi sumber pemicu kebakaran dan
perhatikan apakah alat pengaman yang diperlukan telah sesuai. Kapan diadakan
pemeriksaan terakhir dan apakah syarat-syarat yang diberikan telah dilaksanakan.
4. Kompartemen
Amati keadaan lingkungan tempat kerja terhadap masalah penyebaran api, panas,
asap apakah telah ada upaya untuk mengendalikannya.
5. Pintu darurat
Amati jalur evakuasi, pintu keluar atau tangga darurat. Apakah ada rintangan yang
dapat mengganggu, apakah ada petunjuk arah, apakah ada penerangan darurat,
panjang jarak tempuh mencapai pintu ke luar tidak melebihi 36 meter untuk resiko
ringan, 30 meter untuk resiko sedang dan 24 meter untuk resiko berat.
7. Instalasi Alarm
Lakukan tes fungsi perlengkapan pada panel. Apakah semua perlengkapan dan
indikator bekerja dengan baik. Apakah telah dipasang penandaan zone alarm.
8. Instalasi Hydran dan Springkler
9. Instalasi Khusus
PERATURAN MENTERI
12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja
1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk
kemungkinan perluasan
2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu
3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih
4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup
5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan
tertutup.
6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau diangkut setiap hari
dibakar pada tempat yang aman.
7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang Diberi tutup
serangga yang lain.
pasal 6
point 1
kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh.
Pasal 14
Point 4
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti
mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk
menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux
Point 5
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas
lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan
barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan
barang sedang dan kecil, kakus.
13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
pasal 2
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada Ijin ke Depnaker,
direktur atau pejabat yang ditunjuk. Jamsostek dan
Koordinasi keamanan
pasal 3
point 1
pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi Mengevaluasi HIRARC
terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.
point 2
sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan Membentuk unit K3LM
kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja dan dicantumkan
dalam struktur
point 3 organisasi
unit keselamatan kerja meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan,
kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada HIRARC
kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan
pasal 4
setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada Jamsostek, Depnaker,
direktur atau pejabat yang ditunjuk. Kantor Pusat
pasal 5
point 1
disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk Pembuatan akses
dengan aman jalan
point 2
semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang
bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai
dengan ketentuan yang berlaku,
pasal 6
kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang Pembersihan oleh
berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi mandor
atau menimbulkan kecelakaan.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus
Deskripsi dijaga sehingga bahan-bahan yang
Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian Pembersihan oleh
berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi mandor
atau menimbulkan kecelakaan.
pasal 7
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, Safety deck, safety
alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau net, surat edaran
dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan dilarang menjatuhkan
kecelakaan. benda ke bawah.
pasal 8
semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, railing
atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua
galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup
pengamannya.
pasal 9 Pengukuran
kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang kebisingan dan
batas yang berlaku getaran secara
periodik
pasal 10
orang tidak berkepentingan dilarang masuk Rambu, Papan
pasal 12 Pengumuman
perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak
dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang
kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan
aman
pasal 13
point 1
perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan
dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan
pasal 25
point 1
tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang
pada kedua kaki tangga dengan kuat.
pasal 28
alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedemikian
rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.
pasal 31
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas rambu, police line
keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.
pasal 44
operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan
keselamatan kerja pada mesin tersebut.
pasal 67
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
point 2
pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan
penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam
lubang / parit.
pasal 74
setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau pemotongan stek yang
dilindungi. tidak terpakai
pasal 86
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat safety harness
pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau
bagian-bagian atap yang rapuh.
pasal 99
point 1
alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang
cukup.
14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980 Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
pasal 3
tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan
konstruksinya
pasal 4
point 1 Pemasangan rambu
setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi APAR
yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi
dengan pemberian tanda pemasangan
pasal 5
dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati
sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.
pasal 8
pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling
atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis
C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan
syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari
permukaan lantai.
pasal 9
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana
suhu melebihi 49C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api
ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
pasal 14
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan Instruksi Kerja
jelas.
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja
pasal 2
point 1
apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No
Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja,
pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor
Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja
setempat.
pasal 3
point 1
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dalam waktu paling lama
2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
pasal 3
point 1
setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja Bekerjasama dgn RSAL
point 2 Mintohardjo
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
pasal 2
bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat,
tidak cacat dan memenuhi syarat.
pasal 3
point 1
beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian
yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.
pasal 4
setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai
kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan
angkut.
pasal 7
baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir
sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi
dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi baut pengikat yang dipergunakanDeskripsi
peralatanLegislasi
angkat harus memiliki kelebihan ulir Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi
dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.
pasal 33
peralatan angkat listrik harus
a. dikonstruksikan dari baja
b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya
- 8 untuk baja tuang
- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa
- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan
dihentikan
pasal 42
point 2
operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai Pemakaian Helm dan
dengan bahaya yang dihadapi. Sepatu
pasal 101
semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan Check list
sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.
18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat
pasal 10
point 1
operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat
dioperasikan
point 2
melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta
merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya
yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir
c. bangunan untuk kepentingan umum seperi: tempat ibadah, rumah sakit, sekolah,
gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, dan lain-lain;
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti:musemum,
perpustakaan, tempat penyimpanan arsip dan lain-lain;
e. Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah
Raga dan tempat-tempat lainnya.
20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja
pasal 3
point 1
Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau
lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan
SMK3.
pasal 4
point 1
dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3,
perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin Kebijakan K3LM
komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3 PT.Waskita Karya
pasal 5
point 1
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal
4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh
menteri.
SURAT EDARAN
21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.SE. Pengadaan Kantin dan Ruang Makan Pengadaan Kantin
01/Men/1979 Sebagaimana pelaksanaan kebijakan Pembangunan, khususnya dalam bidang di bedeng pekerja
ketenagakerjaan sebagaimana yang diarahkan oleh Garis Besar Haluan Negara,
mutukehidupan tenaga kerja yang erat bertalian dengan tingkat produktivitas
kerjanya perlu secara terus menerus ditingkatkan.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No. (Tindak Lanjut)
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Salah satu usaha guna meningkatkan mutu kehidupan tenaga kerja tersebut
adalah penyerasian setiap tenaga kerja dalam pekerjaannya sebagai suatu aspek
terpadu dalam ruang lingkup hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Gizi kerja
sebagaimana hygiene perusahaan dan kesehatan pada umumnya bertujuan
meningkatkan produktifitas dan daya kerja tenaga kerja.
Disadari sepenuhnya, bahwa untuk bekera gizi kerja memegang peranan penting
untuk efisiensi dan produktifitas kerja yang memadai. Dalam rangka mencapai
tujuan ini, apresiasi terhadap gizi kerja oleh masyarakat pada umumnya dan
masyarakat industri/perusahaan pada khususnya merupakan sandaran utama bagi
kemantapan upaya dalam memperbaiki kondisi tenaga kerja, melalui perbaikan gizi
untuk mendukung perbaikan produktifitas kerja.
Atas dasar kemanfaatan gizi kerja bagi pembangunan, maka diharapkan agar
perusahaan-perusahaan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan
penerapan gizi kerja yang antara lain pengadaan kanatin dan ruang tempat makan
di perusahaan-perusahaan atau tempat kerja.
Lebih lanjut, pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mengambil kebijaksanaan untuk menganjurkan kepada:
1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 0 sampai 200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang bersangkutan.
2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya
menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan
Apabila suatu perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari ketentuan
dalam anjuran seperti tersebut di atas, tetapi juga mengadakan ruang/tempat
makan atau kantin, maka perhatian dan kesadaran perusahaan tersebut sangat
dihargai, sebab dengan begitu perusahaan-perusahaan tersebut lebih membantu
pengembangan gizi kerja yang manfaatnya akan lebih dirasakan lagi bagi
pembangunan secara keseluruhan.
22 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no.SE.01/ MEN/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja Pengukuran Udara
Telah diketahui dan dimaklumi bahwa bahan-bahan dan peralatan kerja disatu
pihak mutlak diperlukan bagi pembangunan demi kesejahteraan dan kemajuan
bangsa, namun di pihak lain dapat memberikan akibat-akibat negatif seperti
gangguan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan kerja serta gangguan
pencemaran lingkungan
Dengan berlakunya Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja ini, maka Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi Nomor SE-02/Men/1978
dinyatakan tidak berlaku lagi.
0.790698
82
83 0.783133
0.810976
0.802849
DAFTAR INSTRUKSI KERJA
No Kode Uraian
1 IK.P6-K3LM-04-01 Dokumentasi
2 IK.P6-K3LM-04-02 Distribusi & Penerapan Instruksi Kerja
3 IK.P6-K3LM-04-03 Pemberian Nomor Kopi Dokumen
4 IK.P6-K3LM-04-04 Pembuatan & Distribusi IK Spesifik
5 IK.P6-K3LM-04-05 Pendistribusian IK
6 IK.P6-K3LM-08-01 Perkakas Tangan
7 IK.P6-K3LM-08-02 Akses Kerja
8 IK.P6-K3LM-08-03 Perancah ( Scafolding )
9 IK.P6-K3LM-08-04 House Keeping
10 IK.P6-K3LM-08-05 Catering
11 IK.P6-K3LM-08-06 Tangga
12 IK.P6-K3LM-08-07 Pengoperasian Kendaraan Bermotor
13 IK.P6-K3LM-08-08 Hoist
14 IK.P6-K3LM-08-09 Gondola
15 IK.P6-K3LM-08-10 Fasilitas Umum
16 IK.P6-K3LM-08-11 Tangga Kerja
17 IK.P6-K3LM-08-12 Ergonomi
18 IK.P6-K3LM-08-13 APD
19 IK.P6-WK-K3LM-12-01 Penimpanan Material Berbahaya
20 IK.P6-WK-K3LM-12-02 Penanganan Bahan Yang Mudah Meledak
21 IK.P6-WK-K3LM-12-03 Tangki Bahan Bakar
22 IK.P6-WK-K3LM-12-04 Penanganan Material Berbahaya
23 IK.P6-WK-K3LM-12-05 Isolasi Energi(Lockout/Tagout)
24 IK.P6-K3LM-13-01 Ijin Kerja
25 IK.P6-K3LM-13-02 Pek. Yang Berhubungan Dengan Instalasi Listrik
26 IK.P6-K3LM-13-03 Bekerja Berhubungan Dengan Gas Beracun
27 IK.P6-K3LM-13-04 Bekerja Diruang Terbatas
28 IK.P6-K3LM-13-05 Bekerja Di Daerah Padat Lalu Lintas
29 IK.P6-K3LM-13-06 Bekerja Di Ketinggian
30 IK.P6-K3LM-13-07 Pengangkutan Beban Secara Manual
31 IK.P6-K3LM-13-08 Penggalian
32 IK.P6-K3LM-13-09 Pembongkaran Bangunan
33 IK.P6-K3LM-13-10 Pengelasan
34 IK.P6-K3LM-13-11 Pengoperasian TC
35 IK.P6-K3LM-13-12 Pengoperasian Crane
36 IK.P6-K3LM-13-13 Pengoperasian Peralatan Berat Mekanis
37 IK.P6-K3LM-13-15 Pekerjaan Atap
38 IK.P6-K3LM-13-16 Pemotongan
39 IK.P6-K3LM-13-17 Penggerindaan
40 IK.P6-K3LM-13-18 Bekerja Di Air
41 IK.P6-K3LM-13-19 Plant dan Camp Area
42 IK.P6-K3LM-13-20 Pengendalian Kebisingan Di Tempat Kerja
43 IK.P6-K3LM-14-01 Penggunaan APAR
44 IK.P6-K3LM-14-02 P3K
45 IK.P6-K3LM-14-03 Pencegahan Bahaya Kebakaran
46 IK.P6-WK-K3LM-15-01 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi Alat Ukur Waterpass
47 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Verifikasi Keandalan Kalibrasi Timbangan AMP
48 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Penyimpanan dan Perawatan Alat Ukur Optik
49 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur Total Station
50 IK.P6-WK-K3LM-15-05 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur EDM
51 IK.P6-WK-K3LM-15-06 Koreksi Alat Ukur Theodolite
52 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Pengukuran Pencahayaan dg Alat Ukur Light Meter
53 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Pengukuran Kebisingan
54 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Pengukuran Kelembaban & Temperature
Persero
PT. Waskita Karya
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Estetika N Y ( 28) 2 1 2 p
Vektor penyakit N Y ( 6) 3 2 6 P
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pemakaian air Pemborosan pemakaian N Y (6) 3 1 3 P
sumber daya air
Bau N Y ( 12) 3 1 3 P
Bau AB Y ( 12) 3 1 3 P
Kebakaran D Y (6) 1 3 3 P
Bau AB Y ( 12) 3 1 3 P
Kebakaran D Y (6) 1 3 3 P
Kebakaran AB Y (6) 1 3 3 P
Kenyamanan N Y (6) 3 1 3 P
Estetika N Y (6) 3 1 3 P
Getaran N Y ( 11) 3 1 3 P
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pabrikasi Besi Pembuangan sampah Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P
padat (sisa besi)
Perbaikan Tower Crane Tumpahan oli dan gemuk Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P
Kebisingan N Y ( 19,28) 3 1 3 P
Estetika N Y (6) 3 1 3 P
Instal kayu Limbah padat (kayu, paku) Pencemaran tanah & air N Y ( 21,5,3) 3 1 3 P
Getaran N Y ( 11) 3 1 3 P
Kenyamanan N Y (6) 3 1 3 P
Getaran N Y ( 11) 3 1 3 P
Vektor penyakit N Y ( 6) 3 2 6 P
Bau N Y ( 12) 3 2 6 P
Vektor penyakit N Y ( 6) 3 2 6 P
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Bau N Y ( 12) 3 1 3 P
Kenyamanan N Y ( 6) 3 1 3 P
Bau N Y ( 12) 3 1 3 P
Bau Y ( 12) 3 1 3 P
Bau Y ( 12) 3 1 3 P
Kebakaran/Ledakan D Y ( 6) 2 3 6 P
Kebisingan N Y ( 19) 3 2 6 P
Toksik N Y ( 6) 2 2 4 P
Kebisingan N Y ( 19) 3 2 6 P
Getaran N Y ( 11) 2 2 4 P
Pencemaran udara N Y ( 18,27) 3 2 6 P
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Tumpahan dan tetesan Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 2 2 4 P
bahan bakar dan oli
Bau N Y ( 12) 2 2 4 P
Bau N Y ( 12) 2 2 4 P
Vektor penyakit N Y ( 6) 2 2 4 P
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pembuangan limbah cair Pencemaran air N Y ( 21,5,3) 3 2 6 P
Bau N Y ( 12) 3 1 3 P
Banjir N Y ( 6) 2 3 6 P
Kebisingan N Y ( 19) 3 1 3 P
Kemacetan lalulintas N Y ( 6) 2 2 4 P
Getaran N Y ( 11) 2 1 2 P
Kerusakan bangunan N Y ( 6) 2 2 4 P
sekitar
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pembongkaran keet Pembuangan sisa material Kenyamanan N Y ( 6) 3 1 3 P
kantor
Pencemaran tanah N Y ( 1) 3 1 3 P
Longsor D Y (6) 2 2 4 P
Keterangan
Kondisi :
N : Normal ( kondisi rutin, selalu dilakukan)
AB : Abnormal (kondisi saat maintenance, terjadi tumpahan)
D : Darurat (kondisi kebakaran, ledakan, dll)
Kualitatif
1 Legal (L) = Peraturan perundangan yang mengatur
Y (Ya) Kalau ada peraturan perundangan yang mengatur perusahaan dan/ atau
T (Tidak) Kalau tidak ada peraturan perundangan yang mengatur
Kuantitatif
Probability
1 (P) = Tingkat kemungkinan terjadi
1 = Hampir tidak pernah terjadi / sangat kecil kemungkinannya terjadi/ hanya mungkin terjadi pada kondisi darurat (banjir, gempa, kebakaran, ledakan dll.)
atau terjadi setiap 10 tahun atau lebih.
2 = Jarang terjadi/ mungkin terjadi jika ada kesalahan dari operator atau jika peralatan tidak terawat sebagaimana mestinya atau pada kondisi abnormal
(misalnya overhaul, maintenance, kerusakan akibat tidak berfungsi sesuai kondisi) atau terjadi hampir setiap bulan.
3 = Hampir pasti terjadi / sangat besar kemungkinannya terjadi/sering terjadi pada kondisi normal atau terus menerus terjadi
2 Severity (S) = Keparahan berdasarkan konsekwensi dampak terhadap lingkungan
1 = Luka ringan / sakit yang dapat diobati dengan pertolongan pertama /kerusakan property, kerugian materiil atau dampak yang terjadi mempengaruhi
kenyamanan atau perubahan terhadap daya dukung lingkungan atau biaya kerugian < Rp. 5 juta.
2 = Hilang hari kerja / sakit yang dapat diobati dengan pertolongan medis tetapi tidak mengakibatkan cacat permanen / kerusakan properti, kerugian
materiil atau terjadi kerusakan/pencemaran lingkungan yang tidak signifikan atau terdapat keluhan yang terkait dengan issue lokal
maupun global tetapi tidak menghambat aktivitas proyek atau biaya kerugian antara Rp(5-50) juta
3 = Luka berat / luka yang dapat mengakibatkan cacat permanen / sakit yang tidak dapat diobati / Kematian / pelanggaran Undang-undang / kerusakan
properti, kerugian materiil atau kerusakan/pencemaran lingkungan parah atau kematian atau terdapat keluhan yang terkait dengan issue lokal
maupun global sehingga dapat menghambat aktivitas proyek atau biaya kerugian lebih dari Rp. 50 juta.
R = Risk = P x S
P / TP = Penting / Tidak Penting
Penentuan aspek penting :
Nilai Jenis resiko Sifat Aspek
1-2 Resiko yang tidak berpengaruh / kurang berarti Tidak signifikan/penting, selama tidak ada peraturan hukum/persyaratan yang berlaku.
3-6 Resiko yang sedang Siginifikan/Penting
9 Resiko yang tidak dapat diterima Siginifikan/Penting
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Aspek lingkunga yang berdampak penting dalam IAL selanjutnya disaring terlebih dahulu sebelum menentukan sasaran dan target yang ingin dicapai.
Penilaiannya dilakukan berdasarkan pemenuhan peraturan terkait (kualitatif) dan scoring probability-severity (kuantitatif)
Dimana apabila aspek yang ditinjau memiliki legal dan scoring > 3, maka aspek dinilai memiliki dampak penting yang harus ditindaklanjuti.
Penyaringan selanjutnya dilakukan dengan sistem matrik, matrik dibuat dengan beberapa kriteria penilaian, antara lain:
1 jumlah manusia yang terkena dampak dan
2 luas sebaran dampak dst.
Aspek yang memiliki dampak terhadap suatu kriteria penilaian di dalam matrik bernilai = 1 sedangkan aspek yang tidak memiliki dampak bernilai = 0
Apabila total penilaian/scoring akhir > 3 maka aspek ini dinilai memiliki dampak penting sehingga perlu ditindaklanjuti & dimasukan dalam OTP rencana
lingkungan.
Form P6. K3LM - 01- 02
Edisi : 1 Revisi : 0
Revisi : 3
Pengendalian Resiko
Mengikuti IK pengelasan
Mengumpulkan dalam bak atau
kantong agar teridentifikasi
Mengatur lalulintas
kendaraan,pemasangan
rambu,memarkir kendaraan dengan
teratur
an dll.)
ormal
uhi
n
l
t Aspek
a peraturan hukum/persyaratan yang berlaku.
kan/Penting
kan/Penting
Pengendalian Resiko
us ditindaklanjuti.
DAFTAR LEGISLASI
Yang Berkaitan Dengan Lingkungan
29 MSDS Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen
Form.P6.K3LM-15-10
Persero Edisi : 1 Revisi : 0
PT. Waskita Karya
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Revisi: 3
2.Ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan Membuat metode penanganan
pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan PP buangan padat, cair, gas; rencana
pantau
3. Ketentuan mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, Status mutu air,status nutu udara
pencegahan dan penanggulangan kerusakan serta pemulihan daya
dukungnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 15
1. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat AMDAL Proyek Shangri-La HC
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
2. Ketentuan tentang rencana usaha dan/ atau kegiatan yang menimbul- AMDAL Proyek Shangri-La HC
kan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan penilaian analisis
mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Pasal 16
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan Metode Pengelolaan Limbah,
pengelolaan limbah hasil usaha dan/ atau kegiatan. Pengadaan TPS & IPAL
2. Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pembuangan Sampah oleh Pihak Ke-
dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak lain. 3
Pasal 17
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan Manajemen Pengelolaan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. B3,Pengadaan MSDS di Gudang
Bahan Kimia,Pengaturan Denah
2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi : menghasilkan, Membuat TPS B3 sebagai tempat
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/ atau membuang. penyimpanan sementara.
Pasal 20
Point (1)
Tanpa suatu keputusan, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media Melakukan pembuangan secara
lingkungan hidup berkala,menyediakan TPS
Point (2)
Pembuangan limbah kemedia lingkungan hidup hanya dapat dilakukan kelokasi TPS proyek, record pembuangan
pembuangan yang ditetapkan oleh Menteri limbah
Pasal 20
Dalam rangka peningkatam kinerja usaha dan/atau kegiatan , pemerintah mendorong Audit Internal
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup
Pasal 28
Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/ atau kegiatan, pemerintah Audit Internal
mendorong penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk melakukan
audit lingkungan hidup.
2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan Pengaturan oleh Security
3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pasal 3
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 Membuat Washing Bay,IPAL dan TPS
dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung kedalam media di area proyek, sebagai sarana
lingkungan hidup, tanpa pengolahan lebih dahulu pendukung.
Pasal 4
Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan, Mendesign TPS B3 & Membuat Bak
pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3 dilarang melakukan pengenceran B3 tertutup
untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan bahaya limbah B3
Pasal 10
Point (1)
1. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90 hari Maksimal penyimpanan limbah
(sembilan puluh hari) sebelum menyerahkan kepada pengumpul atau pemanfaat atau diproyek 90 hari
pengolah atau penimbun limbah B3
Pasal 11
Point (1)
Penghasil limbah B3 wajib membuat dan menyimpan catatan tentang : Pemasangan Label & Simbol B3
a. Jenis, Karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3
b. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau
pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3
Point (2)
Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali dalam enam Berita Acara, Laporan Bulanan
bulan kepada instansi yang bertanggung jawab
Pasal 28
Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik Karakteristik tdp di Label & Simbol
dan jenis limbah
Pasal 29
Penyimpanan limbah B3 dilakukan ditempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan Design TPS B3
Pasal 40
1. Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :
a. penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 Surat Divisi
wajib memiliki ijin operasi dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab.
b.Pengangkut limbah B3 wajib memiliki ijin pengangkutan dari Menteri Perhubungan -
setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.
c. Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki ijin pemanfaatan dari -
instansi yang berweang memberikan ijin pemanfaatan setelah mendapat rekomendasi dari
Kepala Instansi yang bertanggungjawab.
Pasal 52
Point (1)
Untuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja dibidang pengelolaan -
limbah B3 dilakukan uji kesehatan secara berkala
Pasal 58
Point(2)
Penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 wajib Membuat Tanggap darurat
memiliki sistem tanggap darurat terjadinya
tumpahan,kebakaran,gempa bumi &
kebanjiran
4 PP No.41/1999 Pengendalian Pencemaran Udara
Pasal 2
Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dari usaha dan/ atau kegiatan Melakukan Uji emisi dan Uji udara
sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak, dan sumber tidak ambient
bergerak spesifik yang dilakukan dengan upaya pngendaian sumber emisi dan/ atau
sumber gan
Pasal 21
Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/
atau gangguan ke udara ambien wajib ;
a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang Uji emisi,status mutu udara
ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya. ambient
b. Melakukan pencegahan dan atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan uji emisi,CAR
oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya Satus Mutu Udara Ambient
pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.
Pasal 22
1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang Uji Emisi, Tindakan Perbaikan dan
mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ pencegahan
atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
2. Izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) -
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 23
Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan
lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah Pencegahan
ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
Pasal 25
1. Setiap orang dan/ atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan Rencana pemantauan, tindakan
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya perbaikan dan pencegahan
penanggulangan dan pemulihannya.
2. Kepala instansi yang bertanggungjawab menetapkan pedoman teknis penanggulangan Sasaran Program
dan pemulihan pencemaran udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 30
1. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang Uji emisi
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu emisi,
dan baku tingkat gangguan.
2. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang Status mutu udara ambient
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2).
Pasal 54
1. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang mengakibatkan
terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya penanggulangan pencemaran udara
serta biaya pemulihannya.
2. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang menimbulkan -
kerugian bagi pihak lain, akibat terjadinya pencemaran udara wajib membayar ganti rugi
terhadp pihak yang dirugikan.
Pasal 25
Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air Sasaran Program, Rencana
pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya Pemantauan, RKL, RPL
Pasal 34
Point (2)
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib menyampaikan laporan tentang -
penaatan persyaratan izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air
Pasal 37
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau Tes air limbah tidak melebihi Baku
sumber air wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran air Mutu, IPAL, Pemantauan Kondisi
IPAL
Pasal 38
Point (1)
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau Uji kualitas air, Tindakan perbaikan
sumber air wajib Mentaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin dan pencegahan
Pasal 40
Point (1)
Setiap usaha atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib -
mendapat izin tertulis dari bupati/walikota
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, Hemat energi
pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup serta kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya.
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempegaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan serta lingkungan sosial dan budaya.
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestaria kawasan
konservasi sumber daya dan/ atau perlindungan cagar budaya.
i. kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan atau mempengaruhi pertahanan negara.
2. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang wajib AMDAL
memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan oleh Menteri setelah
mndengar dan memperhatikan saran dan pendapat Menteri lain dan/ atau Pimpinan
Lembaga Pemeri
3. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dapat AMDAL Owner
ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.
4. bagi rencana usaha dan/ atau kegiatan di luar usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana Rencana pemantauan, sasaran
dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya program
pemantauan lingkungan hidup yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi
us
Pasal 4
1. Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang sudah dibuatkan AMDAL Owner
analisis mengenai dampak lingkungan tidak diwajibkan membuat analisis mengenai
dampak lingkungan hidup lagi.
2. Usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan untuk RPL, RKL
melakukan pengendalian dampak lingkungan hidup dan perlindungan fiungsi lingkungan
hidup sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pengelolaan
lingkungan
Pasal 5
1. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan terhadap Matrik Dampak Penting
lingkungan hidup antara lain :
Pasal 15
Point (1)
Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan Lembar Data Papan MSDS dan Label B3
Keselamatan Bahan (MSDS)
Pasal 18
Point (1)
Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan Label Penempatan disetiap lokasi
Pasal 23
Point (1)
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengawas B3 wajib dilakukan uji -
keselamatan secara berkala
8 Kepmen LH No.112/2003 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Domestik
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan Air limbah berasal dari Warung,
pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen Keet Waskita & Direksi, Pengecoran
dan asrama.
Pasal 8
Setiap penanggung jawab usaha dan kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan
(restauran), perkantoran, perniagaan dan apartemen wajib :
a. Melakukan pengolahan air limbah dimestik sehingga mutu air limbah domestik yang Bak Penyaring, Rencana
dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah domestik yang telah Pemantauan
ditetapkan.
b. membuat saluran pembuangan air limbah domestik tertutup dan kedap air sehingga Saluran air hujan tertutup,
tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan. sebagian saluran limbah domestik
masuk ke drainage
c. membuat sarana pengambilan sample pada outlet unit pengolahan air limbah. Sampel diambil pada saluran
terluar sebelum terjadi
pencampuran dengan riol kota.
b.. melakukan pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari setiap cerobong emisi Emisi kendaraan dilakukan oleh
setiap pemakai kendaraan
bermotor.
c. menyampaikan hasil pemeriksaan kepada gubernur dengan tembusan kepala badan -
sekurang-kurangnya dalam 3 bulan
d. melaporkan kepada Gubernur serta Kepala Badan apabila ada kejadian tidak normal -
dan atau dalam keadaan darurat yang mengakibatkan baku mutu emisi dilampaui
KepMen.
12 LH No.Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan
Pasal 5
1. Setiap penanggungjawab usaha atau kegiatan wajib :
a. Menaati baku tingkat kebauan yang telah dipersyaratkan. -
b. Mengendalikan sumber penyebab bau yang dapat mengganggu kesehatan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat getaran sekurang-kurangnya 3
(tiga) bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab
di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi
kegiatan yang bersangkutan serta instansi lain yang dipandang perlu.
13 Kepmen. LH No.056/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
15 Kepmen.LH No.115/2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air Metode Indeks Kualitas air untuk
menentukan tingkat ketercemaran
air limbah
16 Kepmen.LH No.45/1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Penentuan status mutu udara untuk
menentukan tingkat ketercemaran
udara ambient
17 Kep.Pres No.23/1992 Pengesahan Montreal tentang zat-zat yang merusak lapisan ozon Rencana penggantian alat/mesin
yang merusak lapisan ozon
18 Kep.Gub.DKI Baku Mutu Udara Emisi Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta Uji Emisi
No.1041/2000 LAMPIRAN (Baku mutu)
19 Kep.Gub.DKI No.551/2001 Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi Uji Ambient
DKI Jakarta
LAMPIRAN
21 Kep.Gub.DKI No.582/1995 Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu
Limbah Cair di wilayah DKI Jakarta
Pasal 12
1. Setiap orang/ Badan di wilayah DKI Jakarta wajib melakukan perlindungan mutu air Pengukuran & pemantauan, IPAL
sungai/ badan air sebagaimana ditetapkan dalam pasal 8.
2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib menaati Penmantauan & Pengukuran, IPAL
baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal 10.
Pasal 15
1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :
a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan Sampel diambil pada titik ujung riol
pengukuran debit. proyek
b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki lingkungan Job Description untuk operator IPAL
kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas tersebut.
c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL Uji kualitas air ke PUSARPEDAL
d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. Swa-pantau untuk parameter
kejernihan dan kekeruhan
e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana -
dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan melakukan peninjauan dan
mengambil contoh ke lapangan.
a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang Pengukuran dan pemantauan,
ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya. tindakan perbaikan dan pencegahan
b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan tindakan perbaikan dan pencegahan
oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya
pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.
2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang uji emisi untuk kendaraan yang
mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ masuk area proyek
atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak uji emisi tidak melebihi NAB
lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah
ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan Uji emisi dan tindakan perbaikan
dan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan
udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.
Pasal 13
1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik menyediakan tempat merokok,
sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan rambu dilarang merokok diarea
angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok. kerja dan ruangan
2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan menyediakan tempat merokok,
tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat penghisap udara sehingga tidak rambu dilarang merokok diarea
mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok. kerja dan ruangan
Pasal 14
Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan Rambu dilarang membakar sampah
pencemaran udara. diarea proyek
Pasal 15
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan Analisa kondisi udara ambient dan
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya jumlah kendaraan yang lolos uji
penanggulangan pencemaran udara. emisi
2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang Memperbaiki kendaraan yang
ditetapkan oleh Gubernur. emisinya melebihi baku mutu
Pasal 16
Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap Pendataan kendaraan yang telah
penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang keluar dari lolos uji emisi sehingga apat
kegiatan dan mutuu udara ambien di sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan diketahui tingkat ketaatan terhadap
terhad legal
Pasal 17
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang Uji getaran, kebisingan,udara
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambient.
dan baku tingkat gangguan.
2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis.
Pasal 19
1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan Pengukuran dan pemantauan emisi
bermotor. kendaraan.
2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi Batas berlaku uji emisi pada bukti
sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan. uji emisi
3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud pada Bukti uji emisi
ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.
4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang Dilakukan oleh bengkel yang
bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang ditunjuk.
memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.
5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan -
bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Pasal 25
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan -
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan pemulihan mutu
udara.
2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang -
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
28 Dokumen AMDAL Proyek Identifikasi dampak penting
Shangri-La Hotel ANDAL, RKL & RPL Pengukuran dan pemantauan
Condominium parameter yang terdapat dalam
rencana pantau dan kelola
29 MSDS Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari MSDS terdapat pada gudang bahan
Produsen kimia dan lokasi yang merupakan
penyimpanan bahan B3
75.2
Persero
PT. Waskita Karya
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
MATRIKS PENILAIAN DAMPAK PENTING
Revisi-01
Score
berlangsung
dampak
Pencemaran tanah 0 1 1 1 1 1 5
Pencemaran air 1 1 1 1 1 1 6
Pencemaran udara 1 1 1 0 1 1 5
Vektor penyakit 1 1 1 0 0 0 3
Kenyamanan 1 1 1 0 1 0 4
Kebisingan 1 1 1 1 0 0 4
Getaran 1 1 1 0 0 0 3
Kemacetan Area
Kepadatan lalulintas 1 1 1 0 0 0 3
Parkir 1 0 0 0 1 0 2
Kerusakan
Pemborosan bangunan 0 1 1 0 1 0 3
pemakaian
Pemborosanair 0 0 1 0 1 0 2
pemakaian listrik 0 0 1 0 1 0 2
Bau 1 1 1 0 1 0 4
Ledakan/Kebakaran 1 1 0 1 0 0 3
Estetika 0 1 1 0 1 0 3
Keamanan 1 1 0 0 1 0 3
Longsor
Teguran dari 0 0 0 0 1 0 1
masyarakat 1 1 0 1 0 0 3
Banjir/Genangan
Penurunan muka air air 1 1 0 1 0 0 3
tanah 0 1 1 0 1 1 4
Toksik 1 1 0 0 0 0 2
Keterangan :
Penilaian Score Penilaian Dampak
>3 = Penting Positif = Dampak Positif
<3 = Kurang Penting Negatif = Dampak Negatif
Jakarta, 6 Mei 2006
Mengetahui, Dibuat oleh,
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Kurang Penting
Negatif Penting
Negatif Kurang Penting
Negatif Kurang Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Kurang Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Kurang Penting
Jakarta, 6 Mei 2006
Dibuat oleh,
Kerusakan bangunan
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Vektor penyakit
Pencemaran air
Kenyamanan
Kebisingan
Getaran
Bau
Persiapan Pembuatan kantor Sisa material
dan fasilitas
1
Tumpahan cat 1 1
Pengangkutan/ Mobilitas
Pemindahan kendaraan
material
1 1 1 1 1 1 1
Pembuatan Sisa material
washing bay 1 1
Kontruksi / Keet Pekerjaan Pembuangan
Waskita, Keet administrasi sampah kertas,
Direksi dan Keet proyek sisa toner,
Subkontraktor plastik
1
Pemakaian listrik
1
Pemakaian air 1
Aktivitas MCK Pembuangan
limbah cair 1 1 1 1
Pemakaian air 1
Kebersihan MCK 1 1
Aktivitas dapur Pembuangan
limbah cair dari
pencucian
1 1 1
Pembuangan
sampah padat
(plastik, bungkus
makanan dan
sisa makanan)
1 1 1
Penggunaan&pen
yimpanan bahan
bakar
1
Penyimpanan Tetesan dan
bahan bakar tumpahan bahan
bakar
1 1 1 1
Konstruksi / Administrasi Pembuangan
Ruang mekanik mekanik sampah padat
(plastik, bungkus
makanan dan
kertas)
1
Penyimpanan
bahan B3
1 1
Konstruksi / Workshop kayu Pembuangan
Lapangan sampah padat
(sisa kayu)
1 1 1
serbuk
pemotongan
kayu
1
Pemotongan
kayu 1 1
Pabrikasi Besi Pembuangan
sampah padat
(sisa besi)
1 1 1
Penyimpanan
besi
Galian Galian pada
tanah tidak
stabil dan
kedalaman lebih
dari 1.5 m
1 1
Penempatan
bekisting 1
Bongkar pasang Limbah padat
scaffolding (kayu, paku,
pecahan beton)
1 1
Penempatan
material 1
Instal besi Sisa besi 1 1
Instal kayu Limbah padat
(kayu, paku) 1 1
Las listrik Sisa besi 1 1
Las tabung Sisa besi 1 1
Proses las
Penggerindaan Scrub besi 1
Dewatering Genangan air 1
Pemompaan air
dalam
1 1
Pasangan batu Pembuatan
bata campuran semen
1 1
Pembuatan lantai Pembuangan sisa
kerja beton (B0) 1 1
Pengecatan Tumpahan cat 1 1
Aktivitas Asap kendaraan
kendaraan 1 1
Ceceran tanah
dari roda 1
Mobilitas
kendaraan 1 1
WC Pekerja Pembuangan
limbah cair 1 1 1
Pemakaian air 1
Kebersihan MCK 1 1
Depo transfer dan Lindi
TPS sampah
proyek
1 1 1 1
Sampah padat 1 1 1 1
Washing Bay (bak Pencucian
kontrol) kendaraan
(mixer) dan
penampungan
sisa beton
1 1 1
Pembuangan
lumpur (Sludge) 1 1 1
Sumber energi Tumpahan dan
tetesan bahan
bakar dan oli
1 1
Operasional
genset 1 1 1
Mechanical dan Pembuangan
Electrical (ME) bahan sisa 1 1
Fogging Asap Fogging 1
Pencucian alat
fogging 1 1
Pembobokan operasional
satmper/jack
hammer
1 1
Operasional Tahap operasi
kompressor 1 1 1
Tumpahan dan
tetesan bahan
bakar dan oli
1 1
Klinik Pembuangan
limbah klinik 1 1 1 1
Konstruksi/Beden Aktivitas bedeng Pembuangan
g dan Warung dan warung sampah padat
1 1 1 1
Pembuangan
limbah cair 1 1
Proses memasak
di warung
Pemakaian listrik
1
Pemakaian air 1
Akhir Konstruksi Pengangkutan/Pe Mobilitas
mindahan kendaraan
material
1 1 1 1 1
Pembongkaran Pembuangan sisa
keet kantor material 1 1 1
Prakonstruksi, Pengaruh cuaca Hujan (Musim
konstruksi dan dan musim Penghujan)
akhir konstruksi
Debu (musim
Kemarau)
1
Total Dampak 40 35 11 8 14 9 9 2 1 4 4 2 11
Mengetahui,
Estetika
Keamanan
Longsor
Banjir/Genangan air
Toksik
Banjir
3
2
1
4
1
1
1
2
7
2
1
3
1 1
1 5
1 5
1 1
1 3
1 4
1 1
1 1
1
2
2
2
2
1 1
1
1
1 1
2
2
2
1 2
3
1
2
4
4
1 3
2
1 2
4
1 3
1 1
1
1
1 1 1 3
1
8 1 1 2 1 1 1 1 2
PEMANTAUAN
1 Tidak ada limbah B3 Menyediakan tempat sampah baik B3 maupun Minggu ke-2 Jan 06
maupun non B3 yang non-B3 (organic & an organic)
mencemari lingkungan
5 Tidak ada keluhan dari Mengatur lalulintas kendaraan keluar masuk area Feb-06
masyarakat sekitar dan proyek.
pekerja.
Pembersihan jalan kendaraan secara rutin. Feb-06
5 Tidak ada keluhan dari
masyarakat sekitar dan
pekerja.
7 Tingkat getaran diarea proyek Melakukan pengukuran pada alat, area kerja dan Feb-06
memenuhi baku mutu. manusia dengan metode purposif sampling
10 Penghematan pemakaian air Sosialisasi dan himbauan terhadap pemakaian air. Feb-06
dan minimisasi buangan cair.
10 Penghematan pemakaian air
dan minimisasi buangan cair.
12 Memenuhi baku mutu untuk Menutup bak tampungan air kotor Feb-06
parameter bau. Menutup bak sampah atau melokalisir bak Feb-06
sampah sehingga bau tidak mengganggu.
Menggunakan saluran tertutup untuk penyaluran Feb-06
air buangan.
Mengeluarkan sampah domestik secara berkala Feb-06
(maksimal 2 hari sekali)
Meletakkan pengharum ruangan WC Feb-06
Monitoring, kontrol dan evaluasi. Feb-06
13 Tidak terjadi Kebakaran diarea Memasang APAR disetiap Pos Security, bedeng Feb-06
proyek dan kantor.
Menempatkan APAR di gudang bahan dan gudang Feb-06
bahan bakar.
13 Tidak terjadi Kebakaran diarea
proyek
Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga. Minggu ke-2 Feb 06
Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos Minggu ke-2 Feb 06
uji emisi
21 Penyimpanan sementara dan Menentukan lokasi penyimpanan sementara Minggu terakhir Jan
pembuangan limbah B3 sesuai limbah B3 06
peraturan sampai dengan
Januari 2007
23 Tidak adanya kotoran bekas Membuatkan washing bay pada area proyek Minggu terakhir Jan
beton atau tanah pada jalan 06
raya (fasilitas umum)
Pembuatan rambu-rambu peringatan atau Minggu terakhir Jan
informasi 06
24 Semua karyawan menerapkan Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada Minggu ke-2 Feb 06
SML secara konsisten karyawan
Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada Minggu ke-2 Feb 06
rekanan
25 Secara bertahap tidak ada lagi Identifikasi penggunaan BPO (AC/Kulkas/Alat, Minggu terakhir Jan
penggunaan peralatan/fasilitas dll) 06
yang mengandung BPO
Identifikasi bahan penggantinya Minggu ke-1 Feb 06
26 Semua aspek lingkungan Identifikasi item pemantauan dan pengukuran Minggu terakhir Jan
penting dipantau dan diukur yang harus dilakukan 06
Membuat jadwal pemantauan pengukuran Minggu ke-3 Jan 06
28 RK3LM proyek dapat digunakan Mereview data yang telah ada Minggu ke-1 Feb 06
untuk panduan pelaksanaan
proyek
Menggabungkan data-data yang telah tersedia Minggu ke-1 Feb 06
Close
Dalam proses
Belum terlaksana
Disetujui oleh,
Rencana Raalisasi
Selesai Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Minggu ke-2 Feb 06
Feb-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Feb-06
Feb-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Feb-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Apr-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Mar-06
Apr-06
Mar-06
Mar-06
Minggu ke-2 Jan 06
Kalap Continue
K3L Close
K3L/Loglat/Pelak Close
sana
Teknik/Pelaksana Close
K3l/Loglat Close
Kalap/Teknik/Pel Continue
aksana/K3L/Logl
at/adkont/PK/Su
rvey
K3L Close
K3L/Pelaksana Close
K3L Close
K3L Continue
K3L/Loglat Close
UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
K3L Close
K3L/Loglat/Pelak Close
sana
K3L/Loglat/Pelak Close
sana
K3L Close
Teknik/Pelaksana Close
/K3L
UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
K3L/Loglat Close
K3L/Loglat Close
Teknik/Pelaksana Close
/K3L
K3L Continue
K3L Close
K3L Continue
K3L Continue
K3L Continue
Security Continue
K3L Continue
Loglat/K3L/Pelak Continue
sana
K3L Continue
K3L Continue
K3L Close
K3L Close
K3L Continue
Security Continue
K3L Close
Kalap/Teknik/Pel Open Koordinasi dengan polsek
aksana/K3L/Logl atau masyarakat sekitar jika
at/adkont/PK/Su terjadi kemacetan yang
rvey diakibatkan kendaraan
proyek
Security Continue
Teknik/Pelaksana Close
/Loglat/K3L
Kalap Close
Loglat/PK Continue
Loglat Close
K3L Close
K3L Close
Teknik/Pelaksana Continue
/K3L/Loglat
K3L Continue
PK/K3L Continue
UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
K3L Close
K3L/Loglat Close
Loglat Continue
K3L/Loglat/Pelak Continue
sana
Loglat/Pelaksana Continue
/K3L
K3L Close
Security Close
K3L Close
K3L/Security Continue
Kalap Close
K3L Continue
Kalap Close
Security Continue
Pelaksana/Loglat Continue
Pelaksana/Teknik Continue
/
Loglat/Pelaksana Close
/K3L
Loglat Close
Pelaksana Close
Pelaksana/K3L Close
Teknik/Pelaksana Close
Loglat Close
Safety Officer Close
Pelaksana Continue
Kaloglat Close
Kalap Continue
Kalap Close
Close
Kalap Close
Kaloglat Close
Kaloglat Koordinasi
Kalap Continue
Pelaksana Continue
Kaloglat Close
Kaloglat Close
Kalap Continue
Kalap Close
Kalap Close
Kalap Continue
Ka P/K Close
Ka P/K Close
Ka P/K Close
Ka P/K Close
Ka P/K Continue
Ka P/K Continue
Ka P/K Continue
Ka P/K Continue
Ka P/K Continue
Jakarta, September 2006
Dibuat oleh,
Devy Friska, ST
(Safety Officer)
Persero
PT. Waskita Karya
Proyek Shangrila Hotel Condominium, Jakarta
No. Regulasi
No. Regulasi
UNDANG-UNDANG RI
1 UU No 14 Tahun 1969
2 UU No 1 Tahun 1970
3 UU No 3 Tahun 1992
4 UU RI No 23 Tahun 1992
5 UU No 18 Tahun 1999
6 UU No 13 Tahun 2003
7 PP No 14 Tahun 1993
10 Kepres RI No 22 Tahun 1993
11 PP RI No 29 Tahun 2000
PerMen / KepMen
12 PerMen Perburuhan No 07
Tahun 1964
13 Peraturan Menteri Tenaga
Kerja RI No. PER 01/MEN/1979
14 PerMen Tenaga Kerja No
01/Men/1980
15 PerMen Tenaga Kerja No
04/Men/1980
16 PerMen Tenaga Kerja No
02/MEN/1980
Mengetahui,
Ir. Ghozy Perdana
Kepala Proyek
Hotel Condominium, Jakarta
Regulasi
Deskripsi Regulasi
Keselamatan Kerja
Pasal 9
Point 1
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
- kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya
- semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya
- alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
Pasal 11
Point 1
Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada
pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja
Pasal 12
Dengan peraturan perundangaan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :
a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas keselamtan kerja
b. memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
c. mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.
d. meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan.
e. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-
alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam batas-batas yang dapat dipenuhi.
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki susuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja
dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan
pasal 4
point 1
program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan
bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-
undang ini.
pasal 8
point 1
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja
pasal 10
point 1
pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen
tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam
point 2
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam
waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang
merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.
point 3
pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara
sampai memperoleh hak-haknya.
pasal 16
tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan
pasal 17
pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga kerja
pasal 18
pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-
perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
pasal 22
pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja
melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Kesehatan
pasal 23
point 3
setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
Jasa Konstruksi
pasal 23
point 2
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga keraj, serta tata lingkungan setempat untuk
menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Ketenagakerjaan
Pasal 6
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tampa diskriminasi dari pengusaha
Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau mengembangkan komptensi kerja sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja
Pasal 68
Pengusaha dilarang memperkerjakan anak
Pasal 86
Point 1
setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan kesehatan
kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
Pasal 87
Point 1
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan.
pasal 5
point 1
pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga
kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi
formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.
pasal 18
point 1
pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa
kecelakaan.
point 2
pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor
departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kcelakaan tahap
I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kc
pasal 19
pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24
jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.
b. keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
c. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
d. tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain.
pasal 6
point 1
kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh.
point 6
jumlah kakus sebagai berikut
1-15 buruh =1 kakus
16-30 buruh = 2 kakus
31-45 buruh = 3 kakus
46-60 buruh = 4 kakus
61-80 buruh = 5 kakus
81-100 buruh = 5 kakus
san selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus
pasal 8
dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi.
Pasal 14
Point 4
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar,
menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki
kekuatan 50 Lux
Point 5
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan
yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan
kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus,
Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan.
Pasal 1
Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga paramedis diwajibkan untuk mengirimkan setiap tenaga
tersebut untuk mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene Perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
pasal 2
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat
yang ditunjuk.
pasal 3
point 1
pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau
sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.
point 2
sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut
harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja
point 3
unit keselamatan kejera meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan,
penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan
pasal 4
setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang
ditunjuk.
pasal 5
point 1
disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman
point 2
semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui,
harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pasal 6
kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan
bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
pasal 7
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-
bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi
sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.
pasal 8
semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung
yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya
harus diberi pagar atau tutup pengaman yan
pasal 9
kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku
pasal 10
orang tidak berkepentingan dilarang masuk
pasal 12
perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan
aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan memper
pasal 13
point 1
perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang dipergunakan
pasal 25
point 1
tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga
dengan kuat.
pasal 28
alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedimikian rupa sehingga terjamin
keselamatan pemakainya.
pasal 31
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk
menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.
pasal 44
operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada
mesin tersebut.
pasal 67
point 2
pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk
menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.
pasal 74
setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.
pasal 86
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai
untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.
pasal 99
point 1
alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing
tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
pasal 5
dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau
cacad karena karat.
pasal 8
pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya)
berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C 02 dan tepung kering (dry chemical)
dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak an
pasal 9
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49C turun
sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu dluar batas
tersebut diatas.
pasal 14
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.
pasal 3
point 1
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayaaat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah
penyakit tersebut didiagnosa.
Bejana Bertekanan
Pasal 5
Bahan dan konstruksi bejana tekanan harus cukup kuat dan memenuhi syarat
pasal 7
Setiap botol harus dilengkapi dengan penutup katup yang baik kecuali botol-botol yang dirangkaikan satu
sama lain diperbolehkan memakai satu katup penutup bersama, jika dari sudut keselamatan bisa
dipertanggungjawabkan
pasal 16
point 1
setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekanan harus memiliki surat tanda hasil pengujian atau
sertifikat bahan yang diakui.
pasal 22
setiap bejana diberikan tanda-tanda pengenal sebagai berikut:
a. nama pemilik
b. nama dan nomor urut pabrik pembuatnya
c. nama gas yang diisikan (bukan simbol kimia)
d. berat dari botol baja dalam keadaan kosong tampa keran dan tutup.
e. tekanan pengisian yang diijinkan kg/cm2 (Po)
pasal 35
point 2
ruangan penyimpanan khusus untuk gas beracun menggigit, atau mudah terbakar dan ruangan penyimpanan
botol-botol baja dan bejana transport yang kosong harus memiliki ventilasi yang cukup dan memiliki pintu-
pintu keluar dan penyelamat.
point 4
dilarang menaruh atau menyimpan bejana tekanan dan botol baja dekat tangga, gang, dimuka pemasukan
angin, alat pengangkat dan benda-benda bergerak yang dapat menyentuh atau menimpa.
pasal 3
point 2
setiap bahan dari bagian konstruksi pesawat tenaga dan produksi yang utama harus memiliki tanda hasil
pengujian atau sertifikasi bahan yang diakui.
pasal 4
semua bagian yang bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat
perlindungan yang efektif kecuali ditempatkan sedemikan rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang
menyinggungnya.
pasal 6
pada pesawat tenaga atau produksi yang sedang diperbaiki tenaga penggerak harus dimatikan dan alat
pengontrol harus dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan pada tempat yang mudah
dibaca sampai pesawat yang tenaga dan produksi atau alat
pasal 7
jarak antara peawat-pesawat atau mesin-mesin harus cukup lebar dan bebas dari segala sesuatu yang dapat
membahayakan bagi lalu lintas.
pasal 9
point 1
pada pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan bunga api yang dapat menimbulkan bahaya
harus diadakan pengamanan dan perlindungan.
pasal 29
operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
pasal 2
bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan
memenuhi syarat.
pasal 3
point 1
beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan
dibaca dengan jelas.
pasal 4
setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah
memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.
pasal 7
baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak
yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang
efektif.
baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak
yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang
efektif.
pasal 33
peralatan angkat listrik harus
- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan dihentikan
pasal 42
point 2
operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi.
pasal 101
semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus
diperikasa terlebih dahulu oleh operator.
pasal 2
point 1
setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3
point 2
a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih
pasal 3
Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris
dan anggota.
pasal 4
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha
atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
pasal 10
point 1
operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan
point 2
melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat -
alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang
dilayaninya.
melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat -
alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang
dilayaninya.
pasal 3
untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun
pasal 9
point 1
ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban untuk
membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya.
pasal 4
point 1
dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib
melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan
sistem manajemen K3
b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran
keselamatan dan kesehatan kerja.
d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan
tindakan perbaikan dan pencegahan.
e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan
dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
pasal 5
point 1
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat
melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat
melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.
Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik
daripada paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
pasal 1
perusahaan yang menyelenggarakan sendiri pemeliharaan kesehatan dapat dengan cara
a. menyediakan sendiri atau bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (PPK)
pasal 2
point 1
pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya.
pasal 3
kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) berlaku bagi pengurus atau pengusaha
yang telah dan belum mengikutsertakan pekerjaannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja
berdasarkan UU No 3 tahun 1992
pasal 4
point 1
pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan
kepada Kepala Kantor Departemen tenaga kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam (dua kali
duapuluh empat ) jam terhitung sejak terjadinya kecelaka
Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
pasal 3
point 1
kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang
dan atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam kilogram (Kg)
pasal 4
point 1
bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja
pasal 6
point 6
setiap kamar mesin dilengkapi dengan alat pemadam api ringan jenis kering dengan kapasitas sekurang-
kurangnya 5 (lima) kg
pasal 7
point 1
tali baja penarik bobot imbang dan governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat sambungan dan semua
utas tali seragam dari satu sumber yang sama.
Air Bersih
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,kimia, mikrobiologi dan
radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Udara Ruangan
Suhu : 18 - 28 C
Kelembaban : 40 - 60 %
Limbah
- setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan
karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya dan dilengkapi penutup
Pencahayaan.
Intenstitas minimal untuk ruang kantor 100 lux
Kebisingan
Tingkat kebisingan maksimal ditempat kerja maksimal 85 dBA
Toilet
Karyawan 1-25 : 1
karyawan 25-50 : 2
Karyawan 51 - 100 : 3
Laporan awal
kecelakaan (Laporan
Tahap I)
70%
70%
70%
60%
60%
80% Papan Informasi,
Induksi K3LM
Pendaftaran
Jamsostek
No Pendaftaran SW
0684092005 / 16
September 2005
Laporan awal
kecelakaan
Surat Keterangan
Dokter
Bekerjasama dgn RS
Atmajaya
SMK3LM
80%
Pembuatan P3K
80% HIRARC
80%
80%
80%
80%
80%
diangkut setiap hari
Diberi tutup
60%
60%
70%
70%
Ijin ke Depnaker,
Jamsostek dan
Koordinasi keamanan
80% HIRARC
Jamsostek, Depnaker,
Kantor Pusat
90% railing
90% Pengukuran
kebisingan dan
getaran secara
70% Rambu, Papan
Pengumuman
80% bordes
80% bordes
80%
80%
80% railing
80%
80%
Instruksi Kerja
pemeriksaan dari
jamsostek februari
2006, dari proyek
Desember 2005
Bekerjasama dgn RS
Atmajaya
80%
85%
60%
60%
80%
80%
70%
Check list
90%
80%
80%
Kebijakan K3LM
PT.Waskita Karya
HIRARC
75%
80%
70%
Bekerjasama dengan
RS.Atmajaya
Laporan Awal
Kecelakaan
Pencantuman Beban
Maksimum dalam
hoist
90%
50%
Dibuat Oleh,
Devy F
Unit K3LM
Persero Form.P6.K3LM-03-01
PT. Waskita Karya Edisi : 1 Revisi : 0
1 Incidence Rate = 0 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Januari Closed
Safety Officer
2 Melakukuan sosialisasi / induksi K3LM bagi seluruh personil, tamu Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Awal proyek Mei Continue
maupun Subkontraktor Safety Officer dan Security
3 Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dgn ceklist Ka Adkon Awal proyek Januari Closed
kelengkapan K3LM
4 Menyediakan rambu-rambu K3LM sesuai dengan Kebutuhan Ka. Loglat, Safety Officer Awal proyek Mei Continue
5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Kalap, Safety Officer Awal proyek Mei Continue
terhadap potensi bahaya dan resiko.
6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh Kalap & Safety Officer Awal proyek Mei Continue
karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor
7 Melaksanakan Inspeksi harian K3LM Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue
8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rutin Kapro & Safety Officer Januari Mei Continue
9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident Kapro,Kalap,Safety Officer Januari Mei Continue
atau incident
10 Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan dan Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue
Mess Safety Officer
11 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3LM Ka. P/ K Januari Januari Closed
12 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3K Ka P/ K Januari Januari Closed
13 Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Ka. P/K Januari Mei Continue
14 Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di gudang Kaloglat Januari Mei Continue
15 Mendistribusikan IK Katek Januari Januari Closed
16 Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Kaloglat Januari Mei Continue
17 Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Kaloglat Januari Mei Continue
Waktu Pelaksanaan Status
No. Sasaran K3LM Program K3LM Penanggung Jawab
Mulai Selesai Pelaksanaan
45 Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau Safety Officer Januari Mei Continue
pemakaiannya
46 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi Safety Officer Januari Mei Continue
accident/ incident dan mengurusnya
3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue
kesehatan karyawan 2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja Ka. P/K & Safety Officer Closed
yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek
3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue
klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta
penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan
bekerjasama dengan Jamsostek
4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue
kelengkapannya.
5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Ka. Loglat Januari Mei Continue
6 Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Ka. Loglat Januari Mei Continue
Alat dan Lingkungannya
7 Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air Kalap Januari Mei Continue
kecil sembarangan
Waktu Pelaksanaan Status
No. Sasaran K3LM Program K3LM Penanggung Jawab
Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air Mulai Selesai Pelaksanaan
kecil sembarangan
8 Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue
terjangkau pekerja
9 Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue
10 Melakukan fogging. Safety Officer Januari Mei Continue
1 Incidence Rate = 0 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Januari Januari Januari Januari Closed
2 Melakukuan sosialisasi / induksi K3LM bagi seluruh personil, tamu Awal proyek Mei Awal proyek April Continue
maupun Subkontraktor
3 Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dgn ceklist Awal proyek Januari Awal proyek Januari Close
kelengkapan K3LM
4 Menyediakan rambu-rambu K3LM sesuai dengan Kebutuhan Awal proyek Mei Awal proyek April Continue
5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Awal proyek Mei Awal proyek April Continue
terhadap potensi bahaya dan resiko.
6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh Awal proyek Mei Awal proyek April Continue
karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor
7 Melaksanakan Inspeksi harian K3LM Januari Mei Januari April Continue
8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rutin Januari Mei Januari April Continue
9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident Januari Mei Januari April Standby
atau incident
10 Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan dan Januari Mei Januari April Continue
Mess
11 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3LM Close
12 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3K Close
13 Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Januari Mei Januari April Continue
14 Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di gudang Januari Mei Januari April Continue
15 Mendistribusikan IK Januari Januari Januari Januari Close
Rencana Realisasi Status Pencap.
No. Sasaran K3LM Program K3LM Tindak Lanjut
Mulai Selesai Mulai Selesai Sasaran
16 Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Januari Mei Januari April Continue
17 Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Januari Mei Januari April Continue
45 Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau Januari Mei Januari April Continue
pemakaiannya
46 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi Januari Mei Januari April Continue
accident/ incident dan mengurusnya
7 Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik Januari Januari Januari Januari Close
8 Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat Januari Januari Januari Januari Close
berat
3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Januari Mei Januari April Continue
kesehatan karyawan 2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja
yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek Close
3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Januari Mei Januari April Continue
klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta
penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan
bekerjasama dengan Jamsostek
4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Januari Mei Januari April Continue
kelengkapannya.
5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Januari Mei Januari April Continue
6 Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Januari Mei Januari April Continue
Alat dan Lingkungannya
Rencana Realisasi Status Pencap.
No. Sasaran K3LM Program K3LM Tindak Lanjut
Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Mulai Selesai Mulai Selesai Sasaran
Alat dan Lingkungannya
7 Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air Januari Mei Januari April Continue
kecil sembarangan
8 Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang Januari Mei Januari April Continue
terjangkau pekerja
9 Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek Januari Mei Januari April Continue
10 Melakukan fogging. Januari Mei Januari April Continue
m.P6.K3LM-15-13
Revisi : 0
Status
ndak Lanjut
Pelaksanaan
Closed
Continue
Closed
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Open
Open
Continue
Continue
Closed
Status
ndak Lanjut
Pelaksanaan
Continue
Continue
Closed
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Closed
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
ndak Lanjut
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Closed
Continue
Continue
Continue
Closed
Continue
Closed
Closed
Continue
Closed
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
ndak Lanjut
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Continue
Persero Form.P6.K3LM-03-01
PT. Waskita Karya Edisi : 1
Menggunakan kembali material dan bahan yang masih Kalap/Teknik/Pelaksana/K3L/ Januari Mei
bisa digunakan (Reuse dan Recycling) Loglat/adkont/PK/Survey
Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga. Kaloglat Nopember Nopember
Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos uji Kaloglat Nopember Nopember
emisi
Sosialisasi/training IK kepada pihak terkait. Kalap Nopember Desember
14 Mengendalikan Tempat Menentukan lokasi penyimpanan sementara limbah B3 Kalap Nopember Nopember
Pembuangan Sampah
Sementara (TPS) Limbah
B3 Menyediakan wadah penyimpanan sementara limbah Kalap Nopember Nopember
B3
Menyiapkan simbol & label yang mencantumkan Kaloglat Januari Mei
tanggal produksi limbah B3
Melakukan pembuangan limbah B3 secara berkala ke Kaloglat Januari Mei
gudang limbah B3 kantor pusat
Sosialisasi IK kepada pihak terkait Kalap Januari Mei
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap Pelaksana Januari Mei
pelaksanaan pembuangan limbah di tempat yang
disediakan
Penanggung Waktu Pelaksanaan
No. Sasaran Program
Jawab Mulai Selesai
15 Penanganan ceceran Identifikasi area/tempat yang berpotensi Safety Officer Nopember Desember
bahan kimia/B3 dan menimbulkan ceceran/tumpahan
limbah B3
Menyediakan peralatan penanganan tumpahan Kaloglat Nopember Desember
(spillage kit) di area yang berpotensi terjadinya
tumpahan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Continue
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Continue
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Continue
Close
Close
Close
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
Pelaksanaan
Close
Open
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Persero Form.P6.K3LM-15-13
PT. Waskita Karya Edisi : 1 Revisi : 0
Menggunakan kembali material dan bahan yang masih Januari Mei Januari April Continue
bisa digunakan (Reuse dan Recycling)
Penempatan bak sampah di sumber timbulan dari Januari Mei Januari April Continue
setiap lokasi dan aktivitas kerja.
Pemisahan sampah organik dan anorganik Januari Mei Januari April Continue
Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi Januari Mei Januari April Continue
penanganan buangan
3 Mencegah pencemaran air Re-Mapping sumber limbah cair Nopember Nopember Nopember Nopember Close
tanah & badan air, serta Mapping saluran air buangan Nopember Nopember Nopember Nopember Close
memastikan air buangan
memenuhi baku mutu yang Himbauan penghematan pemakaian air Januari Mei Januari April Continue
diijinkan sesuai peraturan
terkait
3 Mencegah pencemaran air
tanah & badan air, serta Rencana Realisasi Status Penc.
No. memastikanSasaran
air buangan Program Sasaran Tindak Lanjut
memenuhi baku mutu yang Mulai Selesai Mulai Selesai
diijinkan sesuai peraturan Memonitor dan mengontrol saluran air maupun Januari Mei Januari April Continue
terkait kondisi IPAL (pengendapan dan filtrasi)
Menyediakan alas dan bak penampung tumpahan Januari Mei Januari April Continue
pada pekerjaan yang memakai bahan kimia serta
lokasi penyimpanan (bahan kimia dan bahan B3)
Menerapkan teknologi bersih dengan meminimalkan Januari Mei Januari April Continue
buangan dan bekerja sesuai metode kerja sehingga
antara input dan output sama (sisa sekecil mungkin)
Membersihkan area kerja dari sampah. Januari Mei Januari April Continue
6 Mencegah dan Mengukur tingkat kebisingan untuk sumber bergerak Februari Februari Februari Februari Close
menanggulangi kebisingan dan sumber titik.
diarea proyek dan
lingkungan sekitar.
6 Mencegah dan Rencana Realisasi Status Penc.
No. menanggulangi
Sasaran
kebisingan Program Sasaran Tindak Lanjut
Mulai Selesai Mulai Selesai
diarea proyek dan
lingkungan sekitar. Mengevaluasi proses kerja (metode kerja) sehingga Februari Februari Februari Februari Close
kebisingan bisa ditekan
Monitoring dan kontrol kebisingan Februari Februari Februari Februari Close
7 Mencegah terjadinya Melakukan pengukuran pada alat, area kerja dan Februari Februari Februari Februari Close
pemaparan getaran yang manusia secara periodik
terus menerus pada
manusia sehingga
menurunkan produktivitas
kerja
Monitoring dan kontrol getaran Februari Februari Februari Februari Close
8 Transportasi dan mobilitas Mengatur lalulintas kendaraan keluar masuk area Januari Mei Januari April Continue
lancar tanpa hambatan proyek.
Memasang rambu lalulintas Januari Mei Januari April Continue
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Januari Mei Januari April Continue
Mengatur parkir kendaraan. Januari Mei Januari April Continue
9 Mengurangi dan Menutup bak sampah atau melokalisir bak sampah Januari Mei Januari April Continue
menghilangkan bau yang sehingga bau tidak mengganggu.
timbul sehingga
masyarakat dan pekerja Menggunakan saluran tertutup untuk penyaluran air Januari Mei Januari April Continue
tidak terganggu. buangan.
Mengeluarkan sampah domestik secara berkala Januari Mei Januari April Continue
(minimal 1x seminggu)
Meletakkan pengharum ruangan WC Januari Mei Januari April Continue
Monitoring, kontrol dan evaluasi. Januari Mei Januari April Continue
10 Mengurangi resiko Memasang APAR disetiap Pos Security, bedeng dan Nopember Nopember Nopember Nopember Close
kebakaran sehingga tidak kantor.
terjadi kebakaran
Menempatkan APAR di gudang bahan dan gudang Nopember Nopember Nopember Nopember Close
bahan bakar.
Menyimpan bahan B3 sesuai MSDS Januari Mei Januari April Continue
Memisahkan antara bahan sisa dan bahan terpakai. Januari Mei Januari April Continue
11 Menghindari terjadinya Membuat saluran air hujan Close
kelongsoran tanah akibat Menyediakan pompa untuk menguras air Januari Mei Januari April Continue
penggalian dan aktivitas
kendaraan Memadatkan tanah atau memasang pancang pada Close
jalur jalan yang dilalui kendaraan berat
11 Menghindari terjadinya
kelongsoran tanah akibat
penggalian dan aktivitas
Rencana Realisasi Status Penc.
No. kendaraanSasaran Program Sasaran Tindak Lanjut
Mulai Selesai Mulai Selesai
Melakukan penggalian sesuai dengan metode kerja. Close
12 Mencegah Banjir Membuat saluran air hujan (drainase) Close
Menyediakan pompa sesuai debit limpasan Januari Mei Januari April Continue
13 Mengendalikan emisi yang Identifikasi sumber-sumber emisi (alat berat Nopember Nopember Nopember Nopember Close
berasal dari sumber /kendaraan/genset)
bergerak dan tidak
bergerak Melakukan pengukuran emisi ulang Nopember Mei Nopember April Continue
Melakukan tindakan terhadap hasil pengukuran. Nopember Mei Nopember April Continue
Melakukan pemeriksaan berkala (6 bulan) dan Nopember Mei Nopember April Continue
evaluasi terhadap sumber emisi (bergerak & tidak
bergerak)
Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga. Nopember Nopember Nopember Nopember Close
Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos uji Nopember Nopember Nopember Nopember Close
emisi
Sosialisasi/training IK kepada pihak terkait. Nopember Desember Nopember Desember Close
14 Mengendalikan Tempat Menentukan lokasi penyimpanan sementara limbah B3 Nopember Nopember Nopember Nopember Close
Pembuangan Sampah
Sementara (TPS) Limbah
B3 Menyediakan wadah penyimpanan sementara limbah Nopember Nopember Nopember Nopember Close
B3
Menyiapkan simbol & label yang mencantumkan Januari Mei Januari April Continue
tanggal produksi limbah B3
Melakukan pembuangan limbah B3 secara berkala ke Januari Mei Januari April Continue
gudang limbah B3 kantor pusat
Sosialisasi IK kepada pihak terkait Januari Mei Januari April Continue
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap Januari Mei Januari April Continue
pelaksanaan pembuangan limbah di tempat yang
disediakan
15 Penanganan ceceran Identifikasi area/tempat yang berpotensi Nopember Desember Nopember Desember Close
bahan kimia/B3 dan menimbulkan ceceran/tumpahan
limbah B3
Menyediakan peralatan penanganan tumpahan Nopember Desember Nopember Desember Open
(spillage kit) di area yang berpotensi terjadinya
tumpahan
15 Penanganan ceceran
bahan kimia/B3 dan
limbah B3
Melakukan pemantauan pengukuran sesuai jadwal Januari Mei Januari April Continue
19 Pemenuhan Peraturan Menghubungi pihak terkait atau instansi setempat Januari Mei Januari April Continue
Daerah terkait Mendata Peraturan daerah terkait Januari Mei Januari April Continue
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan terkait Januari Mei Januari April Continue
20 Membuat RK3LM Mereview data yang telah ada Januari Januari Januari Januari Close
Menggabungkan data-data yang telah tersedia Januari Januari Januari Januari Close
Mendokumentasikan secara berkesinambungan Januari Januari Januari Januari Close
Sosialisasi dengan pihak-pihak terkait Januari Januari Januari Januari Close
Persero Form.P6.K3LM-03-01
PT. Waskita Karya Edisi : 1
Menggunakan kembali material dan bahan yang masih Kalap/Teknik/Pelaksana/K3L/ Januari Mei
bisa digunakan (Reuse dan Recycling) Loglat/adkont/PK/Survey
Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga. Kaloglat Nopember Nopember
Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos uji Kaloglat Nopember Nopember
emisi
Sosialisasi/training IK kepada pihak terkait. Kalap Nopember Desember
14 Mengendalikan Tempat PemMenentukan lokasi penyimpanan sementara limbah B3 Kalap Nopember Nopember
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Continue
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Continue
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Continue
Close
Close
Close
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Status
Pelaksanaan
Close
Open
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Re-Mapping sumber limbah cair SO
S S
Mengurangi dan Menggunakan saluran tertutup untuk R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO
8 menghilangkan bau penyaluran air buangan.
yang timbul sehingga S S S S
masyarakat dan pekerja
tidak terganggu. Menutup bak sampah atau melokalisir bak R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO
sampah sehingga bau tidak mengganggu.
S S S S
Mengeluarkan sampah domestik secara R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO
berkala (minimal 1x seminggu)
S S S S
Meletakkan pengharum ruangan WC R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO
S S S S
Mengurangi resiko Memisahkan antara bahan sisa dan bahan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO
9 kebakaran sehingga terpakai.
tidak terjadi kebakaran S S S S
Memasang APAR disetiap Pos Security, SO
bedeng dan kantor.
S S
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan R SO
terkait
Pemenuhan Peraturan
Daerah terkait
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
terkait
S
15 Membuat RK3LM Mereview data yang telah ada R SO
S
Menggabungkan data-data yang telah R SO
tersedia
S
Mendokumentasikan secara R SO
berkesinambungan
S
Sosialisasi dengan pihak-pihak terkait R SO
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Continue
Continue
Close
Continue
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
S
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
pelaksanaan pembuangan limbah di tempat
yang disediakan
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Close
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Continue
Close
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Standby
Standby
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Open
Close
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan
terkait I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
S
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
5 Membuat RK3LM Mereview data yang telah ada R Ka P/K
S
Menggabungkan data-data yang telah R Ka P/K
tersedia
S
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Close
Close
Close
Close
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Close
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
2. Sosialisasi metode kerja yang aman Kalap
kepada Mandor
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
9. Memelihara pagar pengaman R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
disekeliling lubang
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
10. Membantu dalam pengecekan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
scafollding dan cat walk
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
11. Ikut memelihara kebersihan proyek R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
yang ada di area kerja ataupun proyek.
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
12. Menyediakan tempat istirahat R R R R Kalap
pekerja/bedeng yang memadai
S S S S
13. Ikut memelihara pagar sementara pada R R R R Kalap
tepi construction joint lantai
S S S S
1. Sosialisasi mengenai peraturan R Kalap
Meningkatkan perundang-undangan K3LM
2.
kesesuaian Legal
S
1. Membantu dalam pengawasan pada R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
pekerja agar tidak buang air kecil
sembarangan S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
2. Menentukan tempat buang air kecil R Kalap
Meningkatkan
3. yang terjangkau pekerja
kesehatan karyawan
S
3. Mengawasi pekerja dalam membuang R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap
sampah di area proyek
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Close
Continue
Close
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Close
Close
Close
Continue
Close
Continue
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Continue
Close
Continue
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Continue
Close
Continue
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Bagian : Teknik
Penanggungjawab : Ir. Heru Prastomo, MM
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Merevisi Rencana K3LM R Katek Close
Bagian : Adkon
Penanggungjawab : Ir. Paulus Budi Kartiko
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Memeriksa kelengkapan K3LM R R R R Adkon
Subkontraktor sesuai dengan Cek list
kelengkapan K3LM di Kantor Sub Kont.
S S S S
S
1. Incidence Rate = 0
3. Melaksanakan sosialisasi dan R Adkon
pengarahan K3 kepada seluruh staf
adkon. S
4. Melakukan sosialisasi K3LM kepada R Adkon
Subkontraktor proyek
S
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Close
Close
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
S S S S
S S S S
S S S S
1. Incidence Rate = 0
5. Menata dan merapihkan Panel dan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat
kabel listrik Sementara
S S S S
S S S S
S S
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Close
Close
Close
Continue
Close
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Bagian : P/K
Penanggungjawab : Alan May Nasution
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Merevisi Rencana K3LM R Ka P/K
1. Incidence Rate = 0
5. Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi Ka P/K
untuk diikutkan kedalam pelatihan P3K
Revisi : 3
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Close
Close
Continue
Continue
Continue
Keterangan
Status
Pelaksanaan
Continue
Continue
Continue
Continue
Persero Form.P6. K3LM-03-03
PT.WASKITA KARYA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Jamil Hasan
Security
1 Memberikan jaminan keamanan lingkungan proyek,
baik ancaman dari luar maupun dlm yang lingkupnya ;
a. Material
b. Alat
c. Pekerja
2 Pengendalian terhadap pekerja dan tamu
3 Pendokumentasian serah terima jaga, kejadian
lapangan bila ada, keluar masuk material / alat
dan data pengunjung
4 Memonitor pintu gerbang yang menjadi akses jalan
Security
Leonardo, Sunendi, Wahyudin, Jajat, Alam, Patoni dan
Kholil
Taufik, Surahman
Anggota ;
1 Membantu merumuskan HIRARC
2 Menentukan Sasaran & Program masing-masing bagian
sesuai dengan HIRARC
3 Membantu dan berberan aktif dalam penyelenggaraan
K3LM
Agus Gunawan
Asep Muslihat
Aditya
Ir. Ichsan
Ir. Armanda
Ir. Zulfi
Eko Mulyono
Nasir
Iwan Juansyah
Teguh
Ir. Martini
Hartono, SE
Taufik Alamsyah, SE
Djarot DS
Wawan Setiawan
Rudi Cahyadi
Lukman
Daniel Sumarsono
Ir. Sudarmoko
Amdani
Iman
Aris
Iwan Gunawan
Yasin
Ir. M Adnan
Kohar
Bafiyono
Ir. Supangat
Mengetahui,
YA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN GAP ANALISIS ORGANISASI TANGGAP P2K3LM
Revisi-01
Gap Analisis
Wewenang Kompetensi Kesesuaian
Ya Tidak
Awareness MK3L x
Accident Investigation x
OHSAS 18001 x
First Aid Training x
Training ERP x
Awareness MK3L x
Accident Investigation x
OHSAS 18001 x
First Aid Training x
Training ERP x
Awareness MK3L x
Accident Investigation x
OHSAS 18001 x
First Aid Training x
Training ERP x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
OHSAS 18001 x
Training ERP x
Awareness MK3L x
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
DI DALAM STRUKTUR UMUM ORGANISASI
- Menguasai AMDAL
- Mempunyai Sertifikat First Aid Training
- Memahami Teknik-Teknik Observasi K3LM
- Memahami HIRACH
- Memahami Prosedur K3LM
- Memahami Instruksi Kerja K3LM
- Menguasai pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
- Menguasai Program Komputer MS Office & MS Project
- Mempunyai jiwa ulet, tidak mudah putus asa
- Mempunyai kemauan / semangat belajar tinggi
- Mengerti bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
D. PELATIHAN (supaya syarat C bisa terpenuhi dan atau
meningkatkan kompetensi yang sudah ada)
- Pernah mengikuti Diklat / Sosialisasi SMM ISO 9001 : 2000,
OHSAS 18001 & ISO 14001 : 2004
- Pernah mengikuti Diklat Safety Awarenesss dan Dokumentation K3LM
- Pernah mengikuti Diklat Accident Investigation
- Pernah mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran
ANALISA KOMPETENSI (GAP ANALYSIS)
A. LEVEL PENDIDIKAN
LUKAN - Minimal D3
- Diutamakan dari jurusan teknik
Penaggung Jawab :
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN
A. LEVEL PENDIDIKAN
- Minimal D3
- Diutamakan dari jurusan teknik
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
GAP ANALYSIS)
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
GAP ANALYSIS)
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK