Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENDAHULUAN
A. U M U M
3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara
baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku profesional.
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencana.
C. LATAR BELAKANG
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi.
D. LINGKUP KEGIATAN.
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 45/KPTS/M/2007, tanggal 12
Desember 2007, yang dapat meliputi tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan,
dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
IV. B I A Y A
A. Biaya Perencanaan
B. Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada :DPA pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi.
V. KELUARAN.
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
D. Tahap Pelelangan.
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.
VI. K R I T E R I A.
A. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu :
B. Kriteria Khusus.
VII. AZAS-AZAS
A. Informasi.
1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran termasuk melalui Kerengka Acuan Kerja (KAK).
2. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kuasa Pengguna Angaran,
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan
perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
B. Tenaga.
X. PROGRAM KERJA.
XI. P E N U T U P
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan perencana
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
...
NIP