Anda di halaman 1dari 12

SYAIR HIJ HASAN BIN THBIT

(SUATU PENDEKATAN ILM AL-AR)


Muhammad Riyadh

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Syair Hij Hasan bin Thbit Suatu Pendekatan Ilm al-

Ar. Penelitian ini membahas tentang pemenggalan syair hij karya Hasan bin

Thbit, jenis bar dan bayt serta perubahan wazn yang terdapat di setiap bayt dalam

syair tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode pustaka dengan membaca syair hij

karya Hasan bin Thbit. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan dianalisis

secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan ilmu ar.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa syair hij karya Hasan bin

Thbit menggunakan bar wfir dan bar bas serta terjadi perubahan wazn pada

setiap taflahnya yaitu zif ab dan illah qaf pada bar wfir dan zif

khabn dan ayy pada bar bas Perubahan tersebut terjadi pada ashwu, ar
dan arb. Jenis bayt yang digunakan syair ini adalah bayt tm karena masih lengkap

bagian-bagiannya yaitu dengan 8 taflah pada bar bas dan 6 taflah pada bar

wfir.

PENDAHULUAN

Syair Hij adalah syair yang digunakan untuk mengejek atau mencela

seseorang maupun suatu kaum. Pada masa jahiliyah sampai pada masa dinasti Islam,

syair jenis ini tetap ada dan tetap berkembang. Hal yang membedakan di kedua masa
ini adalah pada masa jahiliyah syair hij hanya digunakan untuk mencela saja

sedangkan pada masa sesudahnya syair hij tidak hanya berupa ejekan saja tetapi

ada unsur dakwah di dalamnya.

Ar merupakan sebuah bidang kajian sastra yang membahas tentang

pola-pola syiir Arab untuk mengetahui wazn yang salah dan benar. Perubahan pola

yang beragam di setiap bayt, banyaknya jenis bar dan bayt, mengakibatkan orang

kesulitan dalam memenggal syair sesuai dengan pola dan taflahnya. Oleh sebab itu,
saya akan mengkaji lebih jauh lagi tentang jenis bar dan bayt serta perubahan wazn

yang digunakan oleh Hasan bin Thbit dalam syair hijnya.

LANDASAN TEORI
Pengertian Syair ()

Ada berbagai macam pengertian syair, salah satu di antaranya yang

disebutkan oleh Kamil (2009: 10) bahwa syair adalah ucapan atau tulisan yang

memiliki wazn atau bar dan qfiyah serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang

harus lebih dominan dibanding prosa. Syair jika ditinjau dari segi bentuk dan isi

terbagi tiga yaitu syair syair multazim atau tradisional, syair mursal dan syair manthur

atau bebas.Sedangkan dari isi terdiri dari puisi epik, puisi lirik dan puisi dramatik.

Pengertian Ar ()

Kata ar menurut etimologi berasal dari kata riah yang berarti

melintang/ menghalang, yaitu kayu yang melintang di dalam rumah. Menurut istilah,

ilmu ar didefinisikan sebagai berikut :


.

Ilmu ar adalah ilmu yang membahas pola-pola syiir Arab untuk mengetahui

wazn yang benar dan yang salah (Zaenuddin, 2007:1).

Ar adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang timbangan-timbangan

syair Arab baik yang benar ataupun yang salah dan apa yang mengiringinya baik itu

zif ataupun illah (Al Hasyimi, 2006).

Pengertian al-Bayt ()
Kata bayt menurut bahasa berarti rumah/tempat menginap, sedangkan

menurut istilah dalam ilmu ar, bayt itu adalah suatu ungkapan sastra yang kata-
katanya tersusun rapi untuk mengikuti not-not yang tersedia dalam taflah- taflah

dan diakhiri dengan qfiyah (Zaenuddin, 2007: 18). Setiap bayt terdiri dari beberapa

bagian, yaitu adr, Ajz, Mishra atau shar, Ar, arb, dan ashwu
(Zaenuddin, 2007: 18-19).

Dilihat dari segi lengkap atau tidaknya bagian-bagian bayt, maka terdapat

beberapa jenis bayt, yaitu Al-Bayt al-tm, Al-Bayt al-majz, Al-Bayt al-mashr ,

Al-Bayt al-manhk, Al-Bayt al-mumit, Al-Bayt al-muarra, Al-Bayt al-

muqaff, Al-Bayt, dan al-mudawwar (Zaenuddin, 2007: 19-24).

Pengertian al-Wazn ()

Wazn adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat-

kalimat yang tersusun dari satuan-satuan bunyi tertentu yang meliputi harakat (huruf

hidup) dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan taflah- taflah yang digunakan

bar syiir (Zaenuddin, 2007: 11).

Pengertian Tafil ()
Tafil adalah bentuk jamak dari taflah. Menurut Masan Hamid dalam

Choironi (2012) taflah secara etimologis berarti memotong-motong bayt syair

sesuai dengan polanya menjadi beberapa bagian, sedangkan secara terminology

adalah bagian-bagian bayt syair yang tersusun dari beberapa satuan suara yang

digunakan untuk menyanyikan sesuai dengan pola syair. Adapun dalam ilmu ar

terdapat sepuluh taflah yang digunakan, yaitu :

a. ; 5 huruf ( = watad majm dan = sabab khaff).


b. ; 7 huruf ( = watad majm, = sabab khaff dan = sabab
khaff).

c. ; 7 huruf ( = watad majm, = sabab thaql dan = sabab


khaff atau
= filah ughr).
d. ; 7 huruf ( = watad mafrq,
= sabab khaff dan = sabab
khaff).

e. ; 5 huruf ( = sabab khaff dan = watad majm).


f. ; 7 huruf ( = sabab khaff,
= watad majm dan = sabab
khaff).

g. ; 7 huruf ( = sabab khaff dan = watad


= sabab khaff,
majm).

h. ; 7 huruf ( = sabab thaql, = sabab khaff dan = watad


majm atau = filah ughr).

i. ; 7 huruf ( = sabab khaff, = sabab khaff dan = watad


mafrq).

j. ; 7 huruf (
= sabab khaff, = watad mafrq dan = sabab
khaff) (Zaenuddin, 2007: 11-15).
Perubahan Wazn ()

Pengkajian mengenai perubahan wazn dalam syair Arab biasanya terjadi

yang namanya zif dan illah. Zif adalah perubahan yang terjadi pada huruf

kedua dari sabab thaql dengan mensukun huruf hidup, atau sabab khaff dengan

membuang huruf yang sukun. Zif terbagi atas dua macam yaitu Zif Mufrad dan

Zif Murakkab.

Zif Mufrad terbagi atas 8 bagian yaitu al-Imr, al-Khabn. al-Waq,


al-ayy, al-Ab, al-Qab, al-Aql, dan al-Kaff (Darwis, 1987:125-126).

Sedangkan zif Murakkab dibagi atas 4 yaitu al-Khabl, al-Khazl, al-Shakl, dan

al-Naq (Zaenuddin, 2007:25-27).

Illah menurut bahasa berarti penyakit, dan dalam ilmu ar adalah

perubahan yang terjadi pada sabab dan watad dari taflah ar (taflah terakhir

pada shar awwal) dan taflah arb (taflah terakhir pada shar thn)

(Zaenuddin, 2007:29).

Illah ada 2 macam, yaitu illah ziydah dan illah naq. Illah ziydah ada

3 macam, yaitu al-Tarfl, al-Tadhyl, dan al-Tasbgh. Sedangkan illah naq ada 9

macam, yaitu al-adzf, al-Qaf, al-Qar, al-Qaa, al-Tasht, al-Hadhadh, al-


Kasf, al-alm, dan al-Waqf (Zaenuddin, 2007: 29-31).

Pengertian al-Bar ()

Kata bar menurut bahasa berarti laut, sedangkan menurut istilah dalam

ilm ar, bar itu adalah wazn (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam

mengubah syiir Arab (Zaenuddin, 2007: 41).

Ada 15 macam jenis bar menurut al-Khall bin Ahmad al-Farhd


kemudian al-Akhfash al-Awsa menambahkan satu bar, sehingga menjadi 16
bar. Adapun 16 bar yang dimaksud, yaitu bar al-Mutaqri, al-Mutadrik, al-

Wfir, al-Kmil, al-Hazj, al-Rajz, al-Raml, al-Sar, al-Munsari, al-Khafif, al-

Muri, al-Muqtaab, al-Mujtath, al-awl, al-Madd, dan al-Bas.

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian penulis hanya menggunakan satu metode, yaitu


metode simak. Dalam metode simak ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk

mengumpulkan data, seperti teknik libat, cakap, rekam, baca, dan catat, akan tetapi

dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan adalah teknik baca dan catat.

Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian populasi tidak terbatas luasnya bahkan ada yang

tidak dapat dihitung jumlahnya dan besarnya sehingga tidak dapat diteliti.

Berdasarkan hal tersebut peneliti membatasi populasi penelitian ini yaitu semua syair

hij karya Hasan bin Thbit, sedangkan sampelnya diambil dengan cara purposive

dari buku Pujangga Arab karya Haji Muhammad Bukhari Lubis dengan cara

mengambil beberapa sampel sesuai jumlah baris bayt yang ada dalam buku tersebut.

Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah

metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang hanya dilakukan semata-

mata berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang hidup pada

penuturnya, sehingga dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang bisa

dikatakan sifatnya sebagai potret (Arikunto, 1996:62). Dalam hubungan ini karya

sastra sebagai fenomena tertulis yang dideskripsikan dalam analisisnya.


PEMBAHASAN
Biografi Penyair

Hasan bin Thbit memiliki nama lengkap yaitu Hasan bin Thbit bin al-

Mundhir al-Hazraj al-Anar. Nama panggilannya Abdul Walid. Hasan bin Thbit

bin Mundhir berasal dari suku Khazraj kabilah Khataniah di Yasrib sekarang

Madinah. Ayahnya bernama Mundhir, beliau adalah seorang tokoh berpengaruh dan
dihormati oleh kabilahnya. Begitu juga dengan Ibunya yang bernama Fariah binti

Khalid bin Qais Al-Khazraj, ia mempunyai peranan yang sama sebagai istri Mundhir

dalam kehidupan bermasyarakat. Di kalangan para sahabat digelari syair Rasulullah

saw. (penyairnya Rasul).

Pada masa Jahiliyyah namanya tidak begitu cemerlang dibandingkan ketika

pada masa Islam, kendati tak sebanding dengan tujuh penyair muallaqat yang

melegenda itu. Ia hidup di dua kerajaan besar dan sering mengembara kesana kemari.

Terutama dari sebuah kerajaan Ghasaniah sampai kerajaan Munadirah. Disana ia

menemui dan mengunjungi para raja Ghasaniah dan Munadirah memuji dan

menyanjungnya dengan syair-syairnya yang bagus dan indah. Beliau banyak

mendapat hadiah dari orang-orang yang ia puji dalam syairnya.

Hasan bin Thbit termasuk penyair kota (Halar) pada masa Jahiliyyah dan

penyair Yamani pada masa Islam. Puisi-puisi Hasan bin Thbit pada masa Jahiliyyah

sangatlah kering, kasar, keras dan asing bahasanya, diksinya sangat rumit dan sukar

untuk dipahami. Tetapi setelah masuk Islam dan mempelajari al-Quran puisinya

menjadi halus, lembut penyampaian kata-katanya, mudah dipahami begitu juga

dengan struktur bahasa dan maknanya.


Analisis Bayt

1. Bayt mufrad




// //
0/0// 0///0// 0///0//

()



// //

0/0// 0///0// 0/0/0//

()


2. Bayt nutfah






// // //
0/// 0//0/0/ 0//0/ 0//0/0/


// //
//

0/// 0//0/0/ 0//0/ 0///0/








// // //
0/// 0//0/0/ 0/// 0//0//



// //
//
0/// 0//0/0/ 0/// 0//0/0/



3. Bayt qiah




// //
0/0// 0///0// 0///0//

()

// //

0/0// 0///0// 0///0//

()







// //
0/0// 0///0// 0/0/0//
()
// //

0/0// 0/0/0// 0/0/0//

()





// //
0/0// 0///0// 0/0/0//

) (
// //

0/0// 0/0/0// 0/0/0//

) (
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pemenggalan setiap bayt syair hij Hasan bin Thbit ditemukan

bahwa bar yang digunakan adalah bar wfir dan bar basi. Bar bas yang

terdapat dalam penelitian ini menggunakan taflah dengan aru


makhbnah dan arb makhbn karena huruf kedua pada sabab khafif dihilangkan
sehingga taflah menjadi . Sedangkan untuk bar wfir menggunakan
aru maqthfah dan arb maqthf karena sabab khafif dihilangkan dan huruf
kelima disukun sehingga taflah menjadi
kemudian diganti dengan
untuk memperbaiki irama waznnya
taflah

2. Jenis bayt yang digunakan dalam syair hij Hasan bin Thbit beragam. Ditinjau

dari segi jumlah baris, syair hij Hasan bin Thbit terdiri atas bayt mufrad, nutfah

dan qiah, sedangkan bila ditinjau dari bagian-bagiannya, maka terbagi kepada

bayt tm, yaitu bayt yang lengkap taflahnya.

3. Wazn pada taflah dalam syair hij Hasan bin Thbit mengalami perubahan

dalam bentuk zif dan illah. Pada bar wfir perubahan wazn yang terjadi adalah

zif ab dan illah qaf, sedangkan pada bar basi perubahan wazn yang
terjadi adalah zif khabn dan ayy. Bar wfir mengalami perubahan wazn, yaitu

zif ab dan illah qaf. Zif ab terjadi pada bagian ashwu baik di bagian

adr maupun ajznya, yaitu mensukunkan huruf kelima pada taflah



sehingga menjadi
, sedangkan illah qaf terjadi pada bagian aru dan

arbnya, yaitu dengan membuang dan mensukunkan huruf lm pada taflah


. Sedangkan bar basi mengalami perubahan wazn, yaitu
menjadi
zif khabn dan ayy. Zif khabn terjadi pada bagian ashwu, aru, dan
arb pada taflah dan , yaitu dengan membuang huruf kedua
sehingga menjadi dan , sedangkan zif ayy terjadi pada bagian
ashwu pada taflah , yaitu dengan membuang huruf keempat sehingga
.
menjadi

Syair hij Hasan bin Thbit mengalami arratu shiriyah. arratu


shiriyah terjadi semata-mata untuk mengikuti wazn yang sudah dibakukan. Hal ini

dapat dilihat dalam syairnya dengan memberi harakat mim jama pada kata
dan menghilangkan tashdid (__) pada kata menjadi .
menjadi

DAFTAR BACAAN

. . . ,
. :
: . . . ,
.

Choironi, Merry. 2012. Belajar Ilmu Ar dan Qawf dengan Praktis.


http://merrychoironi.wordpress.com/ (diakses 16 Mei 2012)

Jecks, Black, 2010. Hassan bin Tsabit. http://www.2lisan.com/3211/hassan-bin-tsabit/


(diakses 4 April 2012)
Kamil, Sukron. 2009. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Lubis, Haji Muhammad Bukhari. 1987. Pujangga Arab. Malaysia: Percetakan Sais
Baru.

Purkonudin, Ukon. 2010. Biografi Hasan bin Tsabit; Sang Penyair Islam.
http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/05/hasan-bin-tsabit.html (Diakses
4 April 2012)
Zaenuddin, Mamat. 2007. Karakteristik Syiir Arab. Bandung: Zein Al-Bayan.

Anda mungkin juga menyukai