ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Syair Hij Hasan bin Thbit Suatu Pendekatan Ilm al-
Ar. Penelitian ini membahas tentang pemenggalan syair hij karya Hasan bin
Thbit, jenis bar dan bayt serta perubahan wazn yang terdapat di setiap bayt dalam
syair tersebut.
karya Hasan bin Thbit. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan dianalisis
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa syair hij karya Hasan bin
Thbit menggunakan bar wfir dan bar bas serta terjadi perubahan wazn pada
setiap taflahnya yaitu zif ab dan illah qaf pada bar wfir dan zif
khabn dan ayy pada bar bas Perubahan tersebut terjadi pada ashwu, ar
dan arb. Jenis bayt yang digunakan syair ini adalah bayt tm karena masih lengkap
bagian-bagiannya yaitu dengan 8 taflah pada bar bas dan 6 taflah pada bar
wfir.
PENDAHULUAN
Syair Hij adalah syair yang digunakan untuk mengejek atau mencela
seseorang maupun suatu kaum. Pada masa jahiliyah sampai pada masa dinasti Islam,
syair jenis ini tetap ada dan tetap berkembang. Hal yang membedakan di kedua masa
ini adalah pada masa jahiliyah syair hij hanya digunakan untuk mencela saja
sedangkan pada masa sesudahnya syair hij tidak hanya berupa ejekan saja tetapi
pola-pola syiir Arab untuk mengetahui wazn yang salah dan benar. Perubahan pola
yang beragam di setiap bayt, banyaknya jenis bar dan bayt, mengakibatkan orang
kesulitan dalam memenggal syair sesuai dengan pola dan taflahnya. Oleh sebab itu,
saya akan mengkaji lebih jauh lagi tentang jenis bar dan bayt serta perubahan wazn
LANDASAN TEORI
Pengertian Syair ()
disebutkan oleh Kamil (2009: 10) bahwa syair adalah ucapan atau tulisan yang
memiliki wazn atau bar dan qfiyah serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang
harus lebih dominan dibanding prosa. Syair jika ditinjau dari segi bentuk dan isi
terbagi tiga yaitu syair syair multazim atau tradisional, syair mursal dan syair manthur
atau bebas.Sedangkan dari isi terdiri dari puisi epik, puisi lirik dan puisi dramatik.
Pengertian Ar ()
melintang/ menghalang, yaitu kayu yang melintang di dalam rumah. Menurut istilah,
.
Ilmu ar adalah ilmu yang membahas pola-pola syiir Arab untuk mengetahui
syair Arab baik yang benar ataupun yang salah dan apa yang mengiringinya baik itu
Pengertian al-Bayt ()
Kata bayt menurut bahasa berarti rumah/tempat menginap, sedangkan
menurut istilah dalam ilmu ar, bayt itu adalah suatu ungkapan sastra yang kata-
katanya tersusun rapi untuk mengikuti not-not yang tersedia dalam taflah- taflah
dan diakhiri dengan qfiyah (Zaenuddin, 2007: 18). Setiap bayt terdiri dari beberapa
bagian, yaitu adr, Ajz, Mishra atau shar, Ar, arb, dan ashwu
(Zaenuddin, 2007: 18-19).
Dilihat dari segi lengkap atau tidaknya bagian-bagian bayt, maka terdapat
beberapa jenis bayt, yaitu Al-Bayt al-tm, Al-Bayt al-majz, Al-Bayt al-mashr ,
Pengertian al-Wazn ()
Wazn adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat-
kalimat yang tersusun dari satuan-satuan bunyi tertentu yang meliputi harakat (huruf
hidup) dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan taflah- taflah yang digunakan
Pengertian Tafil ()
Tafil adalah bentuk jamak dari taflah. Menurut Masan Hamid dalam
adalah bagian-bagian bayt syair yang tersusun dari beberapa satuan suara yang
digunakan untuk menyanyikan sesuai dengan pola syair. Adapun dalam ilmu ar
j. ; 7 huruf (
= sabab khaff, = watad mafrq dan = sabab
khaff) (Zaenuddin, 2007: 11-15).
Perubahan Wazn ()
yang namanya zif dan illah. Zif adalah perubahan yang terjadi pada huruf
kedua dari sabab thaql dengan mensukun huruf hidup, atau sabab khaff dengan
membuang huruf yang sukun. Zif terbagi atas dua macam yaitu Zif Mufrad dan
Zif Murakkab.
Sedangkan zif Murakkab dibagi atas 4 yaitu al-Khabl, al-Khazl, al-Shakl, dan
perubahan yang terjadi pada sabab dan watad dari taflah ar (taflah terakhir
pada shar awwal) dan taflah arb (taflah terakhir pada shar thn)
(Zaenuddin, 2007:29).
Illah ada 2 macam, yaitu illah ziydah dan illah naq. Illah ziydah ada
3 macam, yaitu al-Tarfl, al-Tadhyl, dan al-Tasbgh. Sedangkan illah naq ada 9
Pengertian al-Bar ()
Kata bar menurut bahasa berarti laut, sedangkan menurut istilah dalam
ilm ar, bar itu adalah wazn (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam
METODE PENELITIAN
mengumpulkan data, seperti teknik libat, cakap, rekam, baca, dan catat, akan tetapi
dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan adalah teknik baca dan catat.
Dalam suatu penelitian populasi tidak terbatas luasnya bahkan ada yang
tidak dapat dihitung jumlahnya dan besarnya sehingga tidak dapat diteliti.
Berdasarkan hal tersebut peneliti membatasi populasi penelitian ini yaitu semua syair
hij karya Hasan bin Thbit, sedangkan sampelnya diambil dengan cara purposive
dari buku Pujangga Arab karya Haji Muhammad Bukhari Lubis dengan cara
mengambil beberapa sampel sesuai jumlah baris bayt yang ada dalam buku tersebut.
Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang hanya dilakukan semata-
mata berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang hidup pada
penuturnya, sehingga dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang bisa
dikatakan sifatnya sebagai potret (Arikunto, 1996:62). Dalam hubungan ini karya
Hasan bin Thbit memiliki nama lengkap yaitu Hasan bin Thbit bin al-
Mundhir al-Hazraj al-Anar. Nama panggilannya Abdul Walid. Hasan bin Thbit
bin Mundhir berasal dari suku Khazraj kabilah Khataniah di Yasrib sekarang
Madinah. Ayahnya bernama Mundhir, beliau adalah seorang tokoh berpengaruh dan
dihormati oleh kabilahnya. Begitu juga dengan Ibunya yang bernama Fariah binti
Khalid bin Qais Al-Khazraj, ia mempunyai peranan yang sama sebagai istri Mundhir
pada masa Islam, kendati tak sebanding dengan tujuh penyair muallaqat yang
melegenda itu. Ia hidup di dua kerajaan besar dan sering mengembara kesana kemari.
menemui dan mengunjungi para raja Ghasaniah dan Munadirah memuji dan
Hasan bin Thbit termasuk penyair kota (Halar) pada masa Jahiliyyah dan
penyair Yamani pada masa Islam. Puisi-puisi Hasan bin Thbit pada masa Jahiliyyah
sangatlah kering, kasar, keras dan asing bahasanya, diksinya sangat rumit dan sukar
untuk dipahami. Tetapi setelah masuk Islam dan mempelajari al-Quran puisinya
1. Bayt mufrad
// //
0/0// 0///0// 0///0//
()
// //
0/0// 0///0// 0/0/0//
()
2. Bayt nutfah
// // //
0/// 0//0/0/ 0//0/ 0//0/0/
// //
//
0/// 0//0/0/ 0//0/ 0///0/
// // //
0/// 0//0/0/ 0/// 0//0//
// //
//
0/// 0//0/0/ 0/// 0//0/0/
3. Bayt qiah
// //
0/0// 0///0// 0///0//
()
// //
0/0// 0///0// 0///0//
()
// //
0/0// 0///0// 0/0/0//
()
// //
0/0// 0/0/0// 0/0/0//
()
// //
0/0// 0///0// 0/0/0//
) (
// //
0/0// 0/0/0// 0/0/0//
) (
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemenggalan setiap bayt syair hij Hasan bin Thbit ditemukan
bahwa bar yang digunakan adalah bar wfir dan bar basi. Bar bas yang
2. Jenis bayt yang digunakan dalam syair hij Hasan bin Thbit beragam. Ditinjau
dari segi jumlah baris, syair hij Hasan bin Thbit terdiri atas bayt mufrad, nutfah
dan qiah, sedangkan bila ditinjau dari bagian-bagiannya, maka terbagi kepada
3. Wazn pada taflah dalam syair hij Hasan bin Thbit mengalami perubahan
dalam bentuk zif dan illah. Pada bar wfir perubahan wazn yang terjadi adalah
zif ab dan illah qaf, sedangkan pada bar basi perubahan wazn yang
terjadi adalah zif khabn dan ayy. Bar wfir mengalami perubahan wazn, yaitu
zif ab dan illah qaf. Zif ab terjadi pada bagian ashwu baik di bagian
dapat dilihat dalam syairnya dengan memberi harakat mim jama pada kata
dan menghilangkan tashdid (__) pada kata menjadi .
menjadi
DAFTAR BACAAN
. . . ,
. :
: . . . ,
.
Lubis, Haji Muhammad Bukhari. 1987. Pujangga Arab. Malaysia: Percetakan Sais
Baru.
Purkonudin, Ukon. 2010. Biografi Hasan bin Tsabit; Sang Penyair Islam.
http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/05/hasan-bin-tsabit.html (Diakses
4 April 2012)
Zaenuddin, Mamat. 2007. Karakteristik Syiir Arab. Bandung: Zein Al-Bayan.