Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi
kehidupan Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat
ditemui tumpukan- tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga,
bahkan dilingkungan sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan
umum malahan menjadi sekolah yang penuh dengan sampah.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana
lagi dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak
adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap
sepele ini yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam
penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh
dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama
kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat
tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang
berjudul Bahaya Sampah di Lingkungan Sekolah

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang
timbul dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan sekolah?
2. Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan
sekolah?
3. Mengapa sampah di lingkungan sekolah tidak dapat terkendali?
4. Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan
sekolah?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan sekolah.
2. Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan
sampah di lingkungan sekolah.
3. Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan sekolah
4. Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahaya Sampah
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau
kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang
tidak berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam
yang belum memiliki nilai ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu yang dipandang
mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan kerugian.
Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah
barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan
kehidupan wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu
sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya
pencemaran lingkungan melalui sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu
sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam
sampah yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini.
Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-
jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa
disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di
tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa
disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya
dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

3
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan
lain sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan
seng yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan,
keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di
sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan
kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan
penghasilan sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat
bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya
sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis
rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu sebagai berikut:
1. Dampak bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah
yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit di lingkungan sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon
negativ bagi warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat
menyebabkan tersebarnya virus berbahaya yang sangat akan menggannggu aktifitas
belajar mengajar disekolah. Timbunan sampah di sekitar lingkungan sekolah menjadi
tempat sarang nyamuk alhasil sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman
lagi karena akan terjadi penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.

2. Dampak bagi lingkungan


Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS
dalam pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga
kebersihan di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan.
Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk
hidup, sekarang telah berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan
mahluk hidup itu sendiri setiap harinya. Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran
malahan menjadi pusat utama pencemaran terhadap lingkungan terutama lagi pelajar
yang seharusnya menjadi pedoman kepada masayrakat yang ada disekelilingnya malahan
menjadi propokator dalam pembuangan sampah secara sembarangan. Bila dipahami

4
secara mendetail akan sangat merugikan apabila kita tidak menjaga lingkungan kita.
Memang sekarang sekolahbelum terlalau dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah
tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan tanpa pengendalian sampah tidak diragukan lagi
akan terjadi berbagai masalah di seklah ini seperti longsor akibat tumpukan-tumpukan
sampah. Jadi sekarang kita harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai estetika
terhadap lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi
generasi-generasi pelajar sekolahberikutnya.

B. Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah


Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi
yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun lingkungannya. Peran guru
sangatlah penting dalam menciptakan sekolah yang indah dan nyaman sebagai tempat
belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam
upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan dari
guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta
pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan
merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan
sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap
lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu
menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena
sebagai siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat
akan aturan sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan
siswa. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti
sosialisasi dari dalam sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari
luar sekolah itu seperti instansi pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan
pemberian informasi pembinaan mengenai bahaya sampah tersebut, tentunya siswa
akan merasa tedorong dan dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus
di tanggulangi sedemikian rupa untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan
indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus
rela mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam

5
hal ini diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang
membuang sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan
mampu beradaptasi terhadap bahaya sampah di sekolah.

C. Pengendalian Sampah
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena
setiap warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai
bahaya sampah tersebut. Misalnya setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten
akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai
sekolah yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus
dimulai dari tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus
ada terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau
badan pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola
pikir warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola
pikir sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan
sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah
pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah
apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang
berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis
sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah dalam melakukan
aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi yang menyebabkan
lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya dapat merusak
alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk
terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami sampah
tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat
didaur ulang atau tidak.

6
2. Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak
digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12
juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik. Sebagai
contoh bayangkan saja warga sekolaj adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong
plastik yang digunakan warga sekolah dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana
dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya
plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk membentuk
polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai
perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan untuk
kemasan jajanan kantin atau yang lainnya. Zat kimia ini merupakam zat beracun yang
sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih
ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan
apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam makanan dan minuman
yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan merusak system reproduksi
ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC
sebagai wadah makana siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM kantong plastik dan PVC banyak
mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium
(Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya
bagi warga sekolah yang menggunakannya dan tentunya setelah dibuang unsur kimia
berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan sekolah kita yang menyebabkan tanah
sekolah menjadi gersang dan tandus.
3. Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu
sampah yang paling banyak sekolah. Pengendalian kertas sangatlah penting pada
pengendalian sampah . Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari tumbuhan
tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur ulang
tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama
penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan
memanfaatkan kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus
mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon

7
dan diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas.
Jadi kita sebagai siswa sekolah bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya
tanpa pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas
maka sampah kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari
sampah kertas.

4. Hemat air
Air di sekolah sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 %
adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi.
Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak
dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim.
Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak
lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa
hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan
membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama
menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita
asri, sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

D. Metode Penanggulangan Sampah


1. Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-
ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian
khusus untuk masing-masing jenis zat.
2. Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.

8
Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan
sekolah-sekolah dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah
tersebut kemudian menguburnya atau membuang sampah ke temapt
penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara yang tetap ramah terhadap
lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan membuang sampah
secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan
dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
Mengumpulkan semua jenis sampah
Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik
atau anorganik.
Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan
sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
Melubangi tanah
Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira
1 atau 2 bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya
didalam tanah hasilnya kita dapat menggali kembali tanah tersebut dan
sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan tentunya kaya akan
unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan
yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan
pengolahan sampah.

2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.

9
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis,
menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail
untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang,
menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang
tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis,
dan menghindari pembelian barang-barang yang menghasilkan sampah dalam
jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah
sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja,
dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan
kepedulian kita dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah
melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang
melakukan karena dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan
pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang
ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat
tercapai.
3. Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan.
Sebenarnya sampah yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di
sekolah kita secara spesifik tidak dapat dimusnahkan atau diatasi secara
keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan cara, metode atau
langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya bergantung
pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang
terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang
paling simpel adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang
terpenting kita tahu bagaimana cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk

10
atau metode ini sering disebut dengan penguangan sampah. Contoh kongkrit
yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
o Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang
penggunaanya sekali pakai
o Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai
buku buram, dan lain sebagainya.

Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik sekolah mampu
dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar
kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA STTU
Julu diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
2. Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3. Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4. Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup
dan bagi lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5. Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala
sekolah, guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6. Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu Pahami atau kenali
sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat air.
7. Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-
ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair,
gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing
jenis zat.
8. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
9. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
10. Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode
pembuangan, metode 3-R, metode penghindaran dan pengurangan.
11. Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala

12
sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.

B. Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga control sosial budaya sekolah atau tata aturan
untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada
masalah tertentu. Peraturan yang tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena
jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press

Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah

Poerwadarminta, wjs. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka

Soekidjo, Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar.


Jakarta: Rineka Cipta
http://pantaberutu.blogspot.co.id/

14

Anda mungkin juga menyukai