TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pendahuluan
terjadi pada aktivitas seksual secara genito-genital, namun dapat juga kontak seksual
0,8 , panjang 1,6 dan bersifat tahan asam. 2 Kuman ini bersifat gram negatif, yang
terlihat di luar atau di dalam sel polimorfonuklear (leukosit), tidak tahan lama di
udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39 C dan tidak
tahan terhadap zat desinfektan. Afinitas kuman sangat baik pada mukosa yang
dilapisi epitel silindris seperti pada vagina atau epitel lapis gepeng yang belum
berlapis pipih lebih resisten terhadap kuman gonokokus ini. (Daili, 2010).
1.2 . Definisi
disebebabkan oleh Neisseria gonorroeae suatu kuman gram negatif, berbentuk biji
1
2
sebuah Diplococcus gram ngatif yang reservoirnya adalah manusia. infeksi ini
1.3 Epidemiologi
penyakit ini secara akurat. Kejadian gonore mengalami penurunan sejak tahun 1980-
an, terutama pada negara berkembang (termasuk Amerika Serikat), dan hal ini
gonore di Amerika Serikat terus menurun sebesar 73,8% selama periode tahun 1975
1999, dan angka kejadiannya tetap stabil sampai pada tahun 2005 dilaporkan terjadi
339.593 kasus, di mana angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan (CDC, 2015)
Di Amerika, insidensi terbanyak terjadi pada usia 1524 tahun, hal ini
1.4 Etiologi
pada tahun 1879, dan kemudian baru diumumkan pada tahun 1982. Setelah
ditemukan kemudian kuman tersebut dimasukka dalam grup Neisseria dan pada grup
kedua spesies ini bersifat patogen. Kemudian 2 spesies lainnya yang bersifat
dari grup neisseria ini sukar untuk dibedakan kecuai dengan menggunakan tes
kopi yang bersifat tahan terhadap asam dan mempunyai ukuran lebar 0,8 dan
mempunyai panjang 1,6. dalam sediaan langsung yang diwarnai dengan pewarnaan
gram, kuman tersebut bersifat gram negatif, tampak diluar dan didalam leukosit,
kuman ini tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak
tahan terhadap suhu diatas 39oc, dan kuman ini tidak tahan terhadap zat desinfektan
(Daili, 2010).
Secara morfologik Gonokokus ini terdiri atas 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2 yang
mempunyai pili yang bersifat virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili
dan bersifat nonvirulen. Pili tersebut akan melekat pada mukosa epitel dan akan
menimbulkan suatu peradangan. Daerah yang mudah terinfeksi adalah daerah dengan
epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (immatur), yakni pada
1.5 Patofisiologi
dapat menghindari respon serum imun dan dapat mengarahkan ke infeksi diseminata
(sitemik) (Wong , 2015). Pasien yang mengalami penyakit ini biasanya mempunyai
permukaan menghasilkan tempat infeksi yang baik. perubahan gen resisten antibiotik
didokumentasikan pada beberapa pulau dan tersebar pada populasi di amerika serikat
(Wong, 2015).
dan pipih lebih resisten terhadap serangan. Gonococcus mempenetrasi diantara sel
biasanya tidak ditemukan saat di deteksi. Kebanyakan tanda dan gejala infeksi
Banyak infeksi yang tersebar biasanya dengan abnormalitas faktor utama komponen
genital. Pasien dengan DGI biasanya akan ada panas, arthralgias, ruam, migratory
faring atau rectum dan diseminata pada darah untuk menginfeksi organ lain.
Biasanya, beberapa tempat masuk, seperti kulit dan sendi telah terinfeksi. Organisme
neisseria diseminata pada darah karena beberapa faktor predisposisi seperti perubahan
fisiologi host, faktor virulen organisme sendiri, dan kegagalan pertahanan imun host.
dan menyediakan akses tambahan ke pembuluh darah (3 dari 4 kasus DGI muncul
5
pada wanita, mudahnya terinfeksi bertambah ketika infeksi primer mukosa muncul
Sebanyak 13% pasien dengan DGI mempunyai defisiensi komplemen (Wong , 2015).
Masa inkubasi pada 90% laki-laki berkembang menjadi uretritis paling tidak
setelah 5 hari paparan. Sedangkan pada wanita biasanya >14 hari ketika gejala,
Masa tunas sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-5 hari,
kadang-kadang lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati
diri sendiri, tetapi dengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga
tidak diperhatikan oleh penderita. Pada wanita masa tunas sulit ditentukan karena
Pada pria yang paling sering dijumpai adalah uretritis anterior akuata dan
dan diseminata. Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra di
sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria, polakisuria, keluar duh
tubuh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah, dan disertai perasaan
dan ektropion. Tampak pula duh tubuh yang mukopurulen, dan pada beberapa kasus
dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral atau bilateral
(Daili, 2010).
Gambar 1.1 Gonore duh purulen dan kental dari orifficium uretra eksterna
Gambaran klinis dan perjalanan penyakit pada wanita berbeda dengan pria.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan wanita.
Pada wanita, baik penyakitnya akut maupun kronik, gejala subyektif jarang
ditemukan dan hampir tidak pernah didapati kelainan obyektif. Pada umumnya
wanita datang kalau sudah ada komplikasi. Sebagian besar penderita ditemukan pada
Pada wanita, infeksi pertama bisa uretritis atau servisitis. Pada mulanya,
hanya serviks uteri yang terkena infeksi. Duh tubuh yang mukopurulen dan
parauretra, kelenjar Bartholin, rektum, dan dapat juga naik ke atas sampai pada
daerah kandung telur. Gejala utama uretritis adalah disuria, kadang-kadang poliuria.
Pada pemeriksaan, orifisium uretra eksternum tampak merah, edematosa dan sekret
7
Biasanya pada wanita gejala yang dikeluhkan timbul setelah terjadi komplikasi (Daili,
2010).
menyengat nyeri pada buang air besar; tenesmus. Pada wanita, dapat
Terjadi sekunder untuk paparan oral-genital seksual, pada wanita dan pria
homoseksual dan selalu berdampingan dengan infeksi genital.
Mata
Pada bayi baru lahir, organisme ditularkan melewati jalan lahir (Daili,
2010).
Beberapa orang tidak memiliki gejala. Mereka mungkin tidak tahu bahwa
mereka telah terkena infeksi, sehingga tidak mencari pengobatan. Hal ini
2) Gejala pada wanita bisa sangat ringan. Gejala tersebut bisa salah
b. Sakit tenggorokan
a. Demam
b. Ruam
1.7 Diagnosis
Diagnosis penyakit ini ditegakkan atas dasar anamnesis, dari anamnesis didapatkan
keluhan rasa panas dibagian distal uretra, terutama disekitar orifisium uretra
eksternum, kemudia disusul disuria, polakisuria, keluar duh tubuh yang kadang
kadang disertai dengan darah dari jung uretra dan disertai rasa nyeri pada saat ereksi.
gonorrhoe, Tes Thomson terjadi kekeruhan pada gelas yang berisi urin, test definitif
pada tes toksidasi terjadi perubahan wana dari jernih ke merah muda, test fermentasi
Gambar 1.5 Bagan diagnosis dengan pendekatan sindrom (Kemenkes RI, 2011)
11
Gambar 1.6 Bagan diagnosis dengan pemeriksaan mikroskop (Kemenkes RI, 2011)
dalam leukosit PMN pada eksudat. Bahan duh tubuh pria diambil dari fossa
navicularis sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar bartholin,
anogenital dan orogenital, maka pengambilan duh tubuh dilakukan pada faring
dan rektum. Sensitivitas pemeriksaan langsung ini bervariasi, pada spesimen duh
2. Kultur
perubahan warna koloni yang semula bening menjadi merah muda sampai
13
4. Tes Thomson: Tes ini berguna untuk mengetahui sampai di mana infeksi
pengobatan pada waktu itu ialah pengobatan setempat. Syarat yang perlu
dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari gelas 1 ke gelas 2. Syarat
mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni paling sedikit 80-
100 mL. Jika air seni kurang dari 80 mL, maka gelas 2 sukar dinilai karena
Hasil pembacaan:
Gambaran
Klinis
(Daili, 2010; Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2005; Wolff, Johnson, Saavedra, 2013;
Siregar, 2005)
1.10 Penatalaksanaan
Terapi yang cepat dari gonore sangat penting untuk mengurangi transmisi.
lebih lanjut dan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal (Wong, 2015)
o untuk anak dengan berat badan > 45 kg obat dan dosis obat sama
45 kg) i.m/i.v 1 kali sehari selama 7 hari atau 10-14 hari untuk BB >45
amoxicillin 3 g + probenesid 1 g
1.11 Komplikasi
1. Tysonitis
terjadi pada penderita dengan preputium yang sangat panjang dan kebersihan yang
pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri tekan. Bila duktus tertutup akan
2. Cowperitis
Bila hanya duktus yang terkena biasanya tanpa gejala. Kalau infeksi terjadi
pada kelenjar Cowper dapat terjadi abses. Keluhan berupa nyeri dan adanya benjolan
pada daerah perineum disertai rasa penuh dan panas, nyeri pada waktu defekasi, dan
disuria. Jika tidak diobati abses akan pecah melalui kulit perineum, uretra, atau
3. Vesikulitis
Vesikulitis adalah radang akut yang mengenai vesikula seminalis dan duktus
ejakulatoris, dapat timbul menyertai prostatitis akut atau epididimitis akut. Gejala
terminal, nyeri pada waktu ereksi atau ejakulasi, dan spasme mengandung darah.
Pada pemeriksaan melalui rektum dapat diraba vesikula seminalis yang membengkak
4. Prostatitis
dan suprapubis, malaese, demam, nyeri kencing sampai hematuri, spasme otot uretra
sehingga terjadi retensi urin tenesmus ani, sulit buang air besar, dan obstipasi. Pada
pemeriksaan teraba pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan, dan
didapatkan fluktuasi bila telah terjadi abses. Jika tidak diobati, abses akan pecah,
masuk ke uretra posterior atau kearah rektum mengakibatkan proktitis (Daili, 2010).
5. Epididimitis
pada uretra posterior. Epididimis dan tali spermatika membengkak dan teraba panas,
juga testis, sehingga menyerupai hidrokel sekunder. Pada penekanan terasa nyeri
sekali dan bila mengenai kedua epididimis dapat mengakibatkan sterilitas (Daili,
2010).
Labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah, dan nyeri tekan.
Kelenjar Bartholin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan dan
penderita sukar duduk. Bila saluran kelenjar tersumbat dapat timbul abses dan dapat
pecah melalui mukosa atau kulit. Kalau tidak diobati dapat menjadi rekuren atau
7. Salpingitis
Cara infeksi langsung dari serviks melalui tuba Fallopi sampai pada daerah
inflamatory disease (PRP/PID). PRP ini dapat menimbulkan kehamilan ektopik dan
sterilitas. Kira-kira 10% wanita dengan gonore akan berakhir dengan PRP. Gejalanya
terasa nyeri pada daerah abdomen bawah, duh tubuh vagina, disuria, dan menstruasi
8. Proktitis
Proktitis pada pria dan wanita pada umumnya asimtomatik. Pada wanita dapat
genitoanal seperti pada pria. Keluhan pada wanita biasanya lebih ringan daripada
pria, terasa seperti terbakar pada daerah anus dan pada pemeriksaan tampak mukosa
9. Orofaringitis
Cara infeksi melalui kontak secara orogenital. Faringitis dan tonsilitis gonore
lebih sering daripada gingivitis, stomatitis, atau laringitis. Keluhan sering bersifat
asimptomatik. Bila ada keluhan, sukar dibedakan dengan infeksi tenggorokan yang
10. Konjungtivitis
Penyakit ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita
servisitis gonore. Pada orang dewasa, infeksi terjadi karena penularan pada
bengkak dan merah dan keluar eksudat mukopurulen. Bila tidak diobati dapat
2010).
1.12 Prognosis
penyakit diketahui dan diterapi. jika pengobatan cepat diberikan dan tepat, penderita