Djajsdjfjsd
Djajsdjfjsd
I. IDENTITAS
Nama : Ny. PW
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Passo
tanggal MRS : 09/01/2015 pukul : 21.30 wit
Pengantar : Tn. BW (anak)
Agama : Kristen Protestan
Status pernikahan : Sudah menikah
1
menyusukan (+), menstruasi pertama pada usia 15
tahun, siklus menstruasi lancar, menopause pada
usia 50 tahun riwayat pemakaian obat hormonal (-)
Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker
payudara atau kanker lain (-) Riwayat pernah
operasi tumor payudara atau tumor ginekologik (-),
riwayat radiasi dinding dada (-).
2
IV. STATUS LOKALIS
wheezing -/-.
Perabaan KGB : Terdapat pembesaran KGB pada KGB axilla medial sinistra,
KGB konsistensi keras, dapat digerakan, nyeri tekan (-). Jumlah 1
lobus, diameter 3 cm dan tidak ada pembesaran KGB
supraklavikula infraklavikula dan KGB di regio coli.
3
R
V. DIAGNOSIS KERJA
Tumor Mammae bilateral (T4N1M1) suspek malignansi dan efusi pleura
sinistra
4
Gambar 4. Hasil foto thorax kedua
VII. PLANING
- IVFD RL : D5 % = 2:1 28 tpm
- Ceftriaxone 2 x 1 gr/iv
- Ketorolac 3 x 30 mg /iv
- Transamin 3 x 1 amp / iv
- Ranitidin 2 x 1 amp / iv
- Pemasangan WSD
- Rawat luka
VIII. PROGNOSIS
5
DISKUSI
Pada kasus ini diagnosis tumor mammae bilateral suspek malignansi dan
dengan keluhan sesak keluhan dialami sejak 2 minggu lalu. awalnya pasien
sedang menyapu tiba-tiba sesak, sewaktu duduk pasien tetap sesak sehingga
pasien dibawa ke RS. Sesak biasanya dialami saat pasien beraktivitas atau
berbaring pada sisi kanan. Sesak hilang saat pasien duduk atau beristirahat. Batuk
lama disangkal, riwayat alergi atau asma disangkal, riwayat menggkonsumsi obat
batuk atau obat program 6 bulan juga disangkal. Pasien juga mengeluh timbul
luka pada kedua payudara pasien, yang dialami 3 minggu terakhir. Keluar cairan
tidak ada, kadang timbul nyeri seperti ditusuk-tusuk hilang timbul pada kedua
payudara. Menurut pasien payudara terasa lebih mengecil yang dialami 1,5
tahun terakhir namun tidak menimbulkan gejala awalnya keluhan ini timbul pada
payudara kiri dan kemudian diikuti payudara kanan. Pasien tidak pernah
tahun, Riwayat menyusukan (+), menstruasi pertama pada usia 15 tahun, siklus
hormonal (-) Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker
lain (-) Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik (-),
6
Pemeriksaan fisik pada thorax, inspeksi gerakan pernafasan kiri sama
dengan kanan, palpasi vremitus vokal (+/menurun), perkusi sonor (+/-), pekak (-
/+), auskultasi vesikuler (+/+), Bunyi tambahan : rhonki -/-, wheezing -/-.
pada sistem pernapasan yang dapat dijumpai pada beberapa kasus pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan sesak napas. Sesak dialami pasien saat sedang
berkativitas dan bila berbaring pada sisi kanan. Batuk lama disangkal, riwayat
alergi atau asma disangkal, riwayat menggkonsumsi obat batuk atau obat program
6 bulan juga disangkal. Sehingga keadaan ini dapat dikatakan suatu serangan akut
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam
keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-20 ml. Etiologi
penyebab yang palng sering di Indonesia), penyakit primer pada pleura, penyakit
penyakit sistemik dan keganasan baik pada pleura maupun diluar pleura.
Pada kasus ini pasien memiliki keluhan yang sesuai dengan manifestasi
klinis serta pemeriksaan fisik pada efusi pleura yang dapat dilihat pada tabel 1.
7
Tabel 1. Perbandingan manifestasi klinis dan pemeriksaan efusi pleura pada teori
dan kasus
Teori Kasus
Sesak nafas, tidur telentang/miring ke sisi Sesak saat beraktivitas dan saat berbaring
sehat menyebabkan sesak, batuk, nyeri pada sisi kanan.
dada, dada terasa penuh. Thorax, palpasi vremitus vokal
Pada pemeriksaan fisik ditemukan (+/menurun), perkusi : sonor (+/-), pekak (-
Pada perkusi ditemukan pekak, /+), auskultasi vesikuler (+/+), Bunyi
pada auskultasi suara napas yang melemah tambahan : rhonki -/-, wheezing -/-.
sampai tidak terdengar pada sisi yang
terdapat cairan.
pada paru-paru kiri. Pada pemeriksaan ditemukan vremitus vokal berkurang pada
lapangan paru kiri, perkusi pekak pada lapangan paru kiri. Hal ini disebabkan
karena adanya cairan pada sisi paru tersebut di ronggo pleura menyebabkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pasien mengeluh timbul nyeri seperti ditusuk-
tusuk hilang timbul pada kedua payudara, payudara terasa lebih mengecil sejak
1,5 tahun terakhir namun tidak menimbulkan gejala. Keluhan ini mendukung
mammae merupakan kanker pada wanita terbanyak setelah kanker mulut rahim.
8
keturunan ini biasanya diderita oleh penderita dengan usia muda, penderita kanker
mammae jarang sebelum umur 25 tahun dan tidak biasa sebelum umur 30 tahun,
tetapi insidensinya meningkat dengan cepat setelah umur 30 tahun dengan ratarata
medium age 60 tahun. Penyakit ini terutama mengenai wanita, kanker mammae
merupakan faktor risiko terjadinya ca. Mammae selain itu faktor risiko lain berupa
pasien menikah usia 32 tahun, usia melahirkan anak pertama berusia 34 tahun
menstruasi pertama pada usia 15 tahun sudah mengalami menopause pada usia 50
keseimbangan hormon.
Mammae yaitu :
seluruh regio mammae disertai luka dengan ukuran 2x1 cm jaringan nekrotik dan
sinistra, terdapat luka berukuran 3x2 cm disertai jaringan nekrotik dan pus di
9
Palpasi : teraba benjolan ukuran 10 x 15 cm permukaan tidak rata, menetap dan
Perabaan KGB : Terdapat pembesaran KGB pada KGB axilla medial sinistra,
KGB konsistensi keras, dapat digerakan, nyeri tekan (-). Jumlah 1 lobus, diameter
regio coli.
10
Temuan pada kasus sesuai dengan Protokol Perhimpunan Ahli Bedah
Onkologi Indonesia, diagnosis kanker payudara yaitu: keluhan pada payudara atau
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraction (ditanyakan pula mengenai onsetnya)
Krusta di areola
Kelainan pada kulit, misalnya dimpling, peau dorange, ulserasi,
venektasi
Perubahan warna kulit
Benjolan di ketiak
Edema lengan bawah
Keluhan di tempat lain (berhubungan dengan metastasis), antara lain:
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat
yang dilakukan 2 kali yang pertama sebelum dilakukan tindakan pada tanggal
11
Gambar 6. Hasil foto thorax pertama
Hal ini sesuai dengan gambaran rontgen pada efusi pleura yaitu
- Jantung & organ mediastinum terdorong ke sisi sehat (bila cairan banyak)
12
b. Riwayat benjolan di payudara (+) konsistensi keras, terfiksir, nyeri (-), ukuran
c. Ditemukan juga benjolan di tempat lain, yaitu KGB axilla yang keras, mobile,
berhubungan dengan keganasan yang dibuktikan dengan penemuan sel ganas pada
pemeriksaan sitologi cairan pleura atau biopsi pleura. Kenyataannya sel ganas
tidak dapat ditemukan pada sekitar 25% kasus efusi pleura yang berhubungan
dapat terjadi kekeliruan pada kasus dengan sitologi / histologi negatif. Pada kasus
efusi pleura bila tidak ditemukan sel ganas pada cairan atau hasil biopsi pleura
tetapi ditemukan kanker primer di paru atau organ lain, Departemen Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Sehingga pada kasus ini dapat dikatakan penyebab efusi pleura berasal dari
13
Ranitidin 2 x 1 amp, Rawat luka dan untuk efusi pleura dilakukan pemasangan
WSD.
mengatasi keluhan akibat volume cairan. Saat dilakukan pemasangan WSD keluar
rongga pleura yang dapat mengidentifikasi adanya suatu keganasan atau infeksi.
Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan. Namun dicurigai penyebab
efusi pleura berasal dari keganasan yang terjadi pada payudara pasien.
sehingga tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada pembedahan
Apabila menandakan tumor ganas operasi dapat dilakukan dengan tindakan bedah
kuratif.
kemoterapi dan hormonal. Jenis operasi yang dapat digunakan untuk terapi kanker
14
Pada pasien ini tidak dilakukan tindakan pemeriksaan histopatologi karena
tanda dan gejala ca. mammae khas ditemukan sehingga dapat dilakukan tindakan
Terapi bedah kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada dinding dada dan
tidak ada inviltrasi ke dinding dada kulit mamma. Tumor disebur mampu diangkat
(operable) jika pada tindak bedah seluruh tumor dan penyebaranya dapat
diangkat.
pektoralis mayor dan minor dipertahankan jika tumor bebas dari otot tersebut.
payudara. Bedah konservatif ini selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan
radioterapi pada sisa payudara tersebut. Syarat mutlak dilakukan tiga tindakan
untuk mempertahankan payudara adalah tumor kecil dan tersedia sarana terapi
tanda keganasan lain yang difus : penderita belum pernah mendapatkan terapi
radiasi di dada, dapat kontrol teratur, tidak menderita penyakit LE atau kolagen
15
dan tersedia sarana radioterapi yang memadai. Pada saat terakhir biasanya
Kanker payudara yang tak mampu diangkat dapat dilihat pada tabel 3.
Prognosis pada kasus ini termauk dalam dubia at malam yang artinya
cenderung buruk. Pasien pulang dengan keadaan tidak sesak dan telah dilakukan
pemeriksaan foto thorax kedua tanggal 12/01/2015 menunjukan cairan pada paru
kanan berkurang dan produksi cairan pada WSD juga telah berhenti.
16
Prognosis baik bila segera dilakukan penanganan berupa tindakan
yang tidak memadai memicu berulangnya keadaan efusi pleura dan kondisi
kesehatan yang buruk disertai meluasnya metastase sel kanker ke tempat yang
lebih jauh seperti ke otak. Hal ini meningkatkan insiden kematian yang lebih
tinggi.
Pada pasien ini telah mengalami metastasis atau stadium IV. Secara teori
I. T1N0M0 85
(kecil terbatas pada mamma)
II. T2N1M0 64
(tumor lebih besar terhinggapi tetapi bebas
dari sekitarnya)
III. T0-2 N2 M0
T3 N1-2 M0 40
(kanker lanjut dan penyebaran ke kelenjar
lanjut tetapi semua terbatas pada
lokoregional)
IV. T (semua) N (semua) M1 10
(tersebar diluar lokoregional)
Lokoregional dimaksudkan untuk daerah yang meliputi struktur dan organ tumor
primer serta pembuluh limfe daerah saluran limfe dan kelenjar limf dan struktur
atau organ yang bersangkutan.
17
DAFTAR PUSTAKA
2. Type of breast cancer. [Online]. 2008 January 29 [cited 2015 jan 20];[7
screens]. Available from:
www.cancerbacup.org.uk/Cancertype/Breast/Typesofbreastcancer/Pagetsd
isease#5830
3. Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2.
Jakarta : EGC.p. 394-402
4. Breast. [Online] 2007 Sept 17 [cited 2015 Jan 20];[6 screens]. Available
from: www.wisc.edu/wolberg/breast.html
18