Anda di halaman 1dari 2

SNI KETENAGALISTRIKAN

Tersedianya produk dan jasa yang baik dan bermutu merupakan komponen yang
sangat penting dan menentukan dalam rangka pembangunan nasional. Produk
atau jasa yang sesuai atau memenuhi standar dapat meningkatkan efisiensi,
produktifitas dan selalu sesuai dengan perkembangan teknologi serta
melindungi konsumen dari dampak negatif yang mungkin dapat ditimbulkan.

Untuk mencapai produk atau jasa yang bermutu diperlukan batasan-batasan


(standar) yang merupakan suatu ukuran yang telah disepakati oleh semua
stakeholder dan ditetapkan oleh pemerintah, sehingga diperlukan program
perumusan standar yang sesuai dengan kebutuhan nasional sehingga tercapai
harmonisasi standar regional maupun internasional.

Standardisasi adalah proses perumusan (termasuk revisi), penetapan dan


penerapan standar yang dilaksanakan secara tertib dan teratur serta bekerjasama
dengan para stakeholder bidang ketenagalistrikan. Tahapan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan mekanisme standardisasi secara nasional, sebagai
berikut :

a. Tahap pengkajian substansi standar acuan baik standar internasional maupun


standar nasional negara tertentu yang akan dirumuskan;

b. Tahap perumusan konsep RSNI dilakukan dalam bentuk rapat Panitia Teknis
(PT);

c. Tahap rapat pleno panitia teknis;


d. Tahap untuk mencapai kesepakatan semua pihak yang berkepentingan
dilakukan dalam Rapat Konsensus;

e. Tahap pengajuan rancangan RSNI kepada Kepala Badan Standardisasi


Nasional untuk ditetapkan menjadi SNI.

Dengan terpenuhinya ketersediaan SNI, diharapkan seluruh stakeholder di


bidang ketenagalistrikan dapat meningkatkan dan menambah keunggulan
kompetitif produk kelistrikan dalam persaingan perdagangan global, keandalan
dan mutu penyaluran energi listrik dan tercapainya keselamatan
ketenagalistrikan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai