Anda di halaman 1dari 1

DISPEPSIA

No. Dokumen:
SOP No.Revisi:
Tgl. Terbit:
Halaman:
PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas Kejajar I dr. Danang Sananto S, MM
KEJAJAR I NIP 196912062007011009

1. Ruang SOP ini mencakup diagnosis dan tata laksana Dispepsia.


Lingkup
2. Tujuan Memberikan terapi rasional pada pasien Dispepsia
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kejajar I No.

4. Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Praktis Klinis Dokter


di Fasilitas Kesehatan Primer
5. Petugas Dokter
6. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Stetoskop
7. Langkah- Dispepsia terbagi atas dua subklasifikasi, yakni dispepsia organik
langkah dan dispepsia fungsional, jika kemungkinan penyakit organik
telah berhasil dieksklusi
a) Diagnosis dyspepsia fungsional :
a. Rasa penuh setelah makan yang mengganggu
b. Perasaan cepat kenyang
c. Nyeri ulu hati
d. Rasa terbakar di daerah ulu hati/epigastrium
Penatalaksanaan
a) Simtomatik diberikan
Antasida,
Antagonis H2
Pompa Proton Inhibitor
b) Mengingat adanya hubungan dengan faktor psikosomatis
pada pasien dispepsia fungsional,patut dipertimbangkan
pemberian obat-obat psikotropik
Kriteria dirujuk bila
a. Pasien mengalami gejala dan tanda bahaya (alarming features)
seperti berikut: perdarahan saluran cerna, sulit menelan, nyeri
saat menelan, anemia yang tidak bisa dijelaskan sebabnya,
perubahan nafsu makan, dan penurunan berat badan,
b. Bila gejala dan tanda lebih mengarah pada kelainan jantung,
segera rujuk ke spesialis jantung
8. Dokumen Rekam Medis
Terkait Buku Register Pasien
9. Unit Terkait Pelayanan Rawat Jalan
10. Rekaman -
Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai