SEBAGAI PENGEMBANGAN
MINAT BACA MASYARAKAT
Oleh
Fikri Al Ghani
NIS. 3090
SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG
2015
Perpustakaan merupakan tempat penyedia informasi dapat berupa buku
atau media baca lainnya yang dapat dibaca secara bebas oleh masyarakat.
Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai penyedia informasi namun juga
sebagai tempat kegiatan belajar dan mengajar, penelitian sederhana dan rekreasi.
Perpustakaan menjadi sesuatu yang penting pada perkembangan zaman hari ini
yaitu dalam mengembangkan minat baca masyarakat. Perpustakaan harus dapat
memainkan peran dalam arus globalisasi ini agar dapat mempertahankan
keberadaannya di tengah masyarakat serta minat baca masyarakat dapat lebih
dikembangkan.
Minat masyarakat yang rendah sekarang ini dapat dilihat pada kehidupan
sehari hari. Masyarakat lebih tertarik pada hiburan di televisi, komputer, laptop
dan gadget gadget mereka. Masyarakat secara umum lebih tertarik pada hiburan
yang ditampilkan dengan audio visual daripada membaca buku. Minat membaca
seperti hal langka yang jarang kita temukan di tengah masyarakat. Anggapan
masyarakat bahwa membaca itu tidak perlu dan membosankan memunculkan
sebuah paradigma yang buruk.
Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat
Penyebab rendahnya minat baca masyarakat ini yang kedua berasal dari
kebiasaan atau budaya atau adat istiadat masyarakat. Kebiasaan yang selalu
dipegang masyarakat membuat pola pikir masyarakat tidak pernah berubah.
Kebiasaan masyarakat yang dari dulu lebih suka mengisi waktu luang untuk
mengobrol, menonton televisi atau pergi ke warung kopi membuat sebuah
kebiasaan yang menjauhkan masyarakat dari minat membaca. Kebiasaan yang
kurang akrab dengan membaca dan tulisan inilah yang menjadi penyebabnya.
Rendahnya minat baca masyarakat ini yang ketiga disebabkan oleh faktor
dari dalam diri masyarakat. Ketertarikan yang kurang dari dalam masyarakat pada
bacaan. Masyarakat pada umumnya lebih tertarik pada hiburan televisi, pusat
perbelanjaan, kedai kopi dan lain lain. Masyarakat tidak mempunyai dorongan
ataupun motivasi untuk membaca. Kemauan untuk membaca itu tidak ada pada
diri masyarakat.
Sistem ini memberikan siswa tugas atau ujian dengan tuntutan membaca.
Siswa diberikan tugas membaca buku di perpustakaan lalu membuat rangkuman
atau resumenya. Siswa diberikan tugas bukan lagi sekedar copy-paste namun
harus bersumber dari buku yang dapat dipinjam dari perpustakaan.
Hal pertama yang perlu menjadi perhatian serius adalah tata ruang
perpustakaan. Tata ruang yang stagnan/ tidak ada variasi dapat membuat sebagian
pengunjung merasa jenuh. Selain itu, efek cahaya juga mempengaruhi
kenyamanan membaca para pengunjung. Sebaiknya, kondisikan perpustakaan
agar mendapat cahaya secukupnya, tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup,
agar tidak membuat mata pembaca cepat lelah. Kemudian suhu ruang
perpustakaan juga mempengaruhi kenyamanan membaca. Namun suhu yang
nyaman bukan berarti harus memasang AC (air conditioner), tapi dapat juga
dilakukan dengan membuka ventilasi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Perpustakaan yang berwawasan lingkungan dapat menjadi contoh agar penemu-
penemu, yang sebelumnya belajar di perpustakaan tersebut, dapat menciptakan
peralatan yang ramah lingkungan. Suasana perpustakaan yang diatur menjadi
seperti alam terbuka dapat menjadi terapi alam yang dapat meningkatkan